8. Buku

“Apakah kamu yakin kalau Lulu itu Perempuan yang tepat?” tanya Bobby.

“Tepat atau tidaknya bukan kamu yang menilai!” jawab Atthara.

“Bukan maksudku merendahkan penilaianmu. Dengan kamu menikahinya, Lulu akan masuk ke dalam duniamu yang mana tidak bisa dijalani oleh orang normal!”

“Maksud kamu aku tidak normal?”

“Jelas saja! Mana ada orang yang menolak Perusahaan orang tua dan mendirikan Perusahaan sendiri sampai bisa menyaingi Perusahaan orang tua? Bagaimana kamu menjelaskan hubungan canggung dengan papamu? Dan juga, mencari istri hanya untuk tameng. Itu bukanlah perbuatan orang normal!”

“Terserah apa katamu! Bagaimana surat-surat yang diperlukan untuk menikah?”

“Semua sudah siap, tinggal menunggu kapan kamu akan menikah.”

“Tunggu persetujuan Nenek. Aku harus mempertemukannya dengan Nenek lebih dulu.”

“Tinggal kamu bawa Lulu ke hadapan beliau, apa susahnya?”

“Jika Nenek tidak tinggal dengannya, aku sudah membawanya sejak kemarin!” jawab Atthara yang melayangkan tatapan tajam.

Bobby mulai berpikir keras. Bagaimana caranya membuat pertemuan Lulu dengan Nenek Atthara secara alami? Jika sedikit saja ketahuan pertemuan itu disengaja, sudah pasti pernikahan mereka akan ditentang Papa Atthara!

“Itu PR untukmu!” kata Atthara yang meninggalkan ruangannya untuk rapat dengan bagian design.

Bobby menggaruk kepalanya. Andai saja ia tidak tumbuh besar Bersama Atthara, mungkin ia sudah melarikan diri dari pekerjaannya sebagai asisten sejak awal. Sayangnya ia tumbuh Bersama Atthara dan sudah terbiasa menoleransi sikapnya yang dingin dan perhitungan itu.

Sementara itu, Lulu yang sudah tinggal selama 2 hari di apartemen Atthara merasa bosan. Tidak banyak yang bisa ia kerjakan di sana. Bahkan tugas kuliahnya untuk seminggu ke depan sudah selesai ia kerjakan. Terpikir olehnya untuk ke toko buku. Lulu mengirimkan pesan kepada Atthara.

Lulu: Bolehkah aku ke toko buku?

Lulu menunggu lama, tetapi Atthara tidak ada membalasnya. Satu jam kemudian, Atthara menghubungi.

“Buku apa yang ingin kamu beli?”

“Buku manajemen pemasaran dan novel.”

“Keduanya tidak berhubungan!”

“Memang! Aku bosan tidak melakukan apa-apa.”

“Ada banyak buku di kamarku, kamu bisa membacanya. Untuk novel, tunggu aku.”

Setelah mengatakannya, Atthara memutuskan sambungan. Lulu yang sudah mulai terbiasa dengan sikap Atthara tidak mempermasalahkannya. Ia berjalan menuju kamar Atthara dan membuka pintu. Berbeda jauh dengan kamar yang ditempatinya.

Walaupun sama-sama memiliki tembok berwarna putih, barang-barang yang ada di dalam kamar didominasi dengan warna gelap seperti hitam dan abu. Hanya rak buku yang terlihat mencolok karena berisi buku dengan warna yang bervariasi. Selain buku yang berhubungan dengan manajemen, beberapa buku di sana menarik perhatian Lulu. Akhirnya ia mengambil 5 buku dari rak dan membawanya keluar. Betapa terkejutnya Lulu saat baru saja akan keluar kamar, ia menabrak seseorang. Hal tersebut membuat buku yang dibawanya jatuh berserakan.

“Lihatlah jalan!”

“Aku tidak tahu kamu pulang, jangan salahkan aku.”

“Lalu, kamu menyalahkanku?”

“Tidak.” Jawab Lulu seraya memungut buku-buku yang ia jatuhkan.

Atthara masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya. Lulu membawa buku-buku tersebut ke dalam kamarnya dan mulai membaca di sofa. Tak lama kemudian, Atthara mengetuk pintunya.

“Paling tidak, dia masih sopan!” batin Lulu.

Lulu membukakan pintu dan segera menutup wajahnya kala penampakan dada telanjang ada di hadapannya.

“Kenapa tidak pakai baju?” tanya Lulu membalikkan tubuhnya.

“Aku baru saja selesai mandi. Kamu masak apa?”

“Aku belum ada masak untuk makan siang.”

“Masaklah! Setelah makan, kita ke toko buku!” Atthara meninggalkan kamar Lulu.

Merasa langkah kaki sudah tidak terdengar, Lulu berjalan menuju dapur untuk memasak. Sedari kemarin, Lulu hanya makan seadanya dengan menggoreng telur dan membuat tumis sayur atau membuat sambal untuk lalapan. Untuk sarapan pagi tadi, ia hanya membuat nasi goreng dari sisa nasi kemarin. Kini ia harus memasak nasi dan membuat lauk lengkap karena ada Atthara.

Lulu mengeluarkan stock seafood dan beberapa bahan dari kulkas. Sayangnya, walaupun semua bahan lengkap, tidak ada rempah-rempah tersedia di sana. Bahkan daun salam, daun jeruk dan empon-empon dan terasi tidak ada, sehingga Lulu hanya bisa memasak mengandalkan apa yang ada.

Udang dimasak saus pedas manis, cah kangkung, dan perkedel. Mengingat porsi makan Atthara, Lulu juga memanaskan dimsum yang sempat ia buat subuh tadi. Satu jam kemudian, semua masakan sudah siap. Atthara yang mencium aroma masakan duduk di meja bar menunggu Lulu menyajikan makanan.

“Bisakah mengantarkanku ke pasar? Aku memerlukan beberapa bahan.” Kata Lulu sebelum Atthara mulai makan.

“Apa tidak dijual di supermarket?”

“Aku tak tahu. Aku belum pernah ke sana.”

“Coba saja nanti, sekalian beli buku yang kamu mau.” Lulu mengangguk.

“Apakah kamu membuatnya?” tanya Atthara setelah merasakan dimsum dengan bumbu cocol.

“Ya. Aku tak punya kegiatan tadi pagi, jadi..”

“Enak.” Kata Atthara tanpa mendengar penjelasan Lulu sampai selesai.

“Terima kasih.”

“Nenek akan suka dengan masakanmu.”

“Nenek?” tanya Lulu.

Pasalnya selama mengenal Atthara, ia belum mendengar apapun dari laki-laki tersebut. kini Atthara membahasnya, tidak ada salahnya ia bertanya.

“Nanti aku akan mempertemukanmu.”

Atthara mulai mengambil nasi dan lauk. Ia mulai makan diikuti Lulu yang ikut makan Bersama. Selesai makan, Lulu mencuci piring dan Atthara memainkan ponselnya. Setelah Lulu selesai, Atthara menyuruhnya untuk bersiap karena ia akan membawanya ke supermarket.

“Kenapa tidak ganti baju?” tanya Atthara yang melihat Lulu masih dengan pakaian yang sama.

“Ini masih bersih.”

“Ganti!”

“Tapi..” Lulu tidak jadi protes karena tatapan Atthara saat ini sangat menyeramkan baginya.

Lulu mengganti pakaian dan hijabnya. Ia bahkan menyemprot parfum agar bau pakaian baru tidak tercium. Atthara merasa puas dengan pilihan pakaian Lulu, sehingga ia tidak lagi protes melainkan berjalan lebih dulu. Lulu mengikuti Atthara dari belakang dan mengunci pintu apartemen. Atthara sengaja melambatkan langkahnya agar Lulu bisa menyamai langkahnya. Hal ini ia lakukan semata-mata untuk menciptakan kesan harmonis di antara mereka.

Sampai di supermarket, Atthara sengaja menggandeng tangan Lulu dan berjalan menuju escalator. Beberapa orang yang melihatnya merasa takjub dengan perlakuan Atthara yang mendahulukan Lulu.

“Apakah dia raja acting?” batin Lulu.

Setelah sampai di lantai 1, Atthara membawa Lulu ke sebuah toko buku. Di sana barulah Atthara melepaskan genggamannya dan membiarkan Lulu sepuasnya berkeliling. Lulu mendapatkan 3 buku ditangannya dan mencari Atthara yang sedang membaca buku bisnis di bagian displaybook.

“Aku sudah.” Kata Lulu.

“3 saja?” Atthara mengernyitkan alis.

“Aku membeli yang aku butuhkan.” Atthara meletakkan buku yang dibacanya dan membawa Lulu ke kasir.

Atthara membayar buku Lulu dengan kartunya. Lulu yang sudah bersiap mengeluarkan kartu yang diberikan Atthara hanya bisa mengurungkan niatnya.

“Saat bersamaku, aku yang akan membayar semuanya.” Bisik Atthara saat mereka keluar dari toko buku.

Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!