Mencari pelaku

Sagara benar-benar sangat panik ketika Zara di bawa ke ruang IGD.

"Dokter, pasien telah mengalami lemahnya detak jantung yakni di bawah 60 kali/ menit Dok." ucap salah satu Assisten Dokter yang sedang memeriksa kondisi Zara

Kemudian dokter memeriksa pasien tersebut dengan hati-hati.

" pasang alat ventilator dan pacu jantung untuk menstabilkan denyut jantung pasien." perintahnya.

Dengan segera para tenaga medis mulai melakukan tindakan cepat agar nyawa pasien bisa segera di selamatkan.

Sagara terus saja mondar mandir di depan pintu masuk Ruang IGD Rumah Sakit, ia terlihat begitu cemas dengan kondisi Zara.

Jhon sendiri tidak menyangka jika Tuannya akan begitu mencemaskan Zara, ia jadi teringat saat mendiang Nyonya Naura sekarat pasca melahirkan Maura.

Kemudian Jhon mendekati Tuannya sambil memberinya sebotol air mineral, agar Tuannya bisa jauh lebih tenang.

Sekitar kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya Sang Dokter yang memeriksa kondisi Zara keluar dari Ruang IGD, Sagara buru-buru menghampirinya.

"Dokter, bagaimana kondisi pasien?"

"Maaf apakah orang tersebut adalah Nona Zara Hafizah?" tanya Sang Dokter.

"Betul sekali Dokter!" jawabnya terlihat cemas.

"Alhamdulillah pasien bisa di selamatkan meskipun denyut jantungnya masih lemah, usahakan pasien jangan terlalu banyak bicara, karena bisa memicu melemahnya denyut jantungnya!" terang Sang Dokter

kemudian Sagara bergegas masuk ke dalam Ruang IGD, dimana diatas tempat tidur pasien ia melihat Zara masih menutup kedua matanya dengan posisi tubuh masih terbaring lemas tak berdaya.

Entah kenapa Sagara merasa sedih akan kondisi Zara saat ini.

"kenapa kau bisa terjebak di gudang itu Zara? Aku yakin ada yang sengaja ingin mencelakai mu!" ucapnya bermonolog.

Kemudian Jhon datang menghampiri Tuannya.

"Sebaiknya kita melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelakunya Tuan, akan tetapi alangkah baiknya kita menunggu Nona Zara sadar terlebih dahulu, agar kita bisa segera mengetahui kronologi kejadiannya!" usulnya, lalu Jhon memutuskan untuk menunggu di luar Ruangan IGD.

Kini Sagara duduk di kursi yang sudah di sediakan, dan kini posisinya tepat berada di samping Zara, di tatapnya wajah Zara dari dekat.

"Kenapa kau mirip sekali dengan Naura, hanya saja kau jauh lebih berisi ketimbang Naura Istriku, aish kenapa aku mulai membandingkan Zara dengan Naura, ini tidak boleh terjadi, hatiku hanya untuk Naura seorang kau tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun, meskipun kini aku dan mendiang istriku sudah berbeda alam." ujarnya kembali bermonolog.

Namun entah kenapa lagi-lagi detak jantungnya berdebar cukup kencang, bahkan wajahnya sampai merona, Sagara mencoba menepuk-nepuk kedua pipinya agar ia kembali tersadar dengan kondisinya saat ini, Sagara berusaha terus menepisnya, meskipun dari lubuk hatinya ia sudah memiliki rasa terhadap Zara, sayangnya ia terus saja menyangkalnya akibat rasa gengsinya yang tinggi.

Hampir tiga puluh menit, akhirnya Zara mulai tersadar, kemudian ia perlahan mencoba membuka kedua kelopak matanya.

Zara sempat terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini di hadapannya.

"T tuan Saga! Ucapnya terkejut

"bagaimana dengan keadaanmu Zara, apa sudah mendingan?" Tanyanya terlihat cemas.

Zara hanya mengangguk, kemudian memalingkan wajahnya.

Sedangkan Sagara terus saja menatapnya tanpa berkedip, Zara sempat melirik ke arah Sagara.

'kenapa tuan Saga terus menatapku seperti itu?' ucapnya dalam hati.

Kini susana mendadak menjadi hening, keduanya malah saling diam membisu.

Hingga akhirnya Saga mulai memecahkan keheningan dengan menanyakan apa yang telah terjadi padanya.

Zara pun tidak bisa berbicara dengan suara yang cukup keras, apalagi kata Dokter jika dirinya tidak dibolehkan banyak bicara.

"Kalau boleh saya tahu, kenapa kau bisa terjebak di dalam gudang?" tanyanya sudah tidak sabar untuk mendengarkan cerita dari Zara.

Kemudian Zara mencoba mengatakan sesuatu namun suaranya terlalu pelan, hingga pada akhirnya Saga mencoba mendekat ke arahnya, namun lagi dan lagi detak jantungnya berdegup cukup kencang, akan tetapi itu semua tidak begitu Sagara hiraukan, ia tetap harus tahu kronologi kejadiannya.

Merasa jarak Sagara terlalu dekat, Zara mencoba menggeser tubuhnya perlahan, otomatis Saga menjadi kesal di buatnya.

"Hey wanita menyebalkan, kenapa kau malah menggeser tubuhmu? Kau jijik dekat denganku hah?"

"M maaf Tuan, jangan terlalu dekat, kita bukanlah muhrim." jawabnya perlahan.

"Aish, kau sungguh merepotkan sekali, ayo cepat katakanlah apa yang telah terjadi!" pintanya memaksa.

Akhirnya Zara pun menceritakan kronologi kejadiannya, sampai-sampai nafasnya tersengal karena kebanyakan berbicara.

"Yasudah cukup, aku sudah paham semuanya! Sekarang kau istirahatlah, jangan pernah memikirkan hal yang tidak-tidak, agar kau bisa segera sembuh!" perintahnya yang kemudian kembali menatap wajah Zara dengan tatapan yang berbeda.

'Sial, kenapa aku ingin sekali mengecup keningnya? Ayo Sagara, buang semua perasaan anehmu itu, ini tidak boleh di biarkan berlarut-larut!' gumamnya sambil menggerutu.

Kini Sagara memerintahkan Seluruh anak buahnya untuk mencari tahu siapa pelaku atas kejadian naas yang telah menimpa Zara, alias kekasih bohongan nya.

Dan kali ini yang memimpin investigasi di Hotel Raflesia adalah Jhon atas perintah langsung dari Tuan Sagara.

Sedangkan Sagara masih setia menunggu Zara di rumah sakit, rupanya berita mengenai musibah yang telah menimpa Zara, kini tercium oleh Nyonya Jelita lewat anak buahnya yang ditugaskan untuk selalu memantau putranya, dan tanpa disengaja percakapan antara dirinya dengan anak buahnya terdengar oleh Maura, sontak Maura pun kaget tidak percaya, dan ia berencana untuk memberitahu Lala dan pergi ke Rumah Sakit berbarengan dengannya. Awalnya Nyonya Jelita tidak ingin sampai Maura tahu, namun apa mau dikata, sepertinya antara Maura dan Zara telah memiliki ikatan batin, meskipun pertemuan mereka sangatlah singkat, sebenarnya ini adalah hal yang aneh, namun bisa juga di artikan bahwa inilah jembatan antara putranya dan Zara untuk bisa bersatu menjadi pasangan suami dan istri, dan Nyonya Jelita pun berharap itu semua bisa menjadi kenyataan.

Hotel Raflesia.

Kini Jhon melakukan penyelidikan disana, beberapa bukti CCTV sudah ia amankan. Dan Jhon pun cukup kesulitan untuk menemukan pelakunya.

"Tuan, sebaiknya kita ngopi dulu sejenak, biar bisa lebih Fresh, siapa tahu setelah meminum kopi, kita bisa menemukan pelakunya!" usul Rian, kaki tangannya Jhon.

"Ide yang bagus Rian, yasudah kau segera buatkan aku secangkir kopi hitam tanpa gula!"

Rian pun mengangguk kemudian bergegas menuju Pantry.

Saat dirinya berada di Pantry, entah kenapa ia melihat ada dua orang wanita dengan gerak dan gerik yang mencurigakan, niatnya yang tadinya ingin membuat kopi akhirnya ia urungkan dan lebih memilih membuntuti dua wanita yang menurutnya cukup mencurigakan.

Sambil mengendap-endap, kini Rian berada di bangunan tua Hotel Raflesia yang sudah tidak terpakai lagi.

Kemudian, datang dua orang pria yang mengenakan seragam karyawan Hotel ini, Rian pun semakin di selimuti rasa curiganya.

"Aduh Aryo, elo kenapa sih minta sisanya dibayarannya di sini? Gimana coba kalau sampai ada yang lihat?" tegurnya sangat cemas.

"Alah gampang saja kalau ada yang lihat, bilang saja kita lagi pacaran, bener gak Don?" tanya Aryo kepada Dony.

"Aish, itu sih maunya elo,ck!" balasnya sambil tertawa terbahak-bahak.

"Sudah..sudah! Ini sisa bayaran atas pekerjaan kalian berdua hari ini, pasti Nyonya Viona akan senang dengan pemberitaan ini, karena saingannya telah kita beri pelajaran serta kita kerjain habis-habisan, biar kapok dia, baru juga jadi pegawai baru, tapi sudah bertingkah." sungutnya begitu kesal.

"Gue heran sama elo Lin? Kenapa elo benci banget dengan Zara? Padahal dia wanita baik dan juga cantik tentunya, kau tahu saat ia jatuh pingsan di gudang, aku berfikir untuk mencicipi tubuhnya, namun itu semua aku urungkan, mengingat situasi dan kondisinya yang tidak memungkinkan!" keluhnya penuh rasa penyesalan.

Ternyata secara diam-diam, Rian telah berhasil merekam adegan tersebut, ia pun merasa senang, akhirnya para pelaku telah di temukan.

Lalu ia buru-buru mengirim rekaman video tersebut kepada Jhon, namun naas saat dirinya akan kembali ke Pantry, ada yang memukulnya dengan balok kayu dan berukuran cukup besar.

"Aarrrkkhhh....!" dengan sekali pukulan, kini Rian jatuh tersungkur dan langsung tidak sadarkan diri, kemudian pelaku yang telah memukul kepala Rian, buru-buru mengambil ponsel tersebut, lalu mencoba menghapus kiriman video yang telah Rian kirim kepada Jhon

"Dasar bedebah, hampir saja ketahuan!" ucap pelaku yang telah memukul kepala Rian, ia pun bergegas pergi.

Beruntungnya pesan tersebut yang berisikan Video para pelaku telah berhasil di lihat oleh Jhon, dan ia pun segera mengirimkan video tersebut kepada Tuan Sagara.

Rumah Sakit Seruni

Sagara yang terlihat kesal karena ibu dan juga putrinya telah datang ke rumah sakit, di susul oleh Aqila dan juga Dewi.

Ketika notifikasi pesan singkat di dalam ponsel miliknya berbunyi, Sagara buru-buru membuka isi pesan tersebut, berharap Jhon memberikannya kabar yang sangat ia tunggu sedari tadi.

Dan benar saja, ketika Sagara melihat isi pesan dari Jhon lalu memutar video tersebut, tiba-tiba saja rahangnya menjadi mengeras, kedua telapak tangannya ia kepalkan, bahkan darahnya seolah telah mendidih.

"Kurang ajar, berani-beraninya mereka melakukan hal ini terhadap Zara, awas saja akan aku balas perbuatan kalian, jeruji besi akan siap menanti para cecunguk seperti kalian ini, dasar sampah!" umpatnya dengan sorot matanya yang tajam.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Dini Anggraini

Dini Anggraini

Semoga rian di selamatkan sama John ya thor takutnya pelakunya khilaf dan di bunuh riannya.

2025-02-21

2

Sasha nayla

Sasha nayla

waduchh knp hrs di bikin kyk gini sichhh bikin deg*an dn emosi dechhh🤭🤭

2025-02-22

1

Nar Sih

Nar Sih

ahir nya ketahuan siapa pelaku kejahtan yg di alami zara ,dan pasti nya tuan saga ngk akan kasih ampun makasih kak thor udah dobel up🙏😂

2025-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!