Bekerja di tempat baru

Setelah selesai melaksanakan solat subuh, Zara mencoba meminta pendapat soal tempat kerja barunya kepada Dewi.

"Apa Ra, semalam Bos tampanmu itu datang kesini, terus meminta kamu pindah ke kantor pusat? Oalah Ra mimpi apa kamu, kok bisa ketiban durian runtuh!" ucapnya tidak percaya dengan apa yang sudah ia dengar dari mulut Zara.

"Biasa saja kali Wi, ekspresi mu itu!" balasnya sedikit kesal.

"kalau boleh sih Ra, aku maunya sambil jingkrak-jingkrak loh, saking senangnya, kau tahu jika masuk ke Perusahaan Syailendra itu, susahnya minta ampun Ra, sedangkan kamu dengan mudahnya bisa masuk ke perusahaan itu, ini sih gila Ra, aku yakin kalau Bosmu itu mempunyai hati sama kamu!" jawabnya asal ceplos

Zara pun sampai melotot saat Dewi berkata seperti itu.

"Kau jangan berpikir yang tidak-tidak Wi, mana mungkin Bos besar seperti Tuan Sagara menyukai wanita miskin dari kalangan rakyat jelata seperti ku ini, jangan ngaco Wi?" omelnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Dewi hanya bisa menepuk jidatnya atas sikap Zara yang tidak peka.

"Justru ini lah yang telah dilakukan oleh Bos tampanmu itu Ra, ia sengaja memindahkan posisi pekerjaanmu yang hanya karyawan biasa menjadi karyawan yang berkualitas, dan mungkin Bosmu itu sudah tahu jika kamu adalah lulusan mahasiswi terbaik, otakmu itu sudah encer dari dulu Ra!"

"Aer kali encer!" balasnya masih dengan raut wajahnya yang kecut.

"Sudahlah, percuma aku meminta pendapat darimu, yang ada jawabannya begini semua, baiklah kalau begitu aku titip Lala ya Wi, maaf sudah merepotkan kamu!"

"Iya, tenang saja Ra, oh iya Ra.. masalah pinjaman untuk biaya operasi transplantasi untuk Lala, hasilnya nihil..bosku tidak mau memberikan aku pinjaman jika seluruh hutangku belum bisa di lunasi, maafkan aku ya Ra, aku tidak bisa membantumu!" Dewi langsung terdiam dengan wajah yang murung

Lalu Zara menepuk kedua bahu Dewi."Gak usah di pikirkan Wi, aku akan mencoba cari pinjaman di tempat lain, semoga saja berhasil!"

"Eh Ra, kenapa kamu gak coba pinjam sama Bos Sagara?"

Zara pun langsung mendelik lalu menyunggingkan bibirnya.

"Tidak Wi, percuma saja meminta bantuan terhadap pria angkuh dan menyebalkan itu."

................

Perusahaan Syailendra Group

Setibanya di Perusahaan, Zara benar-benar merasa sangat gugup, ia berkali-kali melihat alamat di dalam ponselnya yang sebelumnya telah di kirimkan oleh John.

Setibanya di dalam lobby kantor, kehadirannya di sambut hangat oleh karyawan lainnya, karena sebelumnya mereka sudah mendapatkan kabar jika akan ada seorang wanita dan menjadi karyawan baru di perusahaan ini, yang telah di gosipkan sebagai kekasih Big Bos mereka, otomatis mereka pun takut jika sampai melakukan kesalahan terhadap Zara, namun ada juga yang mencibirnya, karena Zara disebut sebagai wanita yang pandai memanfaatkan situasi, yakni dimana dirinya meminta untuk di tempatkan di perusahaan ini yang tidak mudah sembarang orang untuk bisa bekerja di perusahaan Syailendra Group, sebuah perusahaan yang bergelut di bidang otomotif, perhotelan, properti, dan juga memproduksi aneka jenis makanan yang diekspor ke luar negeri.

Zara yang tadinya terlihat gugup, kini sedikit mulai menghilang.

Apalagi saat Pak Jhon datang menyambutnya, dan dirinya langsung membawa Zara ke lantai sepuluh, yakni lantai khusus untuk ruangannya Tuan Sagara dan juga Divisi keuangan.

Setibanya di lantai sepuluh, Zara di pertemukan dengan Pak Hary, yakni kepala bagian keuangan perusahaan, kebetulan Assistennya sudah lima hari terakhir mengundurkan diri karena melahirkan dan memilih untuk fokus mengurus anak serta keluarganya. Pak Hary pun sempat keteteran dengan laporan keuangan perusahaan.

"Baiklah Zara, sekarang kau akan menggantikan Ibu Diana, dan untuk seluruh karyawan dari Divisi keuangan, mohon kerjasamanya terhadap Nona Zara!" tegasnya memberi peringatan terhadap karyawan yang berada di Divisi keuangan.

Kemudian Jhon meninggalkan Zara di sana bersama Pak Hary dan juga karyawan lainnya. Zara terlihat masih canggung, apalagi karyawan yang lainnya menatap seperti tatapan tidak suka atas kehadirannya di Divisi ini.

Lalu Pak Hary mengantarkan Zara menuju ruangannya yang sebelumnya milik Ibu Diana.

"Baiklah Ibu Zara, selamat bergabung dengan Tim Divisi keuangan, sebelum kita memulai dengan pekerjaan kita, saya ingin tahu dasar mengenai tugas seorang pegawai yang bekerja di bidang ini, bisa kau sebutkan Ibu Zara?" kali ini Pak Hary sengaja ingin melakukan tes terhadap Zara. Dengan penuh rasa percaya dirinya, Zara menjelaskan semuanya.

"Tugas yang pertama adalah mampu mengelola keuangan yang tersimpan di dalam rekening Bank, mengurus administrasi perbankan, mengelola dana, investasi dan perbankan, melakukan analisis, mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan pendapatan perusahaan kemudian mengelola hubungan dengan bank dan institusi lainnya."

Jawaban dari Zara sangat tepat dan benar adanya.

"Jadi kau sudah Faham dengan tugas apa saja yang akan menjadi tanggung jawabmu!"

Zara pun mengangguk, pertanda ia faham dengan pekerjaanya kali ini.

"Baiklah kalau begitu, segera kau pelajari berkas-berkas penting yang ada di atas meja kerjamu, kerjakan sampai selesai, dan untuk hari ini hanya itu saja tugasmu!"

"Terimakasih pak Hary, saya pasti akan menyelesaikannya Hari ini!" jawabnya sangat yakin.

Pak Hery sempat menelan Saliva nya.

'apakah kau yakin bisa mengerjakan berkas-berkas itu Zara? Diana saja belum tentu bisa mengerjakannya dalam satu hari, tapi ya sudahlah, kita lihat saja nanti, apakah Zara mampu atau tidak!' batinnya merasa ragu

Hari ini Sagara datang telat ke kantor karena Maura merengek minta di antar ke Rumah Sakit untuk terapi olehnya, sedangkan dirinya hari ini sangat sibuk akibat banyaknya pekerjaan kantor yang belum selesai.

Sagara sempat tidak sadar bahwa Zara saat ini sudah berada satu lantai bersamanya, Jhon pun sengaja tidak mengatakan apapun kepada Tuan Sagara.

Kemudian Zara menanyakan sesuatu kepada Pak Hary, dimana ada salah satu berkas yang menurutnya kurang ia pahami.

Lalu Pak Hary pun melihat berkas tersebut.

"Haduh, ini kan seharusnya sudah berada di meja kerjanya Tuan Sagara, sebaiknya kau segera antarkan kesana, sebelum beliau murka karena laporan keuangan bulan ini masih berada di mejamu!" perintahnya memaksa.

"Bapak Yakin ingin saya yang memberikannya langsung kepada Tuan Sagara?" tanyanya masih ragu.

"Sangat yakinlah, apalagi saya dengar jika Ibu Zara ini adalah kekasihnya Tuan Sagara kan? pasti beliau tidak akan marah jika Ibu Zara yang mengantarkannya langsung." ucapnya dengan enteng.

"Bapak jangan asal bicara, saya dan Tuan Sagara tidak memiliki hubungan apapun!" elaknya mencoba meyakinkan Pak Hary.

"Alah sudahlah Ibu Zara, anda jangan menutupinya lagi, seluruh karyawan di sini sudah tahu mengenai gosip hubungan antara anda dengan Tuan Sagara, jadi saya mohon kali ini, Ibu Zara mau ya menolong saya, jika saya yang mengantarkan langsung, pasti Tuan Sagara akan murka padaku.

Akhirnya dengan berat hati, Zara pergi ke ruangannya Tuan Sagara Mahendra untuk mengantarkan berkas-berkas tersebut, sambil menghela nafasnya, Zara mencoba melangkahkan kedua kakinya menuju ruangan tersebut.

Tok

Tok

Tok

Dengan perasan gugupnya, Zara mulai mengetuk pintu.

"Masuk!" sahut Sagara dari balik pintu.

Kemudian Perlahan Zara mulai membuka handel pintu, kali ini ia benar-benar merasa sangat gugup.

Sagara sendiri malah sedang sibuk berkutat di depan laptopnya tanpa menoleh ke arah Zara yang saat ini sedang memandang ke arahnya.

"Ada perlu apa kau datang ke ruanganku?" tanyanya dengan pandangan lurus di depan laptopnya.

"M maaf Tuan, s saya hanya ingin memberikan berkas penting ini kepada anda." jawabnya terbata.

Karena Sagara sudah tidak asing lagi dengan suara yang saat ini ia dengar, perlahan ia pun mulai menoleh, di tatapnya wajah Zara tanpa berkedip.

Entah kenapa setiap kali melihat wajahnya Zara, Sagara merasa ada yang berbeda, yakni Zara selalu terlihat cantik dan menarik di matanya.

Saga pun mendadak menjadi gugup dan juga kaku.

"Kau sudah di sini rupanya? letakan saja berkas itu di atas meja kerjaku, aku sedang sibuk dengan pekerjaanku!" ujarnya berbicara ketus. Nyatanya ini adalah cara terampuh Sagara untuk menghindari dengan apa yang sudah ia rasakan terhadap Zara, agar Zara tidak menaruh curiga padanya, jika saat ini dirinya selalu merasa berdebar ketika berhadapan dengannya.

Kemudian Zara buru-buru menaruh berkas tersebut lalu bergegas pergi kembali ke ruangannya.

Saga sempat menghela nafasnya sejenak bahkan ia sampai mengusap dadanya yang masih saja berdegup berirama.

"ada apa dengan diriku ini? mengapa detak jantungku selalu berdebar jika aku melihat wanita itu? Aarrkkkhhh sungguh sial!" umpatnya sambil mengepalkan kedua tangannya.

Kemudian Saga mendapatkan panggilan telepon dari Mamahnya, karena ponselnya terus berdering, Sagara pun terpaksa mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Iya Mah ada apa? Saga masih sibuk dengan pekerjaan di kantor!"

"Saga, Maura....hiks...hiks...Maura pingsan setelah lama Menangis di dalam kamarnya, sebelumnya ia terus memanggil nama Zara, sekarang Mamah sedang menuju rumah sakit, kau segera kemari ya Nak, dan pastikan Zara ikut bersamamu!" pinta Nyonya Jelita seolah memaksa putranya

Mendengar hal itu Sagara pun langsung tercekat, ia bergegas beranjak dari tempat duduknya, sedangkan Jhon baru saja kembali dari lobby setelah dirinya pergi sebentar karena adanya keperluan mendadak.

"Loh, Tuan mau kemana?"

"Ke Rumah Sakit, kau tolong gantikan Aku sebentar, nanti aku kembali!"perintahnya kepada Jhon.

"Baik Tuan!" jawabnya sambil membungkuk.

Kali ini Sagara bergegas menuju divisi keuangan yang tempatnya berada satu lantai dengannya, ia pun baru teringat jika hari ini Zara sudah mulai bekerja di perusahaannya dan di tempatkan di posisi sesuai dengan keinginannya.

Tap

Tap

Tap

Dengan langkahnya yang cepat, Sagara bergegas masuk ke dalam ruangan karyawan Divisi keuangan, semua orang yang berada di ruangan tersebut sempat terkejut tidak percaya, wajah mereka mendadak menjadi pucat pasi.

langkah demi langkah, Sagara pergi menuju ruangan Assisten keuangan.

Dan ia pun akhirnya mendapati Zara sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"ikut denganku!" ajaknya sambil menarik secara paksa tangan Zara, otomatis Zara pun terkejut bukan kepayang.

Kali ini Sagara terus saja menggenggam tangan Zara dengan begitu eratnya, sampai-sampai satu Divisi di buat heboh dengan kejadian ini.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Sagara bikin heboh para karyawannya dgn mengheret tangan Zara seperti pasangan kekasih..

2025-02-23

2

Ana

Ana

ya ampun bang saga kamu selalu jadi topik hangat karyawan mu 😂

2025-02-23

1

Ana

Ana

apakah ini hanya pura-pura 🤔

2025-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!