13. Sah

Hari ini adalah satu hari sebelum pernikahan. Lulu dibawa Atthara ke rumahnya, di mana acara akan berlangsung. Di sana sudah ada Nenek Rahma yang menunggu mereka. Beliau sengaja datang lebih awal untuk menyambut Lulu.

“Assalamu’alaikum Nenek.” Salam Lulu yang segera mencium punggung tangan Nenek Rahma.

“Wa’alaikumsalam..” jawab Nenek Rahma tersenyum.

Nenek Rahma membawa Lulu ke kamar yang disiapkan untuknya. Di sana sudah ada gaun yang Lulu pilih dan beberapa seserahan yang akan diterimanya besok. Nenek rahma juga menyiapkan hadiah pribadi untuk Lulu.

“Ini untukku, Nek?” tanya Lulu.

“Iya. Ini dulu adalah milik Ibu Atthara. Sekarang aku menyerahkannya kepada menantunya.”

“Tapi, Nek..”

“Tidak apa! Nenek sengaja menyimpannya selama ini untuk cucu menantu. Ini adalah satu-satunya perhiasan yang tersisa dari almarhum Kumala. Sekarang kamu yang harus menyimpannya!”

“Terima kasih, Nek.” Lulu menerima perhiasan tersebut untuk menghormati Nenek Rahma.

“Nenek yang seharusnya berterima kasih kepadamu. Kamu mau menerima Atthara yang seperti itu. Jika bisa, tolong bimbing Atthara untuk mengenal Tuhannya.”

“Lulu tidak bisa janji, Nek.”

“Tak apa, mungkin akan terjadi nanti seiring berjalannya waktu kalian Bersama. Semoga Atthara bisa merasakan ketaatan kamu dan mau kembali mengenal Tuhannya.”

“Aamiin..”

Setelah obrolan mereka, Nenek Atthara meminta Lulu untuk tetap di kamar. Beliau ingin memingit keduanya walau hanya semalam. Lulu menurut saja dengan pengaturan Nenek Rahma, sama dengan Atthara.

Hari pernikahan.

Lulu yang baru saja menutup Al-Quran nya, mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Segera Lulu membukakan pintu dan menemukan 2 orang yang mengaku MUA. Lulu mempersilahkan mereka masuk. Satu orang membawa koper besar dan satunya membawa koper kecil. Sebelum mulai melakukan makeup, Lulu izin untuk mandi lebih dulu. Begitu selesai mandi, Lulu mengenakan manset gamis yang disiapkan oleh pihak butik dan hijab instan.

“Maaf, Kak. Boleh dilepaskan hijabnya?” Lulu mengangguk dan melepaskan hijabnya.

Segera kedua MUA itu berperang dengan peralatan makeup mereka. Kulit Lulu yang cenderung cerah, membuat keduanya tidak terlalu banyak melakukan effort dalam makeupnya, bahkan disela-sela makeup Lulu masih sempat sarapan. Tidak sampai satu jam mereka sudah menyelesaikan riasan Lulu dan setengah jam kemudian menyelesaikan pemasangan gaun.

“Masih ada waktu sampai akad dimulai, Kak. Kami permisi dulu.” Kata MUA yang telah membereskan kopernya.

“Terima kasih.”

“Kami yang seharusnya berterima kasih karena Kakak adalah satu-satunya pelanggan yang mengikuti saran saya.”

“Benarkah?”

“Ya, biasanya pengantin akan meminta model riasan yang mereka inginkan hingga saya dan asisten harus menyelesaikannya lebih dari satu jam.” Lulu hanya tersenyum.

Ia yang awam dengan makeup, mana tahu makeup yang bagus untuknya. Ia saja sampai sekarang hanya bisa menggunakan sunscreen, cushion, maskara dan lipstick.

Setelah MUA keluar, Nenek Rahma masuk ke dalam kamar Lulu. Beliau memuji Lulu yang terlihat manglingi.

“Masih ada setengah jam lagi. Nenek akan di sini menemani kamu.”

“Apakah nenek tidak menerima tamu?”

“Biarkan saja mereka yang mengurusnya. Nenek hanya akan bertanggung jawab membawa kamu ke meja akad.”

“Nenek, bolehkah Lulu bertanya?” tanya Lulu dengan ragu.

“Tanyakan saja!”

“Apakah sikap Mas Atthara itu bawaan lahir?” cicit Lulu.

Nenek Rahma tertawa mendengar pertanyaan Lulu. Beliau kemudian menceritakan masa kecil Atthara dan penyebab Atthara menjadi seperti sekarang. Lulu mendengarkan dengan seksama.

Ternyata Atthara yang ia kenal dingin dan jutek itu, memiliki kisah yang tidak pernah ia bayangkan. Jika dirinya memang sudah sejak awal tidak mengenal kedua orang tuanya, tidak memiliki perasaan khusus untuk mereka. Berbeda dengan Atthara yang tumbuh besar dengan kedua orang tuanya.

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu kamar Lulu diketuk dari luar. Seseorang mengatakan jika semuanya sudah siap, tersisa menunggu mempelai Perempuan. Nenek Rahma mengatakan jika beliau akan segera membawa mempelai keluar.

“Ayo, Nak! Masa depan baru kamu akan segera dimulai.” Nenek Rahma mengulurkan tangannya.

Lulu menarik nafas Panjang sebelum menerima uluran tangan Nenek Rahma. Sebelum keluar dari kamar, Lulu mengucapkan kalimat basmalah dan hauqalah. Berharap keputusan yang ia ambil membawa kebaikan.

Nenek Rahma membawa Lulu menuju meja akad. Atthara sudah menunggu di sana Bersama penghulu dan 2 saksi. Pandangan Atthara sempat terpaku pada Lulu yang berjalan mendekat. Tetapi kemudian ia menetralkan hatinya dan mengalihkan pandangannya.

“Saudara Izqian Atthara Zaky. Saya nikahkan engkau dengan saudari Lu’lu’ul Maknunah dengan mas kawin emas senilai 10 gram, dibayar tunai!”

“Saya terima nikah dan kawinnya, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”

“Bagaimana saksi?”

“Sah!” jawab kedua saksi serempak.

“Alhamdulillah..” semua orang yang hadir mengucapkan hamdalah, tetapi beberapa dari mereka mempertanyakan mengapa wali mempelai Perempuan tidak disebutkan.

Setelah semua proses ijab Kabul selesai, penghulu berpamitan dan acara pemberian selamat dan makan Bersama dimulai. Atthara dan Lulu juga melakukan beberapa sesi foto berdua, Bersama keluarga dan dengan para tamu.

Acara yang dimulai pukul 8 itu, selesai dipukul 11 siang. Setelah semua tamu pergi, hanya menyisakan Nenek Rahma, keluarga Bobby dan Papa Mama Atthara.

“Mengapa nama wali istrimu tidak disebutkan?” tanya Mama tiri Atthara dengan nada sarkas.

“Apa urusanmu?” tanya Atthara.

“Jelas saja urusanku! Bagaimana bisa aku membiarkanmu menikah dengan Perempuan yang tidak jelas asal-usulnya? Bukankah begitu, Pa?”

“Apa yang dikatakan Mama mu, benar. Apakah kamu sudah memastikan asal-usul istrimu? Dan mengapa nama orang tuanya tidak disebutkan?” Papa Atthara membela istrinya.

Atthara ingin menjawab, tetapi dihentikan Lulu dengan menarik lengan pakaiannya.

“Penyebutan nama Ayah tidaklah terlalu prinsip untuk sahnya akad nikah, asalkan identitas saya sudah jelas.” Jawab Lulu.

Atthara menatap Lulu tidak percaya, begitu juga dengan Nenek Rahma dan Bobby yang bahkan sudah menyiapkan argumentasi.

“Bagaimana bisa? Semua pernikahan itu harus menyertakan nama walinya!” bantah Mama tiri Atthara.

“Nama wali disebutkan untuk memastikan mempelai Perempuan bukanlah orang lain yang memiliki nama sama. Jikalau mas Atthara sudah memastikan identitas saya, nama wali tidak digunakan tidak menjadi masalah karena akad nikah tetaplah sah secara agama dan negara. Kalau tidak diperbolehkan, penghulu tidak akan mau menikahkan kami.” Jelas Lulu.

Ia tahu dengan jelas keadaan walinya, sehingga identitasnya sendiri sudah cukup untuk melangsungkan pernikahan yang sah.

Bobby memberikan acungan jempol untuk Lulu, sementara Atthara hanya tersenyum simpul. Nenek Rahma tersenyum Bahagia karena Lulu membuktikan dirinya adalah istri yang bisa mendukung suaminya dalam keadaan apapun.

Mama tiri Atthara tidak lagi bisa menjawab, begitu juga dengan Papa Atthara. Beliau berpikir tidak mungkin bagi Atthara untuk menyuap penghulu, sehingga menerima begitu saja pernikahan anaknya. Beliau akan mencari tahu lebih lanjut identitas Lulu nanti. Keduanya pergi dari rumah Atthara setelah menyerahkan hadiah pernikahan berupa butik yang bisa kapan saja Lulu Kelola.

Terpopuler

Comments

Liana CyNx Lutfi

Liana CyNx Lutfi

lanjut thor

2025-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!