4. Latar Belakang

Lulu keluar dari kamarnya saat terdengar adzan dzuhur. Saat ingin mengambil wudhu, ia menemukan Ibu Asih di dapur Bersama para tenaga pembantu.

“Sedang membicarakan apa?” tanya Lulu bergabung di meja makan.

“Kami sedang membicarakan kelangsungan panti ini.” Kata Pak Tarno, ayah dari Ningsih.

Tenaga pembantu di panti asuhan sebenarnya adalah orang yang mengabdi di panti karena merasa berhutang budi dengan almarhum Pak Ratno, yang telah memberikan mereka tempat tinggal. Pak Tarno, Bu Murni dan Ningsih tinggal di panti sejak Lulu masih SMP sampai sekarang. Mereka sukarela membantu operasional panti. Bagi mereka, ada tempat untuk berteduh dan makan 3 kali sehari sudah cukup bagi mereka. Tetapi oleh almarhum Pak Ratno, mereka diberikan tunjangan bulanan sebagai bentuk menghargai kerja keras mereka. Dan saat ini Lulu yang melanjutkannya.

“Kita tetap bisa tinggal disini, Pak. Kita tidak akan kemana-mana.” Kata Lulu.

“Maksud kamu?”

“Pemilik tanah mengatakan tidak akan menggusur panti ini. Jadi kita masih bisa menjalankan panti ini seperti biasa.”

“Bagaimana bisa? Apa yang kamu katakan kepada pemilik tanah?” tanya Ibu Asih gusar.

“Sebagai gantinya, Lulu akan membayar uang sewa bulanan sebesar 2,5 juta perbulannya.” Lulu terpaksa berbohong kepada ibu angkatnya karena tidak mungkin baginya mengatakan yang sejujurnya.

“Uang sebanyak itu, apakah kita bisa membayarnya perbulan? Bagaimana dengan uang makan dan yang lain?”

“Tenang saja, Bu. Lulu akan mencari pekerjaan untuk menutup pengeluaran.”

“Pengeluaran sekarang, ditambah dengan membayar sewa bisa mencapai 10 juta sebulannya. Tidak banyak donatur yang datang, pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang sebanyak itu?” Pak Tarno merasa tidak percaya.

Jika saja beliau bisa bekerja, mungkin Pak Tarno dan Bu Murni sudah bekerja dan tidak bergantung di panti asuhan. Sayangnya Pak Tarno dan Bu Murni tidak bisa bekerja berat karena tubuh mereka sudah rusak akibat bertahun-tahun bekerja di pabrik garment.

“UMR sekarang sudah tembus 2,5 juta perbulan. Jika ditambah tunjangan, insentif dan lain-lain, sebulan bisa terima gaji di kisaran 5 juta. Ditambah penghasilan membuat kue, bisa saja menutupi hariannya.” Lulu berusaha seoptimis mungkin untuk meyakinkan Ibu Asih dan yang lain.

“Jika kamu melakukan semuanya, kamu akan jatuh sakit.” Ibu Asih menangis.

“Jangan menangis, Bu! Percaya dengan Lulu.” Lulu memeluk Ibu Asih dan mengusap punggung beliau lembut.

Pak Tarno dan Bu Murni hanya bisa saling pandang. Mereka hanya bisa mendukung keputusan Lulu karena mereka juga tidak bisa membantu. Ningsih anak mereka tidak seperti Lulu yang pintar, Ningsih hanyalah tamatan SD karena saat di SMP ia berhenti di kelas 2.

Setelah meyakinkan semua orang, Lulu merasa lega. Walaupun ia harus berbohong, paling tidak Ibunya dan penghuni panti lain tetap bisa hidup dengan layak. Tak masalah baginya berkorban untuk orang-orang yang selama ini memberikannya kehidupan dan kasih sayang.

Di sisi lain.

“Hanya ini saja yang kamu temukan?” tanya Atthara kepada sopirnya, Rudi.

“Iya, Bos.”

Atthara membaca 2 lembar kertas yang diterimanya dari Rudi. Lembar pertama berisi biodata Lulu dan lembar lainnya berisi kegiatan Lulu. Tidak ada keterangan orang tua kandung disana, hanya ibu angkat yang merupakan pemilik panti asuhan.

“Apakah ada cara untuk mengetahui orang tua kandungnya?”

“Tidak tahu, Bos. Menurut informan yang mengenal Lulu, polisi tidak bisa menemukan orang tuanya saat itu. Bahkan tidak ada saksi mata, siapa yang meletakkannya disana.” Atthara mengangguk.

“Kamu bisa pergi!” Rudi menganggukkan kepalanya dan meninggalkan kamar Atthara.

Latar belakang Lulu tidak ada dalam perhitungannya. Kini setelah mengetahuinya, Atthara meragukan penilaiannya.

Saat pertama kali melihat Lulu di café, Atthara merasa tertarik dengan sikap sopan dan penampilan Lulu. Dan saat mengetahui Lulu adalah anak pemilik panti, ia berpikir untuk menggunakan Lulu sebagai tameng. Lulu yang berpenampilan tertutup adalah tameng yang cocok untuk melindunginya dari kejaran anak-anak rekan bisnis papanya ataupun partner bisnisnya saat ini.

“Kita lihat saja, bagaimana kelanjutannya!” Gumam Atthara yang menyimpan kertas laporan Rudi ke dalam laci.

Atthara mengenakan jaketnya dan keluar kamar. Ia harus bertemu seseorang sore ini. Tanpa berpamitan, ia pergi begitu saja. Kali ini ia tidak membawa Rudi, ia mengemudikan mobilnya sendiri menuju restoran tempat bertemu. Ia sampai lebih dulu dibandingkan orang yang mengajaknya bertemu, sehingga ia memutuskan untuk memesan kopi.

“Tidak bisakah kamu terlambat sedikit?” tanya seseorang yang duduk dihadapan Atthara.

“Aku bukan pemalas sepertimu.”

“Aku bukan pemalas, aku hanya tidak suka on time!”

“Sama saja!”

“Apakah kamu setuju dengan proposal yang aku tawarkan?” tanya teman Atthara, Galih.

“Tidak. Aku datang kesini untuk menolaknya!”

“Kenapa? Bukankah proposalku terdengar menggiurkan? Adikku adalah lulusan terbaik di kampusnya dan saat ini dia sudah menjabat sebagai manajer di Perusahaan ayah. Dia menyukaimu sejak lama dan dia akan melakukan apapun untukmu, termasuk menyingkirkan lebah yang mengerubungimu!”

“Memang menggiurkan, tetapi aku sudah menemukan seseorang yang aku suka.”

“Maksud kamu?”

“Aku sudah menyukai seseorang.” Jawaban Atthara membuat Galih terkejut.

Seorang Athara yang terkenal dingin dan perhitungan itu kini mengatakan menyukai seseorang adalah mustahil baginya. Jika Atthara mau, semua Perempuan bisa berlutut dihadapannya. Tetapi karena sifatnya, banyak Perempuan yang patah hati termasuk adiknya.

“Siapa yang bisa membuatmu tertarik?”

“Kamu tak perlu tahu.” Atthara berdiri dan meninggalkan Galih yang masih memiliki banyak pertanyaan untuknya.

Segera saja kabar Atthara menyukai seseorang tersebar di grup alumni universitas. Banyak yang memberikan selamat, banyak yang patah hati terutama para Perempuan yang sudah lama menyukai Atthara dan ada pula yang tidak percaya. Atthara yang melihat keramaian di grup hanya diam. Tidak ada keinginan untuk menjelaskan ataupun membela diri. Baginya, kehebohan seperti itu akan reda dengan sendirinya.

Pemilik Tanah: Kita bertemu besok di taman kota.

Lulu: Ada perlu apa?

Pemilik Tanah: Mulai menjalankan rencana.

“Apa maksudnya dengan menjalankan rencana?” gumam Lulu.

Lulu: Pukul 9.

Pemilik Tanah: Pukul 8, tidak boleh telat!

“Yang benar saja?”

“Bagaimana dengan kue ku nanti?”

“Kenapa dia suka memerintah seenaknya?” Lulu bermonolog.

Meski merasa kesal, Lulu tetap menjawab pesan Atthara dengan jawaban “iya” karena bagaimanapun secara kasar ia adalah pegawai kontrak Atthara.

Atthara yang mendapatkan jawaban merasa puas. Ia merasa Lulu bisa diandalkan. Selain pintar, Lulu juga pandai membaca situasi.

Terpopuler

Comments

Liana CyNx Lutfi

Liana CyNx Lutfi

muda2hn lulu nanti bisa bahagia tnpa dimanfaatkan

2025-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!