Kasatmata

Baru lima menit berkutat di meja tulis, Deasy sudah mulai menguap. Pertanyaan-pertanyaan ini membosankan sekali. Ia mengerang.

Hari pertama di MINORITY CENTER, Paravisi membagikan buku soal yang wajib mereka isi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar hal-hal sederhana terkait minat dan selera mereka.

Seperti:

- Sebutkan makanan kesukaanmu

- Sebutkan makanan yang kamu benci

- Sebutkan hal-hal yang kamu suka

- Sebutkan hal-hal yang kamu benci

- Sebutkan hal-hal yang membuatmu alergi

- Sebutkan hal-hal yang paling kamu takuti,

dan lain sebagainya

Pada baris pertama di lembar kedua pertanyaan yang diajukan berbunyi seperti ini: "Sekiranya kamu diberi kesempatan untuk memilih, siapa Paravisi yang kamu harapkan menjadi Guardianmu?"

Kemudian dibawahnya terdapat sembilan foto Paravisi, lengkap dengan biodata mereka.

Beberapa gadis di belakang Deasy cekikikan selama mengisi soal. Mereka sedang membicarakan minat mereka masing-masing terhadap Paravisi seraya tertawa genit.

Deasy menoleh sekilas ke arah mereka kemudian kembali menguap. Tak lama gadis kurus berambut pendek itu sudah menangkupkan wajah di meja tulis dan terlelap. Gadis itu sepertinya tak punya minat lain selain tidur.

Tak lama tujuh orang Paravisi memasuki ruangan. Dan hari itu Athena tidak bersama mereka.

Mendadak muncul pertanyaan di kepala Elijah, sebetulnya apa pekerjaan mereka ketika mereka tak ada di tempat? Tapi beberapa saat kemudian ia sudah tak memikirkannya lagi.

"Mohon perhatiannya sebentar!" Seorang Paravisi melangkah ke tengah ruangan menggantikan posisi Athena, sementara enam Paravisi lainnya berbaris di belakangnya seperti biasa.

Seorang gadis di bangku paling belakang di sudut ruangan tiba-tiba merintih dan terisak.

Paravisi tadi mengurungkan niatnya untuk memberi pengumuman.

Semua mata dalam ruangan itu berpusat pada gadis di bangku belakang. Ketujuh Paravisi itu juga menoleh bersamaan dengan gerakan seragam. Seperti sudah terlatih.

Paravisi paling depan yang merupakan Paravisi paling muda sekaligus paling kecil di antara yang lainnya, kemudian melangkah menuju bangku gadis itu. "Are you ok?" Ia bertanya pada gadis yang menangis itu.

Gadis itu membenamkan wajahnya di antara lipatan tangannya yang bersilang di atas meja seraya terus terisak. Dia tidak bereaksi sedikit pun ketika Paravisi itu menanyainya.

Dengan hati-hati akhirnya Paravisi itu menyentuh bahu gadis itu dan berkata dengan lembut, "it's ok, Sweetheart!"

Gadis itu terdiam. Tapi tak juga mengangkat wajahnya dari meja.

Paravisi muda itu kemudian memutar tubuhnya menghadap keenam rekannya, lalu bersedekap dan mematung di sisi gadis itu.

Satu dari keenam Paravisi itu akhirnya mengambil alih posisinya sebagai Leader.

"Baiklah semuanya, selamat siang. Selamat datang di Minority Center dan selamat berjuang di dunia baru kalian sebagai manusia baru. Di sini, kami memang memiliki cukup makanan untuk kalian bertahan hidup. Di sini kami juga menyediakan pakaian yang layak supaya kalian tidak lagi dinilai dari penampilan, di sini kami punya cukup ruang untuk menampung semua mimpi kalian. Sayangnya, akses kami terbatas untuk beberapa orang saja. Dan jumlah kalian terlalu banyak." Paravisi itu berhenti sesaat seraya melayangkan pandang.

Seisi ruangan membeku menyimak penjelasan Paravisi itu. Menunggu kepastian.

"Di sini, kalian semua akan diuji." Paravisi itu melanjutkan. "Di sini, kalian akan diadu satu sama lain. Siapa menang, dialah yang berhak mendapatkan akses itu!"

Seisi ruangan sekarang menahan napas. Saling memandang satu sama lain. Kemudian menghela napas secara bersamaan.

Sementara di bagian lain gedung itu, Senja Terakhir berdiri gelisah di depan sebuah ruangan tertutup bertulisan: DIVISI DOA. Sudah lebih dari tiga jam ia berdiri di depan pintu. Sesekali ia berjalan mondar-mandir sekedar mengusir perasaan gelisah. Terkadang ia berusaha menenangkan diri dengan membasuh muka. Tapi tetap tak mengubah suasana hatinya yang begitu cemas.

Sudah hampir seharian Athena mengurung dirinya di dalam ruangan itu.

Sudah tiga kali pula Senja pergi dan kembali ke tempat itu kemudian menunggu hingga berjam-jam, tapi ia tak juga menemukan tanda-tanda Athena akan segera keluar. Segudang firasat buruk berkecamuk dalam kepalanya. Hanya satu hal yang ia ketahui mengenai kebiasaan Athena mengurung diri dalam ruang DIVISI DOA.

RAPUH!

Athena hampir tak pernah memperlihatkan sisi rapuhnya kepada siapa pun. Itu sebabnya setiap kali ia mulai merasa dirinya tak berdaya ia lebih memilih menyembunyikan dirinya di dalam ruang DIVISI DOA.

Tapi sayangnya Senja Terakhir selalu merasakan pergumulan batin Athena. Dan kali ini merupakan yang paling buruk. Pria itu menyandarkan tubuhnya pada sebuah pilar, memejamkan matanya rapat-rapat kemudian menghembuskan napas berat berkali-kali. Bayang-bayang buruk dari kepingan masa lalunya mulai bermunculan setiap kali ia memejamkan mata. Dan ia menyadari dirinya takkan sanggup mengatasi emosinya tanpa didampingi Athena. Athena baginya semacam sumber saluran energi yang selalu ia butuhkan sepanjang waktu. Di mana ia bahkan tak sanggup membayangkan apa jadinya ia tanpa Athena.

Sebagai Paravisi, kepadanya diajarkan bahwa untuk bisa mencapai visi, ia harus berani memejamkan mata. Tapi ia phobia pada kegelapan. Di satu sisi hatinya mendesak untuk mencari tahu kondisi Athena. Dan satu-satunya akses untuk bisa terhubung dengan Athena saat itu adalah menggunakan visi.

Dengan ragu-ragu Senja akhirnya memberanikan diri memejamkan matanya. Kepingan gambar hitam putih dari peristiwa masa lalunya bermunculan sekali lagi. Membuatnya berkeringat dingin. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya, berusaha mempertahankan kedua matanya tetap terkatup. Seluruh tubuhnya mulai bergetar menahan ketakutan yang dihadapinya melalui penglihatan-penglihatan masa lalunya.

Seuntai rantai besi membelenggu kedua tangan dan kakinya. Membebaninya. Tubuhnya tersungkur di lantai ketika tangan dan kakinya meronta. "Mama..." Pekik gadis itu ketika sosok perempuan itu menjauh dari dirinya kemudian menghilang di balik pintu. Tak lama pintu itu terbanting menutup, disusul suara logam bertautan. Menandakan pintu telah dikunci. Gelap gulita menyelimuti ruang sempit itu.

Ini bukan gambar masa laluku, pekik Senja dalam hatinya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan bayangan itu dari kepalanya. Tapi bayangan itu tetap melekat dalam kepalanya. Akhirnya ia membuka mata dan menjatuhkan lututnya ke lantai. Napasnya tersenggal. Lututnya gemetar tak terkendali. Keringat dingin membanjir di sekujur tubuhnya. Aku tak ingat pernah disekap bersama anak perempuan, katanya dalam hati. Siapa dia?

Rasa penasarannya yang begitu besar mampu mengalahkan rasa takutnya. Sekali lagi, ia menghirup udara sebanyak-banyaknya kemudian memejamkan matanya sekali lagi.

Tak lama ia mendengar suara rantai bergemerincing. Lalu suara rintihan yang memilukan. Gadis itu membenamkan wajahnya di antara lipantan tangannya yang bersilangan di lantai.

Perlahan Senja menjulurkan tangannya ke arah gadis itu, kemudian menyentuh bahunya dengan hati-hati.

Gadis itu mengangkat wajahnya perlahan kemudian menatap senja dengan mata berkaca-kaca.

Senja kembali memekik tertahan lalu buru-buru membuka matanya. Napasnya kembali memburu tak beraturan. Tidak mungkin, desisnya. Tidak mungkin!

Tak lama pintu ruang DIVISI DOA terbuka. Tapi tak seorang pun keluar dari sana.

Senja menghela tubuhnya berdiri kemudian berlari menyongsong pintu itu.

Athena sudah jatuh terpuruk tak jauh dari pintu.

Terpopuler

Comments

Israel McFly

Israel McFly

gak jadi gw pengen punya mamak kaya Athena, gw pengen jadi pacarnya aja 😝

2021-09-08

0

Nusan

Nusan

kata-kata Athena berhasil bikin aq merinding

2021-06-28

0

Ard

Ard

Sampai sejauh ini lumayan menarik.
Saya belum bisa katakan bagus.

Tapi berkarakter...😉

2020-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!