Bab 3 Penyesalan Alvaro

Tak terpikirkan oleh Liona,jika dokter yang selama ini memberinya arahan,dan dia percayai tega melecehkannya.

"kenapa dokter Nico senekat itu padaku?selama ini aku percaya padanya dan menceritakan masalah rumah tanggaku padanya,tapi dia berusaha memanfaatkan situasi ini". Batin Liona saat berada di dalam mobil menuju toko butiknya. Liona sangat menyesal telah menceritakan keluhannya kepada dokter Nico. Sesampainya Liona di depan toko butiknya,Liona melihat dari dalam mobil,sahabatnya yang bernama Sara sedang duduk menantinya,Liona membuka pintu mobil,lalu masuk ke dalam tokonya menemui Sara yang sudah lima tahun menjadi sahabatnya. Sara adalah seorang janda muda yang telah berpisah dengan suaminya setahun yang lalu.

"Hai Sara". Sapa Liona sambil memeluk sahabatnya itu.

"Hai...,kau dari mana?" tanya Sara. Mata Sara tertuju pada kancing baju Liona bagian atas yang terbuka,dan Liona sadar jika sahabatnya itu memperhatikan kancing bajunya yang belum sempat Liona perbaiki saat terburu buru keluar dari ruangan dokter Nico. Seketika Liona memperbaiki kancing bajunya yang terbuka,lalu mencari alasan yang tepat agar Sara tidak curiga padanya,karena Sara mengenal Liona sebagai wanita yang setia pada suaminya.

"Memangnya,kamu habis melakukan apa?" Liona gugup mendengar pertanyaan Sara.

"A...ku,tadi habis coba baju di butik lain dan lupa memperbaiki kancing bajuku" sahut Liona yang berharap Sara percaya padanya.

"Kamu kan punya toko butik?kok ke toko lain?" Sara yang tidak puas dengan jawaban Liona mencoba bertanya lebih lanjut lagi,namun Liona beralasan bahwa dia ingin mencari model baju lain untuk dijual.

"Sekarang kan banyak model baju terbaru yang keluar,jadi tidak ada salahnya aku cek ke toko lain".

Liona memberi alasan yang masuk akal,sehingga membuat sahabatnya percaya pada perkataannya itu.

"Iya sih, aku juga banyak melihat model terbaru di toko lain" ujar Sara yang setuju dengan perkataan Liona tanpa curiga.

"Oh ya?aku sudah keduluan sama kamu dong" sahut Liona,lalu Sara mengajak Liona untuk bertemu di kafe tempat biasa mereka nongkrong, jika toko butik Liona tutup.

"Bagaimana Liona?kamu mau kan pergi ke kafe idola kita?"tanya Sara sekali lagi,dan Liona setuju.

"Baiklah,tapi aku akan bilang sama Alvaro dulu ya?" ujar Liona,dan akhirnya Sara pamit pulang dari toko butik Liona

"aku tunggu di kafe jam 8.00 malam ya?jangan telat" ujar Sara sambil berlalu meninggalkan toko butik Liona,dan Liona hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum melihat sahabatnya pergi mengendarai mobilnya. Setelah Sara pergi,Liona kembali terbayang dengan sentuhan dan perlakuan dokter Nico. Sebagai wanita normal,Liona sangat membutuhkan sentuhan dari pria seperti dokter Nico yang tahu letak sensitif wanita,namun karena Liona tetap menjaga kesetiaannya pada suaminya,maka Liona mencoba menahan hasratnya itu. Mengapa Liona tidak meninggalkan Alvaro?padahal tanpa Alvaro, kehidupan Liona juga berkelimpahan dari penghasilannya membuka toko butik dan juga warisan yang Liona terima dari almarhum papanya.

Alvaro sangat menyayangi dan mencintai Liona,selama empat tahun mereka menikah,Alvaro tidak pernah memperlakukan Liona dengan kasar,dan inilah yang membuat Liona nyaman dekat dengan Alvaro walaupun Liona akui jika suaminya itu adalah pria yang kaku,dan kurang romantis terhadapnya,ditambah lagi Alvaro yang tidak bisa memuaskan hasrat Liona di ranjang. Liona tetap bertahan hidup bersama Alvaro.

"Titi,ini sudah jam 5.00 sore,tutup saja tokonya" Liona menyuruh karyawannya yang bernama Titi untuk menutup tokonya karena sudah waktunya pulang.

"Baik mbak,hari ini banyak pembeli loh Mbak" ujar Titi senang,karena jika toko butik Liona ramai,maka Liona biasanya memberi tip pada karyawannya.

"Oh ya?bagus dong,kalian dapat bonus lagi nih" sahut Liona.

"Hehe...terima kasih Mbak" ujar Titi senang. Setelah membagikan bonus kepada kedua karyawannya,Liona bersiap untuk pulang kerumah menemui suaminya yang mungkin sudah pulang dari kantornya. Liona dan Alvaro memang sama sama punya penghasilan sendiri,mereka hidup berkecukupan dan serba mewah,hanya sayangnya mereka belum dikaruniai seorang anak.

"Alvaro mungkin sudah di rumah" Liona yang berada dalam perjalanan menuju rumahnya memikirkan Alvaro yang menunggunya di rumah. Benar saja,saat mobilnya memasuki halaman rumahnya yang cukup luas itu,Liona melihat mobil Alvaro terparkir di depan rumahnya yang besar. Liona keluar dari mobilnya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya,disofa Liona melihat Alvaro yang sedang duduk di depan televisi.

"Alvaro,kamu sudah makan?"

"belum sayang,aku menunggumu"

Alvaro berdiri dari duduknya,mendekati Liona lalu memeluk istrinya itu.

"Kamu lelah sayang?" memeluk dan mencium istrinya dengan manja,Liona heran dengan perlakuan Alvaro yang menurutnya cukup romantis,biasanya Alvaro sangat kaku dan tidak pernah memeluknya saat Liona pulang kerja atau dalam hal apapun.

"tidak juga,aku masak untukmu ya?kamu pasti lapar" ujar Liona.

"Tapi,kamu jangan lupa untuk tidak menaruh bubuk cabe dalam masakanmu ya?"pinta Alvaro yang menjaga perut dan lambungnya terhadap makanan pedas,Liona mengangguk sambil tersenyum kepada suaminya.

Liona masuk kedapur melakukan tugasnya sebagai istri,memasak dan menyiapkan makanan buat Alvaro. Sambil memasak didapur Liona mengatakan tentang Sara,yang mengajaknya ke cafe jam 8.00 malam. Kebetulan dapur Liona sangat dekat dengan sofa, tempat Alvaro yang sedang duduk,dan ternyata Alvaro mengijinkannya keluar bersama Sara. "Tapi,kamu jangan pulang terlalu malam ya?" pinta Alvaro.

"Iya sayang,sekitar jam 10.00 aku sudah pulang" sahut Liona. Setelah memasak dan menyiapkan makanan untuk suaminya,Liona segera bergegas kekamar mandi untuk mandi. Alvaro juga tidak ingin terlalu keras terhadap istrinya itu,Alvaro hanya ingin Liona nyaman didekatnya tanpa menekannya. Mungkin,Alvaro juga tahu kekurangannya sebagai pria yang tidak bisa memuaskan Liona diranjang. Alvaro takut kehilangan Liona,karena menurutnya Liona adalah wanita dan istri yang sanggup menerima kekurangannya sebagai pria.

"Apa kamu sudah selesai makan?"

Liona,melihat piring Alvaro yang sudah bersih tanpa sisa makanan

"iya,aku sudah kenyang sayang" Alvaro menatap istrinya yang sudah selesai berganti pakaian dan berdandan.

"Aku pergi ya sayang?" Liona mencium kening Alvaro, "hati hati dijalan sayang" ujar Alvaro sambil menatap Liona sampai masuk kedalam mobilnya. Ada perasaan bersalah yang dirasakan oleh Alvaro terhadap istrinya,walaupun Liona tidak pernah menyalahkannya dan selalu menjaga perasaan Alvaro.

"Maafkan aku Liona,aku tahu kekuranganku sebagai pria. Tapi,kenapa kamu tidak pernah marah atau kesal padaku?kamu malah mengurusku dengan baik,sedangkan aku tidak bisa memberimu nafkah batin" . Airmata Alvaro menetes dikedua pipinya.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!