Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona

Malam itu,Liona berniat menghubungi Cakra lewat ponselnya. Namun,ada keraguan dalam hatinya. Liona tidak ingin jika Cakra berpikir bahwa dirinya mengejar cinta Cakra. Wanita yang datang bersama Cakra,membuat Liona penasaran.

"Mengapa Cakra tidak mengatakan padaku jika dia sudah punya kekasih?padahal Cakra bilang,bahwa aku adalah wanita idamannya. Apa Cakra membohongiku?". Liona terus memikirkan tentang Cakra. Hujan yang turun sangat deras,menyebabkan udara di dalam kamar Liona terasa sangat dingin yang membuat Liona membayangkan kembali saat Cakra mencumbunya di hotel itu.

"Duh... aku ingin sekali bertemu dengan Cakra. Aku sangat ketagihan dengannya". Batin Liona.

"Tiiit...tiiit". Ponsel Liona berdering. Cakra menelpon malam itu. Dengan cepat Liona mengangkat dan menjawab panggilan dari Cakra.

"Hallo... Cakra,kau di mana?" Liona sangat ingin bertemu dengan Cakra.

"Kau merindukanku?" tanya Cakra.

"Aku ingin bertemu denganmu malam ini". Sahut Liona. Hasrat dan kerinduan Liona terhadap Cakra,membuatnya lupa akan statusnya sebagai seorang istri.

"Baiklah... kita bertemu di tempat biasa". Ucap Cakra. Setelah mendengar jawaban dari Cakra,tanpa membuang waktu Liona segera keluar dari kamarnya dan menuju ke halaman rumahnya,tempat mobilnya di parkir.

"Mbak Liona mau ke mana?kok buru buru sih?" . Guman Elvira,melihat Liona yang tergesa gesa naik ke mobilnya. Karena penasaran,Elvira menemui Mbok Tini yang sedang berada di dapur.

"Mbok... aku lihat tadi Mbak Liona pergi. Apa Mbok tahu Mbak Liona ke mana?". Tanya Elvira mencoba mencari jawaban dari Mbok Tini

"Aku sendiri tidak melihat jika Mbak Liona pergi". Sahut Mbok Tini menggelengkan kepalanya. Elvira penasaran dan ingin rasanya Elvira menelpon kakaknya Alvaro. Namun Elvira selalu mengingat kebaikan Liona terhadapnya dan kedua anaknya dan berusaha untuk tidak mencampuri urusan Liona.

"Semenjak kak Alvaro ke Australia,Mbak Liona sering sekali keluar rumah". Guman Elvira.

Sekitar 30 menit,Liona tiba di hotel dan langsung naik ke lift. Tak butuh waktu yang lama,lift berhenti dan Liona keluar dari dalam lift menuju kamar yang telah di pesan oleh Cakra.

"Tiiit...tiiit". Liona menelpon Cakra untuk membuka pintu kamar hotel.

"Cup". Cakra mencium Liona yang berdiri di depan kamar,lalu merangkul pundak Liona dan mengajaknya masuk ke dalam kamar itu.

"Cakra... siapa wanita yang bersamamu tadi siang?". Liona menatap mata Cakra,ingin meminta penjelasan dari Cakra.

"Kenapa sayang?kau cemburu ya?" Cakra tersenyum sambil memegang dagu Liona.

"Aku hanya ingin tahu saja". Ucap Liona. Bibir Cakra mulai melumat bibir Liona,lalu mencium leher Liona sehingga membuat dada Liona mulai panas oleh gairah. Perlahan,tangan Cakra melepas semua kain yang menutupi tubuh Liona,lalu melepas pakaiannya sendiri. Namun,Liona kembali teringat tentang wanita yang datang bersama Cakra dan mencoba menanyakan lagi kepada Cakra.

"Cakra... kau belum menjawab pertanyaanku tentang wanita itu". Tanya Liona.

"Namanya Kayla... dia rekan bisnisku". Cakra mulai menjelaskan tentang hubungannya dengan Kayla secara rinci,Liona mendengar semuanya dengan seksama. Cakra menatap mata Liona,lalu membelai rambut Liona yang terurai panjang.

"Aku dan Kayla,tidak punya hubungan asmara,semuanya sudah berakhir". Cakra kembali menjelaskan kepada Liona,jika dirinya dan Kayla sekarang terikat kontrak kerja sama. Melihat Liona yang sudah cukup puas dengan jawaban yang di berikan,Cakra kembali meraba tubuh Liona yang molek sehingga membuat Liona pasrah dengan permainan Cakra.

"Ahh... Cakra,kau membuatku ketagihan". Lirih Liona. Permainan itu,kembali terulang lagi. Liona,semakin mendesah saat Cakra menyentuh area sensitifnya.

"Ohh... Cakraaa". Desahan nafas dan teriakan Liona,membuat Cakra semakin ganas mencumbui Liona.

"Aku akan membuatmu melupakan suamimu sayang". Bisik Cakra di telinga Liona. Tubuh Liona beberapa kali bergetar karena kenikmatan yang di berikan oleh Cakra. Hujan yang turun di malam itu membuat kedua insan manusia itu meluapkan seluruh gairah mereka yang memuncak. Liona sangat menikmati permainan Cakra. Sekitar pukul 2.50,permainan mereka selesai dan akhirnya tertidur hingga pagi.

"Hoaaam..." Liona yang terbangun lebih awal,menoleh ke arah Cakra yang masih tertidur dengan pulas. Liona mengenakan pakaiannya,lalu membangunkan Cakra yang masih tertidur di atas ranjang. Cakra membuka matanya dan melihat Liona yang sudah mengenakan pakaiannya duduk di samping ranjang sambil memegang tangannya.

"Cakra,aku harus pulang". Ujar Liona.

"Aku juga mau pulang sayang,nanti aku akan menghubungimu lagi". Sahut Cakra sambil memegang bibir Liona lalu mengarahkan ke bibirnya. Liona menatap Cakra,lalu tersenyum dan akhirnya Liona keluar dari kamar itu meninggalkan Cakra yang masih tanpa busana dan hanya di tutupi oleh selimut.

"Aku masih punya waktu pulang ke rumah untuk mandi,lalu ke toko". Guman Liona di dalam mobil. Sekitar 20 menit Liona sampai di rumahnya. Elvira dan kedua anaknya sedang bermain di pekarangan rumah Liona.

"Pagi Mbak". Sapa Elvira melihat Liona keluar dari mobilnya. Liona tersenyum dan membalas sapaan Elvira.

"Pagi Elvira,kamu dan anakmu sudah sarapan kan?" tanya Liona.

"Sudah Mbak". Sahut Elvira,memperhatikan wajah Liona yang kelihatan bahagia dan melihat ada tanda merah di leher Liona.

"Aku ke kamar dulu,mau mandi". Ujar Liona,melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Liona tidak sadar, jika Elvira memperhatikan sebuah tanda merah yang cukup besar di lehernya.

"Tanda merah apakah itu di leher Mbak Liona?tanda itu... bukan gigitan serangga". Lirih Elvira. Rasa penasaran dan kecurigaan Elvira terhadap kakak iparnya membuat Elvira semakin ingin mengawasi gerak gerik Liona.

"Apakah kak Alvaro tahu jika Mbak Liona tidak pulang semalam?atau apa Mbak Liona sudah menelpon kak Alvaro?,tapi semoga rumah tangga Kak Alvaro dan Mbak Liona tidak ada masalah". Guman Elvira.

"Mbak Elvira... apakah Mbak Liona sudah pulang?" tanya Mbok Tini.

"Sudah Mbok,sekarang Mbak Liona ada di dalam kamarnya sedang mandi". Sahut Elvira. Mbok Tini tersenyum kepada Elvira,lalu masuk ke dalam rumah menyiapkan sarapan buat Liona. Di dalam kamar,Liona yang telah selesai mandi mengenakan pakaian dan menyisir rambutnya yang basah,saat menghadap ke cermin,tanpa sengaja Liona melihat tanda merah di lehernya.

"Astaga... Cakra!". Teriak Liona. Memperhatikan tanda merah itu dengan teliti,Liona mencoba menggosoknya dengan tissue,namun tanda merah itu tidak bisa hilang. Wajah Liona terlihat panik dan takut,tanda merah di lehernya itu lumayan besar. Liona,terlalu menikmati sensasi yang di berikan oleh Cakra,sehingga membuatnya tidak menyadari jika Cakra telah meninggalkan tanda merah itu.

"Gimana sih Cakra... Aku kan sudah pernah bilang padanya,jangan meninggalkan tanda apapun di leherku". Umpat Liona.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!