12. Sup Ayam

“Dia benar-benar memilihnya!” seru Atthara.

“Apa yang dipilih?” tanya Bobby yang ada di samping Atthara.

“Pakaian yang aku pesankan untuk Lulu.”

“Benarkah? Tapi tunggu. Bagaimana kamu bisa merencanakan pertemuan Lulu dengan Nenek senatural itu?” tanya Bobby penasaran.

Pasalnya, ia sudah memikirkan semua cara tetapi tidak terpikirkan cara itu bisa berhasil.

“Itu memang bukan aku yang mengatur. Kejadian hari itu terjadi begitu saja!”

“Hah? Serius?” Atthara mengangguk.

“Apa ini artinya kalian berjodoh?” tanya Bobby sambil berpikir semua kejadian yang dialami Atthara dan Lulu adalah sebuah kebetulan yang berjodoh.

“Jangan macam-macam!” Atthara melayangkan tatapan tajam.

“Baiklah! Tapi, bagaimana caramu mengatasi Agnes nanti?”

“Agnes?”

“Jangan bilang kamu melupakan Perempuan gila itu!”

Atthara tampak berpikir. Benar apa yang dikatakan Bobby. Dirinya melupakan Agnes karena Perempuan itu saat ini sedang berada di luar negeri. Agnes adalah anak bawaan Ibu tiri Atthara dari pernikahan sebelumnya. Mengetahui mereka tidak memiliki hubungan darah, Agnes mengejar Atthara dan mengatakan ingin menjadi istrinya.

Tentu saja hal itu ditentang oleh Papa dan Mama tiri Atthara. Akhirnya mereka mengirim Agnes untuk belajar di luar negeri. Masih ada waktu setengah tahun sebelum kepulangannya. Mungkin masih ada waktu untuk Lulu memenuhi perannya.

Bobby yang melihat Atthara hanya diam, meninggalkan ruangan untuk kembali ke mejanya. Ia telah memerintahkan bawahannya menyiapkan apa yang Atthara minta. Ia tinggal menunggu laporan jika semuanya sudah selesai. Mengenai persiapan pernikahan, Bobby juga sudah menyiapkan saksi yang tidak lain adalah ayahnya sendiri dan suami Tante Lyra, Dewa.

Sementara itu, Lulu yang telah selesai melakukan fitting pakaian, merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia tidak menyangka melakukan persiapan pernikahan bisa membuatnya kuwalahan.

Beberapa hari kemudian.

Setelah beberapa hari Atthara tidak ada pulang ke apartemen. Malam ini Atthara pulang ke apartemen. Ia yang baru saja menghadiri pertemuan dengan beberapa rekan bisnis, terpaksa meminum minuman beralkohol yang membuatnya sedikit mabuk. Atthara mengetuk pintu kamar Lulu, membuat si empunya terbangun dan membuka pintu kamarnya.

“Tolong buatkan aku makanan. Perutku terasa kembung karena aku belum ada makan sejak siang.”

“Baiklah.”

Atthara yang terlihat oleng hampir terjatuh saat menabrak pintu kamarnya. Lulu yang melihatnya, menopang tubuh Atthara dan membantunya masuk kamar.

“Kamu mabuk!” protes Lulu yang mencium bau menyengat dari tubuh Atthara.

“Aku tidak mabuk! Aku hanya sedikit mabuk karena aku minum dengan perut kosong.”

“Tunggu sebentar, aku akan memasakkan sup ayam untukmu.”

Lulu keluar dari kamar Atthara dan mulai memasak di dapur. Hanya tersisa paha ayam kota di kulkas, sehingga Lulu merebusnya dengan jahe, bawang putih dan garam untuk menghilangkan bau amis. Dalam satu panci sup, Lulu memasukkan wortel dan kentang yang dipotong dadu, bawang bombai, bawang putih yang di geprek, lada, kaldu ayam, garam, lada dan ayam yang sudah direbus. Lalu ditambahkan air secukupnya. Setelah air mendidih, Lulu memasukkan tomat dan sedikit gula lalu mengecilkan apinya dan menunggu sekitar 20 menit.

Lulu menyiapkan air hangat di dalam gelas, nasi di piring dan sup yang sudah masak di dalam mangkuk, ke atas nampan lalu membawanya ke kamar Atthara. Dikamar, Lulu tidak menemukan Atthara. Tetapi ia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi.

“Kak, makanannya aku letakkan di atas nakas. Cepatlah makan selagi masih panas!” kata Lulu setelah mengetuk pintu kamar mandi.

Baru juga Lulu akan beranjak, Atthara sudah membuka pintu kamar mandi dan memperlihatkan dada bidangnya. Segera Lulu berbalik dan berlari keluar dari kamar Atthara. Bau sabun mandi dan pemandangan dada bidang menghantui kepala Lulu yang sedang mencuci alat masak. Beberapa kali ia menggelengkan kepala untuk mengusir pikirannya. Setelah selesai, ia segera masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

Keesokan paginya, Lulu bangun dan melaksanakan kewajibannya. Selesai sholat, Lulu pergi ke dapur untuk membuat camilan. Kali ini isi kulkas sudah menipis, jadi ia membuat camilan dengan bahan seadanya. Ia akhirnya membuat lumpia dengan isian wortel, taoge dan telur. Untuk sarapan, Lulu berencana membuat sambal goreng kentang, telur pindang dan bihun sayur. Sup ayam yang masih, ia panaskan tetapi tidak ia sajikan karena takut Atthara tak mau makanan yang sudah bermalam.

“Apakah kamu tidak kepanasan 24 jam mengenakan hijab?” tanya Atthara yang baru saja bangun tidur.

“Tidak, Kak. Aku sudah terbiasa.”

“Apakah semua Perempuan berhijab sepertimu?”

“Tidak juga. Ada dari mereka yang hanya mengenakan hijab saat keluar rumah, ada yang menutup auratnya hanya saat ada orang lain dan membukanya saat hanya Bersama keluarga, dan masih banyak lagi.”

“Apakah rambutmu tidak rusak?”

“Hanya sedikit rontok saja. Tapi aku masih bisa menggunakan vitamin untuk mengatasinya. Kakak mau minum apa?”

“Air dingin saja.”

“Apakah Kakak mau air madu?”

“Untuk apa?”

“Air madu bagus untuk detoksifikasi setelah mabuk, bisa menstabilkan kadar gula darah dan mempercepat metabolisme alcohol.”

“Tahu dari mana?”

“Dari buku.”

“Buatkan kalau begitu.” Lulu mengangguk.

Madu yang tersedia di apartemen Atthara adalah madu asli bermerek yang sudah melalui proses penyaringan yang ketat, sehingga tidak kotor seperti madu yang biasa Lulu beli dari petani langsung.

Atthara meminum air madu yang dibuatkan Lulu dan memakan lumpia yang dihidangkan. Setelah itu, ia mengatakan ingin berolahraga sebentar sebelum sarapan. Lulu hanya mengangguk karena ia masih harus melanjutkan masakannya.

“Aku kira Kakak akan berlari di luar.” Kata Lulu yang sudah menyelesaikan masakannya dan bebersih.

“Untuk apa? Jaman sudah canggih. Berlari dirumah lebih nyaman karena terhindar dari polusi.” Jawab Atthara yang masih berlari di treadmillnya.

“Benar juga. Semuanya menjadi mudah kalau punya uang.” Atthara menangkap nada sedih di kalimat Lulu.

“Uang itu memang penting. Tapi Kesehatan nomor satu. Kamu juga bisa menggunakannya. Sepertinya kamu jarang berolahraga?”

“Apakah terlihat seperti itu?” Atthara mengendikkan bahu.

Walaupun Lulu tidak berolahraga, ia sering melakukan pemanasan sebelum mandi. Hal ini ia lakukan untuk menjaga kelenturan ototnya. Mungkin dimata Atthara ia tidak terlihat seperti Perempuan pada umumnya.

Lulu mengabaikannya dan pergi ke ruang cuci. Tak lama kemudian, Atthara mematikan treadmill dan menyimpannya kembali. Ia masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya yang berkeringat.

“Lulu!” panggil Atthara yang sudah terlihat segar dengan celana kain dan kemejanya.

“Iya, Kak!” jawab Lulu di dalam kamarnya.

“Kamu sedang apa? Ayo makan!”

“Sebentar, Kak!” Lulu sedang mengenakan pakaian saat ini.

Takut membuat Atthara menunggu lama, Lulu mengenakan gamisnya tanpa menggunakan legging di dalamnya.

Segera Lulu menyajikan makanan di meja bar dan mengambilkan nasi untuk Atthara.

“Apakah sup yang semalam masih?” tanya Atthara sebelum mengambil lauk yang ada di hadapannya.

“Masih, Kak.”

“Kenapa tidak kamu keluarkan?”

“Aku takut Kakak tidak mau makanan yang sudah bermalam.”

“Mana?”

Lulu menuangkan sup ayam ke dalam mangkuk dan membawanya ke hadapan Atthara. Barulah Atthara memulai sarapannya.

Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!