Sagara VS Zara

Setibanya di depan gang sempit, akhirnya Sagara memarkirkan mobilnya di bibir jalan, yakni di samping gang tersebut, dari awal melihat saja Sagara sudah menghela nafasnya.

'Kenapa tempat ini kumuh sekali!' keluhnya dalam hati.

Lalu Sagara mengedarkan pandangannya ke arah sekitar, di tatapnya orang-orang setempat yang menatap aneh kearahnya, ada yang menatap tidak suka, ada juga yang melambaikan tangan kearahnya dari beberapa wanita yang berpenampilan kumal, sontak Sagara di buat bergidik ngeri di buatnya.

Akhirnya ia memutuskan untuk segera masuk ke dalam gang sempit tersebut, saat ia melangkahkan kedua kakinya perlahan, aroma tidak sedap kian menusuk ke dalam indra penciumannya.

'Kenapa tempat ini bau sekali? Oh My God, aku tidak akan pernah membiarkan Maura datang ke tempat seperti ini lagi, pasti tempat ini di penuhi oleh bakteri serta kuman yang menyebabkan berbagai penyakit!' gerutunya kembali dalam hati.

"Ssttttt, Tuan tampan mau kemana? Sini mampir dulu, barang kali minat mau booking!" ucap wanita yang berpakaian sangat terbuka. Bukannya di lihat dengan jelas, Saga malah memejamkan matanya, sehingga wanita tersebut menjadi tersinggung, lalu Sagara menghiraukan wanita yang berdandan seperti ondel-ondel tersebut.

"Hey Tuan, belagu sekali anda, kalau saja tampangmu jelek sudah habis kau aku kuliti!" teriak wanita tersebut dengan suaranya yang tiba-tiba saja berubah menjadi sangar, persis seperti suara seorang pria.

Lagi dan lagi Sagara di buat bergidik ngeri dengan peristiwa yang sangat tidak ia duga.

"Aish, kenapa di tempat ini banyak sekali siluman jadi-jadian sih, Sialan..!" umpatnya sambil mempercepat langkah kedua kakinya.

Akhirnya ia menemukan alamat rumah teman putrinya, Sagara sempat menghela nafas panjangnya kemudian mengeluarkannya secara kasar.

Lalu Sagara memandang sekitar depan rumah tersebut.

"Kenapa Maura mau-maunya menginap di tempat kumuh seperti ini sih? Merepotkan saja!" cetusnya, kemudian Sagara mencoba mengetuk pintu rumah tersebut secara perlahan, dari balik pintu Ia bisa mendengarkan suara putrinya yang sedang tertawa terbahak-bahak, dan baru kali ini ia mendengar suara Maura tertawa lepas seperti itu, entah kenapa tiba-tiba saja dadanya terasa nyeri, seperti di tusuk oleh jarum, ia pun kembali tersadar atas apa yang telah ia lakukan terhadap Maura selama ini.

Kemudian pintu rumah pun di buka.

Ceklek

Sagara sangat terkejut saat ia melihat siapa yang saat ini berada di hadapannya.

"Kau, ngapain di sini!" ucapnya sembari menunjuk Zara dengan jari telunjuknya.

"T tuan!" ucap Zara terbata.

Sagara sempat terpana melihat Zara yang masih melilitkan handuk kecil di atas kepalanya, sepertinya dirinya baru selesai mandi, Sagara malah di buat sampai melotot, karena telah berhasil menatap leher jenjang milik Zara yang seputih susu, kali ini Zara terlihat berbeda di matanya.

Saat Zara tersadar bahwa dirinya masih mengenakan handuk yang masih terlilit di kepalanya, ia pun langsung melengos pergi

"Ya ampun, hijab ku!" ucapnya yang kemudian buru-buru masuk ke dalam kamarnya, kemudian mengambil hijab instannya.

'Hemmm, lumayan juga, Cantik! Eits apa yang ada di dalam otakmu Saga? Mana ada wanita menyebalkan itu cantik, tampang kampungan seperti itu!' elaknya dalam hati.

Lalu Zara kembali ke depan rumah dimana masih ada Sagara yang masih diam mematung, ia pun sampai lupa tidak mempersilahkannya masuk.

"M maaf Tuan, sudah menunggu lama!"

"Hemmm!" jawabnya tanpa ekspresi.

"Emmhhh, silahkan masuk Tuan!" ujarnya sambil menatap heran ke arah Sagara.

'Ada perlu apa Tuan Sagara datang ke sini? Perasan aku tidak cari masalah lagi dengannya?' batinnya tidak percaya

Dengan seenak jidatnya, Sagara masuk ke dalam rumah Dewi tanpa melepaskan alas kakinya, alias sepatunya terlebih dahulu, Zara yang melihat hal itu ingin sekali menegurnya, namun akhirnya ia urungkan, mungkin bagi Tuannya jika lantai rumah ini kotor.

Mengetahui ada tamu yang datang, tiba-tiba saja Maura dan Aqila datang berbarengan kemudian di susul oleh Suster Mira.

Maura dan Suster Mira si buat terkejut dengan kedatangan Tuan Sagara yang secara tiba-tiba, namun entah kenapa Maura malah tersenyum tipis.

"Maura, ternyata kau beneran ada di sini nak, ayo cepat kita pulang!" kali ini Sagara mencoba berbicara lembut terhadap putrinya.

Zara sontak kaget tidak percaya dengan apa yang sudah iya saksikan di depan matanya sendiri.

"Apa? Jadi Tuan Sagara adalah Papah kandungnya Maura?" tanyanya masih tidak bisa mempercayainya.

Sagara pun menatap tajam ke arah Zara, "Ya, Maura adalah putriku, memangnya kenapa?" jawabnya sembari menaikan dagunya.

"Oh jadi anda ini adalah seorang Ayah yang tidak pernah peduli dengan anaknya sendiri!" celetuk Zara yang asal ceplos, ia pun tidak sadar sudah berucap seperti itu, karena saking kesalnya atas kelakuan Ayah kandungnya Maura.

'Ya Tuhan, kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa harus pria menyebalkan ini yang menjadi Ayah kandungnya maura!' batinnya menggerutu kesal.

Mendengar Zara berkata begitu padanya, Sagara pun tidak terima.

"Woy, kau bilang apa barusan hah? Jangan sok ikut campur urusan keluargaku, ayo Maura kita pergi dari sini, mulai sekarang Papah tidak akan pernah memberikanmu ijin untuk datang ke tempat kumuh ini lagi, sangat bau dan menjijikan!" sungutnya sambil menatap ke arah Zara, seolah yang di sebut bau dan menjijikan itu adalah dirinya, Zara pun tidak terima.

"Anda bilang bau dan menjijikan, tapi wajah anda seolah menunjuk ke arahku! dengar ya Tuan Sagara yang terhormat, meskipun anda adalah bos saya, tapi anda tidak bisa bersikap semena-mena seperti ini!" tegasnya penuh dengan keberanian.

Sagara tidak menyangka jika wanita di hadapannya begitu berani padanya, seumur-umur ia belum pernah di bentak seperti ini oleh seorang wanita, apalagi wanita yang sangat ia benci.

Lalu Sagara mendekat ke arah Zara yang sedang berdiri mematung di depan pintu.

"Oh, sekarang kau sudah merasa hebat ya, kau tidak takut denganku hah? Aku bisa memecat mu kapan saja, jika kau masih berani kepadaku!" ancamnya dengan sengaja agar Zara takut padanya.

Zara malah menyunggingkan bibirnya."Anda kira saya takut, maaf ya Tuan Sagara, sedikit pun aku tidak memiliki rasa takut terhadap manusia seperti anda, di tempat kerjaku anda memang adalah atasanku, tapi di sini anda adalah Ayahnya Maura, seorang Ayah yang tidak pernah menyayangi putrinya layaknya anak sendiri, anda tidak pantas di sebut sebagai seorang ayah." singgungnya dengan sorot matanya yang nyalang, bahkan dadanya sampai naik turun.

Maura dan Suster Mira tidak percaya jika Zara berani menggertak Tuan Sagara yang terkenal memiliki sifat kejam dan juga arogan.

Mendengar perkataan dari Zara, Saga pun sampai mengepalkan kedua tangannya, rahangnya tiba-tiba saja mengeras, darahnya pun sudah mendidih.

"Sudah cukup, kau ingin mempermalukan aku lagi hah? Apakah kau tidak jera dengan hukuman yang telah aku berikan padamu?"

Zara pun terdiam, ia masih merasa kesal dengan pria di hadapannya.

"Saya hanya ingin membela Maura dari sikap anda yang tidak pernah adil padanya, saat saya mendengarkan keluh kesahnya tentang anda, hatiku benar-benar sakit, sebenarnya terbuat dari apa hati anda ini, Tuan? Apakah Tuan tidak sadar telah menyakitinya sekaligus menyakiti mendiang ibunya? Apakah Tuan tidak bisa menghargai setiap pengorbanan yang telah di lakukan oleh mendiang ibunya Maura? Anda tahu Tuan, demi melahirkan darah daging anda, ibunya Maura rela mengorbankan nyawanya, tapi mengapa dengan teganya anda malah menyia-nyiakannya, itu sama saja anda telah menyakiti mendiang istri anda sendiri!" ucapnya, entah mengapa Zara bisa memiliki keberanian sebesar itu, tapi ia sangat puas karena sudah mengeluarkan unek-uneknya kepada Papahnya Maura yang ternyata adalah bosnya sendiri. Kali ini Zara sudah pasrah jika seandainya ia harus kehilangan pekerjaannya.

Semenjak Zara mengatakan perkataannya yang barusan, Sagara tidak membalasnya, ia langsung terdiam dan buru-buru membawa Maura pulang bersamanya.

Bersambung....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

ck belum tau aja kamu

2025-02-19

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

harusnya Zara ga marah" sama papa Maura di hadapan anak" yah, soalnya kan kurang elok didengar mereka jadinya

2025-02-19

1

Sasha nayla

Sasha nayla

ntar klo tau zara msh bersegel bakal klepek* kamu saga udh gk sabar nunggu saga jdi bucin thorrr😁😁

2025-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!