Bab 10 Buku Harian Liona

Mendengar Cakra menyatakan cinta padanya,membuat Liona sejenak terdiam. Liona tidak menyangka jika selama itu Cakra memendam perasaannya terhadap dirinya. Apalagi,Cakra telah mengatakan kepada Liona,bahwa selama ini Cakra telah mencoba membuka hatinya untuk beberapa wanita yang dikenalnya,namun Cakra tetap tidak bisa melupakan Liona,karena Liona adalah cinta pertama buat Cakra.

"Cakra,mengapa sejak dulu kamu tidak mengatakannya padaku?" ucap Liona.

"Aku takut kamu menolak cintaku,dan aku sangat menyesal saat Sara mengatakan jika kamu sudah menikah dengan pria lain," ucap Cakra dengan penuh penyesalan.

"Lalu,apa bedanya dengan sekarang?aku telah menikah,dan tidak mungkin menerima cintamu," jawab Liona yang juga menyesali mengapa Cakra tidak punya keberanian mengungkapkan perasaannya saat duduk dibangku kuliah dulu. Sebenarnya,Liona juga punya perasaan terhadap Cakra. Perhatian Cakra terhadap Liona saat duduk di bangku kuliah membuat Liona merasakan hal yang berbeda,namun Liona juga enggan mengatakan perasaannya terhadap Cakra,karena Liona seorang wanita.

"Aku juga tahu,jika suamimu yang bernama Alvaro sedang keluar negri kan?" tanya Cakra yang mengetahui informasi itu dari pak abel,tukang kebun di rumah Liona,karena Cakra pernah mengikuti Liona sampai di rumahnya saat Liona pulang dari toko butiknya.

"Apa Sara yang memberitahukanmu?" tanya Liona. Lalu,Cakra mulai berkata jujur pada Liona,bahwa dirinya pernah mengikuti Liona saat pulang ke rumahnya. Tentu saja pernyataan Cakra membuat Liona kaget.

"Astaga! Kamu ikuti aku?" tanya Liona dengan kaget.

"Maaf Liona,kalau aku kepo dengan hidupmu" ujar Cakra. Setelah beberapa menit,akhirnya Liona tiba di kantor Cakra. Di dalam mobil,Liona seakan menahan sesuatu,Cakra yang melihat tingkah aneh Liona pun bertanya kepada Liona.

"Kamu kenapa liona?kok menggerakan kaki?" tanya Cakra dengan heran melihat tingkah Liona dalam mobil. Lalu,Liona mengatakan bahwa dirinya ingin buang air kecil. Cakra tersenyum,lalu menawari Liona untuk buang air kecil di toilet kantornya. Liona menerima tawaran Cakra,karena sejak di perjalanan mengantar Cakra,dia sudah menahannya cukup lama.

"Yuk,silahkan masuk," ajak Cakra,yang mengarahkan toilet kepada Liona ke dalam ruangan Cakra.

"Apakah aku harus masuk ke ruang kerjamu?" tanya Liona dengan heran. Cakra menjelaskan bahwa di dalam ruangan kerjanya,terdapat kamar mandi yang memang sengaja Cakra buat untuk pribadinya. Liona,yang sudah kebelet itu buru buru masuk ke dalam toilet pribadi Cakra. Setelah selesai buang air kecil,Liona keluar dari toilet Cakra,tersenyum kepada Cakra yang juga menatap ke arahnya.

"Terima kasih Cakra" ucap Liona.

"Sama sama,kamu kan juga sudah menolong dan mengantarku," jawab Cakra sambil tersenyum. Melihat senyuman Cakra dari dekat membuat Liona sadar,betapa manisnya senyuman Cakra yang tidak pernah dia sadari selama ini.

"Baiklah... Aku pergi dulu,karena masih ada urusan yang harus aku selesaikan," Ucap Liona.

Cakra menatap Liona yang melangkah keluar dari ruangannya.

"Liona,entah mengapa aku tidak bisa melupakanmu. Apa istimewanya dirimu?kenapa aku tidak bisa membuka hati untuk wanita lain,walaupun aku sudah mencobanya". Guman Cakra. Beberapa wanita memang pernah dekat dengan Cakra,salah satunya wanita yang bernama kayla. Mereka pernah menjalin hubungan spesial,namun hanya bertahan beberapa bulan,karena Cakra masih saja mengingat kenangannya bersama Liona,saat dikampus dulu. Cakra dan Kayla adalah rekan bisnis. Cakra merasakan perutnya berputar.

"duh...kok aku kebelet,perutku sakit sekali. Aku ingat,semalam aku sempat makan rujak". Cakra berlari ke toilet yang ada dalam ruangan kerjanya sambil memegang perutnya yang sakit. Setelah beberapa menit di dalam toilet,akhirnya Cakra keluar dengan perasaan lega.

"leganya...tapi apa ini?". Cakra melihat ada sebuah buku berukuran kecil yang terletak di lantai dekat tong sampah,karena penasaran Cakra memungut buku berukuran kecil itu.

" ini seperti buku harian,tapi milik siapa ya?yang memakai toilet ini kan hanya aku sendiri". Cakra berusaha berpikir keras mengingat pemilik buku harian yang terjatuh itu. Karena penasaran dengan isi buku itu,Cakra membuka lembaran pertama buku itu dan Cakra melihat sebuah nama yang tertera didalamnya yaitu Liona.

"haa?ini milik Liona?apa Liona menjatuhkannya?" lirih Cakra.

Dengan teliti Cakra membaca lembaran demi lembaran buku harian yang ternyata milik Liona. Betapa kagetnya Cakra saat membaca isi buku harian milik Liona.

"Ya Tuhan,ternyata Liona selama ini tidak mendapatkan kepuasan dari suaminya,aku pikir rumah tangga Liona sangat sempurna". Guman Cakra. Kaget bercampur iba, saat Cakra membaca isi buku harian Liona. Didalam buku harian itu tertulis isi hati Liona dan semua kisah rumah tangganya bersama Suaminya.

"Tok...tok", suara ketukan pintu,membuat Cakra tersadar dari lamunannya tentang Liona.

"Maaf pak,mbak ini mau bertemu bapak". Sekretaris Cakra yang bernama Nina,telah berdiri didepan pintu bersama Liona.

"Iya Nina,biarkan Liona masuk", Cakra sudah tahu maksud kedatangan Liona,pasti tentang buku harian itu.

"Tadi, aku ingin langsung masuk ke ruanganmu Cakra,tapi sekretarismu langsung menghalangiku". Liona tampak kesal,lalu Cakra menjelaskan pada Liona bahwa memang sudah menjadi tugas sekretarisnya untuk mencari tahu semua tamu yang datang di perusahaannya.

"Kok,kamu datang lagi?" sebenarnya Cakra sudah tahu maksud kedatangan Liona,hanya saja Cakra tidak mau membuat Liona curiga jika Cakra sudah membaca semua isi buku harian Liona.

"Cakra...mungkin ada barangku yang terjatuh di dalam toilet itu" Liona menunjuk ke arah toilet.

"Oh...benarkah?barang apa itu?" tanya Cakra dengan polos. Liona mengatakan tentang buku hariannya yang terjatuh dari dalam tasnya saat Liona terburu buru masuk kedalam toilet karena kebetulan saat itu Liona mengambil tissue dari dalam tasnya.

"Apakah buku ini yang kamu cari?" Cakra mengeluarkan buku harian yang ukurannya mini itu dari dalam saku celananya. Dengan cepat Liona merampas buku itu dari tangan Cakra.

"Apa kamu membuka dan membacanya?" tanya Liona dengan wajah cemas.

"Tidak,aku tidak ingin kepo" Cakra sengaja berbohong,agar Liona tidak malu,karena sudah mengetahui semua rahasia rumah tangganya.

"Terima kasih,karena kamu sudah menemukan buku ini". Ujar Liona dengan lega. Cakra menatap wajah Liona,ada perasaan iba dihati Cakra yang sudah mengetahui jika selama ini Alvaro tidak memberikan kepuasan pada Liona.

"Liona..." Cakra mengelus leher Liona,membuat Liona merinding merasakan sentuhan tangan Cakra yang lembut,lalu Cakra melumat bibir Liona,seolah ingin memberikan kenikmatan yang sesungguhnya.

"Cup...ahh". Liona ingin melepaskan bibirnya,namun entah mengapa Liona juga tidak bisa menahan gairahnya yang selama ini terpendam.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!