Pekerjaan untuk Zara

Ada rasa sedih serta malu di dalam hatinya Dewi, tapi dirinya harus mengatakan yang sejujurnya kepada sahabatnya ini.

"iya Ra, aku sudah terjerumus ke dalam lubang kenistaan, lantas apakah kau masih mau berteman dengan wanita kotor seperti ku ini?" ucapnya tertunduk malu.

Zara malah menatap sedih serta iba melihat keadaan sahabatnya saat ini.

"Siapa bilang Wi, kamu tetap akan menjadi sahabatku, sampai kapanpun!" jawabnya memeluk Dewi.

Dewi sampai terharu atas perlakuan Zara padanya, ia sempat berpikir jika Zara akan merasa jijik berteman dengannya, karena setahu dirinya, Zara adalah seorang wanita solehah dan sangat agamis.

"Terimakasih Ra, kau memang sahabat terbaikku!" kali ini Dewi semakin mengeratkan pelukannya.

"aku hanya berharap serta berdoa, semoga kau kembali ke jalan Allah Wi, aku sangat merindukan kamu yang dulu, saat kita masih tinggal di kampung!"

Dewi hanya diam membisu tanpa membalas perkataan dari Zara, dan Zara pun memaklumi hal itu, ia tidak mau memaksakan suatu kehendak, karena manusia memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya sesuai yang di inginkannya, kita sebagai manusia yang peduli hanya bisa memberikan nasihat.

Kemudian Zara menyudahi adegan melownya bersama sengan Dewi, sedangkan Aqila malah asik menggambar setelah dirinya selesai mengaji.

Dewi sempat di buat penasaran dengan gambar yang Aqila buat, ia pun mencoba untuk mendekat.

"wah, ini gambar hasil karyamu sendiri La?" kali ini Dewi menatap takjub dengan apa yang ia lihat.

"Iya tante Dewi, ini Lala sendiri yang gambar, pasti jelek ya gambarnya?" tanya Aqila merendah.

Dewi pun mengambil buku gambar milik Aqila kemudian melihat-lihat hasil gambar yang lainnya, dan menurutnya semua itu sangat mengagumkan.

"Ini sih gambar yang sangat bagus, aku tidak percaya yang membuat gambar seperti ini adalah anak kecil yang masih berusia enam tahun."

"Tante Dewi terlalu memujiku!"

"Beneran Lala, kau itu memiliki bakat, dan bakatmu itu harus di asah lagi, siapa tahu nanti kau menjadi seorang pelukis terkenal dengan hasil gambarmu yang sangat bagus ini!" puji kembali Dewi.

"Aamiin yaa rabbal alamin, semoga saja doanya tante Dewi di kabulkan oleh Allah."

Kemudian Dewi mengusap lembut kepala Aqila.

Zara pun sangat senang melihat senyuman dua orang di hadapannya.

"Oh iya Dewi, apakah kau punya informasi mengenai lowongan pekerjaan di sini? Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini, kalau aku tidak bekerja, bagaimana dengan nasibku dan juga Aqila? Sedangkan uang tabunganku sudah semakin menipis." ucapnya seolah memohon.

Kemudian Dewi mulai memutar otaknya untuk memikirkan lowongan pekerjaan untuk Zara

"Aha, aku baru ingat Ra, semalam aku di tawari pekerjaan disalah satu Hotel dekat Diskotik tempatku bekerja, mereka membutuhkan dua orang di bagian Housekeeping!"

"Housekeeping itu pekerjaan apa Wi?"

"Itu loh Ra, yang suka bersihin kamar tamu setelah mereka check out!"

tadinya Zara sudah berpikiran yang negatif tentang pekerjaan yang di tawari Dewi padanya.

"Oh begitu, kalau itu sih gampang, anggap saja aku sedang merapihkan kamarku sendiri." jawabnya dengan enteng.

Dewi malah tertawa geli atas jawaban dari Zara.

"Kau yakin bisa berkata seperti itu Ra? Kamar hotel itu luas dan besar loh areanya, biasanya satu kamar saja luas serta lebarnya lebih dari lima puluh meter, karena di hotel tersebut memiliki fasilitas bintang lima, malah menurutku sangat mewah dari sekedar Hotel bintang lima pada umumnya, jadi di sana tidak ada yang namanya kamar standar, paling minim pun kamar dengan type deluxe."

Mendengar hal itu, nyalinya malah menjadi ciut.

"Sepertinya aku tidak akan sanggup membersihkan banyak kamar dengan luas seperti itu Wi!" jawabnya pasrah.

"Eits, apa salahnya di coba sih Ra, kesempatan bagus itu jarang datang dua kali, jadi kita harus bisa memanfaatkannya, gimana?"

Zara pun kembali berpikir, namun ada satu hal yang telah mengganjal hatinya."Tapi apakah wanita berhijab sepertiku bisa di terima bekerja di Hotel bintang lima seperti itu Wi?"

"Tentu saja Ra, apalagi kau memiliki paras yang komersil, alias wajah cantik dan sedap di pandang, kau itu wanita yang pintar dan juga rajin, aku sudah tahu dirimu sedari dulu!" Dewi malah memuji Zara.

"Aish, nanti hidungku bisa terbang karena kau memujiku terlalu berlebihan." balasnya dengan hidungnya yang mulai kembang kempis.

"Sudah Ra, pokoknya kau tidak usah ragu dan juga takut, sebentar ya, aku akan menghubungi Bunda Mitha dulu, dia adalah pegawai senior di sana, dan aku yakin jika kamu tidak akan di persulit untuk masuk bekerja di sana!"

Zara pun mengangguk dan tentunya iya memiliki harapan besar agar bisa segera mendapatkan pekerjaan yang layak untuk bisa menghidupi Aqila.

Sekitar hampir lebih dari lima belas menit, Dewi menyudahi panggilan teleponnya, lalu dengan wajahnya yang berseri-seri ia memberitahu hasilnya.

"Congrats ya Ra, kata Bunda Mitha kau bisa mencoba melamar pekerjaan besok pagi, jangan lupa siapkan CV kamu."

Mendengar hal itu, Zara senang bukan kepayang, ia pun kembali memeluk Dewi.

"Terimakasih banyak Wi, dari dulu kau selalu saja membantuku di saat sedang kesulitan.

"Sudahlah Ra, kamu tidak usah ngomong seperti itu lagi, bagiku kau itu sudah aku anggap lebih dari sekadar sahabat! Baiklah kita persiapkan CV kamu dulu untuk besok."

Zara mengangguk senang, lalu ia mulai merapikan bahan untuk persyaratan lamaran pekerjaan

Keesokan harinya.

Dengan perasaan gugupnya Zara benar-benar tidak menyangka akan melamar pekerjaan di kota besar, tepatnya Jakarta. Banyak penduduk Desa yang bermimpi bisa bekerja di kota besar seperti ini, termasuk Zara salah satunya, meskipun dirinya tinggal di kampung, akan tetapi Zara memiliki pendidikan yang tidak bisa di pandang sebelah mata, dulu Kakaknya yang telah membiayai kuliahnya sampai sarjana, dan Zara merasa telah banyak berhutang budi kepada mendiang kakaknya tersebut.

Kali ini Zara berangkat seorang diri dengan menggunakan ojeg online yang sudah di pesankan oleh Dewi, sedangkan Aqila menatap sedih atas kepergian ibunya untuk mencari nafkah, namun Aqila tidak mau menunjukan hal itu di depan ibunya, hingga pada akhirnya Lala melemparkan senyum cerahnya sebagai penyemangat untuk Bunda tercintanya.

Sambil berjongkok agar bisa sejajar dengan Aqila, Zara berpamitan terhadap putri kecilnya.

"Lala, kamu baik-baik ya di rumah bersama tante Dewi, ingat jangan nakal, kalau bisa kamu bantu pekerjannya tante Dewi di rumah ini jangan bermalas-malasan ,ok!"

"ok siap Bunda, tenang saja! Aku pasti akan melakukan apa yang Bunda suruh!" jawabnya dengan lantang.

"kamu itu Ra, biarkan saja Lala mau ngapain kek di rumah ini, gak usah di suruh ini dan itu, kamu jangan dengarkan perintah ibumu La, lebih baik kau fokus dengan gambarmu itu, siapa tahu kan nanti kau bisa menjadi orang terkenal dan bisa merubah nasib serta perekonomian kalian!" ucapnya tidak mau kalah terhadap Zara

Baik Zara dan juga Lala hanya bisa menggeleng sembari menaikan kedua alisnya.

"Yasudah kalau begitu Bunda pamit ya, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!" jawab Aqila dan juga Dewi secara bersamaan.

Selama perjalanan, rupanya Zara sempat terjebak macet, untungnya si pengendara ojek online sangat mahir menyalip sepeda motornya terhadap kendaraan di sekitar. Namun naas, pada saat di tikungan jalan raya, hampir saja motor yang di naiki oleh Zara menyerempet sebuah mobil sedan berwarna hitam, sampai-sampai si pemilik mobil tersebut membunyikan klakson mobilnya dengan kencang.

Tiiinnnnn.......tiiinnnnnn...

 Akhirnya Zara dan si Abang ojek online memilih untung turun di bibir jalan dan bermaksud untuk meminta maaf, mobil tersebut pun sengaja berhenti tepat di belakang motor.

Kemudian si Abang ojek online mendekat ke arah mobil sedan tersebut, niatnya ingin meminta maaf, namun tiba-tiba saja dari pintu belakang mobil muncul seorang pria berkulit putih dan memiliki postur tubuh tinggi tegap, telah memasang wajah masamnya, dan sepertinya pria tersebut marah besar atas kejadian ini.

"Anda ini punya mata atau tidak, lihat mobilku hampir saja lecet oleh motor butut mu itu!" sungut si pria yang mengenakan setelan jas lengkap layaknya seorang eksekutif muda

Kemudian Zara memberanikan diri untuk menghampiri si Abang pengendara ojeg online tersebut.

"apa ada masalah Bang?" tanya Zara masih mengenakan helm di kepalanya.

"ini Non, saya hampir saja menyerempet mobil milik Tuan ini!" tunjuk si Abang ojek online ke arah pria yang sedang berkacak pinggang dan terus memelototinya.

Entah kenapa Zara memiliki keberanian untuk menegur si pemilik mobil mewah tersebut.

"Maaf Tuan, si Abang ini kan sudah meminta maaf dan juga mobil anda tidak lecet kan, jadi masalah ini sudah clear!"ucapnya dengan enteng.

Si pria angkuh tersebut malah mengalihkan netranya ke arah Zara, di tatapnya wanita yang memiliki paras cantik dan mengenakan hijab.

" punya hak apa kamu berbicara seperti itu padaku hah? Jangan ikut campur!" bentak si pria angkuh tersebut.

Zara pun menjadi kesal atas sikap pria angkuh di hadapannya.

"Lantas anda maunya apa, ganti rugi hah? Apa anda tidak malu, di lihat dari segi penampilan anda ini, sepertinya anda bukanlah dari kalangan rakyat jelata seperti kami, lantas apakah anda tidak merasa malu mau meminta ganti rugi terhadap orang yang profesinya hanya sebatas tukang ojeg online!" kali ini Zara yang gantian membentak pria tersebut.

Sedangkan pria yang satunya lagi yang sepertinya masih kerabat si pria angkuh tersebut, hanya tertawa kecil melihat Tuannya di bentak seperti itu di depan umum.

"Dasar wanita sinting, malas aku berurusan denganmu, ayo Jhon, kita pergi dari sini! Lama-lama aku bisa muntah mencium bau tubuh mereka!" cetusnya seolah mengejek.

Mendengar hal itu, Zara pun sangat kesal di buatnya.

'Baru kali ini aku bertemu dengan seorang pria yang terlihat berwibawa namun mulutnya seperti sampah!' umpatnya dalam hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

POV: Zara Hafizah

POV: SAGARA MAHENDRA

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

visual Sagara lee joon hyuk ya kak🥰😁

2025-02-15

2

Ana

Ana

😂😂😂😂emang ya orang kaya tuh semena- mena

2025-02-15

1

Aries suratman Suratman

Aries suratman Suratman

Selalu Visualnya Orang Korea, Apa ngga ada yang lain Thor yang lebih pas dengan karakter Wanitanya cantik Apalagi berhijab lalu mengapa cowoknya orang Korea?🙆🤦

2025-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!