Abnormal

Senja memperlambat sepeda motornya kemudian menepi dan berhenti di depan sebuah halte yang sudah sepi. Getar telepon selulernya terdengar tak sabar dalam saku jaketnya. Dengan terburu-buru ia mengeluarkan telepon seluler itu dan memeriksanya. Sebuah panggilan masuk mendominasi layar ponselnya.

"Posisi?!" Suara di seberang telepon terdengar mendesak begitu ia menerima panggilan itu.

"Satu menit lagi sampai!" Senja menutup panggilan dan memasukan kembali telepon seluler itu ke dalam saku jaketnya.

Ketika ia men-starter sepeda motornya, seseorang tiba-tiba merenggut lengan jaketnya dan mencengkeramnya. Membuatnya tersentak. Senja menoleh dan tercengang.

Seraut wajah pucat menatapnya dengan tatapan beku.

Senja menelan ludah. Bulu kuduknya serentak meremang.

Seorang perempuan berambut ikal gelombang yang terurai hingga ke pinggang, mengenakan gaun panjang berwarna putih, berwajah pucat dengan lingkaran hitam di seputar matanya, tiba-tiba saja sudah berdiri di samping sepeda motornya. Mengingatkan dirinya pada penampakan hantu perempuan dalam film-film horor Indonesia.

Pada saat Senja menerima panggilan, waktu sudah menunjukkan pukul 23:15. Dan pada saat itu Senja tidak melihat siapa pun di sekitar tempat itu. Bulu kuduknya kembali meremang.

Mendadak perempuan itu memekik tertahan. Memelototinya dengan pandangan ketakutan. Lalu melepaskan cengkeramannya dan melangkah mundur menjauhi Senja.

Senja terbelalak.

Dengan tangan gemetar, perempuan itu mengulurkan sebuah dompet kulit berwarna hitam ke arah Senja.

Senja menghela napas. Kemudian meraih dompet itu dan memeriksanya. Ini dompetku, katanya dalam hati. Ia mengamati wajah perempuan itu seraya memasukkan dompet itu ke dalam saku celananya. "Terimakasih," katanya pada perempuan itu. Ia berusaha tersenyum untuk mencairkan suasana.

Tapi perempuan itu masih menatapnya dengan wajah pucat ketakutan.

Senja balas menatapnya beberapa saat, sebelum akhirnya teralihkan oleh getaran dari dalam saku jaketnya. Aku harus segera pergi, ia menyadari. Lalu merundukkan kepala ke arah perempuan itu dan berlalu.

"Kau terlambat 3 menit 16 detik," sambut Athena ketika Senja baru saja turun dari sepeda motornya.

"Bagus!" Senja mengerang menanggapinya.

Senja dan Athena adalah para Ahli Visi yang terlibat dalam Organisasi Militer Spiritual dari tujuh negara. Secara umum Ahli Visi ini dikenal sebagai "Cenayang" atau "Pelihat". Dalam Organisasi mereka, para Ahli Visi ini memiliki Divisi sendiri yang diberi nama Komite Paravisi, yang dirancang khusus untuk menangani kasus mental dan penyimpangan perilaku di tujuh negara. Rata-rata Paravisi memiliki kemampuan indera keenam. Dan Athena adalah Kaptennya.

"So... Kekacauan macam apa yang kaulakukan hari ini sampai-sampai seseorang memperhatikanmu?" Athena bertanya.

Senja menelan ludah mendengar pertanyaannya.

Selain kelebihan penglihatan, Athena juga memiliki kemampuan untuk mendengar suara hati. Dari suara hati, ia bisa menebak apa yang sedang dipikirkan seseorang.

Senja menghela napas, "aku hanya terlambat beberapa menit, dan kau tidak berhenti membuat panggilan. Aku menepi sebentar untuk membuatmu berhenti menjadi rewel karena aku sedang berkendara," ungkapnya panjang lebar.

Athena memperhatikan pria di depannya seraya bersedekap.

"Dompetku jatuh, dan aku tidak menyadarinya sampai..." Senja tidak melanjutkan ceritanya ketika tangan Athena tiba-tiba menyambar tangannya.

Athena memiliki kemampuan meramal di atas rata-rata. Ia mampu membaca peristiwa yang dialami seseorang hanya dengan bersentuhan tangan. "Dia bukan manusia biasa," Ia menyimpulkan.

"Aku bahkan tak mengira dia manusia," Senja menimpali.

"Dia melihatmu," ungkap Athena dramatis.

Membuat Senja merinding. Sesaat wajah ketakutan perempuan itu melintas dalam kepalanya. Seketika tenggorokannya serasa tercekik. Gambar-gambar mengerikan dari masa lalunya bermunculan dalam penglihatannya. Belenggu rantai di kakinya, kemudian di tangannya. Mulutnya terkatup rapat ketika ia berusaha berteriak. Napasnya memburu tak beraturan dan kedua lututnya gemetar tak terkendali.

"It's okay, Senja!" Hardik Athena.

Senja tersentak sebelum akhirnya jatuh terduduk bermandi keringat.

Athena mendekatinya dan berjongkok di hadapan pria itu dengan tatapan cemas. "Kau harus belajar berdamai dengan masa lalumu, Senja!" Athena menepuk-nepuk bahu pria itu untuk menguatkannya.

Senja mengangkat wajahnya yang memucat kemudian memandang Athena dengan tatapan kosong.

Athena menelan ludah, dan bergerak mundur menjauhi pria itu. Diamatinya wajah di depannya itu dengan alis bertautan. "Who are you?" Ia bertanya dengan suara parau.

"Dewi Samudera..." Senja mendesis mengeluarkan suara perempuan.

Membuat Athena sontak berdiri dan tercengang.

Sedetik kemudian wajah itu kembali menjadi Senja yang asli. "I'm sorry..." Senja kembali mendesis. Kali ini mengeluarkan suaranya sendiri.

Athena masih mematung memandangi Senja dengan dahi berkerut-kerut.

Menyadari hal itu, Senja menatap Athena dengan curiga. Kemudian memaksakan diri untuk berdiri. Ia menyeka keringat di dahinya dengan punggung tangannya, kemudian terhuyung mendekati Athena. "Apa aku terlihat buruk?" Senja bertanya.

Athena diam saja. Wajahnya masih tercengang dan belum berkedip.

"Kapten?!" Senja mengguncang bahu Athena.

Perempuan itu terperanjat. "Sorry," katanya gugup.

"Apa aku terlihat buruk?" Senja mengulangi pertanyaannya.

"Tidak," jawab Athena. "Maksudku, ini bukan tentang dirimu. Tapi tentang perempuan itu," Ia menjelaskan.

"Maksudnya?" Senja bertanya.

"Perempuan itu butuh pertolongan..." Athena menggantung kalimatnya sebelum menambahkan, "sekarang!"

Tanpa menunggu perintah lagi, serta-merta Senja bergerak menghampiri sepeda motornya setengah berlari, kemudian menaikinya. "Jangan kemana-mana," katanya kepada Athena yang masih tercengang. Setelah berkata begitu, Senja men-starter sepeda motornya dan memutarnya ke arah ia datang kemudian meluncur di jalan aspal meninggalkan Athena.

Ketika Senja menaikan kecepatan, sosok perempuan bergaun putih itu tiba-tiba berkelebat dari trotoar kemudian berhenti mendadak di tengah jalan dengan tangan terentang. Membuat Senja spontan membanting motornya ke bahu jalan meninggalkan suara berdecit yang memekakkan. Seketika tubuhnya terpelanting sementara sepeda motornya berputar-putar tanpa kendali menyerupai gangsing.

Perempuan itu menjerit seraya membekap matanya dengan kedua tangannya.

Athena memejamkan matanya rapat-rapat. Jarak kecelakaan itu cukup jauh dari tempat Athena menunggu Senja. Tapi daya pendengarannya yang di atas rata-rata mampu menangkap peristiwa itu.

Senja memejamkan matanya melawan rasa sakit pada punggungnya yang menggesek punggung aspal. Tubuhnya terseret cukup jauh setelah ia terpelanting dari sepeda motornya. Ia diam beberapa saat sebelum akhirnya menghela napas lega kemudian berguling, menarik duduk tubuhnya dan bertekuk lutut di atas jalanan aspal. Merunduk sesaat untuk memulihkan rasa pusing di kepalanya. Kemudian mengedar pandang.

Perempuan bergaun putih itu masih membekap kedua matanya seraya terduduk di tengah jalan dengan tubuh gemetar.

Senja menghela tubuhnya berdiri, menyeret langkahnya mendekati perempuan itu seraya melepaskan helm dari kepalanya. Ia melihat sepeda motornya tergeletak cukup jauh dari tempat ia membanting setang. Jaraknya terpaut sekitar sepuluh meter, sementara tubuhnya terpelanting sekitar lima meter ke arah yang berlawanan. Ia mengernyit membayangkan detil kejadian tadi. "Benar-benar cari mati," gerutunya kesal. Tapi kemudian terenyuh mendapati sekujur tubuh perempuan itu tengah gemetar. Dengan hati-hati disentuhnya bahu perempuan itu yang kemudian dibalas pekik ketakutan. "Sssshhh.... It's ok..." Ia berusaha menenangkan perempuan itu.

Perempuan itu mengangkat wajahnya dan menatap Senja dengan seksama. Wajahnya tampak lebih pucat dari sebelumnya.

"It's ok," ulang Senja seraya berjongkok di depan perempuan itu kemudian membantunya berdiri. Tubuh perempuan itu masih gemetaran ketika Senja memapahnya ke sisi jalan. Dia pasti ketakutan setengah mati, katanya dalam hati.

Terpopuler

Comments

dyz_be

dyz_be

Manusia bukan..?

2022-07-13

0

John EFS

John EFS

ternyata perempuan abnormal lebih keren 😝

2021-10-12

0

Oka Darmawan

Oka Darmawan

Betul-betul abnormal

2021-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!