Bertemu dengan Dewi

Dengan menggunakan kendaraan umum yakni Bajai, akhirnya Zara dan juga Aqila tiba di salah satu perkampungan yang memiliki gang sempit serta padat penduduk, beruntungnya Zara masih ingat dimana letak rumah sahabatnya tersebut.

"Semoga Dewi masih tinggal di sini!" ucapnya bermonolog.

Dengan langkahnya yang cepat, akhirnya mereka tiba di depan rumahnya Dewi, sahabat semasa SMUnya, dan dulu Dewi pernah menawarkan iya bekerja Di Jakarta sebelum dirinya menikah dengan Jaka.

Zara mencoba mengucapkan kata salam dan beberapa kali mengetuk pintu rumahnya Dewi, namun sepertinya tidak ada jawaban dari dalam.

"Bun, kok gak ada yang jawab? Apa tante Dewinya lagi pergi ya?" ujar Lala sembari menatap wajah Bundanya.

"Hemmm, bisa jadi La, terus bagaimana ini? Bunda tidak kenal siapapun di sini!" jawabnya sembari tengok ke kanan dan kiri.

Kemudian datanglah seorang wanita sekitar usia lima puluh tahunan dan mengenakan pakaian daster motif bunga-bunga.

"Situ cari siapa? Rumah kosong kok di gedor-gedor!"

"Rumah kosong? Memangnya penghuninya kemana Bu?" tanya Zara semakin khawatir.

"Sudah dua hari ibu perhatikan si Dewi gak pulang-pulang, mungkin lagi di booking sama tamunya!"

Deg

Perkataan dari wanita paruh baya tersebut membuat Zara merasa syok.

"Ibu kalau berbicara jangan sembarangan! bisa timbul fitnah nantinya, temanku tidak mungkin seperti itu!" balas Zara berusaha membela Dewi.

"Yaelah, situ gak percayaan amat sih, warga satu kampung sini tuh sudah pada tahu kalau si Dewi itu pelac*r, semenjak dia diceraikan sama suaminya, eh.. jadi wanita nakal seperti ini, sangat di sayangkan, padahal Dewi itu cantik loh!"

Tidak lama kemudian, munculah Dewi bersama seorang pria, iya berjalan sempoyongan seperti wanita sedang mabuk.

"Permisi Mba, apakah anda saudaranya Mba Dewi?" tanya pria berseragam hitam kepada Zara.

"S saya temannya Dewi, Mas!" jawabnya kembali dengan gugup.

"Kalau begitu perkenalkan Mba, saya Roni, dan saya adalah seorang Security di tempat Mba Dewi bekerja, bisakah anda membantu saya untuk membawa Mba Dewi masuk ke dalam rumahnya?"

Zara pun mengangguk lalu kemudian mencari kunci rumah di dalam tasnya Dewi.

"Tuh... apa yang aye bilang barusan itu bener kan? Ya sudahlah kalau begitu aye pamit pulang, nanti kita ngobrol lagi ya Mba." ujar si wanita paruh baya yang tidak menyebutkan siapa namanya.

Kemudian Zara membawa tubuh Dewi ke dalam rumahnya yang di bantu oleh Roni.

"Baiklah Mba, kalau begitu saya pamit untuk kembali ke tempat saya bekerja, soalnya belum waktunya jam pulang!" ucapnya sembari membungkuk.

"Baiklah, Terimakasih Mas Roni, sudah membantu dan mengantar teman saya!"

"Sama-sama Mba!" jawab Roni yang akhirnya berani menatap wajah Zara.

'Masya Allah, cantiknya wanita di hadapanku ini ,seandainya Allah memberikanku jodoh seperti ini, aku tidak akan pernah menyia-nyiakannya!' ucapnya dalam hati.

Di tatap seperti itu, Zara malah menundukkan kepalanya dan ia enggan untuk menatap balik pria di hadapannya.

Setelah pria yang mengantar sahabatnya pergi, Zara buru-buru menemui Dewi, dimana sudah ada Lala yang menjaganya di sana.

"Air..mana air, aku haus ingin minum!" pintanya yang kemudian bangkit dari atas kursi sofa ruang tamu.

"Kau duduk saja Dewi, biar aku yang ambilkan kau minum!" kini Zara buru-buru pergi ke dapur, iya bergegas mengambil gelas dan menuangkan air dari dalam dispenser.

Saat Zara akan memberikan minum untuk Dewi, ia malah kembali pingsan, Zara sampai kembali menghela nafasnya.

"Ya ampun Dewi, kenapa kau bisa mabuk seperti ini? Tubuhmu sangat bau alkohol!" kemudian Zara berinisiatif untuk mengganti pakaiannya.

Keesokan harinya

Dewi mulai terbangun dari tidurnya di atas kursi sofa, karena Zara tidak sanggup untuk memindahkan tubuhnya yang bobotnya cukup berat, seorang diri. Dewi pun sempat terkejut saat melihat sahabatnya, yakni Zara tidur di lantai bersama putrinya yang hanya beralaskan karpet cukup tipis.

"Ya ampun Zara, kau di sini?" ucapnya tidak percaya.

Kemudian sayup-sayup zara mulai membuka kedua kelopak matanya.

"Alhamdulillah, akhirnya kau sadar juga Dewi!" ujar Zara sambil mengucek kedua matanya, kemudian iya melihat jam di dinding.

"Astaghfirullah sudah jam enam pagi, aku belum solat subuh Wi, aku tinggal solat dulu sebentar ya!"

"Ok siap, yasudah gih sana solat!" sahut Dewi menggeleng sambil tersenyum tipis.

Selesai solat subuh, rupanya Dewi membelikan sarapan nasi uduk beserta gorengan untuk mereka makan bersama-sama.

Zara yang melihat makanan tersebut langsung menelan Saliva nya karena semalam sempat kelaparan, begitu pun dengan Aqila yang terbangun karena mencium aroma nasi uduk yang telah menggugah seleranya.

"Ayo cepat sini Zara dan juga Aqila, kita sarapan bareng, kebetulan aku membeli banyak untuk kalian sarapan, pasti kalian sangat lapar!" dan memang mereka berdua begitu lapar, beruntungnya Aqila tidak pernah rewel, baginya rasa laparnya yang semalam bisa ia tahan, malah Aqila anggap seperti menahan haus dan lapar saat sedang berpuasa.

Setelah selesai berdoa, kini mereka sarapan bersama-sama di ruang tamu. kali ini Aqila memakan sarapannya dengan lahapnya.

Setelah semuanya selesai, Dewi mengajak Zara untuk mengobrol sejenak, sedangkan Aqila lebih memilih untuk mengaji beberapa ayat Alquran.

"Zara, tumben kamu datang kesini tidak bersama suamimu?" tanya Dewi menatap heran Zara.

"Ceritanya panjang Wi!"

"Yasudah coba kamu ceritakan apa yang telah terjadi!" Dewi mulai memperhatikan Zara dengan serius.

Zara pun akhirnya menceritakan apa yang telah terjadi padanya dan juga Aqila.

seketika Dewi menggenggam kuat kedua telapak tangannya karena menahan rasa kesal.

"Dasar bedebah si Jaka itu Ra, aku tidak habis pikir dia akan setega itu padamu dan juga Aqila, ku kira dia adalah pria baik, namun nyatanya sifat aslinya ia tunjukan setelah ibunya meninggal, kamu yang sabar Zara, aku pasti akan membantumu, kamu tidak sendiri disini, ada aku yang selalu ada untukmu, kau adalah sahabat terbaikku sedari dulu!"

Perkataan dari Dewi telah membuat Zara menjadi terharu, ia pun memeluk sahabatnya dengan sangat erat.

"Menangislah, jika itu bisa membuatmu jauh lebih tenang. Dan tentu saja Zara tidak membuang kesempatan untuk meluapkan segala kekecewaannya, iya butuh pundak untuk tempatnya bersandar dan iya butuh seseorang untuk mendengar keluh kesahnya.

"hiks...hiks! padahal aku sudah memiliki rasa terhadap Mas Jaka Wi, tapi dengan teganya iya malah menghancurkan perasaanku seperti ini, hatiku benar-benar sangat sakit!" ucapnya sambil menangis.

Dewi pun membiarkan Sahabatnya itu menangis sepuasnya sampai benar-benar merasa lega.

selang beberapa menit kemudian, Zara ingin menanyakan sesuatu kepada Dewi, yakni sesuatu yang telah merubahnya menjadi berbeda seperti ini.

"Wi, ada apa dengan dirimu sekarang? Mengapa kau sangat jauh berbeda, Kau tidak seperti Dewi yang aku kenal dulu!"

Dewi hanya tersenyum hambar atas pertanyaan dari Zara.

"Keadaan yang telah memaksaku menjadi seperti ini Ra, aku terlilit hutang akibat ulah mantan suamiku, dan orang tersebut memintaku untuk menjadi pekerja di salah satu diskotik di kota ini tanpa di gaji."

Zara pun tercengang atas jawaban dari Dewi."Apa! Ini gila Wi, lantas kamu makan sehari-hari bagaimana?"

"Yaitu tadi Ra, aku bisa mencukupi kebutuhanku dengan uang tips dari tamuku, karena mereka merasa puas dengan servis yang telah aku berikan padanya!"

Mendengar hal itu, Zara langsung tercekat tidak percaya, kedua bola matanya sampai melotot.

"Dewi, apakah kau itu seorang pe..pel*cur?" tanya Zara terbata.

Bersambung....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Sasha nayla

Sasha nayla

bikin para lelaki mereka menyesal thorr krna telah membuang berlian dn mengejar batu kali aku ingin liat kehancuran jaka...semangat ya thorrr💪💪

2025-02-14

3

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ko nasibnya mirip kisah Hana dulu yah, walo tak sama, karena dulu Hana pergi ke kota karena suaminya meninggal dan dia terusir dari rumahnya oleh ibu mertua🤔🤔

2025-02-17

1

Sasha nayla

Sasha nayla

tapi sayangnya bintang 5 ku gk bs di pencet🙏🙏

2025-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!