2. Bernegosiasi

Pukul 2 pagi, Lulu bangun dan melaksanakan sholat malam sebelum melakukan kegiatannya di dapur. Begitu di dapur, tangannya sudah lincah berperang dengan bahan dan peralatan masak. Tubuhnya seolah sudah terbiasa bergerak cepat sehingga dalam waktu satu jam ia sudah menyelesaikan persiapan 4 jenis kue.

Pertama, Lulu membuat kulit dadar gulung dengan dua teflon sekaligus. Di sela-sela membuat kulit, Lulu juga memanggang sarang semut yang dicetak di loyang 5 cm. Satu jam kemudian, kulit dadar gulung telah diselesaikan lanjut mencetak kulit pai. Begitu sarang semut selesai, kulit pai masuk ke dalam oven. Menunggu kulit pai setengah matang, Lulu mengerjakan adonan brownis. Ketika kulit pai keluar dari oven, Lulu mengipasinya agar tidak terlalu panas. Pie brownis sudah masuk kedalam oven, Lulu menggoreng pisang raja dengan mentega untuk isian dadar gulung. Ia menyelesaikannya bersamaan dengan pie brownis yang matang.

Sebelum melanjutkan sisanya, Lulu membangunkan adik-adiknya untuk melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat subuh, Lulu meminta tenaga pembantu untuk menyiapkan sarapan untuk anak-anak di dapur yang ada diluar. Sedangkan anak-anak mengaji dengan salah satu tenaga pembantu sebelum bersiap untuk berangkat sekolah.

“Apa ada yang bisa Ibu bantu?” tanya Ibu Asih ditemani salah satu tenaga pembantu, Ningsih.

“Bungkus pie dan sarang semut, Bu.” Jawab Lulu yang sudah mulai menggulung dadar gulung.

Lulu mengambilkan bungkus pie dan sarang semut lalu menyerahkannya kepada Ningsih. Kemudian melanjutkan menggulung dadar gulung yang sekalian ia bungkus untuk menghemat waktu. Satu jam kemudian, dadar gulung selesai dan yang terakhir adalah corndog. Adonan yang ia diamkan beberapa jam yang lalu sudah mengembang sempurna. Tusuk sosis, gulung adonan dan balur tepung panir, goreng, sampai semuanya selesai pukul 6.30.

“Sudah selesai semua ini, Mbak.” Kata Ningsih.

“Tolong susun di box seperti biasa, ya?”

“Siap, Mbak.”

Ningsih Menyusun pie menjadi 2 box, sarang semut 3 box dan dadar gulung 2 box. Sampai sekitar setengah 8, semuanya sudah siap diantar. Lulu pergi mandi lebih dulu sebelum mengantarkan kuenya. Dibantu Ningsih, Lulu memasang tas obrok di motornya. Setelah terpasang ia Menyusun box kuenya dan berpamitan dengan Ibu Asih.

Tepat pukul 8, Lulu sampai di cafe. Melihat Lulu datang dengan tas obrok, pemilik café menyambutnya dengan senyuman ceria. Pasalnya dengan adanya kue dari Lulu, pelanggan di cafenya semakin ramai.

“Coba kamu bisa setiap hari seperti ini, Lu!” kata pemilik café sembari memberikan hasil penjualan kemarin.

“Tidak janji, Kak.”

“Apa kamu tidak ingin mengajari anak-anak untuk membantumu? Atau kamu tidak kepikiran bayar pembantu gitu?”

“Anak-anak harus fokus sekolah, Kak. Untuk pembantu, aku tidak ada uang untuk membayarnya. Kakak tahu sendiri, keuangan di panti sedang seret.”

“Benar juga! Ya sudah, sebisa kamu saja.” Lulu mengangguk dan berpamitan.

“Siapa itu?” tanya seorang laki-laki setelah Lulu pergi.

“Lulu, anaknya pemilik panti yang ada diujung jalan.” Jawab pemilik café.

“Sudah lama berjualan kue?”

“Sudah sejak dia SMP. Dulu ibunya yang membuat kue, tapi sekarang dia yang melanjutkan karena ibunya di kursi roda. Apa masnya tertarik?”

“Tidak. Dia masih anak-anak.”

“Dia sudah berumur 20 tahun, bukan anak-anak lagi!”

“Benarkah?” laki-laki itu terlihat tidak percaya.

Setelah membayar sarapan dan kopinya, laki-laki itu masuk kedalam mobil dan hilang dari pandangan pemilik toko.

Lulu yang masih berbelanja bahan kue dan kebutuhan dapur, mendapatkan telepon dari Ningsih yang menyuruhnya segera pulang karena pemilik tanah sudah datang. Segera Lulu menyudahi belanjanya dan kembali pulang. Butuh waktu setengah jam untuknya sampai di panti.

“Orangnya menunggu di teras samping, Mbak!” seru Ningsih saat Lulu baru saja memarkirkan motor.

“Tolong keluarkan box kuenya, ya?” ningsih mengangguk.

Sebelum menemui pemilik tanah, Lulu pergi ke dapur untuk menyiapkan minum dan menata kue yang sengaja ia sisakan di piring, lalu menyuguhkannya.

“Kamu anak pemilik panti?” tanya pemilik tanah.

“Iya, Pak. Saya Lulu.”

“Apakah aku setua itu?” Lulu bingung dengan pertanyaan laki-laki yang ada dihadapannya.

Ia memberanikan diri untuk mendongak dan melihat penampilan pemilik tanah. Laki-laki tinggi tegap sekitar umur 25 atau 27 tahun. Sadar laki-laki itu juga menatapnya, Lulu kembali menundukkan wajahnya dan meminta maaf.

“Maaf, Kak.”

“Itu lebih baik.” Kata laki-laki itu dengan puas.

“Bawahanku mengatakan kamu ingin bernegosiasi denganku. Apakah kamu punya sesuatu yang bisa menggantikan tanah ini?” tanya pemilik tanah.

“Saya tidak punya apa-apa, Kak. Tetapi saya ingin mengajukan kontrak sewa.”

“Maksud kamu?”

“Sebagai ganti penggusuran, saya akan membayar sewa tanah perbulannya.”

“Berapa yang akan kamu bayarkan?”

“Dilihat dari lokasi, harga rata-rata penyewaan 27 juta rupiah setahunnya. Jadi, saya akan membayar sewa sebanyak 2,5 juta perbulannya. 2/3 dari tanah ini juga masih bisa digunakan sebagai lahan tebu seperti rencana awal Anda.”

“Pintar juga dia!” batin pemilik tanah.

“Apakah ada jaminan kamu bisa membayar 2,5 juta perbulannya? Dilihat dari pekerjaanmu, sepertinya itu tidak mungkin!”

“Anda tahu pekerjaan saya?” tanya Lulu bingung.

“Menjual kue di café dekat pertigaan depan.” Jawab pemilik tanah yang seketika membuat Lulu terkejut.

Dalam hati, Lulu mencoba untuk tetap tenang. Mudah bagi mereka yang memiliki uang untuk mencari informasi tentangnya.

“Saya bisa menyisihkan uang 50-100 ribu rupiah per harinya, jadi tidak ada masalah untuk membayar 2,5 juta rupiah perbulannya.”

“Oh ya? Tapi sayangnya, uang itu tidak sebanding dengan pendapatan kebun tebu yang bisa dipanen dalam waktu kurang dari setahun.

Lulu tidak bisa membantah. Apa yang dikatakan pemilik tanah memang benar. Pendapatan kebun tebu lebih banyak dibandingkan sewa yang ia berikan. Harga tebu 1 tonnya dikisaran harga 690 ribu rupiah, jika dalam satu hektar menghasilkan 150ton tebu, 103,5 juta rupiah sudah ada ditangan. Jika dikurangkan dengan biaya perawatan dan modal awal, nilainya masih melebihi 27 juta rupiah kurang dari setahun.

Pemilik tanah melihat Lulu yang hanya diam, menebak jika di otak Lulu sudah memikirkan kalkulasi apa yang ia katakan. Laki-laki itu tersenyum, kala sebuah ide gila muncul di otaknya.

“Kamu bisa saja tetap menempati bangunan dan tanah ini tanpa harus membayar sewa.” Lulu mendongak tidak percaya.

“Tapi, ada syarat yang harus kamu penuhi!”

Terpopuler

Comments

Liana CyNx Lutfi

Liana CyNx Lutfi

lanjut

2025-02-12

1

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

woww makin menarik

2025-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!