Seperti biasa, pagi ini Lovy menyiapkan sarapan untuk mereka. Dia memasak sambil mencuci pakaian.
"Sandwich...?" suara Mathew yang tiba tiba selalu mengejutkan Lovy.
"Iya.." jawab Lovy singkat.
Mathew langsung menarik kursi dan duduk dengan tenang sambil menunggu Lovy selesai.
"Ini untukmu Math.." ucap Lovy sambil meletakkan sandwich di atas piring.
Mathew langsung memakannya. Sikap Mathew memang aneh. Kadang dia baik, kadang cuek sekali. Tapi Lovy mulai terbiasa dengan sikapnya itu.
"Ayaaahh..." suara si kecil Hanny.
"Ayah di dapur sayang..." jawab Mathew.
Gadis kecil itu pun langsung menghampiri ayahnya. Dan langsung duduk di pangkuannya.
"Ini sarapanmu Hanny.." ucap Lovy
"Terimakasih Nanny cantik.." sahut Hanny
Segelas susu hangat dan sepiring sandwich. Hanny lalu memakannya perlahan sambil bercerita pada ayahnya. Lovy meninggalkan mereka untuk melihat pakaian yang ada di dalam mesin cuci.
Setelah selesai dia langsung menjemur pakaian itu di ruangan khusus dekat dapur. Lalu kembali lagi ke dalam.
"Siang ini aku akan kembali ke kota.." ucap Mathew.
Lovy hanya mengangguk.
"Aku menitipkan uang pada Nick, mungkin kamu butuh untuk belanja makanan atau yang lainnya. Oia, Hanny harus membawa bekal makanan untuk ke sekolah. Karena itu peraturannya di sana.." sambung Mathew lagi.
"Santai aja Math, aku pasti akan menyiapkan bekal untuknya..." sahut Lovy.
"Good.." sambung Mathew lalu beranjak dari duduknya.
Lovy lalu membersihkan dapur. Dia pun membuat sandwich untuk dirinya sendiri. Sementara Hanny mengikuti ayahnya.
...****************...
"Jangan nakal yaa..." ucap Mathew pada Hanny saat akan pergi.
"Ok.. " jawab Hanny lalu memeluk ayahnya.
"Kau tau tugasmu kan Nick..?" tanya Mathew pada Nick.
Nick pun mengangguk. Mathew pun melangkahkan kakinya ke mobil. Lalu perlahan menghilang di ujung jalan.
"Hanny.. Ayahmu sudah pergi.." ucap Nick seolah olah menjadi monsters.
Hanny pun menjerit, "Aaaaahhhh.., ada monster menakutkan...!!"
Nick lalu memasang wajah seram, lalu mencoba menerkam Hanny. Hanny pun berlari sambil tertawa tawa. Lovy hanya geleng geleng kepala melihat tingkah mereka.
"Nanny...!!, tolong akuuu...!!, monster jelek ini menggigitku....!!" suara Hanny terdengar sambil tertawa.
Sementara Nick terus menganggunya sampai Hanny jatuh terguling di atas karpet. Nick mengelitiknya, Hanny pun tertawa terbahak bahak menahan geli.
"Karena kau kalah.., kau harus membantuku membersihkan rumah.." ucap Nick sambil memberikan kemoceng pada Hanny.
"Ok.. Akan ku hilangkan debu dari wajahmu monster jeleekkk.." ucap Hanny sambil menyapu wajah Nick dengan kemoceng yang di pegangnya.
Lovy tak sanggup menahan tawa, lucu sekali tingkah mereka. Dia pun masuk ke dapur untuk menghangatkan ayam panggang ke dalam oven. Lalu mencuci kentang untuk di panggang.
"Baunya enak sekali.." ucap Hanny.
"Mandi dulu ya.. " ucap Lovy.
Hanny pun mengangguk, lalu masuk ke kamarnya. Tak lama Nick masuk ke dapur.
"Wow..." ucapnya.
Lovy menata piring dan memotong ayam panggang itu. Kentang panggang juga sudah siap di atas meja. Dia sengaja membiarkannya di atas piring, agar Nick dan Hanny bisa memilih sendiri mana yang mereka inginkan.
"Mungkin Mathew akan pergi agak lama. Kalau mau belanja bilang aja ya. Mathew sudah menitipkan uang padaku.." ucap Nick saat membersihkan meja makan.
"Kayaknya masih cukup.." jawab Lovy sambil mencuci piring. Hanny yang kekenyangan sudah terlelap di atas sofa.
"Biasanya kalau Mathew pergi agak lama, Jenny kan muncul tiba tiba.." ucap Nick.
"Gak apa apa.., ini kan juga rumahnya.." sahut Lovy.
Namun Nick membalas dengan senyuman sinis. Seolah menutupi sesuatu.
"Lovy.. Apapun yang akan kamu lihat kalau Jenny datang, tolong jangan katakan apapun pada Mathew apalagi Hanny.." pinta Nick.
Lovy memandang Nick, "memangnya kenapa..?"
Nick menatap Lovy, "kamu akan tau jawabannya nanti.." jawab Nick.
Uuhhmmm, ada apa lagi ini. Lovy menjadi khawatir dengan apa yang akan terjadi. Tapi dia segera membuang fikiran itu jauh jauh.
...****************...
Sejak sore tadi hujan cukup deras. Selesai makan, Hanny menyiapkan buku dan perlengkapan sekolahnya esok hari. Dia sangat senang ke sekolah, karena mendapat teman teman baru di sana.
Setelah nonton tv, Nick masuk ke kamar. Udara yang cukup dingin memang sangat enak untuk meringkuk di balik selimut. Lovy kembali mengecek semua pintu dan jendela. Setelah di rasa aman, dia pun masuk ke kamarnya dan menarik selimut tebalnya.
...****************...
Tengah malam yang sunyi.
Lovy tersentak ketika mendengar seperti suara perempuan dari lantai atas. Dia pun memasang telinganya. Suara hujan menyamarkan suara itu.
Dia pun teringat dengan ucapan Nick. Apa itu suara Jenny..?, tapi dengan siapa dia berbicara..??, suara laki laki itu bukan Mathew. Karena dia sudah sangat hafal dengan suara Mathew.
Suara tawa manja yang sangat menggoda. Seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Suara itu sangat mengganggu baginya. Dia pun menutup telinga dengan bantal. Dan mencoba kembali merajut mimpi.
...****************...
Lovy sedang menyusun bekal untuk di bawa Hanny ke sekolah. Hampir saja dia bangun kesiangan. Dan untuk sarapan pagi ini dia hanya menyiapkan sereal yang di campur dengan susu.
"Nick..." ucap Lovy saat Nick masuk ke dapur.
"Yaa.." jawab Nick singkat.
"Ada yang ingin aku tanyakan.." sahut Lovy.
"Siapa----" kata kata Lovy terpotong saat seorang perempuan yang sangat elegan masuk ke dapur.
"Kamu siapa...?" tanya perempuan itu pada Lovy.
"Aku Lovy, pengasuh Hanny.." jawab Lovy.
"Oohh.." sahut perempuan itu lalu duduk di meja makan dan mengambil semangkuk sereal yang sudah siap untuk di santap.
"Heeii... Itu punyaku.." teriak Nick
Perempuan itu tak memperdulikan ucapan Nick. Dia langsung menyuap sereal itu ke dalam mulutnya.
"Ini untukmu Nick.." ucap Lovy sambil menyodorkan semangkuk sereal pada Nick.
Dengan perasaan tidak senang, Nick mengambil sereal itu dan membawanya ke ruang tengah. Sementara perempuan itu tersenyum sinis melihat Nick.
Lovy pun merasa kikuk dengan hadirnya perempuan itu. Dia menyiapkan semangkuk kecil sereal untuk sarapan Hanny. Entah mengapa, tiba tiba rasa laparnya hilang.
"Nanny...." ucap Hanny.
"Ya Hanny..." sahut Lovy.
Gadis kecil itu pun masuk ke dapur. Di lihatnya perempuan yang masih memakai baju tidur sedang sarapan.
"Mommy....!!" teriak Hanny senang lalu memeluknya.
Perempuan itu hanya tersenyum tipis. Tak sebanding dengan rasa senang yang terpancar dari wajah Hanny. Hanny pun duduk menikmati sarapannya sambil berceloteh. Namun perempuan itu seolah tak menghiraukannya.
"Cepaatt Hanny..!!, nanti kita ketinggalan bus..." teriak Nick.
"Iyaaa..." sahut Hanny.
Dengan tergesa dia membawa kotak bekal makanan dan memasukkan dalam tasnya. Aku melirik Nick yang terlihat masam wajahnya. Dia pun segera memakai tasnya, lalu berjalan keluar.
"Ayo Hanny..." ucapku sambil menggandeng tangannya.
Padahal bus jemputan akan tiba sepuluh menit lagi. Dan sikap Nick pagi ini tidak seperti biasanya. Mungkin karena kehadiran Jenny di rumah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments