Cemburu

Zara sempat tercekat saat Sagara mengatakan sesuatu yang tidak lazim tentunya, namun Zara berusaha menepisnya, mungkin saja Tuannya itu sedang mengigau.

"Dimana Maura?" tanyanya sedikit ketus

Jhon yang memperhatikan Sikap tuannya yang super kaku, hanya bisa menepuk jidatnya.

'bisakah Tuan bersikap lembut terhadap seorang wanita? Ck.." keluhnya dalam hati.

"Ada di dalam Tuan, sedang tidur di kamarku bersama dengan Maura!" jawabnya cukup kaku.

Kemudian tiba-tiba saja munculah seorang pria yang masih mengenakan seragam karyawan, datang menghampiri Zara sambil membawa tentengan kresek berwarna putih.

"Assalamualaikum Mba Zara!" Sapa Dika

"Waalaikumsalam, eh ada Mas Dika!" jawab Zara tersenyum renyah.

Saga yang menyaksikan sikap dua orang di hadapannya yang cukup akrab tersebut, ia mulai merasa jengah, sedangkan Dika menatap tidak sukanya ke arah Sagara.

'Oh, jadi pria ini adalah Bosnya Mba Zara, ngapain dia malam-malam kesini? Kurang kerjaan sekali!' gerutunya dalam hati.

"Oh iya mba, ini ada sedikit oleh-oleh untuk Mba Zara dan juga Aqila, mohon di terima ya!" ucapnya sembari mengasongkan kantong kresek berwarna putih kepada Zara.

Saga pun semakin kesal di buatnya, dadanya serasa terbakar melihat Zara mengobrol akrab dengan pria di hadapannya.

"Hey, jika sudah tidak ada urusan enyahlah kau dari sini!" usir Sagara dengan nada membentak.

Zara pun merasa tidak enak atas sikap Tuan Sagara kepada Dika, yang sudah Zara anggap sebagai seorang teman.

"Maksud anda apa Tuan!" sahutnya memberanikan diri memelototi Sagara.

"Aku bilang pergi ya pergi! Kupingmu budek hah?" bentaknya, kembali membuat Dika semakin jengkel di buatnya.

Lalu Jhon mencoba melerainya agar tidak terjadi pertikaian di antara keduanya.

"Maaf ya Mas, sebaiknya anda mengikuti perintah dari Bos Saya!" pintanya memohon.

"Memangnya siapa dia hah? Bukan penguasa kampung ini kan? Apa kau seorang pejabat hah?" balasnya tidak mau kalah

Sampai akhirnya Zara mencoba membujuk Dika dengan suaranya yang lembut.

"Mas Dika, sebaiknya pulang dulu ya, nanti kalau mau mengobrol lagi bisa di lanjutkan besok, bagaimana?" usulnya sambil melempar senyum.

Melihat sikap Zara begitu manis terhadap Dika, Sagara semakin kesal di buatnya, bahkan darahnya sampai mendidih, perasaanya begitu bergejolak.

Hingga pada akhirnya Dika memilih untuk kembali ke rumahnya, namun sebelumnya ia kembali memelototi Sagara.

'Brengsek, cari mati rupanya orang ini, awas saja, akan aku buat perhitungan dengannya ! Berani-beraninya bersikap seperti ini padaku,cih!' umpatnya dalam hati.

'Ada apa dengan Tuan Sagara? Kenapa ia bersikap menyebalkan seperti ini? Aish...ingin rasanya aku menyumpal mulutnya yang suka seenaknya jika berbicara dengan orang lain!' keluh Zara dalam hati.

Setelah kepergian Dika, Kemudian Sagara menerobos masuk ke dalam dan mencari keberadaan Maura, Zara pun sempat di buat kesal olehnya, apalagi Tuan Sagara tidak melepas alas kakinya alias sepatunya.

"Maaf Tuan, bisakah anda bersikap sedikit lebih sopan saat berkunjung ke rumah orang!" tegurnya penuh keberanian, kali ini Zara tidak peduli jika Bosnya sampai mengomeli dirinya.

Namun entah kenapa Sagara tidak berkomentar apapun ia hanya terdiam dan berhenti melangkahkan kedua kakinya di depan pintu kamar, Ia pun sempat kebingungan, pintu kamar yang mana yang harus ia buka, sebelah kanan atau kiri?"

Sedangkan Jhon lebih memilih untuk Duduk di kursi teras depan sambil memperhatikan kondisi serta situasi di sekitar rumah. Karena sedari tadi ia melihat ada lebih dari dua warga yang mengintip, sepertinya mereka mulai mencurigai hadirnya Tuan Sagara di tempat ini.

"Aish, apakah warga +62 selalu ingin tahu urusan orang? Dasar kepo!" keluhnya sembari menatap sinis dua orang wanita yang sepertinya sedang mencoba mencari tahu.

Dua orang wanita tersebut pun langsung berlari sampai terbirit-birit ketika Jhon berhasil memergoki mereka.

Lalu Zara memberitahu kepada Tuan Sagara jika Maura berada di dalam kamar sebelah kanan, kemudian Sagara buru-buru membuka handel pintu, sedangkan Zara lebih memilih mengekori Sagara dari belakang, saat Sagara menoleh dan membalikan tubuhnya ke arah belakang, ia tidak menyangka jika Zara tepat berada di belakang punggungnya, seketika Zara malah menabrak dada bidang miliknya. Dan tiba-tiba saja suasana telah berubah menjadi hening, rasa canggung di antara keduanya mulai terasa, dan kini keduanya malah saling menatap dalam diam, Sagara tidak pernah putus memandangi Zara, begitu pun dengan Zara, saat ini kedua mata mereka saling bertemu.

Hingga akhirnya Zara tersadar dari situasinya saat ini, tiba-tiba saja detak jantungnya berdegup cukup kencang, begitupun dengan Sagara bahkan wajahnya menjadi Merona. Karena takut ketahuan oleh Zara, Saga pun segera memalingkan wajahnya lalu netranya beralih ke arah putrinya yang sedang tertidur pulas di samping Aqila.

Perlahan Sagara mulai menggendong tubuh putri kecilnya dan membiarkan kedua tangannya melilit di lehernya.

"Pah!" ucap Maura dengan suara yang parau dan mata masih terpejam.

"Ini Papah Nak, kita pulang ya?" ajak Sagara berbicara lembut terhadap putri kecilnya.

"Iya Pah, tapi besok aku ingin main lagi di sini, boleh ya?" pintanya merengek.

"Iya, boleh kok!" jawabnya dan bergegas membawa Maura keluar dari dalam kamar.

Kemudian Zara mengambil peralatan menggambar milik Maura.

"Tuan, ini punya Maura, tadi ia belajar menggambar bersama Lala, dan rupanya Maura memiliki bakat menggambar yang luar biasa!" ujarnya sambil menyerahkan buku gambar dan pensil warna milik Maura, Jhon yang melihat Tuannya kerepotan, akhirnya ia yang mengambilnya sambil membawa kursi roda milik Maura di samping kursi ruang tamu.

Lalu Sagara bergegas pergi, saat ia berada di depan pintu keluar, Sagara menoleh ke arah Zara yang saat ini berada di belakangnya.

"Besok kau mulai bekerja di kantor pusat, kau sudah tidak bekerja lagi di Hotel Raflesia, jangan sampai telat, aku tunggu kedatanganmu besok pagi, dan terimakasih sudah menjaga Maura dengan baik" ucapnya, lalu Sagara bergegas pergi begitu saja tanpa mendengarkan komentar dari Zara yang saat ini masih berdiri mematung karena dirinya terkesima dengan apa yang ia dengar barusan dari mulut Tuan Sagara.

"Ini tidaklah mungkin, kenapa anda suka sekali bertindak sesuka hati seperti ini, Tuan! Seenaknya saja memindahkan tempatku bekerja, fyuuhhh...itu artinya aku harus beradaptasi kembali dengan lingkungan pekerjaanku yang baru, hadeuh malas sekali aku! Sebaiknya besok pagi aku ceritakan semuanya kepada Dewi, semoga dia bisa memberikan pendapat tentang semua ini." ucapnya bermonolog.

Kediaman Syailendra

Kini Sagara menempatkan Tubuh Maura di atas ranjang tempat tidurnya.

Ia pun mulai menutup tubuh Maura dengan selimut tebal, dan di akhiri dengan sebuah kecupan hangat di keningnya.

"Good night putrinya Papah, semoga tidurmu nyenyak dan bermimpi lah yang indah." Lalu pandangannya beralih ke atas meja belajar Maura, Sagara penasaran dengan apa yang sudah di gambar oleh putrinya.

Saat buku gambar di buka, sagara cukup terkejut ketika melihat hasil gambar milik Maura

'ya ampun Maura? tolong maafkan Papah, kenapa kau begitu mengharapkan Zara sebagai ibu sambung mu Nak? Mana mau dia menikah dengan Papah?" keluhnya dalam hati.

Bersambung..

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Saga yg arogan, mengakui saja bhwa kamu sudah mencintai Zara

2025-02-23

2

Nar Sih

Nar Sih

usaha yg bnr tuan saga demi putri mu bujuk zara belajar berkata yg lembut jgn galak,,biar zara mau dgn mu☺️

2025-02-23

1

Sasha nayla

Sasha nayla

Saga makanya punya sifat jngn kaku kyk kanebo dn dingin kyk kulkas 3 pintu udh klop itu sepaket 🤣🤣

2025-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!