Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra

Liona dan Cakra berciuman cukup lama di ruangan kantor Cakra. Tubuh Liona merinding saat Cakra semakin jauh meraba area sensitifnya. Cakra,melepaskan bibirnya dari bibir Liona,lalu berbisik di telinga Liona.

"Apa kamu mau melakukannya denganku?" tanya Cakra yang tidak ingin memaksa Liona,karena Cakra tahu jika Liona pasti memikirkan suaminya.

"Apakah kau sudah membaca buku harianku?" tanya Liona. Cakra menatap Liona,lalu perlahan Cakra menganggukkan kepalanya.

"Aku minta maaf Liona,aku ingin melakukannya denganmu karena aku sudah lama mencintaimu," ucap Cakra sambil membelai rambut Liona.

"Aku akan jujur padamu." Liona,mulai menceritakan pada Cakra,jika memang hasratnya selama ini tertahan karena Alvaro tidak bisa membuatnya terpuaskan saat mereka berhubungan sebagai suami istri. Sebagai wanita normal,tentu saja Liona juga ingin merasakan kenikmatan itu,namun Alvaro tidak bisa memberikannya.

" Aku,wanita normal. Aku juga ingin merasakan kenikmatan itu." ucap Liona dengan mata yang berkaca kaca. Liona mulai menceritakan semuanya pada Cakra. "Alvaro sudah ke dokter,tapi sampai sekarang belum ada hasilnya." ucap Liona yang semakin dalam menceritakan masalah rumah tangganya kepada Cakra.

"Maaf,aku malu padamu Cakra" ucap Liona,sambil menundukkan kepalanya karena sudah membuka aib suaminya sendiri.

"Aku paham situasimu" ujar Cakra sambil menarik nafas panjang.

"Kamu,pasti memandang rendah diriku kan?" Liona menatap Cakra.

"Tidak Liona... Jika kau ijinkan,aku akan membuatmu merasakannya". Cakra memegang tangan Liona seakan meminta persetujuan Liona.

"Lalu,statusku bagaimana?" Liona sangat ingin mencoba melakukannya dengan Cakra,namun status Liona menjadi penghalang buatnya.

"Aku rela menjadi pacar gelapmu,dan datanglah ke hotel LA malam ini". Ujar Cakra yang seakan meyakinkan Liona bahwa dirinya mampu memberikan kenikmatan yang selama ini Liona dambakan. Liona ragu ragu,disatu sisi,Liona tidak ingin selingkuh dari Alvaro. Tapi,disisi lain,Liona adalah wanita normal yang ingin merasakan kenikmatan yang di janjikan oleh Cakra.

"Aku pulang dulu" Liona melangkah ke arah pintu,namun Cakra menarik tangannya dan menanyakan tentang tawarannya untuk ke hotel.

"Aku akan menelponmu nanti malam" ujar Cakra yang ingin mengingatkan Liona tentang tawarannya untuk pergi ke hotel.

"Akan aku pikirkan". Liona,akhirnya keluar dari ruangan Cakra dan kembali ke toko butiknya. Setelah tahu tentang kisah rumah tangga Liona dan suaminya,Cakra semakin ingin mendapatkan Liona. Apalagi,saat Cakra membaca buku harian Liona.

"Liona...aku ingin memberikan cintaku padamu,dan ingin memberikan kenikmatan yang tidak pernah di berikan oleh suamimu". Guman Cakra,sambil berdiri menghadap jendela ruangan kantornya. Cakra berharap Liona mau menerima tawarannya nanti malam. Sedangkan,Liona yang telah berada di toko butiknya sedang memikirkan tawaran Cakra.

"Apa aku harus terima tawaran Cakra?duh...aku bingung,tapi sentuhan dan ciuman Cakra terhadapku membuatku sangat ingin merasakan kenikmatan itu". Liona dilema dengan dirinya sendiri. Sore menjelang,dan Liona bersiap menutup toko butiknya.

"Mbak Liona,pintu kaca sudah kami tutup" ujar Riri,karyawan Liona.

"Iya,kamu dan Mira boleh pulang,nanti pintunya aku gembok". Setelah kedua karyawan Liona pulang,maka Liona pun mengunci pintu kaca tokonya,lalu naik ke mobilnya dan melaju di jalan raya menuju rumahnya. Liona telah sampai di rumahnya,dan langsung masuk ke kamarnya.

"Aku akan menerima tawaran Cakra malam ini,Cakra telah membuatku panas saat aku ke kantornya". Guman Liona. Rupanya,Liona terpancing dengan sentuhan Cakra. Ponsel Liona berdering,Liona menatap layar ponselnya,lalu mengangkat ponselnya.

"Hallo,siapa ini?" karena tidak ada nama yang tertera di layar ponselnya,maka Liona tidak tahu siapa yang menelponnya.

"Ini aku Cakra,bagaimana dengan tawaranku Liona?apa kau bersedia?". Liona terdiam sesaat,memikirkan tawaran Cakra. Gairahnya yang memuncak membuatnya tergoda dan akhirnya Liona menerima tawaran Cakra.

"Baiklah...aku akan datang malam ini jam 7.00 tepat di hotel ". Liona,tidak tahan lagi dengan godaan dan gairahnya yang telah lama dia pendam. Liona masuk ke kamar mandi dan bersiap untuk ke hotel bertemu dengan Cakra. Sejam kemudian,Liona telah selesai berdandan dan berganti pakaian,Liona keluar dari kamarnya dan bicara dengan mbok Tini.

"Mbok,mungkin aku akan pulang agak malam,jadi nanti mbok kunci saja pintunya" ujar Liona.

"Apakah non Liona bawa kunci cadangan?". Tanya mbok Tini.

"Iya,mbok". Setelah selesai berpesan pada asisten rumah tangganya,Liona melangkah keluar dan naik ke mobil,lalu melaju menuju ke hotel.

Sekitar 30 menit,Liona sampai di hotel itu dan langsung menuju lift dan mencari nomor kamar yang telah di berikan oleh Cakra saat di telpon. Saat sampai di depan pintu kamar hotel itu, Liona menelpon Cakra untuk membuka pintu kamar.

"Hai,akhirnya kau datang juga sayang". Cakra membuka pintu kamarnya,dan menyambut Liona yang berdiri menatapnya dengan kaku.

"Masuklah sayang" Cakra memegang tangan Liona dan mereka telah berada dalam kamar hotel itu. Jantung Liona berdetak kencang,keraguan merasuki pikirannya,namun gairahnya yang tidak terbendung lagi membuatnya melupakan suaminya di malam itu.

"Malam ini aku akan memuaskanmu,keluarkan semua hasratmu yang terpendam". Cakra mencium leher Liona dan mulai meraba tubuh Liona yang mulus. Liona merinding,dan terlena dengan sentuhan tangan Cakra. Akhirnya,Liona pasrah dalam permainan Cakra.

"ahhhh...Cakra,jangan memberi tanda di leherku". Liona menutup matanya menahan ciuman Cakra di lehernya.

"Kamu harus merasakan kenikmatan malam ini bersamaku sayang". Cakra terus mencium leher Liona yang harum,lalu mengangkat tubuh Liona ke tempat tidur. Satu persatu Cakra membuka pakaian Liona,dan melihat keindahan tubuh Liona. Setelah itu,Cakra melepaskan pakaiannya,dan akhirnya mereka berdua berada di atas ranjang.

"Wow...tubuhmu sangat indah dan harum". Cakra menatap tubuh Liona tanpa berkedip,dan mulai memberikan kenikmatan yang Liona dambakan selama ini. Berkali kali Cakra membuat tubuh Liona bergetar dan merasakan kenikmatan yang tidak pernah Liona dapatkan dari Alvaro. Mereka bercinta sampai subuh.

"Astaga...Cakra,ini sudah jam 3.00 subuh". Liona terbangun dan melihat jam dinding yang terpajang di kamar hotel itu.

"Iya sayang,kita melakukannya berkali kali,apa kau mau lagi?" Cakra menawari Liona untuk melakukannya sekali lagi,tanpa menunggu aba aba dari Liona,tangan Cakra mulai meraba tubuh Liona kembali,dan mereka melakukannya sampai tepat pukul 4.00 subuh.

"Aku harus pulang Cakra,ini sudah jam 4.00 subuh".Liona, buru buru mengenakan pakaiannya dan menyalakan ponselnya kembali. Liona melihat ada panggilan tak terjawab dari Alvaro sebanyak 5 kali. Liona merasa bersalah pada Alvaro.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!