Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik

Liona telah sampai di rumahnya. Liona melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya yang besar,namun tak melihat suaminya. Lalu,Liona masuk ke kamarnya dan melihat Alvaro sedang duduk di atas ranjang mereka sambil membaca sebuah buku.

"Hai sayang". Sapa Liona.

"Aku menunggumu sayang". Sahut Alvaro sambil memperhatikan jam tangannya,dan memang Liona pulang tepat waktu sesuai permintaan Alvaro yaitu jam 10.00 malam.

"Aku cuci muka dan ganti baju dulu ya sayang". Liona menaruh tasnya di atas meja riasnya lalu melangkah ke kamar mandi. Kamar mandi itu berada di dalam ruangan kamar mereka.

Alvaro menatap istrinya yang masuk ke kamar mandi dari belakang,dan malam ini Alvaro berjanji pada dirinya akan mencoba membahagiakan Liona. Saat Liona keluar dari kamar mandi,Alvaro turun dari ranjangnya dan berjalan mendekati Liona yang sedang memegang handuk dan membersihkan wajahnya dari air yang tersisa.

"Sayang,malam ini akan aku coba" ujar Alvaro sambil melingkarkan tangannya di pinggang Liona yang sudah memakai baju tidur itu.

"Kamu yakin sayang?" Liona bertanya dengan penuh keraguan,karena Liona tidak ingin kecewa lagi dengan menahan rasa sakit dikepalanya.

"Aku yakin sayang" ujar Alvaro dengan semangat,membuat Liona tersenyum dan ikut bersemangat.

"Yuk" ajak Alvaro sambil menggendong tubuh Liona yang ramping ketempat tidur mereka,lalu membaringkan tubuh Liona dengan perlahan.

Alvaro mulai meraba tubuh Liona dengan kecupan dan sentuhan lembut,yang membuat Liona mulai terlena dengan sentuhan itu. Alvaro mulai menindih tubuh istrinya dan mulai berdansa diatas tubuh Liona.

"Ayo,sayang sedikit lagi" ujar Liona yang mulai kepanasan,namun sebelum Liona mencapai puncaknya,Alvaro telah mengerang duluan pertanda Alvaro telah selesai,tubuh Alvaro lemas diatas tubuh Liona.

"sayang,maafkan aku" bisik Alvaro di telinga Liona. Dan ,yah,untuk kesekian kalinya Liona kecewa lagi. Alvaro sangat merasa bersalah pada istrinya.

Liona hanya terdiam memendam kekecewaan yang mendalam,dia tidak ingin mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati suaminya.

"Aku kekamar mandi ya?" Liona turun dari tempat tidur dan melangkah kekamar mandi membersihkan tubuhnya,sementara Alvaro hanya menatap istrinya dari belakang. Alvaro kesal pada dirinya sendiri,mengapa sampai saat ini dia selalu membuat Liona kecewa,padahal Alvaro sudah banyak membaca buku tentang pernikahan,juga tentang trik kejantanan pria diranjang,namun semuanya sia sia karena Alvaro masih saja tidak bisa memuaskan dan memenuhi hasrat Liona. Malam itu,Liona dan Alvaro tidur dengan sama sama memendam kekecewaan mendalam. Alvaro,yang gagal memberi nafkah batin pada Liona,sedangkan Liona sendiri yang kecewa untuk kesekian kalinya karena Alvaro yang tidak bisa memuaskan hasratnya. Fajar menyingsing dengan indahnya,Alvaro bangun lebih awal dan langsung kedapur menyiapkan sarapan untuk istrinya. Alvaro merasa bersalah semalam,sehingga Alvaro berusaha menebusnya dengan menyiapkan sarapan untuk Liona.

"Kreeek" terdengar suara pintu di buka,dan ternyata Liona yang sudah bangun, keluar dari kamarnya dan melihat Alvaro yang sibuk menata makanan dimeja makan.

"Kau...,sedang apa?" tegur Liona.

"Aku sedang menyiapkan sarapan untukmu". Sahut Alvaro. Sambil mengaduk segelas susu di atas meja makan, Liona duduk dikursi sambil menatap Alvaro dengan penuh keheranan,karena selama mereka menikah baru kali ini Alvaro memasak dan menyiapkan makanan buat Liona.

"Ayo,minumlah susu ini selagi hangat" Alvaro mengangkat segelas susu,lalu menyodorkannya pada Liona.

"Terima kasih" Liona mengambil gelas yang berisi susu itu lalu meminumnya perlahan. Alvaro,duduk didekat Liona sambil memandangi Liona yang sedang meneguk susu yang telah dibuatnya.

"Liona,terima kasih,karena kamu mau menerima kekuranganku sebagai pria". Alvaro memegang tangan Liona dengan erat.

"Alvaro,sejak pertama kita bertemu,aku sudah memutuskan untuk menerimamu" ujar Liona.

"Aku semakin cinta sama kamu Liona" ujar Alvaro.

"Aku bersiap dulu ke toko butik" Liona berdiri dari tempat duduknya,dan masuk ke kamar untuk ganti baju dan berdandan.

Setelah menghabiskan sarapannya,Alvaro masuk kekamarnya menemui Liona dan pamit untuk kekantornya.

"Aku berangkat duluan ya,pagi ini aku ada meeting" Alvaro mengecup bibir Liona dan berlalu meninggalkan Liona yang masih berdandan,Liona menatap wajahnya dicermin lalu memperbaiki riasannya yang agak tebal. Setelah memperbaiki riasannya,Liona meninggalkan kamarnya lalu melangkah keluar rumah dan memanggil tukang kebunnya yaitu pak Abel.

"Pak Abel,tolong buka pintu pagar

"baik Mbak" pak Abel, membuka pintu pagar rumah Liona,dan Liona segera melaju dengan mobilnya menuju toko butiknya. Beberapa saat kemudian Liona sampai didepan toko butiknya,terlihat dua orang karyawannya telah menunggunya. Liona,langsung keluar dari mobil,lalu perlahan mengambil kunci toko dari dalam tasnya dan membuka toko butiknya. Dibelakang Liona telah berdiri dua orang karyawannya.

"Kalian atur baju baju ini dulu kedalam rak yang kosong" Liona menunjuk beberapa lembar baju baju yang berserakan dilantai.

"Iya Mbak" sahut Titi,karyawan Liona yang paling tua,Liona mulai mengerjakan pekerjaannya yang masih tersisa,yaitu merancang model terbaru yang belum selesai. Seorang pria tinggi dan tampan memasuki toko butik Liona,salah satu karyawan menyambut pria tampan itu dengan ramah.

"Pagi mas,ada yang bisa saya bantu mas?" Titi menyapa pria itu dengan sopan dan menawarkan bantuan. Pria tampan itu hanya diam,lalu menoleh kearah Liona yang sedang duduk merancang pakaiannya yang belum selesai.

"Saya ingin bicara dengan pemilik butik ini" ujar pria tampan itu,yang terus menatap kearah Liona.

"Oh,Mbak Liona?baik,akan saya panggilkan" Titi melangkahkan kakinya ketempat duduk Liona,lalu memberitahu kedatangan pria tampan yang mencarinya,Liona menoleh ke arah pria tampan itu dan sangat kaget,lalu Liona menghampiri pria tampan itu.

"Cakra?kamu..., kok bisa tahu toko ini?" tanya Liona dengan heran.

"Sara yang memberitahuku" ternyata pria itu adalah Cakra,perlahan Liona memegang keningnya,lalu menarik nafas dan menghembuskannya. "Sara memang ember". Liona menatap Cakra "lalu ada perlu apa kamu kesini?jangan bilang kamu kesini untuk mencari pakaian pria". Ujar Liona,karena Liona hanya menjual pakaian wanita jadi tidak mungkin Cakra mencari pakaian pria.

"Kamu...,kok ketus sih?santai dong" Cakra menatap Liona,lalu mengalihkan pandanganya kepakaian yang tergantung.

"Koleksi kamu banyak juga ya?pakaian sebanyak ini,apa kamu sendiri yang merancangnya?".

Liona hanya menganggukkan kepalanya,lalu kembali duduk melanjutkan pekerjaannya dalam merancang model pakaian terbaru,dan Cakra semakin kagum pada kepintaran dan bakat Liona yang terpendam.

"Hebat kamu Liona" puji Cakra,

"biasa saja,jangan terlalu memujiku" ujar Liona.

"Ini Kenyataan,kamu memang hebat Liona" sekali lagi Cakra memuji kepintaran dan bakat Liona.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!