Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona

Seminggu berlalu,akhirnya Liona setuju untuk bertemu dengan kedua orangtua Cakra. Setelah pertemuan itu,Cakra mengantar Liona pulang ke rumahnya,tapi Cakra tidak masuk ke dalam rumah Liona,melainkan hanya mengantar Liona di depan pagar.

"Aku masuk dulu... Kamu cepat pergi,nanti ada yang melihatmu," pinta Liona. Mengunci pagar rumahnya,dan segera masuk ke dalam rumah. Cakra tersenyum menatap Liona sampai masuk ke dalam rumahnya.

Pagi itu,tidak seperti biasanya Liona merasakan gejala aneh pada tubuhnya. Liona jarang sakit,tapi kali ini,Liona merasakan seluruh tubuhnya lemas dan kepalanya pusing.

"Tok... Tok". Mbok Tini,mengetuk pintu kamar Liona lalu masuk ke kamar Liona yang memang tidak di kunci.

"Ada apa Mbok?" tanya Liona. Mbok Tini mengatakan jika Sara datang dan sedang duduk di ruang tamu bersama Elvira.

"Suruh masuk saja Mbok,kepalaku pusing," sahut Liona. Mendengar keluhan Liona,Mbok Tini cemas dan menawari Liona untuk minum obat,tapi Liona menolaknya.

"Tolong,panggil Sara masuk Mbok". Pinta Liona. Mbok Tini keluar dari kamar Liona dan memanggil Sara yang sedang bersama Elvira.

"Kau kenapa Liona?," tanya Sara. Melihat Liona berbaring di tempat tidur sambil memegang kepalanya.

"Sebaiknya,kau ke dokter". Saran Sara.

"Aku hanya pusing dan lemas". Ucap Liona,bangun dari tidurnya.

"Aku akan mengantarmu ke dokter". Pinta Sara,menatap wajah Liona yang pucat. Liona setuju dengan saran Sara. Lalu,Liona ke kamar mandi mencuci mukanya dan berganti pakaian. Sara dan Liona keluar dari kamar,Elvira menatap wajah Liona yang pucat ikut cemas dengan keadaan kakak iparnya.

"Wajah Mbak,kok pucat?". Tanya Elvira, sembari menatap wajah Liona.

"Aku dan Sara,akan ke dokter," sahut Liona. Berjalan beberapa langkah,seketika Liona terjatuh di lantai dan pinsan.Sara dan Elvira kaget.

"Ya Tuhan,Liona". Seru Sara. Menyuruh Elvira membantunya mengangkat tubuh Liona. Mbok Tini,memanggil pak Abel untuk membantu mengangkat tubuh Liona ke dalam mobil. Sara menghidupkan mesin mobil,lalu melaju di jalan raya membawa Liona ke dokter.

"Sebenarnya Liona sakit apa?,sampai pinsan begini". Guman Sara,sambil menyetir. Sesampainya di rumah sakit,Sara memanggil beberapa perawat untuk mengangkat dan mengeluarkan tubuh Liona yang masih pinsan dari dalam mobil,para perawat itu membawa tubuh Liona masuk ke ruang IGD. Dokter,memeriksa tubuh Liona dengan teliti dan mengatakan sesuatu kepada Sara.

"Apakah Mbak ini saudara dari pasien?," tanya Dokter.

"Saya temannya dokter,bagaimana keadaan teman saya?". Sara mencemaskan keadaan Liona,karena sahabatnya itu jarang sakit.

"Teman Mbak,harus banyak istirahat". Ucap dokter. Sara meminta penjelasan dokter tentang kondisi Liona.

"Teman saya,sakit apa dokter?," tanya Sara. Menunggu jawaban dari dokter.

"Teman Mbak,saat ini sedang hamil". Sahut dokter. Sara kaget,karena Liona pernah mengatakan padanya jika Alvaro sulit memberikan keturunan.

"Hamil???". Sara sangat heran dengan pernyataan dokter.

"Iya,janinnya berusia 3 minggu". Sahut dokter,sambil menulis resep buat Liona,lalu memberikannya kepada Sara.

"Mengapa Liona bisa hamil?anak siapa yang sedang di kandungnya?". Guman Sara. Berbagai pertanyaan muncul di kepala Sara. Perlahan,Liona membuka matanya dan melihat Sara berdiri di sampingnya.

"Apa kata dokter?". Tanya Liona.

"Nanti aku ceritakan di mobil saja". Ucap Sara,memegang tangan Liona dan keluar dari ruang IGD. Liona heran melihat sikap Sara,sambil membuka pintu mobil,Sara masih memegang tangan sahabatnya itu dengan lembut. Dengan hati hati,Sara membantu Liona masuk ke dalam mobil.

"Sara,tolong katakan apa penyakitku?". Liona masih penasaran dengan kondisinya. Sara,yang sebelumnya mendengar kabar dari dokter bahwa Liona hamil,terdiam sesaat. Liona,heran mengapa Sara ragu ragu mengatakan tentang kondisinya.

"Sara,mengapa kau diam?katakan padaku,aku sakit apa?" Liona semakin penasaran,melihat Sara hanya terdiam.

"Dokter bilang bahwa kau sedang hamil", kata Sara. Mendengar perkataan Sara,membuat Liona kaget,senang dan bahagia. Karena harapannya untuk memiliki seorang anak kini menjadi kenyataan.

"Akhirnya aku bisa hamil," lirih Liona.

"Liona... Siapa ayah dari bayi itu?", tanya Sara. Kini,giliran Liona yang terdiam mendengar pertanyaan Sara.

"Maukah,kau cerita padaku Liona?", tanya Sara. Akhirnya mereka sampai di rumah. Sara membuka pintu mobil,membantu Liona keluar dari mobil dan memegang tangan Liona sampai masuk ke dalam rumah. Elvira,yang melihat kakak iparnya datang,segera menghampirinya dan bertanya tentang kondisi Liona.

"Mbak,apa kata dokter?", tanya Elvira.

"Aku hanya butuh istirahat saja", jawab Liona.

"Tapi,wajah Mbak sangat pucat", ucap Elvira.

"Dokter sudah memberiku resep vitamin penambah darah", sahut Liona.Menatap wajah Elvira yang tidak percaya pada perkataannya. Liona menyuruh Sara masuk ke dalam kamarnya,karena Liona tidak ingin membahas kehamilannya di depan Elvira. Walaupun,Elvira belum tahu tentang Alvaro,namun Liona tidak ingin mengatakannya dulu pada Elvira.

"Liona... Dengan siapa kau bercinta?", tanya Sara.

"Sara... Kau sudah aku anggap seperti saudaraku,tolong jangan katakan apapun pada Elvira". Memegang tangan Sara.

"Jangan ragu padaku,kita berteman sudah 8 tahun,kan?". Dengan penuh keyakinan,Sara mengingatkan Liona tentang persahabatan mereka yang telah berlangsung selama hampir satu dekade. Tanpa ragu,Liona mengatakan pada Sara bahwa,Cakra adalah ayah dari bayi yang sedang di kandungnya. Sara terkejut mendengar pernyataan dari Liona yang tidak terduga.

"Jadi... Selama ini,kau bercinta dengan Cakra?", tanya Sara.

"Iya,selama Alvaro pergi,kami selalu bertemu di hotel", ucap Liona.

"Lalu,bagaimana kau mengatakannya pada Alvaro?", tanya Sara. Melihat Liona tertunduk sambil memegang perutnya.

"Aku akan berkata jujur pada Alvaro,saat dia pulang nanti", ucap Liona. Merasa yakin dengan apa yang akan di katakannya pada suaminya. Liona juga bermaksud mengatakannya pada Cakra. Bagi Liona,kedua pria yang dekat dengannya itu harus tahu.

"Apa kau sudah memikirkannya dengan baik?", tanya Sara.

"Iya,perutku nanti akan semakin membesar. Aku tidak mungkin menyembunyikannya dari Alvaro,kan?" ucap Liona.

"Aku bahagia untukmu,karena impianmu memiliki seorang anak kini terwujud". Ucap Sara sambil tersenyum. Liona terlihat sangat bahagia dengan kehamilannya,walaupun anak yang di kandungnya bukan anak dari suaminya,namun Liona bersyukur karena mempunyai kesempatan untuk menjadi seorang ibu.

"Iya,Sara,aku tahu kesalahanku. Aku telah berselingkuh dari Alvaro,dan aku akan menanggung resikonya". Ucap Liona. Pernyataan Liona membuat Sara bangga. Sara memeluk sahabatnya dan mendukung keputusan Liona untuk berkata jujur pada Alvaro.

"Istirahatlah,Liona. Jaga bayimu", pinta Sara.

"Terima kasih,Sara. Kamu selalu ada buatku," ucap Liona. Kedua sahabat itu saling berpelukan dan tersenyum.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!