Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi

Sore itu Liona menepati janjinya pulang lebih awal dari biasanya. Liona yang baru keluar dari mobilnya,langsung membuka pintu rumahnya dan melangkah masuk ke dalam rumahnya. Liona melihat Alvaro yang sedang duduk di ruang tengah sambil bercanda dengan kedua keponakannya Ciko dan Cika. Saat melihat Liona datang,Alvaro sangat senang. Alvaro langsung memeluk istrinya dengan mesra di depan kedua keponakannya.

"Nah,tante Liona sudah datang," ucap Alvaro sambil tersenyum melirik kepada Ciko dan Cika.

"Hai... Ciko dan Cika. Apa Om Alvaro nakal terhadap kalian?" tanya Liona sambil menatap Ciko dan Cika.

"Tidak kok tante,Om Alvaro menemani kami bermain." jawab Ciko yang usianya 5 tahun. Walapun usia Ciko 5 tahun,namun Ciko sudah lancar berbicara layaknya orang dewasa. Sedangkan adik perempuannya yang berusia 3 tahun bernama Cika hanya tersenyum.

"Sayang,besok pagi aku dan Elvira akan ke pengadilan agama," ucap Alvaro dengan wajah serius. Liona tahu,Alvaro akan membantu mengurus perceraian adiknya. Liona juga membayangkan,setelah Elvira bercerai dengan Candra suaminya,maka giliran Alvaro yang akan menalaknya karena perselingkuhannya dengan Cakra. Apalagi,setelah Alvaro tahu jika saat ini dirinya mengandung anak dari pria lain. Melihat istrinya hanya diam,Alvaro menegur Liona.

"Sayang,kenapa kamu melamun?" tanya Alvaro dengan heran.

"Aku kasihan melihat Elvira,harus mengurus kedua anaknya sendiri." jawab Liona dengan menunjukkan ekpresi sedih. Sifat Liona yang peduli pada Elvira membuat Alvaro semakin kagum dan menyayanginya. Liona,memang mempunyai sifat yang selalu peduli pada orang terdekatnya,selain peduli Liona juga berusaha untuk selalu membantu sebisa dan semampu dirinya.

"Iya, sayang, tapi inilah takdir yang harus Elvira jalani." ucap Alvaro. Sebagai kakak,Alvaro ikut sedih dengan apa yang menimpa adiknya.

"Aku mau mandi dulu, ya sayang. Aku ke kamar sebentar." ucap Liona.

"Iya sayang." jawab Alvaro sambil menatap Liona yang berjalan masuk ke kamarnya. Sore berganti malam,Alvaro dan Elvira sedang berada di dalam kamar. Mereka membicarakan tentang pekerjaan masing masing,Alvaro juga membahas tentang Elvira,dimana Alvaro berniat untuk memberikan Elvira sebuah rumah sederhana sekaligus memberikan Elvira sejumlah uang untuk modal usaha. Alvaro,lalu meminta persetujuan Liona tentang rencananya terhadap Elvira.

"Bagaimana menurutmu sayang?" tanya Alvaro sambil menatap Liona.

"Aku sih mendukung saja rencanamu, sayang." jawab Liona dengan yakin.

"Baiklah,setelah proses perceraiannya selesai. Aku akan menjalankan rencanaku untuk Elvira." ucap Alvaro. Saat Alvaro dan Liona membahas tentang masa depan Elvira,ponsel Liona tiba tiba berdering. Liona menatap layar ponselnya dengan logo C yang artinya Cakra. Batin Liona bergejolak,karena Cakra menelponnya di waktu yang tidak tepat. Liona hanya memandangi layar ponselnya yang terus berdering membuat Alvaro heran dan penasaran.

"Kenapa tidak diangkat, sayang? Siapa yang menelponmu malam malam?" tanya Alvaro dengan rasa penasaran.

"Ini dari pelangganku, sayang" jawab Liona yang berusaha tenang di hadapan Alvaro. Untuk membuat Alvaro percaya dengan perkataannya, akhirnya Liona mencoba mengangkat ponselnya yang masih berdering. Namun,baru saja Liona hendak menjawab panggilan di ponselnya. Suara ponsel Liona tak berbunyi lagi,hati Liona menjadi lebih lega.

"Apa kamu tidak ingin menelponnya kembali?siapa tahu penting." ucap Alvaro yang berpikir jika orang yang menelpon Liona adalah benar benar pelanggan butik.

"Tidak usah, sayang. Besok saja di toko aku selesaikan." jawab Liona. Malam itu mereka ingin menghabiskan waktu bersama setelah tiga bulan berpisah. Alvaro memeluk istrinya dengan lembut, memberikan sentuhan mesra layaknya orang yang sedang kasmaran. Untuk menghormati suaminya, Liona membalas setiap ciuman yang diberikan Alvaro walaupun dia tahu jika pada akhirnya suaminya itu tidak akan bisa memberikan kepuasan batin padanya. Bagi Liona cukup menjalankan tugasnya sebagai istri yaitu melayani Alvaro di ranjang. Ingin rasanya Liona memberitahu Alvaro tentang kehamilannya dan hubungannya dengan Cakra. Namun, setiap kali Liona ingin jujur, Liona selalu tidak tega pada Alvaro. Setelah melayani suaminya, Liona melihat Alvaro tertidur di ranjang. Liona mengambil ponselnya yang dia letakkan di atas meja riasnya, lalu mengirim pesan kepada Cakra.

"Maaf, aku tidak bisa angkat. Alvaro bersamaku di dalam kamar. Besok jam 11 siang kita ketemu di hotel." Begitulah isi pesan Liona untuk Cakra yang mengajak bertemu di hotel,tempat biasa mereka bercinta. Setelah mengirim pesan, Liona kembali tidur di samping Alvaro dan menunggu pagi menjelang. Keesokan harinya,seperti biasa Alvaro dan Liona sibuk dengan urusan mereka masing masing. Alvaro dan Elvira bersama pergi ke pengadilan agama,sedangkan Liona seperti biasa membuka tokonya.

"Elvira,setelah perceraianmu dengan Candra,kamu harus fokus dengan hidupmu." ucap Alvaro yang memperingati adiknya.

"Iya kak,aku akan ingat pesan kakak." jawab Elvira yang patuh pada Alvaro. Sedangkan Liona yang berada di tokonya sedang berbicara dengan Mira,salah satu karyawannya.

"Mira, siang ini aku akan keluar sebentar. Kamu dan Titi tolong jaga toko ya." pinta Liona kepada Mira.

"Iya Mbak, nanti kalau ada yang terjual akan kami catat saja." jawab Mira. Setelah berpesan pada Mira, hati Liona lega dan tenang. Saat itu, ponsel Liona berdering dan ternyata Cakra yang menelponnya dan memberitahu Liona bahwa Cakra sudah ada di dalam kamar hotel. Liona kaget, karena Cakra sangat cepat berada di kamar hotel sedang menunggunya. Liona segera menyelesaikan pekerjaannya di toko agar bisa bertemu Cakra di hotel. Walaupun Alvaro kembali,tidak menghalangi niat Liona untuk bercinta dengan Cakra. Apalagi, semalam Liona tidak mendapat kepuasan dari Alvaro suaminya. Dengan kata lain, Liona menjadikan Cakra hanya sebagai pelampiasan saja. Waktu yang di tunggu pun akhirnya tiba, Liona menatap jam tangannya yang hampir menunjukkan pukul 11 siang. Liona keluar dari tokonya dan langsung berjalan masuk ke dalam mobilnya. Sekitar 20 menit, Liona sampai di hotel. Liona keluar dari dalam mobilnya,lalu membuka pintu hotel dan langsung menuju ke resepsionis.

"Siang Mbak,ada yang bisa dibantu?" tanya Mbak resepsionis itu yang merupakan seorang wanita muda.

"Siang juga Mbak, saya mau ke kamar pak Cakra. Tadi dia sudah menelpon saya." jawab Liona dengan yakin jika Cakra sudah berada di dalam kamarnya. Mbak resepsionis itu tersenyum penuh arti,lalu mempersilahkan Liona ke kamar Cakra. Lalu, Liona menuju lift dan memencet tombol lift. Tak lama kemudian lift berbunyi dan berhenti, Liona keluar dari dalam lift lalu berjalan menuju kamar Cakra. Sampai di depan kamar Cakra, pintu kamar itu ternyata sengaja di buka. Liona langsung masuk ke kamar Cakra dan melihat Cakra yang sedang duduk di atas ranjang.

***

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!