Bab 2 Godaan Dokter Nico

Pagi itu seperti biasanya,setelah mengurus sarapan suaminya,dan Alvaro yang sudah berangkat kerja.Liona juga langsung menuju ke toko butiknya. Mereka masing masing mempunyai kendaraan pribadi.

" Liona...," sapa Tante Wanda yang merupakan ibu dari Liona.

"Ma? Tumben,mama datang kesini?" tanya Liona dengan heran.

"Tadi mama ke rumahmu,tapi kalian sudah pergi" ujar tante Wanda,tante Wanda seorang janda. Papa Liona telah meninggal karena sebuah penyakit,kehidupan keluarga Liona memang serba berkecukupan. Almarhum om Hendi,yang merupakan papa Liona meninggalkan kekayaan yang junlahnya cukup besar untuk Liona dan mamanya.

"Apa kau sudah cek ke dokter?" tanya tante wanda. Yang selalu menanyakan perihal kehamilan Liona. Hal inilah yang membuat Liona terkadang sedih.

Tante Wanda sangat menginginkan seorang cucu,agar dapat mewariskan kekayaannya kelak pada keturunannya.

"Sudah ma,tapi hasilnya negatif" Liona tertunduk,tidak mampu menatap wajah mamanya yang kecewa. Liona,juga tidak mengatakan tentang pengobatan Alvaro,karena Liona adalah seorang istri yang menutup aib suaminya,sehingga tante Wanda selalu berpikir jika Liona mempunyai kelainan.

"Liona,kau harus cek kesehatanmu nak" pinta tante Wanda yang tidak tahu tentang pengobatan Alvaro.

"Iya ma,besok aku akan cek"

"ingat nak,usiamu sudah 33 tahun". Tante Wanda cemas dengan usia Liona yang sudah di atas kepala tiga,baginya wanita di atas usia kepala tiga seperti Liona seharusnya sudah memiliki anak. Tante Wanda takut jika usia Liona semakin bertambah dan belum juga mempunyai anak,maka akan sulit untuk hamil dan melahirkan lagi,karena wanita mempunyai batas kesuburan untuk hamil dan melahirkan di usia tertentu.

"Kau harus mempunyai keturunan untuk melanjutkan warisan dari papamu" ujar tante Wanda. Terkadang,Liona ingin sekali mengatakan pada mamanya tentang Alvaro,namun Liona takut,karena menurut Liona pasti mamanya akan menyuruhnya meninggalkan Alvaro yang sampai saat ini belum bisa memberikan keturunan padanya. Sedangkan,Liona tidak ingin meninggalkan Alvaro yang sangat sayang dan baik padanya.

"Mama pulang dulu,nanti kabari mama lagi jika kau sudah cek kedokter ya?" ujar tante Wanda.

"Iya ma,aku akan kabari mama

"kau dan Alvaro harus sama sama cek kedokter" pinta tante Wanda,lalu segera pergi dari toko butik itu. Liona menarik nafas panjang menatap kepergian mamanya,desakan mamanya terhadapnya untuk segera hamil membuatnya terbebani,namun Liona tidak pernah menyalahkan Alvaro suaminya. Liona,memanggil salah satu karyawannya untuk menjaga toko butiknya,karena Liona akan menemui seorang dokter pribadinya yang selama ini selalu dia ajak konsultasi tentang masalah yang di alaminya.

"Riri,tolong jaga toko" pinta Liona.

"Iya Mbak" sahut Riri. Lalu,Liona melangkah keluar dari toko butiknya,lalu mengendarai sebuah mobil pribadinya menuju ke tempat praktek dokter yang selama ini dia ajak konsultasi,namun tak pernah menceritakan kepada suaminya. Liona,selalu menjaga perasaan Alvaro,dia tidak ingin membuat Alvaro semakin terpojok dengan segala kekurangan Alvaro.

"Silahkan duduk dulu Mbak" ujar asisten dokter itu,Liona yang telah sampai di tempat praktek dokter Nico yang merupakan dokter pribadi Liona menyuruhnya duduk,karena masih ada satu pasien yang sedang konsultasi dengan dokter Nico. Sekitar hampir dua puluh menit Liona duduk menunggu,maka tibalah giliran Liona untuk masuk keruangan dokter Nico,asisten dokter Nico memanggil nama Liona dan menyuruhnya masuk.

"Hai Liona,silahkan duduk". Sapa dokter Nico. "tumben kamu baru datang?" tanya dokter Nico

"Iya dok,aku sedang sibuk menjaga toko butik" sahut Liona.

"Ada yang bisa saya bantu,Liona?

"aku ingin meminta saran dokter". Liona menceritakan tentang keadaan suaminya,yang ternyata selama dua tahun terakhir Alvaro tidak mampu memberikan kepuasan batin kepada Liona. Menurut Liona,suaminya kurang bergairah melakukan hubungan suami istri,dan akibatnya Liona tidak mendapat kepuasan batin.

"Apa ada yang salah dengan diri aku?" Liona mencoba intropeksi diri dan mengatakan semuanya pada dokter Nico. Lalu dokter Nico juga bertanya bagaimana sikap Alvaro selama di ranjang,dan Liona mengatakan jika Alvaro lebih dulu mencapai klimaks sebelum Liona mencapai puncaknya. Dokter Nico mendengarkan dengan seksama tentang semua keluhan Liona.

"Apa kamu sudah pernah bicarakan hal ini pada suamimu"? Tanya dokter Nico,namun Liona hanya menggelengkan kepalanya.

"Belum dok,saya tidak mau Alvaro tersinggung,jadi saya pasrah

"tapi,kamu harus tetap jujur Liona". Dokter Nico,menyarankan agar Liona jujur pada Alvaro tentang ketidakpuasan batin yang di alaminya,namun Liona tetap menolaknya karena tetap ingin menjaga perasaan Alvaro.

"Saya tidak ingin melukai hatinya" Liona lalu meminta kepada dokter Nico agar memberikannya obat saja untuk suaminya,obat yang bisa di campurkan ke minuman atau makanan agar tidak ketahuan oleh Alvaro. Dokter Nico berpikir sejenak,lalu berkata kepada Liona.

"Alvaro sudah punya vitamin dan obat dari dokter pribadinya kan?

"iya dok" ujar Liona.

"Selain obat obatan,Alvaro harus menjaga pola hidup sehat" ujar dokter Nico yang menatap Liona penuh rasa iba. Dokter Nico,adalah dokter yang dekat dengan pasiennya,termasuk sama Liona. Hubungan mereka sebagai dokter dan pasien sudah terjalin selama setahun,dan selama waktu setahun itu Liona sering berkonsultasi dengan dokter Nico tanpa sepengetahuan Alvaro. Dokter Nico berdiri dari duduknya,menatap Liona yang duduk di hadapannya itu dengan rasa iba,lalu perlahan mendekati Liona meraba leher Liona yang putih mulus membuat Liona memejamkan matanya karena sebuah sentuhan,lalu dokter Nico berbisik ketelinga Liona.

"Jika kamu ijinkan,aku akan memberimu kepuasan" ujar dokter Nico membuat Liona kaget

"dok,kamu kan dokterku?" sahut Liona sambil menatap dokter Nico yang juga menatapnya tajam. Perlahan bibir dokter Nico mencium leher Liona yang putih dan harum,membuat Liona menutup matanya dan terlena dengan sentuhan bibir dokter Nico. "Ah,dok,ini salah" ujar Liona yang tersadar saat mengingat suaminya,seketika tangan Liona mendorong dokter Nico,namun dokter Nico dengan cepat melumat bibir mungil Liona. Dokter Nico terus melumat bibir Liona dengan sangat bergairah,Liona mencoba melepaskan pelukan dokter Nico,namun pelukan itu terlalu kuat sehingga akhirnya Liona pasrah dengan perlakuan dokter Nico yang memang selama ini tidak pernah Liona rasakan dari Alvaro. Tangan dokter Nico semakin menggila meraba tubuh Liona,dan tiba tiba saja Liona tersadar dan dengan kuat mendorong tubuh dokter Nico.

"Cukup,aku punya suami" bentak Liona,namun dokter Nico tersenyum lalu berkata "suami yang tidak bisa memuaskan istrinya,begitu kan?"

"aku menyesal datang ke tempatmu". Liona segera meninggalkan ruangan dokter nico dengan penuh penyesalan, karena merasa dokter Nico telah melecehkannya.

Episodes
1 Bab 1 Kelemahan Alvaro
2 Bab 2 Godaan Dokter Nico
3 Bab 3 Penyesalan Alvaro
4 Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5 Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6 Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7 Bab 7 Alvaro Ke Australia
8 Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9 Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10 Bab 10 Buku Harian Liona
11 Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12 Bab 12 Kecemburuan Liona
13 Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14 Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15 Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16 Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17 Bab 17 Terakhir Kali
18 Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19 Bab 19 Kepulangan Alvaro
20 Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21 Bab 21 Kram Perut Liona
22 Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23 Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24 Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25 Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26 Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27 Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28 Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29 Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30 Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31 Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32 Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33 Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34 Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35 Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36 Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37 Bab 37 Alvaro Dan Siska
38 Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39 Bab 39 Restu Tante Wanda
40 Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41 Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42 Bab 42 Cakra Koma
43 Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44 Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Bayangan Alvaro
46 Bab 46 Godaan Cindy
47 Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48 Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49 Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50 Bab 50 Karma Alvaro
51 Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52 Bab 52 Liona Dan Rara
53 Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54 Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55 Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56 Bab 56 Piknik Ke Danau
57 Bab 57 Masa Lalu Ronal
58 Bab 58 Curhatan Rara
59 Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60 Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61 Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62 Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63 Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64 Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65 Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66 Bab 66 Sari Menolong Liona
67 Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68 Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69 Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70 Bab 70 Pendekatan Alvaro
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kelemahan Alvaro
2
Bab 2 Godaan Dokter Nico
3
Bab 3 Penyesalan Alvaro
4
Bab 4 Pertemuan Liona Dan Cakra
5
Bab 5 Cakra Dan Liona Di Toko Butik
6
Bab 6 Akhirnya Sara Tahu tentang Alvaro
7
Bab 7 Alvaro Ke Australia
8
Bab 8 Liona Menerima Elvira Tinggal Di rumahnya
9
Bab 9 Cakra Ungkapkan Perasaannya Kepada Liona
10
Bab 10 Buku Harian Liona
11
Bab 11 Liona Terlena Dengan Godaan Cakra
12
Bab 12 Kecemburuan Liona
13
Bab 13 Elvira mulai Curiga Terhadap Liona
14
Bab 14 Permintaan Gila Cakra
15
Bab 15 Hasil Dari Perselinkuhan Liona
16
Bab 16 perjalanan Cinta Sara
17
Bab 17 Terakhir Kali
18
Bab 18 Liona Membeli Perlengkapan Bayi
19
Bab 19 Kepulangan Alvaro
20
Bab 20 Liona Dan Cakra Janjian Lagi
21
Bab 21 Kram Perut Liona
22
Bab 22 Liona Masuk Rumah Sakit
23
Bab 23 Kejujuran Liona Membawa Petaka Bagi Alvaro
24
Bab 24 Pertemuan Alvaro Dengan Kakek Jenggot
25
Bab 25 Kisah Nama Kakek Jenggot
26
Bab 26 Tante Wanda Menyalahkan Liona
27
Bab 27 Liona Tetap Menanti Alvaro
28
Bab 28 Perpisahan Alvaro Penuh Haru
29
Bab 29 Pertemuan Alvaro Dan Elvira
30
Bab 30 Pertemuan Alvaro Dan Liona
31
Bab 31 Keputusan Alvaro Untuk Liona
32
Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy
33
Bab 33 Liona Tergoda Lagi
34
Bab 34 Liona Mengingkari Janjinya Sendiri
35
Bab 35 Percakapan Liona Dan Cindy
36
Bab 36 Alvaro Dan Jodoh Eksklusif
37
Bab 37 Alvaro Dan Siska
38
Bab 38 Malam Pertama Yang Belum Saatnya
39
Bab 39 Restu Tante Wanda
40
Bab 40 Liona Kepikiran Alvaro
41
Bab 41 Kabar Dari Rumah Sakit
42
Bab 42 Cakra Koma
43
Bab 43 Cakra Pergi Untuk Selamanya
44
Bab 44 Banjir Air Mata Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Bayangan Alvaro
46
Bab 46 Godaan Cindy
47
Bab 47 Terkejutnya Sara Tentang Siska
48
Bab 48 Pembicaraan Alvaro Dan Sara
49
Bab 49 Kecoa Keberuntungan
50
Bab 50 Karma Alvaro
51
Bab 51 Pria Itu Bernama Ronal
52
Bab 52 Liona Dan Rara
53
Bab 53 Alvaro Dan Kisah Rara
54
Bab 54 Gaun Yang Menyebabkan Pertengkaran
55
Bab 55 Pertemuan Liona Dan Siska
56
Bab 56 Piknik Ke Danau
57
Bab 57 Masa Lalu Ronal
58
Bab 58 Curhatan Rara
59
Bab 59 Pertemuan Tak Di sangka
60
Bab 60 Siska Cemburu Dengan Masa lalu Alvaro
61
Bab 61 Rasa Penasaran Siska Terjawab
62
Bab 62 Pertengkaran Liona Dan Siska
63
Bab 63 Pertengkaran Siska Dan Alvaro
64
Bab 64 Siska Mengancam Alvaro
65
Bab 65 Rencana Siska Terhadap Liona
66
Bab 66 Sari Menolong Liona
67
Bab 67 Ulah Siska Membuat Liona Trauma
68
Bab 68 Tindakan Ganas Siska
69
Bab 69 Pengakuan Alvaro Dan Permintaan Elvira
70
Bab 70 Pendekatan Alvaro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!