Maafkan Papah, Maura.

Kini hidangan yang telah dipesan oleh Sagara sudah berada di atas meja makan, tidak tanggung-tanggung, Sagara memesan makanan yang banyak sehingga meja tersebut penuh oleh makanan yang ia pesan, aroma yang menggiurkan dari makanan tersebut telah membuat Zara menelan saliva nya.

"Ayo sebaiknya kau makan terlebih dahulu, kau pastinya belum pernahkan makan makanan seperti ini? Kau harus memiliki banyak tenaga agar bisa bekerja secara maksimal di Hotel milikku !"

Entah kenapa setelah Tuan Sagara berkata seperti itu, selera makannya mendadak hilang, ia merasa telah di rendahkan olehnya.

"Saya sudah kenyang, sebaiknya anda saja yang makan, Tuan!"

Sagara malah tersenyum tipis atas jawaban Zara."Sayang loh makanan semahal ini kalau tidak di makan, kau belum tentu bisa membelinya, aku sengaja memesan makanan paling mahal di hotel ini!" kali ini Sagara benar-benar telah menyinggung perasan Zara.

"Justru makanan mahal ini tidak cocok dengan lidah rakyat jelata seperti saya, kalau sudah tidak ada yang di bicarakan lagi, saya mohon pamit untuk kembali bekerja, karena jam istirahat saya sudah habis, Tuan?" ucapnya yang kemudian beranjak dari tempat duduknya. Sagara tidak bergeming, ia malah asik menikmati hidangannya.

Kemudian Sagara menoleh ke arah Zara, hanya punggungnya saja yang terlihat semakin menjauh.

"Kenapa kau begitu keras kepala sekali, sifatmu sama persis seperti Naura, akh kenapa aku jadi membandingkanmu dengan mendiang istriku?

Lalu Sagara membuka ponsel miliknya, di lihatnya foto mendiang Naura, yang selalu ia pandangi setiap saat.

"Naura, seandainya kamu masih ada di dunia ini, mungkin aku tidak akan merasa sangat kesepian seperti ini, hidupku terasa hampa tanpamu!" lalu Sagara menyudahi segala aktivitasnya, kemudian ia kembali ke perusahaan.

Setibanya di perusahaan, sagara merasa cukup kelelahan akibat pekerjaan yang setiap harinya selalu menumpuk, semenjak kematian ayahnya tiga tahun yang lalu, kini semua tugas dan tanggung jawab perusahaan telah di alihkan padanya.

Sagara malah tertidur di atas kursi kebesarannya. Jhon yang menyaksikan Tuannya tertidur dengan lelap, ia tidak berani membangunkannya, karena Jhon sangat tahu sifat Tuannya jika sampai terusik, dia pasti akan mengamuk seperti seekor singa yang sedang mengaung. Akhirnya Jhon memutuskan untuk pergi keluar dan duduk di meja kerjanya yang berdampingan dengan sekertaris Yolanda.

"Pak, apa bapak mau di buatkan kopi? Kebetulan aku mau ke pantry?" tawarnya sambil beranjak dari tempat duduknya.

"wah kebetulan sekali Yola, kau memang sekertaris yang paling pengertian, buatkan untukku kopi hitam tanpa gula." ucapnya sambil melempar senyum ke arah Yolanda.

"Siap laksanakan pak komandan!" jawabnya sembari memberi hormat.

"Mas Saga, kau jahat! Kenapa kamu memperlakukan anak kita dengan seperti itu? Kau telah menyakitiku,? Apakah kau tidak bisa menghargai semua pengorbananku selama ini? Kau selalu mendambakan seorang anak, tapi setelah tuhan mengabulkan keinginanmu, kau malah menyia-nyiakannya, kasihan Maura, dia butuh sosok seorang ibu yang tulus menyayanginya.

Kemudian muncullah Maura sedang memeluk Zara.

"Papah, aku ingin Bunda Zara yang menjadi Mamah sambungku, Papah harus mengabulkan permintaanku, kalau tidak aku lebih baik pergi untuk menyusul mamah Naura di surga!" ancam Maura yang kemudian di bawa pergi oleh Naura yang berpakaian serba putih tersebut.

"Mauraaaaa!" teriak Sagara menyadarkan dirinya dari tidur lelapnya, rupanya ia telah bermimpi buruk, nafasnya sempat tersengal, dadanya tiba-tiba menjadi sesak kemudian sekujur tubuhnya di penuhi oleh keringat sebesar biji jagung.

Mendengar Tuannya berteriak, Jhon buru-buru menerobos masuk ke dalam.

"Tuan, anda kenapa? Apakah anda baik-baik saja?" tanya Jhon mulai khawatir.

"Aku baik-baik saja Jhon, sepertinya aku kurang enak badan, aku akan pulang lebih awal, aku titip perusahaan padamu, jika ada berkas yang harus aku tandatangani, kau letakan saja di atas meja kerjaku!" perintahnya, Lalu Sagara bergegas untuk pulang ke rumahnya.

Setibanya di kediamannya, entah kenapa tiba-tiba saja Sagara merindukan sosok Maura, ia pun mencari keberadaan putrinya yang saat ini sedang menyendiri di taman belakang sambil menikmati udara di sore hari dan juga tanaman bunga anggrek putih milik mendiang ibunya.

Perlahan Saga mulai melangkahkan kedua kakinya menuju taman, di lihatnya putrinya sedang termenung, sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Kau sedang apa di sini?" tanyanya berbasa-basi.

Kemudian Maura menoleh, ia tidak menyangka jika Papahnya telah menyapa dirinya, raut wajahnya yang semula terlihat kusut, kini telah berubah menjadi berseri-seri

"Papah, kau menyapaku?"

Mendengar putrinya berkata seperti itu, entah kenapa Sagara semakin merasa bersalah, dirinya tersadar jika selama ini telah mengabaikan kehadiran putri kecilnya. Lalu Sagara berjongkok agar bisa sejajar dengan putrinya yang sedang duduk manis di atas kursi roda.

"Maaf, tolong maafkan Papahmu ini Maura, Papah sangat menyesal karena selama ini telah mengabaikanmu!" Sagara tidak kuasa untuk tidak menahan air matanya terjatuh, rasa penyesalan dirinya kepada putri kecilnya kian menyeruak, ia benar-benar merasa sangat berdosa karena telah menyia-nyiakan maura.

"Pah, Papah tidak usah meminta maaf, Maura sudah memaafkan Papah, Maura sayang sama papah!" balasnya sambil menangis, kini air matanya telah membasahi pipinya, Sagara pun buru-buru memeluk tubuh kecil Maura dengan eratnya, untuk pertama kalinya Maura merasakan pelukan hangat dari Papah kandungnya, sebuah pelukan yang selalu ia rindukan dan dambakan selama ini

Nyonya Jelita dan juga Suster Mira ikutan terharu saat melihat Tuan Sagara memeluk Maura.

"Mulai detik ini, Papah janji tidak akan pernah menyia-nyiakan kamu lagi Nak, Papah benar-benar sangat menyesal, kau tahu Maura, tadi saat di kantor, Papah bermimpi bertemu dengan Mamah Naura, Papah di marahi karena sudah mengabaikanmu, dan ini pertama kalinya Papah memimpikan Mamahmu, setelah Mamahmu meninggal enam tahun yang lalu, rasanya begitu nyata seperti di depan mata.

'Terimakasih Yaa Robb, engkau telah mengabulkan semua doaku, sehingga Papahku akhirnya tersadar atas semua kesalahannya, dan terimakasih juga untuk Mamah Naura, yang selalu hadir menemaniku meskipun hanya sebatas mimpi!' batinnya sangat penuh dengan rasa syukur

"Pah, masalah kejadian kemarin malam, Papah tidak memecat Bunda Zara kan?" tanyanya penuh selidik.

"kenapa kamu malah membahas wanita itu? Kau sudah membuat Papahmu ini menjadi bad mood saja, Maura!" gerutunya menatap tidak suka ke arah Maura.

"Pah, aku sangat menyayangi Bunda Zara, dan juga Lala! Papah jangan pecat Bunda Zara ya, apa Papah tega lihat Lala gak jadi operasi transplantasi ginjal?"

Mendengar Maura berkata seperti itu, Saga cukup terkejut.

"Apa Maura? Transplantasi ginjal?" tanyanya tidak percaya.

"Iya Pah, Bunda Zara sedang membutuhkan banyak biaya untuk operasinya Lala, jadi Maura mohon sama Papah jangan pernah memecat Bunda Zara, janji!" pintanya sambil menaikan jari kelingkingnya, Sagara sempat kebingungan.

"Ayo Pah, mana jari kelingkingnya Papah?" pinta Maura kembali.

Akhirnya Sagara mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Maura.

Kemudian Maura tersenyum senang.

"Tenang saja Maura, Papah janji tidak akan pernah memecat Zara, dia akan tetap bekerja di perusahaannya Papah!" ucapnya membuat Maura tersenyum bahagia.

"Terimakasih Papah, Maura sangat bahagia sekali, tapi aku akan jauh lebih bahagia jika Bunda Zara bisa menjadi Mamah sambung ku!" cakapnya dengan sengaja ingin menggoda Papahnya, padahal Maura sangat berharap itu semua bisa terjadi.

"Apa? Kau jangan minta yang aneh-aneh Maura, Papah akan marah jika kamu mengatakan hal yang barusan!" Sagara malah merasa jengkel atas permintaan dari putrinya.

'Kenapa kau begitu menyukai wanita itu, Maura? Apa kelebihan dari wanita menyebalkan itu? Cih..aku saja sangat membencinya.' umpatnya dalam hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

jari nya kepleset ya kak🤭

2025-02-20

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

karena putrimu tahu mana perempuan tulus yang menyayangi dirinya apa adanya tanpa pamrih apapun Gara,,,

2025-02-20

1

Sasha nayla

Sasha nayla

tumben typo thorrr enam tahun ya kk authorr bukan enak tahun ntar berubah jadi makanan 😁🤭🤭

2025-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!