10. Di Sini Saja

“Nenek!” seru Atthara saat sang nenek sudah siuman.

Seruan Atthara membuat Lulu dan Tante Lyra spontan ikut berdiri menghampiri Nenek Atthara.

“Apa ada yang sakit?” Nenek Atthara menggelengkan kepala lemah.

Pandangan Nenek Atthara tertuju pada Lulu yang ada di belakang Atthara. Tangan beliau menunjuk kearah Lulu. Atthara yang mengerti, segera mengenalkan Lulu sebagai calon yang pernah ia katakan sebelumnya. Lulu dengan natural memegang tangan tua Nenek Atthara dan memperkenalkan dirinya.

“MasyaAllah.. Kapan kalian akan meresmikan hubungan? Niat baik harus disegerakan. Takut ada setan di antara kalian kalau terlalu lama.” Kata Nenek Atthara seolah mendapatkan energinya kembali.

“Tunggu Nenek sehat.” Jawab Atthara singkat.

“Apa tidak sebaiknya kamu membicarakannya dengan Papa mu?” tanya Tante Lyra.

“Tante tahu sendiri Papa seperti apa, yang penting Nenek sudah merestui hubungan kami.” Lulu hanya diam mendengarkan dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Nenek Atthara.

“Kamu atur saja bagaimana. Kamu sudah dewasa. Bagaimana dengan orang tuamu, Nak?” tanya Nenek Atthara.

“Lulu yatim piatu.” Jawab Atthara mendahului Lulu.

“Innalillahi.. Kamu bisa menganggap Nenek sebagai Nenek kamu. Panggil Nenek Rahma.”

“Terima kasih, Nek.” Nenek Rahma tersenyum seraya mengusap tangan Lulu yang menggenggamnya.

Atthara melihat kedekatan Lulu dan sang nenek. Ia merasa lega karena Neneknya memanglah mendambakan cucu menantu yang sholehah. Itu kenapa Atthara memilih Lulu sebagai istri kontraknya.

Pembicaraan beralih pada kejadian yang menimpa sang nenek. Beliau mengatakan jika beliau merasakan sedih karena teman yang ditemuinya selalu memamerkan bagaimana rasanya menimang cucu. Athhara menegang dibuatnya. Ia yang tidak pernah berpikir membina keluarga sebenarnya, bertentangan dengan keinginan sang nenek yang menginginkan cucu.

Tante Lyra memutuskan untuk pulang karena sudah ada Atthara dan Lulu yang menjaga Ibunya. Beliau akan kembali nanti malam untuk bergantian.

“Kalian mengenal di mana?” tanya Nenek Rahma.

“Di café tempat Lulu menjajakan kuenya.” Jawab Atthara.

“Jualan kue?”

“Iya, Nek. Lulu membuat kue dan menitipkannya di café, untuk biaya kuliah.”

“Benarkah? Kamu bisa tenang. Setelah menikah dengan Atthara, biarkan dia yang memenuhi semua kebutuhanmu.” Lulu tersenyum.

Atthara meninggalkan keduanya dan menghubungi Bobby agar segera menyiapkan acara seminggu dari sekarang. Ia juga berpesan agar melangsungkan acaranya di rumah miliknya dan memintanya menyiapkan kebutuhan Lulu di sana. Bobby menyanggupi semuanya karena dirinya mempunyai tenaga pembantu khusus untuk menyediakan kebutuhan Lulu.

Setelah melakukan panggilan dengan Bobby, Atthara menghubungi rekan bisnisnya dan mengatakan jika dirinya tidak bisa menghadiri pertemuan sore ini karena sang nenek di rumah sakit. Saat Atthara kembali, ia menemukan Papa dan Mama tirinya sudah berada di ruangan sang nenek. Atthara tidak langsung masuk, melainkan menunggu di depan pintu mendengarkan percakapan mereka.

“Apakah Ibu yakin mau menerimanya sebagai cucu menantu? Kita bahkan tidak tahu latar belakangnya.” Tanya Mama tiri Atthara.

“Apakah latar belakang itu penting?” tanya Nenek Rahma yang tidak melepaskan tangan Lulu.

“Tentu saja, Bu. Paling tidak, latar belakangnya bisa membantu Atthara dalam bisnisnya.”

“Lalu, jelaskan padaku! Apa latar belakangmu sebelum kamu menjadi janda?” seketika pertanyaan Nenek Rahma membungkam Mama Tiri Atthara.

“Ibu kenapa mengungkit itu lagi?” tanya Papa Atthara.

“Kalau tidak aku ungkit, istrimu akan melupakannya! Keputusanku sudah bulat. Aku akan menerima Lulu sebagai cucuku, apapun latar belakangnya!”

Papa Atthara tidak lagi membantah karena jika sang ibu sudah membuat keputusan, itu adalah keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat. Atthara tersenyum menang dibalik pintu. Ia masuk dengan santai dan mendapati wajah masam Mama tirinya.

“Kenapa tidak mengatakannya kepada kami lebih dulu jika kamu mau menikah?” Tanya Papa Atthara.

“Apakah itu penting? Aku yang ingin menikah, bukan kalian.”

“Kami juga memiliki hak untuk menilai!”

“Apakah kalian bisa menilai dengan benar?” sindir Atthara.

Suasana di dalam kamar rawat menjadi sangat menegangkan. Lulu yang notabene orang luar, tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Ia hanya diam menunduk mendengarkan.

“Hentikan! Kalian menakuti cucu menantuku!” Nenek Rahma meminta Papa Atthara dan istrinya untuk pulang karena beliau ingin beristirahat.

Dengan wajah masam, keduanya meninggalkan kamar rawat Nenek Rahma. Atthara bahkan tidak repot-repot mengantarkan keduanya atau mengucapkan salam perpisahan. Hal ini menjadi tanda tanya besar di otak Lulu. Hubungan yang rumit sedang terjadi di keluarga Atthara, ia bisa melihatnya. Tetapi hubungan Atthara dengan sang nenek dan tantenya baik-baik saja. Dimana salahnya?

“Nenek mau istirahat. Kamu istirahatlah juga dengan Atthara di sana.” Nenek Rahma menunjuk sofa yang ada di ruangan.

“Iya, Nek. Lulu akan ke masjid dulu untuk sholat. Sudah jam 2.” Nenek Rahma mengangguk tersenyum.

“Jangan ke masjid! Sholat di sini saja.” Kata-kata Atthara mengejutkan Nenek Rahma dan Lulu.

“Tapi..”

“Nanti kamu hilang. Aku tidak mau ambil risiko!” kata Atthara menyela protes Lulu.

Lulu menghembuskan nafas berat. Mau tak mau ia harus menuruti Atthara daripada berakhir dengan perdebatan di depan Nenek Rahma.

Nenek Rahma tersenyum dengan perlakuan Atthara kepada Lulu. Beliau mengira jika Atthara tidak ingin jauh dari Lulu. Dalam hati, beliau berdoa semoga dengan adanya Lulu, Atthara bisa kembali mengenal Tuhannya.

Lulu mengerjakan sholat di kamar rawat Nenek Rahma beralaskan jaket Atthara karena ia membawa mukena travel yang hanya memiliki sajadah muka. Atthara merelakan jaketnya untuk sajadah karena masih tidak mau membiarkan Lulu sholat di masjid.

Sekitar pukul 5 sore, Tante Lyra kembali untuk menggantikan mereka menjaga Nenek Rahma. Atthara dan Lulu berpamitan dan mengatakan akan kembali lagi besok. Keduanya kembali pulang ke apartemen Atthara. Belanjaan yang sebelumnya mereka beli layu di dalam mobil. Lulu merendamnya dengan air dingin agar kembali segar, sebelum pergi membersihkan diri dan melaksanakan sholat asar.

“Di mana dia?” gumam Atthara yang tidak menemukan Lulu di dapur.

Atthara meminum jus yang ia ambil dari kulkas. Tak lama kemudian, Lulu keluar dari kamarnya. Tanpa menyapa Atthara, Lulu membuka kulkas dan mengeluarkan bahan makanan untuk makan malam. Semua kegiatan Lulu di dapur, tidak lepas dari pandangan Atthara.

“Makanan sudah siap, Kak. Kakak mau makan sekarang?” tanya Lulu satu jam kemudian.

“Boleh.”

Lulu menyajikan makanan di meja bar dan menyediakan air dingin untuk Atthara. Masakan malam ini adalah tumis daging dan sawi bawang. Lulu juga menyajikan sisa dimsum tadi pagi. Kali ini, Lulu mengambilkan nasi untuk Atthara dan dirinya sendiri sebelum ikut duduk di kursi bar.

Atthara merasakan perlakuan baru dari Lulu, tetapi tidak memikirkannya. Ia sudah lapar, sehingga segera mengambil lauk dan mulai makan setelah Lulu meletakkan piring berisi nasi di hadapannya. Ia bahkan tidak peduli dengan Lulu yang berdoa sebelum makan.

Terpopuler

Comments

Liana CyNx Lutfi

Liana CyNx Lutfi

semoga km bisa berubah atta

2025-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!