Murkanya Sagara

Di balik kursi kebesarannya, Sagara sudah menyelesaikan pekerjaanya, tidak lupa ia mulai bersiap-siap pergi menuju Hotel Raflesia, sebelumnya Sagara lebih memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu, kebetulan di dalam ruangannya terdapat fasilitas kamar tidur dan juga kamar mandi. Tidak lupa Sagara mengganti pakaiannya. Seperti biasa setelan jas lengkap tidak pernah luput dari penampilannya.

Setelah semuanya selesai, Sagara segera bergegas menuju hotel, dimana para tamu undangan yang lain sudah menunggu kehadirannya di sana.

"Jhon, sepertinya kita akan sedikit telat menuju Hotel, seperti biasa kau harus extra ngebut untuk membawaku kesana, kau siapkan mobil Lamborghini milikku, agar kita bisa segera tiba di sana tanpa memakan banyak waktu!"

"Siap Tuan, perintah dari anda akan segera saya laksanakan, sekarang silahkan anda menunggu di lobby." balasnya dengan semangat, karena Jhon merasa senang jika ia di suruh mengendarai mobil sport milik Tuannya tersebut.

Sedangkan suasana Ballroom Hotel Raflesia benar-benar sudah di penuhi oleh para tamu undangan yang menunggu kehadiran Sagara. Zara sempat kewalahan melayani para tamu, mulai dari merapikan sisa piring kotor yang berada di atas meja tamu, dan lain sebagainya. Namun ia tetap harus bekerja secara profesional, apalagi ia di paksa untuk selalu memasang senyum terhadap para tamu.

"Ssttt..Lan, jadi itu ya si anak baru itu? Beneran cantik ya? Dengar-dengar dia itu seorang janda satu anak, Wihhh masih muda sudah jadi janda, kalau buka lowongan gue mau daftar jadi suaminya!" kelakar Sandy sambil merapihkan sisa piring kotor milik tamu yang sudah menumpuk di atas meja.

"Gila lo San, di tolak anak perawan, berubah haluan lo incer janda cantik!" balas Alan.

"Kalau jandanya cakep plus montok kaya gitu sih, gue gak bakalan nolak, sepertinya gue jatuh cinta pada pandangan pertama!" sahutnya sembari menatap ke arah Zara yang sibuk melayani tamu.

Alan hanya menggeleng, lalu menghela nafasnya sejenak.

"Coba saja elo deketin tuh si janda cantik! Gue dukung elo San, kasihan banget sih elo jadi bujang lapuk! Ck..gue saja sudah mau punya dua buntut, lah elo..cewek aja kagak gablek!" ejeknya begitu puas.

Di sindir seperti itu, Sandy malah menjadi kesal di buatnya."Sialan lo Lan, seneng banget ngatain gue bujang lapuk!"

Alan malah kembali tertawa sejenak kemudian fokus kembali kepada pekerjaanya

"Ayo Zara semangat!" ucap Lina saat melintas di depan Zara.

Zara pun mengangguk sambil melempar senyumnya, padahal dirinya saat ini benar-benar sudah merasa sangat lelah.

Akhirnya orang yang di tunggu pun telah tiba, para tamu undangan menyambut hangat kehadirannya.

"Selamat malam Tuan sagara Mahendra!"

"Selamat malam Tuan Sagara Mahendra!"

Para tamu undangan saling sahut menyahut menyapa Sagara, sedangkan para karyawannya menyapa bos besar mereka, kemudian menundukkan kepalanya, tapi tidak dengan Zara, ia malah terkesima akan sosok Pria yang tentunya pernah ia temui sebelumnya.

'B bukankah pria itu adalah pria yang sangat angkuh dan menyebalkan tempo hari? ya aku yakin itu adalah dia, oh jadi dia adalah bos besar, ck..pantes, angkuh! ' cibirnya dalam hati.

"Zara.. sstttt...! Tundukan kepalamu, bos besar sudah datang!" desis Lina tidak berani berbicara lantang. Beruntungnya Zara menyadari hal itu, ia pun buru-buru menundukkan kepalanya.

'Kalau bukan demi pekerjaan, aku tidak sudi menundukkan kepalaku terhadap pria menyebalkan itu!' geramnya dalam hati.

Kini Sagara duduk di salah satu meja kosong yang memang sudah di sediakan khusus untuknya.

"Meriah sekali Acaranya Tuan! Akhirnya Hotel Raflesia telah sukses menjamu para tamu undangan anda dengan sangat baik!" puji Jhon yang merupakan Assisten sekaligus orang kepercayaan Sagara, dirinya sudah lebih dari sepuluh tahun mengabdi pada Sagara.

"Ya, itu sebabnya aku pindahkan acara peresmian anak perusahaan Syailendra Group di sini." jawabnya tersenyum puas.

Kini para pelayan mulai melayani Tuan besar mereka termasuk Zara, ia diperintahkan oleh Lina untuk mengantarkan Minuman Red Wine kepada Tuan Sagara.

Awalnya Zara menolaknya, namun Lina terus saja mendesaknya, hingga pada akhirnya Zara mau tidak mau menuruti perintah dari Lina yang merupakan seniornya.

'Matilah kau Zara, aku yakin kau akan kesulitan membuka botol Red wine bahkan menuangkannya ke dalam gelas pun aku yakin kau tidak akan bisa! Aku tidak suka ada pegawai baru yang berani menyaingi popularitas ku, jadi jangan sok ke cakepan, cuih..!' keluhnya dalam hati.

Tubuh Zara sedikit gemetar karena ini adalah pengalaman pertamanya membawa sebotol minuman Red wine, ia pun bingung bagaimana cara untuk membuka tutup botol tersebut, kemudian Zara kembali mengingat dimana dirinya pernah menonton sebuah drama Asia, dimana ada adegan seorang pelayan membuka tutup botol minuman tersebut, Zara pun terus mengingatnya secara perlahan. Namun sayangnya ia masih saja belum yakin bisa melakukan hal itu

'Ya rabb, tolonglah hambamu ini, berilah aku petunjuk serta kekuatan dalam situasi terjepit seperti ini!' doanya dalam hati.

Sambil menundukkan kepalnya, akhirnya Zara tiba di meja Tuan Sagara beserta Assistennya. Dan entah kenapa Jhon malah terus memperhatikan Zara.

'Kenapa wajah wanita ini tidak asing? Rasanya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya?' ucapnya dalam hati.

Sedangkan Sagara tidak begitu memperhatikan Zara yang sedang meletakan botol red wine di atas meja, kemudian ia mencoba membuka tutup botol minuman tersebut dengan alat wine opener, Zara benar-benar kebingungan setengah mati,ia malah terus memutar-mutar botol minuman tersebut.

Lalu ia mencoba memegang tutup logam di atas botol, perlahan Zara mulai mengikuti sesuai apa yang ia ingat saat menonton adegan drama yang pernah ia tonton, Zara sendiri tidak luput untuk terus mengucap kata Zikir agar bisa mempermudah keadaannya yang sedang terjepit saat ini Akhirnya tutup botol pun terbuka, kali ini Zara merasa jika Allah telah mendengarkan doanya, sehingga ia tidak mengalami kesulitan saat membuka tutup botol Red Wine

Namun naas saat tutup botol berhasil di buka, tiba-tiba tangan Zara gemetar, sehingga minuman yang seharusnya ia tuang ke dalam gelas, kini malah terjatuh dan tumpah mengenai pakaian milik Tuan Sagara.

Seketika Sagara menoleh ke arah Zara, di tatapnya wajah Zara yang sudah tertunduk, kali ini tubuhnya telah gemetar hebat akibat peristiwa ini. Lina yang menyaksikannya langsung, malah tertawa puas.

'Ha..ha..ha! Rasakan kau Zara, akhirnya tamat riwayatmu, bersiaplah di pecat oleh Tuan Sagara!' batinnya sangat puas.

Lalu Sagara bangkit dari tempat duduknya, darahnya benar-benar sudah mendidih, kemudian ia mendekat ke arah Zara, di cengkram nya leher Zara cukup kuat dan hampir saja Sagara mencekiknya.

"Kurang ajar, dasar pegawai bodoh, menuangkan minuman saja kau tidak becus, dasar otak udang!" umpatnya sambil fokus menatap wajah Zara, tidak lama kemudian Sagara mulai tersadar akan wajah wanita yang saat ini berada di dekatnya.

"T tolong m maafkan saya Tuan, s saya tidak sengaja menumpahkannya!" jawabnya dengan terbata, bahkan tenggorokannya serasa tercekat akibat di cekik oleh Sagara, para tamu yang lain hanya bisa menjadi penonton, tidak ada yang berani menegurnya atas tindakan Sagara terhadap karyawannya, apalagi para karyawan lainnya, mereka malah terlihat ketakutan saat melihat bos besar mereka menjadi murka.

"Lan, kasihan Zara, andaikan nyaliku besar, aku pasti sudah menolongnya, kenapa sial sekali nasibnya malam ini, aku tidak rela jika Zara di pecat dari sini!" ucap Sandi begitu mengkhawatirkan Zara sang pujaan hatinya.

Sagara terus saja memperhatikan wajah Zara."Kau, arrrkkkhhh sungguh sial! Kenapa aku bertemu lagi dengan wanita menyebalkan ini? Dasar wanita pembawa sial!" bentaknya sampai menggema.

"Tuan, tolong kendalikan emosimu! Ingatlah jika anda saat ini telah menjadi pusat perhatian para tamu undangan, apa tanggapan mereka jika sampai tahu Tuan menindas wanita ini?" kali ini perkataan dari Jhon ada benarnya. Sagara pun akhirnya melepaskan cengkraman tangannya di leher Zara, sehingga Zara bisa bernapas lebih lega.

"Ikut denganku!" ajak Sagara sambil menarik tangan Zara.

"Anda mau bawa saya kemana Tuan?" tanya Zara sambil menunjukan wajahnya yang bingung.

"Kamar hotel!" jawabnya singkat.

"Apa?" ucapnya sampai melotot.

'Apa yang akan anda lakukan terhadapku Tuan? Apakah anda akan langsung menghabisiku? Ya Rabb tolonglah hambamu dari manusia terkutuk ini!' doanya dalam hati.

Zara hampir saja terseret akibat langkah Sagara yang sangat cepat, ia pun mencengkram kuat tangan Zara.

'Apa yang akan anda lakukan terhadap Nona malang itu, Tuan? semoga anda tidak bertindak yang macam-macam!' batinnya mulai cemas.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

zara ,sabarr yaa ini mungkin bru awal perjuangan nasib mu di kota ,moga bos galak mu bisa memaaf kan mu ,semagat zara💪

2025-02-16

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ko bisa sih tugas melayani bos besar diberikan ke pegawai tambahan dan bahkan masih baru seperti Zara, harusnya ke pegawai yang senior yah,,,

2025-02-17

1

Sasha nayla

Sasha nayla

liat aja kamu sagara ntar bucin baru kau termehek mehek 😁🤭🤭

2025-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!