Di Luar Batas Nalar

"Senja..." Athena mendesis lirih, memanggil Senja. Tapi wajahnya tak mau berpaling dari jendela. Membuat semua orang semakin curiga Athena menyembunyikan sesuatu. Setiap orang tahu persis, Athena tak pernah memalingkan muka dari siapa pun. Kecuali saat ini.

Senja menatap masam ke seluruh ruangan sebelum akhirnya mendekat ke arah Athena. Dengan hati-hati, pria itu menempatkan telapak tangannya di bahu Athena.

Athena memutar tubuhnya seperti orang linglung, kemudian mengaitkan sebelah tangannya pada bahu Senja, berusaha menggantungkan tubuhnya yang mulai limbung.

Dengan sigap, Senja menangkap tubuh perempuan itu dan memangkunya.

Setiap wajah dalam ruangan itu berkerut-kerut mengamatinya.

Senja membopong tubuh Athena melintasi ruangan menuju pintu keluar.

Tapi sebelum mencapai pintu keluar, Ardian Kusuma tiba-tiba mencengkeram kuat bahu Senja dan menahannya. "Tidak seorang pun diijinkan meninggalkan kelas," tandasnya dingin.

Senja menelan ludah dan mematung di tempatnya. Tapi tak berani menoleh.

Semua orang dalam ruangan menahan napas.

Ardian Kusuma sudah kehilangan kendali atas dirinya. Ekspresi wajahnya menggambarkan gejolak kemarahan yang teramat sangat. Ia tak mampu lagi mempertahankan durja Paravisi yang sudah dilatih secara khusus untuk menyamarkan emosinya. "Konspirasi macam apa sebenarnya yang sedang coba kaurencanakan?" Tuntutnya pada Athena.

Athena membuka kelopak matanya yang bergetar, kemudian mengisyaratkan Senja untuk menurunkan tubuhnya.

Senja mengaitkan kakinya pada sebuah kursi lipat di dekat pintu masuk, tempat Paravisi biasa berjaga, kemudian menariknya mendekat. Dengan hati-hati, ia menempatkan tubuh Athena di atas kursi lipat itu dan menghadapkannya ke tengah ruangan.

Semua orang dalam ruangan tercengang memandang Athena. Wajahnya ternyata juga tak kalah pucat.

Ester menelan ludah, memandang Guardiannya dengan wajah prihatin. Apakah ia juga ketakutan? Ester bertanya dalam hatinya.

"Ijinkan aku ke Divisi Doa sebentar saja," desis Athena lirih. "Aku membutuhkan nektar," pintanya pada Ardian Kusuma.

"Ya, tentu saja. Setelah kau mengatakan yang sebenarnya," tukas Ardian Kusuma tajam.

Senja memelototinya dengan marah.

Tapi pria itu hanya mendengus. "Di mana kausembunyikan asetku?" Tuntut Ardian.

"Orang yang kaucintai sesungguhnya tidak pernah benar-benar pergi," bantah Athena lemah, "ia akan tinggal tetap, di sini..." Katanya seraya mengarahkan jari tengahnya tepat ke ulu hatinya.

Ardian Kusuma mulai naik pitam. Direnggutnya kedua bahu Athena kemudian mengguncangnya seraya menggeram, "kalau sampai terjadi sesuatu padanya, kau orang pertama yang akan kuhabisi!"

"Ardian?!" Salah satu Paravisi merenggut bahu Ardian dan menarik tubuhnya menjauh dari Athena.

"Kendalikan dirimu... Ard..." Desis Athena semakin melemah. Tak lama tubuhnya melunglai dan jatuh.

Senja berhasil menangkap tubuh itu dan merangkulnya. Rahangnya mengetat menahan geram.

"Aku punya cara lain untuk membuatnya bicara," ancam Ardian Kusuma seraya menatap tajam ke arah Senja.

"Ardian?! Kau sudah di luar batas!" Evan Jeremiah menghardiknya. Lalu pria itu beranjak dari tempat duduknya. Kemudian bergabung di tengah-tengah ruangan.

Rekan Paravisinya menelan ludah. Paravisi lain sudah memahami sifat Evan Jeremiah. Pria itu tidak pernah menghardik kecuali sesuatu betul-betul salah.

Seisi ruangan mendadak terasa mencekam. Para Talent tertunduk dalam, ketakutan. Beberapa talent mulai setuju Athena memiliki misi terselubung. Tapi tak satupun dari Paravisi itu menyadari dirinya tengah diperalat kecuali Ardian Kusuma.

Senja membaringkan tubuh Athena di lantai.

Tak lama Ardian Kusuma menghela pria itu ke tengah ruangan.

"Ardian?!" Serentak Paravisi lainnya berteriak bersamaan.

Evan Jeremiah merenggut kerah jaket Ardian dan menggeram, "kalau sampai terjadi sesuatu pada salah satu dari aset ini, kau orang pertama yang akan aku habisi!" Evan balas mengancam.

Ester menurunkan kepala Deasy dan juga Ika dari kedua kakinya. Kemudian memberanikan dirinya bangkit berdiri dan menghambur menyeberangi ruangan menyongsong tubuh Athena. Paravisi itu terkejut melihat reaksi gadis itu. Ester mengguncang tubuh Athena dengan lembut. "Captain," desisnya di antara isak tangisnya. Membuat semua orang merasa ditikam di ulu hatinya.

Ika menoleh memandangi Ester dengan tatapan prihatin. Bola mata Naomi mulai berkaca-kaca. Ary Caroline membenamkan wajahnya pada bahu Naomi, menyembunyikan tangisnya.

Senja memandangi tubuh Athena dengan perasaan terluka.

Ryan Gunawan bergerak dengan tiba-tiba ke arah Ika, mengejutkan semua orang. Ika gelagapan saking terkejut ketika Ryan berjongkok di belakangnya. Dan sebelum gadis itu sempat membuka mulutnya untuk bertanya, pria itu sudah menekankan telapak tangan ke wajahnya. Detik berikutnya, tubuh Ika sudah tersungkur lemas dan terjatuh di lantai.

Seisi ruangan memekik menyaksikannya. Paravisi lain memelotinya dengan tajam. "Sorry, aset gue belum siap." Ryan memberitahu rekan Paravisinya.

Rekan Paravisinya masih menatapnya dengan alis bertautan. Membuat Ryan melengak.

"Dari mana kau belajar hipnosis?" Valentine bertanya.

Ryan tergagap!

Naomi dan Ary Caroline bertukar pandang dengan Ester.

Para Talent itu sudah mendengar banyak istilah baru dan melihat terlalu banyak hal di luar nalar hari ini. Mau tidak mau imajinasi mereka mulai berkembang tak terkendali. Mereka semua mulai bertanya-tanya di dalam hatinya, siapa sebetulnya Paravisi ini?

Sebagian curiga Minority Center semacam sekte atau organisasi terselubung. Sebagian mencurigai Paravisi sebagai sindikat mafia. Sebagian lagi menebak Minority Center sebagai agen bisnis penjualan manusia. Dan masih banyak lagi dugaan-dugaan lain terkait Paravisi itu menurut imajinasi mereka masing-masing.

"Buka matamu, Ard!" Valentine menyela. "Perhatikan baik-baik," katanya seraya menarik Ardian Kusuma menjauh dari Evan Jeremiah. "Kita tak hanya kehilangan aset, tapi juga Paravisi!" Ia memberitahu.

Ardian Kusuma tercengang. Kemudian memandang berkeliling dan menyadari. Dua rekan Paravisinya tak ada dalam ruangan. Dion Markus dan Martin Hernandez.

Reyhan Ibrahim memekik tertahan. Dion Markus adalah Guardiannya.

"Apa maksudnya kami disebut aset?" Deasy Dengkur tiba-tiba bertanya.

Semua mata serentak berpaling padanya.

Tapi Deasy Dengkur bahkan tak membuka matanya sama sekali. Tubuh kurusnya masih meringkuk diam di tempatnya.

Ryan Gunawan mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu seraya memicingkan mata. Kemudian ia memiringkan kepala, mengarahkan telinganya ke wajah gadis itu dan mendengar dengkuran halus.

Agung Tirtayasa mengawasi gadis itu dari belakang tubuh Ardian Kusuma seraya tersenyum tipis.

Ryan Gunawan menyeringai ke arah rekan Paravisinya seraya mengangkat bahu.

Tak lama Ardian Kusuma menjatuhkan dirinya ke lantai dan bertekuk lutut seraya tertunduk dalam.

Senja Terakhir masih mengatupkan mulutnya dengan wajah masam.

Mendadak jeritan Ester melengking memecahkan kekakuan dalam ruangan itu menjadi kengerian.

Seisi ruangan tersentak menoleh ke arahnya. Dan dalam hitungan detik semua orang menyadari apa yang terjadi.

Tubuh Athena menghilang dari lantai!

Ester Maria membekap mulutnya meredam isak tangisnya dengan tubuh gemetar tak terkendali. Ekspresi wajahnya menggambarkan kengerian yang luar biasa. Gadis itu betul-betul terguncang, tak mampu mencerna logika dari peristiwa yang baru saja terjadi di depan matanya. Tubuh Athena menghilang dalam sekejap sementara dirinya tak sedetikpun meninggalkannya. Begitukah cara Luciana menghilang? Ia bertanya dalam hatinya. Sementara mulutnya menjerit-jerit di luar batas kewarasannya.

Paravisi itu berkerumun di seputar Ester, berusaha untuk menenangkannya. "It's ok, Sweetheart!" Senja menepuk-nepuk bahu Ester.

Bulu kuduknya seketika meremang, kata-kata itu bereaksi aneh pada tubuhnya.

Evan Jeremiah mengedar pandang, mengawasi wajah Paravisi dalam ruangan itu dan menyadari, "Valentine!"

Paravisi itu saling berpandangan.

Valentine juga menghilang dari ruangan itu.

Terpopuler

Comments

Muppet HM

Muppet HM

keren lah... ntar lanjut. Gua mo recording dulu..

2021-09-04

1

Eliza

Eliza

kasian Athena...🥺

2020-12-11

0

Nang Sky

Nang Sky

mulai merinding 🙈

2020-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!