6. Ayam Katsu

Lulu pulang kembali ke panti asuhan dengan menggunakan angkot karena ia tidak ingin membuat sang ibu curiga. Sampai di panti, adik-adik menyambutnya mengira kakak mereka membawakan hadiah karena kedua tangan Lulu penuh dengan paperbag.

Selain butik, Atthara juga membawa Lulu ke toko sepatu dan tas untuk melengkapi penampilannya. Jadilah Lulu pulang dengan beberapa paperbag di tangannya.

“Maaf, ini belanjaan Kakak. Sebagai gantinya, ini ada uang untuk membeli eskrim.” Lulu megeluarkan uang dari tasnya dan memberikannya kepada anak yang paling besar agar bisa bertanggung jawab membelikan adik-adik eskrim.

Segera saja adik-adik tersenyum gembira. Jarang-jarang mereka bisa menikmati eskrim, sehingga anak yang paling besar meminta mereka untuk duduk menunggunya membeli eskrim. Adik-adik menurut karena mereka sudah terbiasa dengan pengaturan Lulu.

“Kamu dari mana saja?” tanya Ibu Asih.

“Cari kerja, Bu dan Alhamdulillah diterima. Tapi Lulu harus tinggal disana karena jaraknya yang lumayan jauh, tidak memungkinkan untuk pulang pergi.”

“Pekerjaan apa?”

“Admin di sebuah kantor finance, Bu.”

“Itu apa?”

“Ini pakaian yang akan Lulu kenakan saat bekerja karena mereka menuntut Lulu untuk berpakaian rapi dan tidak kumal.”

“Belum bekerja saja sudah banyak yang dibeli, gajinya bagaimana, Mbak?” tanya Ningsih.

“Aman. Nanti setiap bulan aku akan mengirimkannya di rekening Ibu. Kamu yang akan bertanggung jawab mengambilnya.”

“Kamu tidak bisa pulang?”

“Kalau ada waktu ya, Bu. Kalau hanya libur sehari, sepertinya sulit untuk pulang.”

“Maafkan Lulu, Bu.” Batin Lulu.

Ia tahu, apa yang diawali dengan kebohongan akan menimbulkan kebohongan lain untuk menutupinya seperti yang ia lakukan saat ini. Tetapi ia sudah membulatkan tekad, jadi ia akan menerima semua konsekuensinya sendiri nanti.

“Ya sudah. Berarti tidak bisa jualan kue lagi. Kamu kabari Lila, nanti dia menunggumu.”

“Sudah, Bu. Tetapi kalau Ibu mau buat, Mbak Lila tetap akan menjualkannya nanti.” Ibu Asih mengangguk.

Walaupun kata-kata Lulu terdengar meyakinkan, entah mengapa beliau masih merasa ada yang janggal. Lulu memang bukan anak kandungnya, tetapi beliau sudah membesarkannya sejak bayi yang menumbuhkan ikatan mereka. Beliau berharap Lulu akan baik-baik saja.

Lulu membawa belanjaan ke dalam kamar dan menyusunnya ke dalam tas yang akan ia bawa besok. Sebelum itu, ia memilih satu untuk ia kenakan. Ia memilih model yang paling simple yaitu tunik set rok yang tidak banyak hiasannya hanya bordir bunga kecil dibagian kerah, lengan dan ujung tunik. Ia hanya membawa kebutuhan lain yang masih terlihat bagus. Ia tidak mau Atthara mengatakan pakaiannya tidak layak lagi.

Sorenya, Lulu berkutat di dapur dengan ditemani Ningsih. Kali ini ia tidak membuat kue, melainkan memasak untuk makan malam. Biasanya Bu Murni yang akan memasak makanan untuk mereka. Lulu hanya sesekali saja saat dirinya tidak berjualan atau sedang senggang.

“Apa nama makanan ini, Mbak?” tanya Ningsih yang baru pertama kali melihat makanan yang dibuat Lulu.

Selama ini makanan yang mereka konsumsi adalah sayur sop, sayur asam, sayur bening, sayur lodeh dan oseng-oseng. Soto, opor dan rawon hanya mereka nikmati saat lebaran.

“Ini Namanya ayam katsu.”

“Apa enak?”

“Nanti coba kamu rasakan!”

Gara-gara makanan yang dinikmatinya di restoran siang tadi, Lulu jadi mengubah gaya memasaknya menyesuaikan Atthara. Dan ayam katsunya saat ini ia padukan dengan kari ala jepang yang kaya akan rempah. Semua orang yang ada dimeja makan menatap aneh makanan yang ada dihadapan mereka.

“Ayo dimakan!” Ajak Lulu.

“Ini makanan apa?” tanya Bu Murni.

“Ini ayam katsu dan kari, Bu.”

Bu Murni yang pertama kali merasakan masakan Lulu. Setelah merasakan perpaduan krispi ayam dan rempah kari, Bu Murni menganggukkan kepalanya. Segera semua orang mengikuti untuk menikmati makanan.

“Enak! Kalau setiap hari Mbak Lulu masak seperti ini, aku akan makan wortelnya sampai habis!” kata Dio yang tidak menyukai wortel.

Pujian juga dilontarkan oleh adik-adik yang lain, membuat Lulu tersenyum. Ibu Asih tersenyum. Lulu memang mudah beradaptasi. Tidak hanya makanan, Lulu juga mengubah variasi kue yang dijualnya mengikuti tren yang ada. Dulu saat Ibu Asih yang membuat kue, hanya sebatas kue bolu, lemper, cara bikang, serabi dan lumpia. Tetapi setelah Lulu yang mengambil alih, kue yang mereka jual menjadi bervariasi dan berubah setiap harinya.

Makan malam selesai, adik-adik bersiap belajar Bersama. Anak-anak yang paling besar membantu adik-adik mereka, sedangkan mereka akan belajar dengan Lulu setelah adik-adik selesai. Beruntung ada program sekolah gratis, sehingga adik-adik bisa mengenyam Pendidikan. Hanya SMP dan SMA yang membutuhkan banyak biaya nantinya. Saat ini hanya 2 yang duduk di bangkku SMP dan yang lainnya masih di bangku SD. Kebanyakan dari mereka adalah anak yatim piatu dan beberapa diantaranya adalah anak-anak yang memang dititipkan ke panti asuhan karena orang tua mereka tidak mampu.

“Kamu akan tinggal dimana di kota nanti?” tanya Ibu Asih saat Lulu mengantarkan beliau ke kamar.

“Disana disediakan tempat tinggal untuk karyawan, Bu. Walaupun harus berbagi kamar dengan teman yang lain, setidaknya Lulu tidak mengeluarkan uang untuk sewa.”

“Kamu hati-hati. Dikota tidak sama dengan disini. Tingkat kejahatan dikota lebih tinggi dibandingkan di desa yang hanya ada maling. Di sana ada copet, begal, bahkan orang yang iri dengan kita saja bisa memiliki niat membunuh.”

“Tenang saja, Bu. Lulu bisa jaga diri. Ibu lupa kalau Lulu ini sabuk hijau?”

“Iya, Ibu bisa tenang. Tapi jangan lupakan kewajibanmu, Nak. Dan tetaplah bersedekah.”

“Bukankah uang Lulu sudah dinikmati oleh adik-adik, Bu?”

“Itu berbeda, Nak. Kepada adik-adik itu adalah bentuk tanggung jawab. Tetapi kalau kamu bersedekah, tidak harus berupa uang.”

“Baik, Bu. Lulu akan ingat pesan ibu.”

Lulu kembali ke kamarnya setelah memastikan Ibu Asih tidur dengan nyaman. Ia melihat tas yang sudah ia siapkan dan pakaian yang ia gantung. Perbedaan gaya hidupnya dengan Atthara terpaut sangat jauh. Tidak hanya pakaian, makanan dan bahkan mungkin Lulu harus belajar banyak untuk bisa memenuhi standar Atthara yang menuntutnya menjadi istri yang bisa menemaninya disetiap acara.

Akhirnya ia membuka laptopnya dan menelusuri gaya hidup kalangan atas. Tetapi setelah menemukannya, Lulu menjadi semakin tidak percaya diri dibuatnya.

“Aku tidak mengira akan seperti ini.” Gumam Lulu.

Semua pakaian, sepatu dan tas yang dibelikan Atthara adalah barang bermerek yang hanya bisa dibeli oleh kalangan atas. Ia yang membeli barang mengandalkan diskon di e-commerce, merasa sayang dengan uang yang telah Atthara keluarkan untuknya.

“Biarkan saja! Dia yang memilihku, dia pasti sudah memperhitungkan semuanya. Dia juga mengatakan aku bisa menikmati semuanya, jadi aku akan menerimanya sampai batas waktu yang ditentukan nanti.” Gumam Lulu yang kemudian menutup laptopnya dan berangkat tidur.

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

aku suka wanita tangguh seperti Lulu GK cengeng

2025-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Digusur
2 2. Bernegosiasi
3 3. Syarat
4 4. Latar Belakang
5 5. Tolong Rahasiakan
6 6. Ayam Katsu
7 7. Apartemen
8 8. Buku
9 9. Rumah Sakit
10 10. Di Sini Saja
11 11. Lahap Makan
12 12. Sup Ayam
13 13. Sah
14 14. Nenek Rahma Menginap
15 15. Di Kamar Atthara
16 16. Acara Pertunangan
17 17. Istriku
18 18. Lelang
19 19. Kalung
20 20. Olahraga
21 21. Pantai
22 22. Pingsan
23 23. Berangkat
24 24. Pusaka
25 25. Kantor
26 26. Meminta Izin
27 27. Penyerangan
28 28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29 29. Hukuman
30 30. Operasi
31 31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32 32. Ke Panti Asuhan
33 33. Merasa Marah
34 34. Tidur Bersama
35 35. Apa Mas Attha Cemburu?
36 36. Anda Siapa?
37 37. Percaya Diri Sekali
38 38. Satu Tahun
39 39. Marah
40 40. Jujur
41 41. Ikut Menginap
42 42. Mencari Tahu
43 43. Menyadari
44 44. Kecewa
45 45. Dua Pukulan
46 46. Kejutan
47 47. Doa
48 48. Mendaki
49 49. Mengikuti Lulu
50 50. Tidak Bisa Berhenti
51 51. Pesan Rega
52 52. Nenek!
53 53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54 54. Bersikap Dingin
55 55. Berpisah
56 56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57 57. Mencari Lulu
58 58. Bersisihan
59 59. Kembar Identik
60 60. Jangan Bodoh
61 61. Memperbaiki
62 62. Masa Lalu
63 63. Bangkrut
64 64. Rega dan Atthara
65 65. Berkelahi
66 66. Butuh Waktu
67 67. Omong Kosong
68 68. 7 Bulan
69 69. Musibah
70 70. Tidak Ada Kata Jika
71 71. Syukuran
72 72. Bantuan Rega
73 73. Peran Lulu
74 74. 2 Tahun
75 75. Sulit Membedakan
76 76. Vaksinasi
77 77. Mengincar Lulu
78 78. Rezeki Keturunan
79 79. Percobaan Pertama
80 80. Gudang Tua
81 81. Menurunkan Ego
82 82. Pangestu Membawa Lulu
83 83. Melunak
84 84. DNA Tidak Cocok
85 85. Meminta Maaf
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Digusur
2
2. Bernegosiasi
3
3. Syarat
4
4. Latar Belakang
5
5. Tolong Rahasiakan
6
6. Ayam Katsu
7
7. Apartemen
8
8. Buku
9
9. Rumah Sakit
10
10. Di Sini Saja
11
11. Lahap Makan
12
12. Sup Ayam
13
13. Sah
14
14. Nenek Rahma Menginap
15
15. Di Kamar Atthara
16
16. Acara Pertunangan
17
17. Istriku
18
18. Lelang
19
19. Kalung
20
20. Olahraga
21
21. Pantai
22
22. Pingsan
23
23. Berangkat
24
24. Pusaka
25
25. Kantor
26
26. Meminta Izin
27
27. Penyerangan
28
28. Tidak Boleh Melakukan Apa-apa
29
29. Hukuman
30
30. Operasi
31
31. Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan
32
32. Ke Panti Asuhan
33
33. Merasa Marah
34
34. Tidur Bersama
35
35. Apa Mas Attha Cemburu?
36
36. Anda Siapa?
37
37. Percaya Diri Sekali
38
38. Satu Tahun
39
39. Marah
40
40. Jujur
41
41. Ikut Menginap
42
42. Mencari Tahu
43
43. Menyadari
44
44. Kecewa
45
45. Dua Pukulan
46
46. Kejutan
47
47. Doa
48
48. Mendaki
49
49. Mengikuti Lulu
50
50. Tidak Bisa Berhenti
51
51. Pesan Rega
52
52. Nenek!
53
53. Kenapa Kamu Melakukannya?
54
54. Bersikap Dingin
55
55. Berpisah
56
56. Matikan Lokasi dan Ponsel
57
57. Mencari Lulu
58
58. Bersisihan
59
59. Kembar Identik
60
60. Jangan Bodoh
61
61. Memperbaiki
62
62. Masa Lalu
63
63. Bangkrut
64
64. Rega dan Atthara
65
65. Berkelahi
66
66. Butuh Waktu
67
67. Omong Kosong
68
68. 7 Bulan
69
69. Musibah
70
70. Tidak Ada Kata Jika
71
71. Syukuran
72
72. Bantuan Rega
73
73. Peran Lulu
74
74. 2 Tahun
75
75. Sulit Membedakan
76
76. Vaksinasi
77
77. Mengincar Lulu
78
78. Rezeki Keturunan
79
79. Percobaan Pertama
80
80. Gudang Tua
81
81. Menurunkan Ego
82
82. Pangestu Membawa Lulu
83
83. Melunak
84
84. DNA Tidak Cocok
85
85. Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!