Bab 6

Pagi ini Lovy minta izin sama oma untuk ke kampus. Dia akan mendaftar ulang di sana. Dengan mengendarai sepeda dia ke kampus barunya. Ternyata tak begitu jauh. Mungkin sekitar 1 kilometer. Itu pun karena jalan yang di lalui memutar.

Dia terlihat sangat berbeda di sana, di antara teman teman barunya. Namun karena gaya hidup di sini yang cuek dia tak begitu memperdulikan hal itu.

Dua minggu lagi dia akan mulai kuliah. Resepsionis di meja depan memberikan arahan dia akan menempati kelas di bagian B. Agar saat masuk kuliah nanti dia tidak kebingungan.

Lovy mengagumi kampus ini. Selain sarana yang bagus, pelayanannya juga baik. Tidak banyak bertele tele. Tapi yang pasti kebersihannya memang luar biasa. Bukan hanya di kampus ini, bahkan di setiap sudut kota. Tak ada sedikit pun sampah yang di temuinya.

Tak sampai setengah hari urusan di kampusnya telah selesai. Dia pun menelusuri taman kota. Walaupun tak banyak jenis tanaman yang ada di sini, tapi penataannya cukup baik.

Ada pojok khusus menjual makanan. Tempat parkir sepeda juga tertata rapi. Dan banyak sekali kursi taman yang terjaga dengan baik.

Lovy menikmati siang ini di bawah pohon yang rindang. Alunan musik yang di dengar melalui earphone-nya menambah damai dalam hatinya.

"Haaii aunty.." sapa seorang gadis kecil.

Lovy masih mengingat wajahnya. Yaa.., dia gadis kecil bersama Mathew malam itu.

"Haaii, kamu ngapain di sini..?" tanya Lovy.

"Aku baru saja daftar sekolah bersama ayahku.." jawabnya dengan polos.

"Oohh.., lalu ayahmu mana..?" tanya Lovy.

"Ayah di sana, sedang membeli es krim. Ayahku menyuruhku duduk di sini biar aku gak kepanasan.." jawabnya.

"Ok.. Duduk lah di sini.." ucap Lovy.

Gadis itu pun mengikuti apa yang di katakannya. Dia pun berceloteh banyak hal. Terutama tentang ayahnya. Baginya, ayahnya adalah ayah terbaik.

"Hanny...!!" suara seseorang.

"Aku di sini.." jawabnya kemudian.

Sosok yang membuat Lovy jantungan itu pun muncul dengan membawa dua es krim.

"Oohh.. Maaf jika putriku mengganggumu.." ucap Mathew.

Aku menggeleng, "tidak sama sekali. Aku juga sedang bersantai..."

Kami pun terdiam. Kikuk sekali rasanya. Aku pun pura pura sibuk dengan handphone-ku.

"Apa kau bekerja di kedai oma..?" tanya Mathew

Aku mengangguk, "ya.., mungkin kerja paruh waktu saja.."

"Aku membutuhkan baby sitter, kalau kau mau, kau bisa bekerja denganku.." ucapnya tanpa ada basa basi.

Aku terkejut mendengarnya, "tapi aku akan kuliah.."

"Tak masalah bagiku jika kamu bisa membagi waktu. Simpan nomor Nick, kalau kau berminat kau bisa menghubunginya..." ucap Mathew

Dia pun menyebut sederet angka. Lovy langsung menyimpannya.

"Oia.. Aku Mathew, Mathew Moffat.." sambungnya sambil mengulurkan tangan.

"Lovyta, panggil aku Lovy.." ku sambut uluran tangannya.

Dia pun pergi meninggalkan aku yang memandang kepergiannya. Ekspresi wajahnya datar. Sedikit terlihat jutek, tapi memberikan kesan mematikan.

Lovy terdiam, sebuah tawaran yang membuatnya gelisah. Menjadi pengasuh..??, aneh aneh aja..

...****************...

"Kau terima tawaran dia...?" tanya Rema

Lovy terdiam, "aku masih bingung.."

"Terima saja Lovy.. Untuk masa depanmu juga kan.." oma menimpali.

"Tapi oma.., Lovy belum pernah bekerja sebagai pengasuh.." sahutku.

Oma mendekat, "atau begini saja. Kamu coba temui atau hubungi dia. Kamu bisa bertanya, apa saja yang harus kamu kerjakan, dan berapa gaji yang akan kamu terima. Kalau kamu sanggup dengan tugas yang akan di berikan dan gajinya juga sesuai, kenapa tidak..??" oma memberi saran.

"Bener itu kata oma.." sahut Rema.

Aku memandang keduanya. Hanya mereka tempat aku berkeluh kesah dan mencurahkan isi hati. Oma mengangguk perlahan.

Sedikit ragu ku ambil handphoneku. Terdengar nada sambung. Aku menunggu dengan sedikit gelisah. Tak di angkat.

"Coba lagi.." ucap oma.

Aku pun mengikuti saran oma. Kembali berdering. Jantungku berdebar.

"Hallo..." suara di seberang sana.

"Hai Nick, aku Lovy..." sahutku

"Hai.. Tunggu sebentar akan ku berikan pada Math.."

Aku menunggu, sepertinya Nick sedang mencari Math.

"Ya... Aku Math.." sahut suara di sana.

"Hai Math, aku Lovy.." sahutku.

"Yaa.. Nick sudah memberitahuku. Uuhmm, bagaimana tawaranku..?" tanya Math

Lovy terdiam sesaat, dia bingung bagaimana memulai pembicaraan ini.

"Aku sudah memikirkannya. Tapi sebelum aku menerimanya, ada yang ingin aku tanyakan padamu.."

"Ok.. Apa yang ingin kau tanyakan..?"

"Kalau aku menerima tawaranmu, apa tugasku..?" tanya Lovy penuh hati hati.

"Ok.., tugas utamamu hanya menjaga Hanny anakku. Mulai musim ini, dia akan masuk kindergarden. Sekolahnya tak jauh dari sekolah Nick. Kau mengantarkannya pagi, dan menjemputnya. Dan di rumah kau hanya mengawasinya dan memasak untuknya.."

Lovy memandang Rema dan oma. Keduanya mengangguk.

"Lalu, berapa gaji yang akan aku terima..?" tanya Lovy lagi dengan hati hati.

"seribu dolar, apakah cukup untukmu..?"

Oma menganggukkan kepalanya. Rema pun tercengang mendengarnya. Sementara Lovy memandang ke arah mereka.

"Uuhhmm.., ok Math.., besok aku hubungi lagi.." ucap Lovy

"Haaii... Tunggu, jika kau bersedia, Nick yang akan menjemputmu.."

Lovy langsung memutuskan pembicaraannya dengan Math.

"Gilaaa.., seribu dolar Lovy...!!, itu banyak bangeett...!!, kalau di tukar ke rupiah, hampir dua puluh jutaa..!" pekik Rema.

"Terima saja Lovy.." sambung oma.

"Tapi gimana oma di sini..?, nanti oma gak ada yang bantu.." sahut Lovy.

"Aku yang akan gantikan kamu, jam kerja aku cuma enam jam, seminggu kerja cuma lima hari. Lagi pula oma buka kedai kan petang.." ucap Rema

Lovy memandang oma seolah meminta persetujuan, oma pun mengangguk dan tersenyum. Walau sedikit berat meninggalkan oma, akhirnya Lovy menerima tawaran itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!