17. Istriku

Sudah 2 minggu berlalu setelah acara pertunangan Keyra dan Atthara selalu pulang larut. Lulu yang tahu Atthara banyak pekerjaan, hanya bisa menunggunya di rumah. Ia tak lagi berdiam diri seperti pertama kali datang. Kini Lulu memiliki kegiatan merawat bunga di teras belakang.

Beberapa hari yang lalu, Atthara meminta Rudi untuk mencari orang mengubah taman belakangnya. Taman yang biasanya dibiarkan kosong, kini menjadi taman belakang dengan berbagai jenis bunga, ayunan, dan tempat bersantai.

“Nona Muda, Tuan Muda sudah pulang!” kata Betty yang menemui Lulu di kamar.

“Benarkah?” Lulu meletakkan bukunya dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam.

“Assalamu’alaikum, Mas.” Lulu mengulurkan tangannya saat menyambut Atthara.

Atthara menyambutnya walau tidak menjawab salam Lulu. Ia sudah terbiasa dengan kegiatan Lulu mencium punggung tangannya. Awalnya ia memang menolak, tetapi Lulu menjawab itu adalah baktinya sebagai seorang istri karena Lulu tidak menganggap pernikahan mereka sebagai permainan.

“Mas sudah makan?”

“Belum.”

“Mas mau Lulu masakin apa?”

“Masak apa saja.” Jawab Atthara yang berjalan menaiki tangga.

Lulu sudah terbiasa dengan sikap Atthara, sehingga ia mengabaikannya dan berjalan ke dapur.

“Nona Muda mau memasak apa, saya bantu.” Kata Bu Minah.

“Tidak perlu, Bu. Ibu lanjutkan saja pekerjaannya.” Tolak Lulu halus.

Bu Minah meninggalkan Lulu sendiri dan melanjutkan menyetrika. Baik Bu Minah, Betty dan Rudi, memang membiarkan Lulu melakukan apapun yang dia mau termasuk mencuci pakaiannya sendiri saat menstruasi. Lulu membuka kulkas dan melihat bahan yang tersedia. Ia akhirnya membuat daging sapi lada hitam, capcay bakso dan jamur krispy yang siap satu setengah jam kemudian.

Lulu Menyusun masakannya di meja makan dan menyiapkan piring untuk dirinya dan Atthara. Ia sengaja meminta Bu Minah untuk tidak memasak makan malam, demi menunggu Atthara pulang. Selain yang ia sajikan di meja makan, Lulu juga menyisakan bagian Bu Minah, Betty dan Rudi.

“Mas, makanannya sudah siap.” Kata Lulu setelah mengetuk pintu.

Atthara membuka pintu dan berjalan lebih dulu. Setelah duduk di tempat makan, seperti biasa Lulu akan melayaninya. Seperti sudah kegiatan yang menjadi kebiasaan Lulu. Atthara menerima semua perlakuan itu dan mulai memakan makanannya. Selesai makan, Lulu menyajikan salad buah yang ia buah tadi siang.

“Besok ikut aku ke acara lelang amal.”

“Acara apa itu, Mas?”

“Acara lelang barang yang disumbangkan dan uangnya akan digunakan untuk donasi anak-anak kurang mampu. Dan aku akan menyumbangkan sebidang tanah yang aku miliki.”

“Ada acara seperti itu? Apakah orang-orang yang mengurusnya Amanah? Kebanyakan sekarang ini orang-orang korupsi uang sumbangan.”

“Dari pihak penyelenggara tidak mungkin melakukannya karena mereka adalah orang yang tidak kekurangan uang. Tetapi perantara yang menerima sumbangan, tidak ada yang tahu.” Lulu mengangguk setuju.

Yang jadi masalah memanglah perantara yang menyalurkan sumbangan. Bagaimanapun bagusnya seorang atasan atau pemimpin, jika di jajaran bawahnya korup maka tetaplah sia-sia.

“Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Sampai di situ saja! Itu bukan urusanmu.”

“Alangkah baiknya kalau tidak ada budaya korupsi, Mas.”

“Itu sudah mendarah daging, tidak bisa di rubah.”

“Apa di Perusahaan Mas Attha juga ada yang seperti itu?”

“Tentu saja! Tetapi mereka akan masuk black list kalau sampai melakukannya.”

“Apa itu, Mas?”

“Daftar hitam. Mereka tidak akan bisa bekerja di industry manapun. Pilihannya hanya beralih profesi atau menjadi gelandangan karena pihak bank juga akan memasukkannya ke dalam daftar hitam.”

Lulu tersenyum melihat Atthara yang menjawab rasa penasarannya. Mereka jarang sekali mengobrol sejak menikah. Jangankan mengobrol, bertemu saja hanya sebentar saat sarapan karena Atthara yang sering pulang larut saat dirinya sudah tidur.

“Maaf Tuan Muda, di depan ada Nona Agnes.” Kata Betty.

“Suruh dia pulang!”

“Apa? Kenapa kamu menyuruhku pulang?” teriak Agnes yang berjalan ke meja makan.

“Jangan berulah!” Atthara melirik ke arah Agnes.

“Hanya karena Perempuan kampungan ini kamu mengabaikan aku? Apa hebatnya dia?” Agnes menunjuk ke arah Lulu.

“Kalau kamu ingin dikirim ke luar negeri lagi, silahkan lanjutkan!” kata Atthara dengan penuh penekanan.

“Atthar! Aku mencintaimu! Tidak bisakah kamu menikahiku?” Lulu terkejut dengan pengakuan Agnes.

“Aku sudah menikah.” Atthara tidak ingin meladeni Agnes sehingga ia berdiri dan berjalan menaiki tangga.

Tidak mendapatkan jawaban memuaskan, Agnes melampiaskan kekesalannya kepada Lulu dengan melemparkan mangkuk berisi salad. Beruntung Lulu menghindar dengan cepat, sehingga mangkuk tersebut tidak mengenainya. Atthara yang mendengar suara benda pecah berbalik. Ia sudah bisa menebak siapa yang melakukannya.

“Dasar Perempuan kampung!” Agnes melayangkan tangannya kesal karena lemparannya meleset.

“Kalau saya Perempuan kampung, lalu Anda Perempuan apa? Tanpa rasa malu mengatakan dengan lantang mencintai suami saya dan berbuat semaunya. Apakah Perempuan kota memang tidak memiliki adab?” tanya Lulu dengan penuh penekanan setelah menangkap tangan Agnes.

“Atthar, lihat! Istrimu menyakitiku.”

“Dia hanya membela. Sebaiknya kamu pulang dan jangan pernah kembali kemari! Lulu!”

Lulu melepaskan tangannya dan berjalan ke arah Atthara. Tetapi tangan Agnes dengan cepat menarik hijab Lulu dengan kuat, membuat si empunya terjungkal ke belakang. Atthara berlari ke arah Lulu, tetapi masih kalah cepat dengan Agnes yang melepaskan hijab Lulu. Beruntung Lulu mengenakan basic hijab, sehingga tidak memperlihatkan auratnya.

Plak!

Atthara menampar Agnes dan berjongkok melihat keadaan Lulu.

“Atthar! Kenapa kamu menamparku?”

“Itu bayaran untukmu yang telah melepaskan hijab istriku!”

“Istriku?” batin Lulu menghangat.

Ini adalah pertama kalinya kata-kata itu diucapkan oleh Atthara.

“Apa salahnya! Perempuan sok suci ini menyembunyikan niatnya di balik hijab lebarnya!”

“Rudi!” teriak Atthara.

“Ya, Tuan Muda.” Rudi yang sedari tadi ada di sana segera mendekat.

“Seret Perempuan ini keluar dan jangan pernah izinkan dia masuk!”

“Baik, Tuan Muda.”

“Atthar! Aku akan mengadukan ini kepada Papa!” Agnes berontak saat Rudi menariknya keluar.

“Adukan saja dan akan aku pastikan, kamu akan menyesalinya!” ancam Atthara.

“Kamu tak apa?” Atthara membantu Lulu berdiri.

“Aku tidak apa-apa, Mas.” Lulu tersenyum.

“Kamu itu baru saja dipermalukan, kenapa tersenyum?”

“Mas Attha membelaku, tentu saja aku Bahagia.”

“Selama kamu menjadi istriku, aku akan membelamu!” Atthara kembali menutup kepala Lulu dengan hijab yang sebelumnya di buang Agnes.

“Terima kasih, Mas.” Lulu kembali tersenyum.

“Perasaan apa ini?” batin Atthara.

Ia merasa senyuman Lulu membuat jantungnya berdegup lebih kencang.

Setelah kejadian malam itu, Lulu mulai membiasakan menggunakan basic hijab sebagai ganti ciput yang biasa ia pakai. Dan kejadian itu juga sudah sampai di telinga Nenek Rahma yang meminta Papa Atthara mendisiplinkan anaknya.

Terpopuler

Comments

indy

indy

Atthar lama lama akan terikat dengan Lulu

2025-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!