Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona

Liona,yang telah berada di toko butiknya sedang mengatur beberapa barang jualannya yang di bantu oleh kedua karyawannya. Liona,juga mendapat orderan dari pelanggannya lewat online dan akan mengirimnya sore nanti.

"Titi,coba kamu letakkan dress ini di etalase ujung". Liona,menyerahkan 3 lembar dress rancangannya kepada Titi.

"Mira,tolong kamu letakkan kemeja panjang ini di etalase depan". Liona,memberikan beberapa kemeja panjang model wanita kepada karyawannya yang lain bernama Mira.

"Baik mbak" Mira mengambil kemeja panjang itu dari tangan Liona,lalu melakukan sesuai dengan perintah Liona. Saat Liona sedang sibuk mengatur barang jualannya,Sara tiba tiba muncul dihadapannya.

"Hai...rajinnya sahabatku mencari nafkah". Sara tersenyum kepada Liona

"Tolong...jangan mengganggu,aku sedang sibuk mengatur orderan". Liona,sama sekali tidak menatap kearah Sara,namun tangan Liona sibuk megatur dan memisahkan orderan pelanggannya.

"Siapa yang mengganggumu?aku juga pelangganmu loh" tangan Sara mulai memilih beberapa pakaian rancangan Liona yang tergantung diruangan itu.

"Kalau kamu tidak berniat belanja,jangan disentuh rancanganku" canda Liona.

"Kamu kok galak sih sama pembeli?" Sara kembali melihat beberapa rancangan Liona yang terpajang,termasuk rancangan Liona yang baru selesai dirancangnya.

"Liona,ini rancangan kamu yang kemarin kan?" tanya Sara yang mulai serius melihat rancangan terbaru Liona.

"Iya,aku baru saja menyelesaikannya...kenapa?" Liona,menatap kearah Sara dengan penuh tanda tanya,karena setahu Liona,minggu lalu Sara baru membeli beberapa lembar gaun milik Liona.

"Aku mau beli rancanganmu yang ini" Sara mengambil gaun yang terpajang itu dari lemari kaca,lalu menunjukkannya pada Liona.

"Bukannya minggu lalu kamu baru membeli beberapa lembar gaun milikku?" Liona,mencoba mengingatkan Sara kembali,dan Liona berpikir siapa tahu Sara lupa. Namun Sara meyakinkan Liona jika memang dirinya akan membeli gaun rancangan Liona yang baru itu. Sara,memang agak boros dibanding Liona, gaun ataupun pakaian yang dibelinya biasanya hanya dipakai beberapa kali,jika Sara bosan maka pakaian atau barang kepunyaannya akan di sumbangkan dan Sara juga mempunyai usaha salon yang telah di rintisnya selama 4 tahun.

"Aku,ingin pakai model yang baru lagi" ujar Sara.

"Memangnya...kamu mau kepesta?" tanya Liona dengan heran.

"Iya...aku mau kepesta,dan kamu juga akan ikut" Sara menatap Liona dengan senyum lebar,Liona mengerutkan alisnya menatap Sara dengan berbagai pertanyaan di pikirannya.

"Jangan membuatku penasaran Sara,pesta siapa?dan acara apa?" Liona meminta Sara menjelaskan secara rinci maksud ucapannya.

Sara,lalu mengatakan bahwa besok malam akan ada acara reunian teman seangkatan kampus mereka,dan lokasinya di sebuah hotel.

"Kamu tahu darimana?" tanya Liona dengan penasaran. Lalu,Sara mengatakan jika Cakra yang memberitahunya,karena kebetulan Cakra masih terhubung dengan beberapa teman kampus yang lain.

"Tapi...maaf Liona,aku terpaksa memberikan nomor ponsel barumu kepada Cakra" ujar Sara,sambil menatap wajah Liona dengan cemas,karena takut jika nanti sahabatnya itu marah terhadapnya karena sudah memberikan nomor ponsel Liona tanpa seijin sahabatnya itu.

Liona hanya terdiam,sambil terus mengatur barang jualannya untuk packing.

"Liona,apa kamu marah?" Sara yang melihat Liona hanya diam,mencoba bertanya sekali lagi.

"Aku tidak marah...kamu kan sudah terlanjur memberikan,jadi jangan di pikirkan lagi,Cakra juga teman aku kan?" ujar Liona,sambil menatap sahabatnya itu,Sara tersenyum kepada Liona.

"Baiklah,aku ambil langsung saja gaun ini ya?dan sekarang juga aku akan transfer". Sara lalu mengambil ponselnya dari dalam tasnya,lalu membuka aplikasi pembayaran dan segera mentransfer sejumlah uang ke rekening Liona.

"Nah...coba kamu cek rekeningmu Liona,aku sudah transfer" ujar Sara. Liona,lalu mengambil ponselnya yang terletak diatas meja kerjanya,dan membuka serta melihat aplikasi pembayarannya.

"Iya...sudah masuk nih,terima kasih Sara" ujar Liona dengan senang,Liona lalu memanggil Riri dan menyuruhnya membungkus gaun yang telah di beli oleh Sara,maka Riri segera melakukan perintah Liona.

"Aku pulang dulu ya,dan jangan lupa datang besok malam jam 7.00,nanti aku akan kirim lokasinya ke wa kamu" ujar Sara.

"Iya,terima kasih dan hati hati di jalan" Liona tersenyum kepada Sara,sambil memberikan gaun yang telah di bungkus oleh Riri.

"Mira...tolong hubungi kurir yang biasa antar paket kita,karena beberapa sudah aku packing". Liona,mengatur barang jualannya yang telah di packing dengan rapi,dan Mira menghubungi kurir yang memang biasa mengantar barang jualan Liona.

"Aku sudah menghubungi kurir kita mbak,dan katanya 30 menit lagi akan tiba" ujar Mira. Dan Liona hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Riri,Titi, aku keluar dulu untuk mengambil beberapa kain yang telah aku pesan,kalian jaga toko dulu ya?" pesan Liona.

"Baik mbak,dan hati hati" jawab Riri dan Mira.

Setelah Liona berpesan kepada kedua karyawannya,maka Liona segera keluar dari toko butiknya untuk mengambil kain pesanannya.Liona naik ke mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju ke tempat toko kain langganannya. Saat dalam perjalanan,Liona melihat Cakra yang sedang berdiri di samping mobilnya sambil sedang memegang ponselnya.Liona,kemudian memberhentikan mobilnya dan keluar dari mobilnya lalu menghampiri Cakra.

"Kamu kenapa Cakra?kok berdiri di tengah jalan?"tanya Liona dengan heran. Lalu,Cakra mengatakan kepada Liona bahwa mobilnya mogok,dan sudah menelpon bengkel langganannya untuk datang. Karena kasihan melihat Cakra yang sedang kepanasan oleh terik matahari,Liona menawari Cakra untuk masuk ke dalam mobilnya dan berniat mengantar Cakra, tawaran Liona membuat Cakra sangat senang,karena bisa semobil dengan Liona,wanita pujaannya sejak lama.

"Terima kasih Liona" ujar Cakra yang menatap Liona di dalam mobil. Cakra sedikit gugup duduk di samping Liona.

"Di mana alamat kantor mu?biar aku mengantarmu kesana" Cakra,lalu memberitahukan alamat kantornya kepada Liona. Di dalam mobil,Cakra terus menatap Liona yang sedang menyetir,Liona yang sadar ditatap oleh Cakra merasa heran.

"Ada apa?kok kamu menatapku seperti itu?" Liona yang penasaran mencoba mencari jawaban dari Cakra.

"Liona...sejak duduk di bangku kuliah,kamu adalah wanita idamanku" ujar Cakra.

"Maksud kamu?" Liona mencoba bertanya lagi,dengan maksud ucapan Cakra yang agak lain dipikiran Liona.

"Aku mencintaimu sejak lama Liona,dan sampai sekarang aku tidak bisa membuka hati terhadap wanita lain" sahut Cakra dengan nada bicara yang cukup lancar. Liona,yang mendengarnya seketika kaget dan segera menginjak rem mobilnya,lalu berhenti di pinggir jalan raya.

"Cakra,kamu tahu kan kalau aku sudah menikah?"jawab Liona,sambil menoleh kearah Cakra yang sedang menatapnya.

***

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!