Restoran oma Lani selalu buka ketika petang. Semua pelanggannya tau itu. Namun ada juga yang memesan melalui telpon, dan oma selalu siap melayani pelanggannya.
Akhir pekan ini pengunjung lumayan banyak. Oma Lani begitu cekatan memasak pesanan mereka. Sementara yang menyiapkan minuman dan mengantarkan pada pelanggan.
Hari ini Rema datang dan ikut membantu. Karena dua sedang libur. Oma Lani tidak keberatan dengan kehadiran Rema.
"Oma berasa punya dua anak perempuan.." ucap oma kepada mereka sambil memasak.
Rema dan Lovy senang mendengarnya. Ucapan oma Lani membuat mereka merasa seperti di kampung halaman sendiri. Tidak ada pembagian tugas yang pasti. Yang jelas, oma yang memegang kendali di atas kompor.
Rema dan Lovy bergantian mencuci piring, membuat minuman atau mengantar pesanan. Setiap tamu yang datang, Lovy langsung menghampiri dan langsung mencatat apa yang mereka inginkan.
Dari meja bar, Lovy melihat seorang pria bule memakai topi dan hodie bersama seorang anak perempuan dan remaja laki laki. Dia pun langsung menghampiri.
"Permisi, mau pesan apa..?" tanya Lovy ramah sambil menyerahkan buku menu.
"Spageti indonesia dan teh hangat tanpa gula. Masing masing tiga porsi.." ucap pria itu dengan santainya.
Lovy terdiam sejenak, spageti indonesia..??, baru kali ini dia mendengar menu itu. Dia pun berfikir keras. Di liriknya pria itu dengan gaya cueknya. Lovy langsung mencatat tanpa banyak tanya.
"Ada yang lain..?" tanya Lovy.
"Ayaahh, aku mau keripik singkong.." ucap anak kecil itu.
"Aku juga mau.." sahut sang remaja laki laki.
"Ok, plus keripik singkong sepuluh.." sambung pria itu.
Lovy langsung mencatatnya. Dia pun mengulang kembali pesanan mereka. Dia langsung kembali ke bar. Dalam hatinya bertanya tanya. Siapa pria itu. Seperti tidak asing.
"Oma.., spageti indonesia apa sih..?" tanya Lovy.
"Oohh.., pesanan spesial. Oma tau siapa yang pesan.." jawab oma Lani langsung memasukkan minyak dan menumis bumbu rempah.
"Memang siapa oma..?" tanya Lani penasaran
"Mathew Moffat..." sahut oma Lani dengan santainya
Lovy langsung tercengang tak percaya. Mulutnya sampai menganga sangking tak percaya.
"Oma serius...??" tanya Lovy.
Oma Lani tersenyum dan mengangguk, "kenapa..?, kamu heran..?"
Lovy tentu saja heran, seorang Mathew Moffat sang penyanyi RnB kelas dunia makan di sini..??, dan orang orang juga terlihat santai. Coba kalau di Indo, pasti udah heboh.
"Dia pelanggan setia. Sering ke sini membawa anak perempuan dan adik laki lakinya.." ucap oma Lani kemudian.
"Tapi orang orang di sini santai aja ya oma..?" sahut Lovy.
"Mereka sudah terbiasa. Menganggap semua sama.." ucap oma Lani sambil menata pesanan Mathew di atas piring.
"Pesanannya sudah, kamu antar ke mejanya.." sambung oma Lani.
Lovy pun menyusun tiga piring itu, tiga gelas teh tanpa gula dan sepuluh bungkus keripik singkong di keranjang bambu kecil.
Sedikit gemetar Lovy meletakkan satu persatu pesanan itu di atas meja. Sesekali di lirik wajah di balik topi dan hodie itu. Betapa terkejutnya dia. Benar benar seorang Mathew yang ada di hadapannya.
Hampir saja jantungnya mau copot ketika Mathew menurunkan hodienya. Terlihat sangat jelas wajah bulenya. Hampir pingsan rasanya.
"Thanks.." ucap Mathew tanpa menoleh sedikit pun.
Lovy pun berjalan kembali ke meja bar. Terlihat oma sedang membersihkan kuali yang sudah kosong dan duduk di atas kursi kecil.
"Omaa.. Itu beneran Mathew.." ucap Lovy
Oma Lani hanya tersenyum kecil dan tertawa. Mathew Moffat termasuk penyanyi yang di idolakan para kaum hawa. Walau pun lirik lagunya yang terkenal sangat kontroversi. Tapi ini negara bebas, bebas berekspresi.
"Banyak tamu, gak coba hibur mereka..?" ucap oma.
"Oma mau Lovy main piano..?" tanya Lovy.
"Kenapa enggak..?" sahut oma
Lovy pun menarik nafas. Dia berjalan perlahan menuju meja piano. Dari jauh dia melirik oma Lani dan tersenyum.
Lovy mulai meletakkan jemarinya di atas tuts piano. Dia bingung akan menyanyikan lagu apa. Dia teringat kejadian semalam. Lagu pertama yang di nyanyikan bersama oma Lani.
Rangkaian nada mulai tercipta. Bibir Lovy mulai bergerak mengucapkan lirik yang sudah sangat di ingatnya. Dan oma Lani pun seolah tak tahan mendengar suara tuts piano. Dia pun ikut bernyanyi.
Suara obrolan yang riuh seketika senyap. Semua mata yang hadir memandang mereka. Termasuk juga Mathew Moffat. Namun Lovy yang fokus tak menyadarinya. Sampai akhirnya suara tepuk tangan menggema.
Beberapa dari mereka memuji. Bahkan ada yang sedikit teriak meminta di nyanyikan sebuah lagu. Lovy pun tersenyum senang melihat respon mereka.
"Bisa kau nyanyikan lagu 'diriku sendiri'..?" suara gadis kecil yang tiba tiba sudah ada di sisinya.
"Siapa yang menyanyikannya..?" tanya Lovy ramah.
"Tentu saja ayahku, apa kau tidak tau..?" tanya gadis kecil itu lagi.
Lovy pun tersenyum melihat gadis cantik ini dengan mata biru dan rambut sedikit keriting. Lovy langsung memainkan intronya.
"Apakah lagu ini..?" tanya Lovy.
Gadis kecil itu pun mengangguk lalu memberikan jempolnya. Dia masih berdiri di samping Lovy. Namun Lovy memangkunya. Dan Lovy pun menyanyikan lagu itu yang sudah sangat di hafalnya.
Tiba tiba suara riuh, ketika Mathew langsung berdiri dan bernyanyi dengan gaya khasnya. Dada Lovy semakin bergetar ketika sang penyanyi asli langsung bernyanyi di sana.
Suasana restoran itu menjadi sebuah konser kecil yang berlangsung dadakan. Beberapa dari pengunjung ikut bernyanyi. Bahkan oma dan Rema pun ikut menggoyangkan tubuhnya.
Suara riuh tepuk tangan kembali menggema. Beberapa dari pengunjung ada yang menjerit pelan. Lovy pun menahan nafas, ketika dengan tiba tiba Mathew sudah duduk di sebelahnya.
"Satu lagi sebelum aku pulang. Dan ini sebagai bentuk apresiasiku kepada kalian semua.." ucapnya
Lovy sedikit mundur untuk memberi tempat pada Mathew. Jemarinya menggantikan posisi Lovy. Sebuah lagu berjudul 'history' di lantunkan dari bibirnya.
Semua ikut bernyanyi. Dengan spontan Lovy menggantikannya ketika dia 'beatbox' dari mulutnya. Suasana semakin riuh. Apalagi ketika Mathew 'ngrap' di hadapan mereka.
"Thank you.." ucapnya mengakhiri pertunjukan dadakan itu.
Mathew pun menggandeng gadis kecil itu lalu keluar seolah tak terjadi apa apa. Suasana riuh.. Sangat riuh. Lovy yang masih terpaku tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments