Mencelakai Zara

Raut wajah Maura dan juga Nyonya Jelita benar-benar terlihat bahagia saat mengetahui secara langsung dengan perkataan dari seorang Sagara Mahendra.

"Saga, apakah yang kau ucapkan itu adalah benar? Kamu beneran mau menikah dengan Zara?" tanyanya masih tidak percaya

"T tidak Nyonya, ini adalah kekeliruan saja, benarkan Tuan?" tanyanya malah menjadi gugup. Kini Zara merasa tidak enak atas kejadian ini.

Kemudian Maura mencoba mendekat sembari menekan tombol otomatis di kursi rodanya.

"Bunda Zara, apakah Bunda tidak mau menjadi ibu sambungku? Apakah Bunda tidak menyukai Papahku?" tanyanya tiba-tiba saja merajuk.

Baik Sagara dan Zara keduanya menjadi gugup dan salah tingkah, Kemudian Viona mencoba mendekat ke arah Maura.

"Maura sayang, tante mau kok jadi ibu sambungnya kamu, tante janji akan menyayangi kamu layaknya anak tante sendiri!" ujarnya mencoba merayu.

Namun sayang beribu sayang, Maura malah memalingkan wajahnya.

"Aku gak mau tante Vio menjadi ibu sambungku, aku hanya ingin Bunda Zara pokoknya titik." pintanya bersikukuh.

Mendengar permintaan dari putri kecilnya, tiba-tiba saja Sagara mendadak menjadi pusing, ia sampai memijit pelipisnya.

"Sebaiknya kita pergi dari sini, ayo Mah dan kau Maura, sebaiknya kita pulang!" ajaknya sedikit menyentak.

Maura pun langsung tertunduk dan sesekali melirik ke arah Zara.

"Pah, sebelum aku pulang, bolehkah aku memeluk Bunda Zara?" pintanya memohon

Saga hanya menjawabnya dengan mengangguk, sendangkan Zara tanpa di perintah olehnya, ia sudah lebih dulu mendekat ke arah Maura, di peluknya dengan erat tubuh mungilnya.

"Aku selalu nyaman berada di pelukanmu Bunda Zara, apalagi aroma tubuhmu selalu membuatku menjadi candu."

Zara tidak berkata apapun, ia hanya memeluk lalu mencium pucuk kepala Maura.

Sagara yang menyaksikan langsung putrinya begitu akrab dengan Zara, hatinya merasa terenyuh, baru kali ini ia melihat putrinya begitu dekat dengan seorang wanita yang baru saja di kenalnya. Kemudian ia tersenyum tipis sembari melirik ke arah Zara.

Akhirnya Sagara, Maura dan juga Nyonya Jelita bergegas pergi.

Dan kini hanya tersisa Zara dan juga Viona.

prok

Prok

Prok

"Hey wanita kampung, hebat sekali trik dan tipu dayamu!" ucapnya sambil bertepuk tangan.

Namun sayangnya Zara malah mengabaikan wanita tersebut, ia berlalu pergi begitu saja karena pekerjaannya sudah menantinya, dan ia tidak ingin membuang waktu dengan hal yang tidak penting.

Merasa di abaikan Viona pun semakin kesal di buatnya, kedua tangannya ia kepalkan.

Lalu, dengan sengaja Lina datang menghampiri Viona.

"Selamat siang Nyonya Vio, bisa kita bicara sebentar? Ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepada anda, dan pastinya anda akan sangat tertarik serta menyukainya, dan ini semua mengenai Zara!" ujarnya tersenyum menyeringai.

Karena penasaran, akhirnya Viona mau mendengarkan apa yang akan di beritahukan padanya, apalagi menyangkut dengan Zara, wanita yang telah menjadi saingannya.

Kini keduanya telah merencanakan sesuatu untuk mengerjai Zara, agar Zara mundur dan pergi dari kehidupan Sagara.

......................

Di dalam kamar tidurnya entah kenapa Saga terus mengingat kejadian tadi siang saat di Restoran.

Ia teringat saat Zara memeluk Maura dengan penuh kelembutan serta kasih sayang yang tulus.

'Apa sebaiknya rencanaku untuk membalaskan dendamku kepada wanita menyebalkan itu segera aku urungkan saja?' gumamnya dalam hati

Sagara benar-benar diselimuti rasa bimbang, ia malah tersenyum tipis saat kembali mengingat Zara, entah kenapa ada rasa menggebu yang sulit untuk ia kendalikan sekarang ini. Kemudian Sagara kembali menyentuh dadanya yang saat ini kembali berdebar.

"Ada apa sebenarnya dengan diriku ini? Kenapa bayangan wajah wanita menyebalkan itu selalu saja terlintas di dalam benakku?" ucapnya bermonolog.

Rumah Dewi.

Sambil mengusap lembut rambutnya Lala, Zara malah kembali teringat peristiwa tadi siang saat di Restoran, ia tidak habis pikir jika aksi gila yang di lakukan oleh Tuan Sagara telah membuatnya tertangkap basah oleh anak dan juga ibunya sendiri, menurutnya semua masalah semakin menjadi rumit.

'Kenapa hidupku menjadi tidak tenang seperti ini? Tuan Saga, bisakah anda tidak kembali berulah, kau benar-benar telah menyusahkan aku saat ini!' geramnya dalam hati.

Kemudian Zara pun memilih untuk tidur lebih awal, mengingat hari ini ia sangat kelelahan, akibat banyaknya pekerjaan dan juga konflik yang tidak ada habisnya.

Menjelang pagi yang menyilaukan dimana sang surya telah terbit dari ufuk timur, memberikan kehangatan lembut suasana kota Jakarta hari ini , Zara merasa semangat baru untuk memulai hari ini yang begitu membara. Kini Zara telah siap untuk meninggalkan kenyamanan rumah dan memulai kembali aktivitas bekerja di ibu kota. Suasana pagi yang cerah dan segar membuatnya merasa lebih berenergi dan siap untuk menghadapi tantangan hari ini.

Setibanya di tempat kerja, seperti biasanya Dini sudah menunggunya di depan pintu masuk khusus karyawan.

"Selamat pagi Nyonya Zara Mahendra!" sapanya sembari membungkukkan punggungnya.

Di panggil dengan sebutan seperti itu, Zara benar-benar tidak suka.

"Din, apa kau sudah bosan menjadi sahabatku?"

"Maksudmu?"

"Aku tidak suka kau memanggilku dengan sebutan itu, ngerti!" tegasnya menegur Dini

"Yaelah Ra, ini tuh adalah doa di pagi hari, semoga saja menjadi kenyataan, kalau kau nanti sudah menjadi istrinya Tuan Saga, jangan pernah kau melupakan aku ya!" pintanya mulai merengek.

"Kau tambah ngaco saja Din, sudahlah ayo cepat kita masuk, pekerjaan sudah menanti kita di dalam.

"Siap Nyonya Mahendra!" ejek kembali Dini sengaja berlari.

"Dini.....!" teriaknya sambil mengejar Dini

Menjelang jam istirahat, Zara sudah mulai gusar, dipikirnya pasti Tuan Sagara akan datang kesini lagi dan memintanya makan siang bersama.

Lalu tiba-tiba saja ada yang memanggil Zara untuk mengambilkan beberapa peralatan kamar Hotel, diantaranya handuk serta perlengkapan mandi di gudang lantai satu.

Zara pun bergegas untuk segera pergi kesana.

Dengan langkahnya yang cepat, agar bisa mengejar waktu, karena mengingat jam makan siang sudah hampir tiba, kini Zara mencoba mencari barang tersebut dengan cukup tergesa-gesa, bahkan dirinya sempat menggerutu.

"Kenapa tidak dari tadi saja sih memintaku untuk mengambilkan barang-barang ini? Bu Mona benar-benar menyebalkan, kenapa juga dua hari ini ia selalu bersikap sinis padaku?" keluhnya sambil menghela nafasnya sejenak.

Setelah semuanya selesai, tiba-tiba saja pintu di dalam gudang tersebut terkunci dari luar, Zara sempat panik dan ia terus saja menggedor pintu tersebut, pintu yang terbuat dari baja dan cukup tebal ini, membuat Zara kesusahan untuk mendobraknya, sialnya tempat yang minim ventilasi udara ini tiba-tiba saja AC di dalamnya mati secara mendadak, Zara pun mulai kepanasan dan udara di dalamnya mulai terasa pengap, Zara sempat merasa sesak akibat kekurangan oksigen.

"Siapapun tolong aku!" ucapnya sambil mencengkram dadanya, lehernya serasa tercekik, Zara hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

Sagara yang sudah menunggu Zara di Restoran lantai dua dan di dampingi oleh Jhon, mulai merasa cemas saat menunggu Zara yang tak kunjung datang, ia terus saja menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan wanita yang mulai menganggu hati serta pikirannya datang menemuinya.

Namun hampir lima belas menit lewat, Zara tak kunjung datang menemuinya.

Kemudian ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Zara.

'Ck...Tuan Saga, kenapa anda semakin menunjukkan bahwa anda benar-benar telah jatuh hati terhadap Nona Zara? Tapi aku turut berbahagia jika seandainya Tuan bersamanya, Nona Zara adalah wanita baik dan juga penyayang.' jhon mulai kembali berbicara dalam hati

Karena belum mendapatkan kabar juga tentang Zara, akhirnya Sagara turun tangan untuk mencarinya, sikapnya kali ini telah membuat heboh seluruh karyawan Hotel, mereka tidak habis pikir, jika Big Bos mereka begitu khawatirnya terhadap karyawan biasa. Sungguh aneh sih, tapi itulah kekuatan Cinta yang selalu membutakan segalanya.

Akhirnya Saga mencoba mencari Zara lewat CCTV Hotel, ia bergegas menuju ruangan IT, mereka cukup kaget saat melihat Tuan Sagara masuk ke dalam ruangan tersebut secara tiba-tiba.

Akhirnya pencarian pun di lakukan, tepatnya sebelum jam makan siang, Jhon yang terus menemani Tuannya menjadi ikutan cemas.

Dan akhirnya mereka berhasil menemukan Zara sedang berjalan menuju arah gudang belakang, namun sialnya kamera CCTV di tempat tersebut mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa merekam apapun.

kemudian dengan segera, Sagara pergi menuju ke area gudang, disusul oleh Jhon dan beberapa karyawan lainnya. Tim keamanan hotel pun ikut bersama Bos mereka.

Dan kini mereka semua berada di lantai satu, tepatnya berada di bangunan paling ujung, namun mereka tidak menemukan apapun di sana, entah kenapa insting Sagara mulai merasakan sesuatu yang janggal, ia mencoba menelusuri setiap pintu gudang yang terkunci rapat.

Kenapa pintu gudang ini terkunci?" tanya Sagara kepada para karyawannya.

"Maaf Tuan, di saat jam istirahat, memang gudang ini selalu terkunci secara otomatis untuk menghindari adanya pihak yang tidak bertanggung jawab mengambil barang-barang di gudang ini, karena di gudang ini menyimpan perlengkapan kamar hotel." jawab Salah satu karyawan bagian kemanan.

"kalau begitu buka kembali pintu gudang ini, cepat!" pintanya dengan membentak. Entah kenapa Sagara merasa jika Zara terjebak di dalamnya, karena ia dan anak buahnya tidak bisa menemukan Zara di tempat manapun.

Saat pintu mulai di buka, Sagara menerobos masuk, ia sempat tercengang dengan udara di dalam gudang yang sangat panas dan juga pengap. Dan benar saja, akhirnya ia menemukan Zara sudah tergeletak di atas lantai dengan tubuh yang lemas.

"Zara....!" teriak Saga cukup menggema, jhon pun segera menyusul.

"Telepon ambulan Jhon!" perintah Sagara panik.

Kemudian Sagara membopong tubuh Zara lalu membawanya keluar.

raut wajah cemas serta rasa khawatir Sagara terlihat begitu nyata.

'Aku tidak akan membiarkan kamu mati sia-sia seperti ini Zara, kau harus tetap hidup, aku tidak mau kehilangan kamu!' ucapnya dalam hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

cieeee yang takut kehilangan 🥰 Alhamdulillah saga datang menolong zara, semoga pelakunya cepat tertangkap, bila perlu dipecat, segaja pasti CCTV-nya dirusak

2025-02-21

3

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

karena tindakan si Gara, malah menyebabkan Zara banyak musuh dan secara sengaja mau mencelakainya seperti sekarang, paati perbuatan si Lina atas restu dari si Vio pasti tuh,,,

2025-02-21

1

Sasha nayla

Sasha nayla

uhiuyyyyyyy bucin bucin ayo jogett💃💃🕺🌧️

2025-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!