Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra

 Sara melambaikan tangannya saat melihat Liona memasuki pintu kafe. Sara sangat kagum pada Liona,walaupun usia sahabatnya itu sudah 34 tahun,namun masih kelihatan seperti usia 25 tahun. Dandanan Liona yang sederhana namun elegan,cara pakaian yang serasi membuat penampilan Liona selalu kelihatan muda dan cantik,mungkin karena Liona seorang perancang busana,sangat pandai dalam mengubah penampilan yang sederhana tapi kelihatan elegan.

"Maaf,aku telat" ujar Liona.

"Aku juga baru datang kok" sahut Sara,yang kagum pada penampilan Liona. Mereka duduk berhadapan,di atas meja terlihat minuman yang telah dipesan duluan oleh Sara yang datang lebih awal.

"Apa Alvaro tidak marah kamu keluar rumah?"tanya Sara.

"Tidak,dia hanya bilang jangan pulang terlalu malam" sahut Liona. Suasana malam di cafe itu tampak indah,para pengunjung yang mulai berdatangan kini semakin ramai,lampu lampu kafe yang terpasang sangat indah. Sara dan Liona memandang sekeliling mereka yang kebanyakan anak muda yang usianya sekitar 20 tahun.

"Apa kita masih pantas berada di kafe ini?" tanya Liona sambil memandang sekelilingnya.

"Loh,memangnya kenapa?" Sara yang tidak mengerti dengan pertanyaan sahabatnya itu heran.

"Sara,usia kita kan sudah 34 tahun,coba kamu lihat rata rata yang datang masih muda" ujar Liona sambil memainkan matanya memberi kode kepada Sara untuk melihat para pengunjung yang datang. Mata Sara ikut memandang sekelilingnya,lalu tertawa sambil menatap Liona.

"Hahaha...Liona,lihat ada juga yang datang bapak bapak loh" ujar Sara,sambil memberi kode kepada Liona untuk melihat tiga orang pria yang sepertinya usianya tidak beda jauh dengan mereka. Akhirnya Liona ikut tertawa bersama Sara,kafe itu memang tempat idola mereka dulu sering berkumpul dengan teman kuliah mereka yang lain,jadi kafe itu sudah cukup lama. Namun,masih tetap di datangi banyak pengunjung karena letaknya yang strategis,indah,nyaman,dan bersih untuk sebagai tempat kumpul bersama.

"Apa teman kuliah kita juga sering datang ke sini ya?" tanya Sara.

"Mungkin saja Sara,kita kan tidak tahu kegiatan mereka" sahut Liona. Kedua sahabat itu saling mengenang masa lalu mereka saat kuliah dulu. Sara juga membahas pria yang pernah menyukai Liona saat kuliah yaitu Cakra.

"Apa kalian tidak kontekan lagi?" tanya Sara yang membahas Cakra,pria yang pernah menyukai Liona sewaktu kuliah dulu.

"Semenjak menikah,aku kan sudah ganti nomor,dan nomor baruku ini hanya aku berikan sama kamu kan?" sahut Liona.

"Iya sih" jawab Sara lagi. Suasana malam di kafe itu semakin ramai oleh para pengunjung. Sara dan Liona masih terus membahas kenangan mereka semasa kuliah dulu. Tiba tiba,seorang pria mendatangi tempat duduk Sara dan Liona.

"Hai,kalian Sara dan Liona kan?" tanya pria itu,Sara dan Liona menoleh ke arah pria itu dan kedua sahabat itu terkejut karena masih mengenali pria itu yang ternyata teman kuliah mereka dulu.

"Hai,kamu Cakra kan?" Sara tidak percaya bisa bertemu dengan Cakra di kafe itu.

"Iya,aku tidak menyangka bisa bertemu kalian berdua di sini" Cakra menatap Sarah dan Liona dengan heran.

"Boleh aku gabung dengan kalian?" tanya Cakra yang meminta ijin untuk duduk dekat Sara dan Liona.

"Iya...,duduklah bersama kami" sahut Sara sambil tersenyum menatap Cakra yang penampilannya banyak berubah,Cakra duduk di tengah Sara dan Liona.

"Penampilanmu banyak berubah" ujar Sara,yang menatap Cakra sambil tersenyum.

"Apanya yang berubah?" tanya Cakra sambil menatap Sara dan Liona secara bergantian.

"Kamu semakin gagah,berkarisma,dan lebih keren". Puji Sara. Lalu,Cakra melirik ke arah Liona yang hanya diam duduk di kursinya.

"Bagaimana kabarmu Liona?" tanya Cakra yang menatap Liona sambil tersenyum.

"Aku baik...,lalu bagaimana denganmu?"tanya Liona kembali sambil melihat penampilan Cakra yang memang banyak berubah.

"Kok, kamu tidak tanya kabar aku sih?" Sara menyela,karena Cakra hanya menanyakan kabar Liona.

"Kamu sih tidak usah di tanya,karena pasti selalu ceria walaupun kamu punya masalah" sahut Cakra,yang tahu jika tabiat Sara.Wanita yang periang,ceria, dan jarang menunjukkan kesedihannya kepada teman temannya. Beda dengan Liona,yang berwajah melow jika menghadapi sebuah masalah,namun walaupun begitu Liona tetap unggul di bandingkan Sara,karena semasa kuliah dulu Liona selalu mendapatkan nilai terbaik bahkan pernah mendapat beasiswa melanjutkan kuliahnya ke luar negri,yaitu Paris. Dan di sanalah Liona belajar tentang merancang busana hingga mendapatkan predikat siswa terbaik, di Paris juga Liona bertemu dengan Alvaro yang menjadi suaminya sekarang.

"Haha, kamu ini" ujar Sara,sambil tertawa. Cakra mengalihkan pandangannya menatap kearah Liona,sesaat mereka(Cakra,Liona,Sara)terdiam. Dalam hati Cakra, berguman memuji kecantikan Liona yang tidak pernah berubah dari kuliah sampai sekarang,dan Sara yang menyadari jika Cakra masih menyukai Liona mencoba mencairkan suasana saat melihat Cakra dan Liona sama sama terdiam.

"Cakra,apa pekerjaanmu?" Sara penasaran,lalu Cakra menjelaskan jika dia memegang perusahaan papanya yang bergerak di bidang penjualan bahan baku.

"Wah...hebat! Lalu,apa nama perusahaanmu?" Sara menanyakan secara detail semua yang menyangkut tentang pekerjaan Cakra.

"Lalu,bahan baku seperti apa" Sara terus saja membuka komunikasi agar tidak kaku antara Liona dan Cakra.

"Contohnya kain" jawab Cakra.

Hari yang semakin larut membuat Liona sadar jika sudah saatnya untuk pulang kerumah.

"Sara,Cakra,sepertinya aku harus pulang sekarang" ujar Liona.

"Tapi,ini kan baru pukul 9.45" sahut Sara yang melihat jam di ponselnya. Liona mengatakan bahwa Alvaro menyuruhnya pulang jam 10.00,dan Liona harus mematuhi perkataan suaminya,Cakra kaget mendengar jika ternyata Liona sudah menikah,karena saat bertemu dengannya di kafe itu,Cakra lupa menanyakan status Liona. Lalu,Liona mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya untuk membayar makanan dan minuman mereka bertiga,tapi Cakra melarangnya dan mengatakan jika dirinya yang akan membayar tagihan itu.

"Bye...semuanya". Liona melambaikan tangan kepada Sara dan Cakra,lalu naik ke mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumahnya.

"Apakah Liona sudah menikah?". Cakra,mencoba menanyakan kembali kepada Sara.

"iya...tapi mereka belum di karuniai seorang anak".Sara menjelaskan secara detail tentang Liona dan Alvaro yang menikah selama 4 tahun.

"Jadi,nama suami Liona adalah Alvaro?" tanya Cakra yang penasaran dengan suami Liona,lalu Sara megambil ponselnya dan menunjukkan beberapa foto pernikahan Liona dan Alvaro di sebuah gedung.

"Liona dan suaminya bertemu di mana?" tanya Cakra yang semakin penasaran dengan sosok Alvaro yang diceritakan oleh Sara.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!