Surat peringatan untuk Zara

Pria yang sepertinya sangat membenci Zara itu, bagaikan seekor binatang buas yang lapar. Ia melempar tubuh Zara ke atas tempat tidur dengan kasar, membuatnya merasa seperti sedang terjatuh ke dalam jurang yang dalam dan gelap. Pikirannya mendadak menjadi kacau dan Zara mulai berpikir tentang hal-hal yang tidak-tidak.

"Apa yang akan anda lakukan terhadap saya Tuan?" tanyanya dengan posisi tubuhnya terlentang di atas tempat tidur.

Sagara malah tersenyum licik saat Zara bertanya seperti itu.

"Kau pikir saja sendiri, apa yang akan di lakukan seorang pria dewasa terhadap seorang wanita, saat si pria membawanya ke dalam kamar hotel, tentunya kau sudah tahu kan, apa yang akan terjadi?"

Perkataan dari Sagara, benar-benar telah membuat tubuh Zara gemetar hebat, keringat dingin mulai menjalar di sekujur tubuhnya.

"Anda jangan macam-macam-macam Tuan, kalau tidak, saya akan berteriak!" ancamnya.

"Teriak sana sekencang mungkin, tidak ada satupun orang yang akan menolong mu!" cetusnya membuat Zara langsung terdiam mematung.

Kemudian tubuh Zara semakin beringsut saat Sagara mencoba merangkak ke atas tempat tidur.

'Akan aku beri pelajaran terhadap wanita ini, aku begitu sangat membencimu, kau adalah satu-satunya wanita yang telah berani membentakku di depan umum, sehingga membuatku serasa menjadi pria bodoh yang tidak berprikemanusiaan, dan sekarang kau harus menerima konsekuensinya.' ancamnya dalam hati.

"Saya mohon, anda jangan bersikap kurang ajar terhadapku?" pintanya memberanikan diri menatap wajah Sagara yang kian mendekatkan tubuhnya ke arahnya.

Lagi-lagi Sagara malah tersenyum licik.

"Aku akan memaafkanmu, asalkan kau mau bersujud di kedua kakiku, tapi di depan semua para tamu undangan dan juga karyawan hotel, bilang jika kau sangat menyesal dan tidak akan melakukan hal ini lagi!" pintanya yang tidak pernah putus memandang ke arah Zara.

"Bersujud? Anda pikir anda ini siapa? Kau bukanlah tuhan, aku tidak akan pernah bersujud terhadapmu Tuan!" jawabnya bersikukuh.

"Oh, itu berarti kau harus siap melayaniku malam ini, sebagai gantinya!" ancamnya dengan sengaja mengatakan hal itu.

Zara pun semakin naik pitan di buatnya, entah kenapa tiba-tiba saja ia memiliki keberanian yang besar untuk melawan seorang Sagara Mahendra, yang terus mendekat ke arahnya, kedua tangan Zara sudah ia kepalkan.

"Wanita j*lang sepertimu harus aku beri pelajaran!"

Dan tiba-tiba saja, Zara menampar wajah tampan nan rupawan Sagara Mahendra.

Plak...

Zara tidak habis pikir jika dirinya telah memiliki keberanian untuk melawan Bosnya sendiri. Saga terus saja memandangi Zara dan dengan penuh keberaniannya, Zara pun membalas menatap tajam ke arah Sagara, kini kedua bola mata mereka saling bertemu.

"Jangan pernah anda samakan aku dengan wanita lainya, yang dengan mudahnya bisa anda tiduri Tuan, sampai mati pun aku akan tetap mempertahankan harga diriku, meskipun aku harus di pecat dari pekerjaanku saat ini, aku sudah tidak peduli. Satu hal yang harus anda ketahui Tuan Sagara yang terhormat, belajarlah menghargai seorang wanita, karena anda terlahir dari dalam rahimnya.

Perkataan dari Zara seolah telah menusuk ke dalam relung hatinya paling dalam, baru kali ini ada seorang wanita yang telah berani menolaknya bahkan malah memberikannya sebuah nasihat, Sagara tidak habis pikir jika wanita yang saat ini berada di hadapannya tidak mudah tergoda oleh pesona dirinya, biasanya banyak wanita yang ingin menjadi teman tidurnya, bahkan mereka rela melakukan cara apapun.

Jhon sempat menguping percakapan antara Zara dengan Tuannya dari balik pintu kamar.

'Kena batunya sekarang kau Tuan? Kenapa semenjak istri anda meninggal, sikapmu begitu sangat menyebalkan, sudah berapa wanita yang kau perlakukan seperti itu? Ku pikir Nona Zara akan sama dengan wanita lainnya, yang lebih memilih untuk menjadi teman tidurnya Tuan, meskipun itu hanyalah sebuah permainan dari Tuan Sagara, tapi aku salut dengan penolakan dari Nona Zara, ia begitu berani menggertak bahkan melawan atas keegoisan anda, Tuan.' ucapnya dalam hati.

Sagara yang sedang diam mematung atas perkataan dari Zara barusan, telah di manfaatkan oleh Zara untuk bisa segera kabur dari dalam kamar tersebut, ia pun buru-buru membuka handel pintu, setelah berhasil di buka, Zara bergegas pergi dengan wajah yang sudah di penuhi oleh air matanya.

Insiden yang terjadi malam ini, telah membuat seorang Sagara mahendra kalah telak dari seorang wanita yang sudah masuk dalam daftar orang yang ia benci, namun entah kenapa ia merasa ada yang lain dari dalam diri wanita tersebut.

'Harga diri, ck..ck! Kita lihat saja sampai kapan kau akan mempertahankan harga dirimu itu, aku sangat membencimu, aku bersumpah akan membuatmu hidup menderita.!' batinnya bersungguh-sungguh.

......................

Sekitar pukul sebelas malam, Zara tiba di rumahnya Dewi.

Raut wajahnya terlihat pucat dan juga tubuhnya terasa lemas, sehingga membuat Dewi menjadi khawatir di buatnya.

"Ra, kamu sakit?"

"Tidak Wi, aku hanya kelelahan saja!" jawabnya sembari menguap.

"Fyuuuhhh, aku kira kau sakit, yasudah kamu segera istirahat, Aqila tidur di kamarku Ra, rupanya asik juga seharian main bersama Lala!"ujarnya memuji.

"Syukurlah Wi, Lala memang sangat menyenangkan anaknya."

Lalu Zara berpamitan untuk pergi ke kamar mandi setelah itu ia memutuskan untuk melaksanakan salat isya.

Kali ini di dalam doanya, Zara menangis tersedu meratapi nasibnya yang telah dialami malam ini, ia pun pasrah jika seandainya besok ia mendapatkan surat pemecatan, dan tentunya Zara harus bisa menerima segala konsekuensinya, karena jelas itu adalah kesalahannya, namun terbesit rasa heran di dalam benaknya, kenapa Mba Lina menyuruhnya untuk membuka tutup botol wine dan juga menuangkannya ke dalam gelas, padahal ia samasekali tidak diberitahu sebelumnya, dari situ Zara mulai merasa ada sesuatu yang memang di sengaja untuk membuatnya di pecat dari pekerjaannya.

Keesokan harinya

Pagi-pagi sekali Zara mulai kembali ketempat ia bekerja, ia pun sudah mempersiapkan mentalnya sedari semalam, ia siap menerima segala konsekuensi jika hari ini adalah hari terakhirnya bekerja di Hotel Raflesia. Zara sengaja menyembunyikan masalah yang telah terjadi tadi malam terhadap Dewi, ia tidak ingin membuat sahabatnya itu menjadi khawatir padanya.

Setibanya di Hotel Raflesia, seluruh karyawan menatap aneh kearahnya, tatapan yang tidak pernah ia dapatkan, malah biasanya ia selalu mendapat sapaan serta sambutan hangat dari karyawan Hotel, tapi tidak dengan hari ini, Zara hanya bisa menghela nafasnya sejenak lalu membuangnya perlahan, dan ia pun mulai mengatur nafasnya yang sempat tersengal.

"Ayo Zara semangat!" ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Saat Zara tiba di tempat loker karyawan, dimana ia sedang merapihkan peralatan miliknya di dalam lemari loker, karena ia sangat yakin jika hari ini adalah hari terakhirnya bekerja, tiba-tiba saja Ibu Mitha datang menghampirinya.

"Zara, kemarilah! ada yang ingin ibu bicarakan padamu!"

Zara pun menutup lemari loker miliknya lalu mendekat ke arah Bu Mitha.

"Iya Bu, ada yang bisa Zara bantu?" tanyanya menatap serius wajah Bu Mitha.

Lalu Ibu Mitha mengeluarkan amplop berwarna putih dari tas miliknya.

"Kau mendapatkan surat peringatan dari HRD atas kejadian semalam Ra, kau termasuk salah satu karyawan yang sangat beruntung, biasanya karyawan lain langsung mendapatkan surat pemecatan tanpa pesangon, tapi kamu hanya di berikan surat peringatan saja Ra, oh iya dengar-dengar semalam kau di bawa ke kamar hotel oleh Tuan Sagara? Boleh Ibu tahu apa yang sebenarnya telah terjadi di sana Ra? Walau bagaimanapun Ibu memiliki tanggung jawab besar atas kejadian semalam, karena Ibu yang telah membawamu ke tempat ini, dan Ibu mendapatkan berbagai pertanyaan yang di tujukan padamu dari para karyawan lainnya, dan kau tahu Zara, jika para karyawan beranggapan jika semalam kau telah berhasil tidur dengan Tuan Sagara sehingga kau tidak jadi di pecat!"

Mendengar hal itu, Zara langsung tercekat, ia beberapa kali mengusap dadanya dan terus mengucap kata istigfar.

"Astaghfirullah Bu, kejadiannya tidak seperti itu, aku samasekali tidak pernah melakukan hal rendahan seperti itu hanya demi sebuah pekerjaan, aku masih memiliki harga diri Bu, tapi ibu percayakan dengan Zara?" tanyanya penuh harap, kedua bola matanya kini mulai berkaca-kaca.

lalu Ibu Mitha merangkul bahu Zara." Ibu percaya sama kamu Ra, kamu adalah wanita solehah yang taat beribadah, bahkan di saat sedang bekerja pun kau tidak pernah melewatkan kewajibanmu sebagai seorang umat beragama, yasudah kalau begitu sebaiknya kita mulai bekerja Ra, kau tidak usah mendengarkan gunjingan karyawan lain yang telah berfikiran tidak-tidak padamu!" ucapnya menyemangati Zara.

"Baik Bu, terimakasih sebelumnya Ibu Mitha!"

Ibu Mitha pun membalasnya dengan melempar senyum ke arah Zara.

Perusahaan Syailendra Group

Sambil memandangi langit-langit di dalam ruangannya, Sagara malah tersenyum seorang diri, sepertinya ada rasa kepuasan di dalam benaknya.

Jhon yang sedari tadi memperhatikan sikap Tuannya yang tidak seperti biasanya, menjadi penasaran di buat nya, sampai akhirnya ia memiliki keberanian untuk menanyakannya.

"Tuan, langit di pagi hari ini begitu cerah ya, di tambah sinar matahari yang begitu menyilaukan telah membuat suasana pagi ini menjadi begitu hangat, seperti yang sedang anda alami saat ini, sedari tadi aku perhatikan Tuan selalu senyum-senyum seorang diri, apakah ada sesuatu yang menyenangkan hati anda, Tuan?" tanyanya mencoba merayu Tuannya agar segera buka mulut.

kemudian Sagara mengalihkan pandangannya ke arah Jhon."Ya, hari ini aku merasa bahagia sekali Jhon, kau tahu wanita yang sangat menyebalkan tadi malam? aku telah memerintahkan pihak HRD untuk memberikannya surat peringatan!"

Mendengar hal itu Jhon terkejut bukan kepayang.

"Apa, Tuan, Surat peringatan! Aku pikir Tuan akan langsung memecatnya karena saya sangat tahu sifat Tuan sedari dulu, tidak ada satu kesalahan yang bisa di maafkan, apalagi kesalahan yang telah di lakukan oleh Nona Zara sangat fatal!"

Mendengar hal itu, Sagara malah tertawa terbahak-bahak."Kau sebut siapa wanita menyebalkan itu Jhon?"

"Zara Tuan, namanya Nona Zara Hafizah."

"Cuihhh, nama yang sangat kampungan dan norak! Cocok sekali dengan wanita itu, Kau tahu Jhon kenapa aku masih mempertahankan wanita menyebalkan itu?"

Jhon hanya menggeleng karena ia tidak tahu apa yang sedang di rencanakan oleh Tuannya.

"Dia akan aku jadikan mainanku, si kelinci kecil yang harus tertunduk terhadap seekor singa, ha..ha..ha..ha!" Sagara kembali tertawa puas.

'Hati-hati kau Tuan, jangan pernah bermain api, nanti kau bisa terjebak di dalamnya, dan jangan terlalu membenci Nona Zara, nanti anda akan berbalik jatuh cinta padanya.' ucap Jhon dalam hati

Bersambung....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

sok percaya diri kamu Sagara.. jgn coba bermain api nnti diri sendiri yg kebakaran/Facepalm/

2025-02-18

1

Nar Sih

Nar Sih

jgn terlalu percya diri tuan sagara ,jgn kau anggap zara kelinci kecil yg harus nurut sama singga yg ada nanti singga nya jdi terpesona dgn kelinci kecil yg imut ,semagatt ya zara

2025-02-16

2

Sasha nayla

Sasha nayla

betul betul betulllllllllllllllllll cinta dn benci setipis kulit ari cpt atw lambat kau akan mendapatkan karmanya sagara ikutan gemes sumpahhh👊👊

2025-02-16

2

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!