Bab 19: Kaki Tangan

Sebelum surat Han Ziqing sampai di Istana Yongqian, Wei Shiqi sudah lebih dulu mendapatkan hasil penyelidikan. Sejak tahu Han Ziqing diracuni dengan Lanyin dan Wangchuan, dia mengerahkan sumber daya luar biasa yang ia miliki untuk menyelidiki dengan baik segala hal yang terkait dengan kasus ini.

Di hari Wei Shiqi menangkap tabib Balai Pengobatan Istana, di hari yang sama itu pula dia memerintahkan orang-orangnya untuk memeriksa segala aspek dengan teliti. Dari penyelidikan mengenai latar belakang dan kegiatan terbaru tabib tersebut, terdapat sebuah catatan yang menerangkan kalau tabib tersebut juga bertanggungjawab atas Selir Mu sebelumnya.

Wei Shiqi mengirim orangnya untuk memeriksa catatan izin keluar masuk istana para selir di Divisi Istana Dalam jauh lebih dulu daripada Han Ziqing. Setelah menemukan kejanggalan dari catatan izin keluar Selir Mu, orang-orangnya segera bergerak mencari tahu.

Hasilnya sudah dilaporkan hari ini. Katanya, Selir Mu pergi ke Paviliun Qinlao sebanyak dua kali. Tempat itu adalah tempat hiburan yang sering dijadikan tempat pertemuan rahasia atau kencan diam-diam orang-orang. Dari  catatan Paviliun Qinlao, didapati kenyataan bahwa Selir Mu memesan kamar pribadi di lantai atas selama kunjungannya.

Seorang selir yang digulingkan dan keluarganya hancur, dari mana dia mendapat uang untuk mengunjungi tempat seperti itu hingga memesan kamar pribadi? Jika bukan karena seseorang menyuruhnya dan membiayainya, Selir Mu tidak mungkin mampu melakukannya.

Wei Shiqi tiba-tiba merasakan semacam perasaan dikhianati. Meskipun dia punya banyak selir, tidak satu pun dari mereka menarik perhatiannya.

Sejak menjadi Kaisar, haremnya mulai dipenuhi oleh wanita-wanita bangsawan dari keluarga kaya dan terkenal. Kebanyakan dari mereka adalah keturunan pejabat.

Mereka membawa misi masing-masing. Ada yang masuk untuk menjadi mata-mata, ada yang menjadi penyiar kabar, ada pula yang ingin memanfaatkan diri sendiri melahirkan keturunan kerajaan untuk menjamin hidup keluarganya. Tidak sedikit pula yang berambisi menjadi wanita pengendali pemerintahan.

Sampai hari ini, Wei Shiqi belum pernah menemukan wanita yang bisa membuatnya menerima dia apa adanya. Selir Mu mungkin juga begitu.

Selir Mu mungkin adalah salah satu dari tipe wanita yang tidak menarik di mata Wei Shiqi. Dia mempertahankannya hanya karena dia merasa kasihan. Tapi, belas kasihannya ternyata malah dimanfaatkan!

Mendapati wanita yang dipertahankannya di harem mengkhianatinya, Wei Shiqi merasa agak tertekan. Perasaan superioritas dan sifat mendominasi dalam segala hal yang ia miliki seperti dilukai, harga dirinya sebagai Kaisar terasa ternodai.

“Yang Mulia, pelayan Permaisuri, Meixiang, datang mengirim sepucuk surat dari Istana Ningxi,” Jin Bao masuk setelah dia menerima surat dari Meixiang. Kasim itu menyerahkan secuir kertas kepada Wei Shiqi, lalu pergi ke samping untuk menggiling tinta.

Hati-hati terhadap Selir Mu.

Hanya kalimat itu yang tertulis di dalamnya. Kening Wei Shiqi mau tidak mau mulai mengkerut. Dia bertanya-tanya, apakah Han Ziqing telah menemukan petunjuk bahwa Selir Mu mencurigakan? Kalau begitu, maka kepekaan dan kecerdasannya memang tidak bisa disepelekan.

Jadi pada malam harinya, Wei Shiqi mendatangi Istana Ningxi. Han Ziqing sedang menikmati makan malamnya ketika pintu istananya tiba-tiba dibuka dari luar.

Sosok luar biasa Wei Shiqi berjalan masuk dengan langkah konstan. Dia seperti seorang dewa tampan yang punya aura agung yang tidak dapat didefinisikan.

Di luar, Jin Bao menunggu sambil duduk di tangga. Meixiang yang kala itu selesai menata makanan secara otomatis keluar dan ikut menunggu bersama Jin Bao.

“Dari sekian banyak wanita di harem, mengapa malam ini kau memilih datang kemari?” tanya Han Ziqing tanpa memedulikan tatakrama. Ia mengunyah makanan di mulutnya dengan santai.

Wei Shiqi kemudian duduk di seberangnya. Dia dengan ekspresi tenang menatap Han Ziqing yang asyik makan dan mengabaikan penghormatan padanya. Jika itu dulu, Han Ziqing pasti sudah melompat karena senang dan dia sudah memikirkan hal yang tidak semestinya dipikirkan.

Lihatlah Han Ziqing yang sekarang. Dia begitu tenang, bahkan merasa kalau sosok Wei Shiqi di depannya yang dahulunya ia kejar tidak terlalu menarik untuk diperhatikan. Wei Shiqi merasa agak tertekan lagi dengan sikap acuh tak acuhnya. Dia seperti kehilangan sesuatu.

“Sejak kapan kau menyadari keterlibatan Selir Mu?” tanya Wei Shiqi.

“Sejak aku menariknya keluar dari dalam air. Oh… atau mungkin setelah kau memanggilku ke Istana Yongqian dan membuatku bertemu dengan Fu Dou.”

Han Ziqing memasukkan sepotong daging ayam Kung Pao ke dalam mulutnya. “Karena kau datang kemari, maka kau seharusnya sudah tahu lebih awal dariku.”

Wei Shiqi hanya menyunggingkan sebelah sudut bibirnya. Ia adalah Kaisar, hal apa yang tidak ia ketahui di istana ini? Dia bukan Kaisar jika tidak bisa mengidentifikasi hal seperti ini lebih cepat.

“Orang-orang Kuil Dali itu tidak berguna sama sekali,” ucap Wei Shiqi. Kasusnya seharusnya ditangani Kuil Dali, tapi pejabat Kuil Dali jadi sangat lamban akhir-akhir ini.

“Itu urusanmu. Aku tidak ikut campur dalam pemerintahan, Yang Mulia.”

Wei Shiqi tahu. Sejak awal ia tahu kalau Han Ziqing sebenarnya sama sekali tidak tertarik pada pemerintahan. Dia hanya dibutakan oleh cinta dan kurang pintar dalam menangani masalah harem. Seorang permaisuri juga tidak semestinya terlibat terlalu dalam dalam urusan pengadilan.

“Selir Mu hanya kaki tangan.”

Han Ziqing mengerutkan dahinya, “Bukan pelaku utama? Aku pikir dia memendam dendam padaku hingga ingin membunuhku.”

“Dia tidak memiliki kemampuan itu,” sambung Wei Shiqi. “Seseorang menjadikan dia perantara.”

“Kau tahu siapa orangnya?”

“Jika aku beri tahu, apa yang akan kau berikan untuk membalasku?”

Han Ziqing berdecak. Adakah Kaisar yang meminta imbalan pada Permaisurinya?

“Ini pertama kalinya aku tahu seorang Kaisar bisa meminta imbalan kepada Permaisurinya sendiri.”

Wei Shiqi terkekeh sesaat. Dia berdiri, lalu berjalan ke dekat jendela yang terbuka. Di luar, angin malam sedang bertiup. Bulan di penghujung musim gugur tidak sebulat biasanya. Wei Shiqi menjatuhkan pandangan ke kedalaman malam yang gelap, menyusuri betapa gelapnya hati manusia.

“Siapa orangnya, Yang Mulia?” Han Ziqing bertanya lagi. “Orang besar di pengadilan, kan?”

Namun, Wei Shiqi hanya diam tanpa menjawabnya. Hatinya sudah punya jawaban mengenai dalang sebenarnya, namun entah mengapa Wei Shiqi agak gelisah. Atau mungkin, dia merasa tidak bisa menerima kenyataan bahwa di antara pejabatnya sendiri ada yang ingin menghancurkannya.

“Baiklah, tidak perlu dijawab. Kau akan secara alami memberitahuku tidak peduli apapun cara yang kau gunakan,” ujar Han Ziqing pada akhirnya.

Wei Shiqi pasti punya kesulitannya sendiri. Dulu di departemennya, Han Ziqing juga sering menjumpai masalah semacam ini. Dia sering menghadapi kenyataan bahwa anggota timnya ada yang berkhianat dan ingin mencuri hasil penelitian, tetapi merasa berat untuk dikatakan apalagi menindak orangnya.

Pada saat Wei Shiqi dan Han Ziqing berhenti bicara, Jin Bao tiba-tiba masuk aula.

“Yang Mulia Kaisar, Xiao Hui dan Xiao Cui sudah kembali.”

“Biarkan mereka masuk.”

Kemudian, Xiao Cui dan Xiao Hui masuk. Setelah memberi hormat pada Han Ziqing dan Wei Shiqi, kedua pengawal kembar itu menyerahkan sesuatu Wei Shiqi. Dahi Wei Shiqi berkerut sebentar dan sudut bibirnya berkedut. Ternyata, memang benar sesuai dugaannya.

“Siapa?” tanya Han Ziqing lagi. Ia yakin Xiao Cui dan Xiao Hui telah mengonfirmasi jawaban yang diinginkan Wei Shiqi.

“Menteri Pertahanan, Zhong Xiwei,” jawab Wei Shiqi.

Han Ziqing terkekeh. “Ah… persaingan militer rupanya.”

Zhong Xiwei dan Adipati Yongyi sejak dulu tidak akur. Mereka punya faham berbeda dalam politik dan strategi militer. Masuk akal jika Zhong Xiwei ingin membunuh Han Ziqing jika melihat dari dendam dia dengan ayahnya sejak dahulu.

“Bagaimana prosesnya?”

“Mengancam untuk memanfaatkan.”

Dikatakan bahwa Zhong Xiwei menangkap anggota keluarga Selir Mu. Zhong Xiwei lalu mengancam Selir Mu dengan nyawa keluarganya, memaksanya menjadi perantara. Dalam satu bulan ini, dia diam-diam bertemu dengan Selir Mu di Paviliun Qinlao untuk membahas misi.

Dua minggu lalu, Selir Mu keluar istana dan pergi ke Paviliun Qinlao untuk bertemu seseorang. Orang itu adalah anggota pasukan khusus Beiqi yang menyamar sebagai pedangang gadungan yang kemudian mati dibunuh itu. Mungkin saat itulah terjadi semacam pertukaran yang membuat Selir Mu mendapatkan racun bunga Lanyin Biru sesuai perintah Zhong Xiwei.

“Kemudian dia menyuruh tabib sialan itu meracuniku sebagai bentuk balas budi karena tiga tahun lalu di masa jayanya, Selir Mu pernah menolongnya. Jika hanya Lanyin Biru saja, itu tidak cukup. Tabib sialan itu malah menambahkan racun bunga Wangchuan untuk menyamarkan kematianku,” Han Ziqing kemudian menyambung penjelasan Wei Shiqi sesuai dengan urutan yang ada di kepalanya.

Han Ziqing masih merasa ada yang janggal. Zhong Xiwei begitu berani ingin membunuhnya, motifnya pasti bukan hanya iri pada kekuasaan dan kejayaan Adipati Yongyi saja. Rasa tidak puasnya itu mungkin tidak datang dari Adipati Yongyi, tapi dari hal lain.

Wei Shiqi melihat keraguan itu, lalu dia berkata, “Selir Cao adalah keponakan Zhong Xiwei.”

“Ah… jadi begitu rupanya. Dia membunuhku bukan hanya untuk menjatuhkan keluargaku, tapi juga menyingkirkan halangan untuk keponakannya.”

Yang tidak dapat dipercaya oleh Han Ziqing dan Wei Shiqi adalah kenyataan bahwa Zhong Xiwei begitu nekad. Dia bahkan berani memicu ketegangan dan konflik internal pengadilan Kekaisaran Wei Agung demi mencapai tujuannya.

Jika dia berhasil membuat Han Ziqing mati saat itu, bukankah kejayaan yang diinginkannya juga akan musnah karena Beiqi pasti menyerang Kekaisaran Wei Agung di titik kritisnya?

Zhong Xiwei benar-benar bodoh. Wei Shiqi menahan amarahnya sampai urat-urat di keningnya sedikit menonjol. Dia juga mengepalkan kedua tangannya.

“Sebarkan titahku! Tangkap Menteri Pertahanan Zhong Xiwei sekarang juga!”

Terpopuler

Comments

erna wijayanti

erna wijayanti

mo ngomong apalagi yak..binun sayah

pokoknya lope sekebon buat kakak author yang sudah berbaik hati ga membiarkan penggemar-penggemar mu lama menunggu update cerita terbaru nya

hwaiting 🤗🤗💋💋🙏🙏🦾🦾💪💪

2025-01-20

2

mawar hitam

mawar hitam

pas lagi seru²nya ehh TBC alias to be continue..
sabar sabar orng sbar pasti dapat up lebih.. 😀😀😀

2025-01-19

2

A

A

udh duoble tpi msih ga cukup. lanjutt thorr. semangatt

2025-01-19

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Peti Mati Permaisuri
2 Bab 2: Berkelahi
3 Bab 3: Ibu Suri Agung
4 Bab 4: Orang yang Tercerahkan
5 Bab 5: Ada Orang yang Meracunimu!
6 Bab 6: Wangchuan dan Lanyin
7 Bab 7: Anggur
8 Bab 8: Kunjungan Para Selir
9 Bab 9: Tertangkap Basah
10 Bab 10: Mengintai Target
11 Bab 11: Diam-Diam
12 Bab 12: Menolong Orang
13 Bab 13: Melabrak Permaisuri
14 Bab 14: Citra Diri
15 Bab 15: Pertimbangan
16 Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
17 Bab 17: Cari Masalah
18 Bab 18: Keterlibatan Selir Mu
19 Bab 19: Kaki Tangan
20 Bab 20: Melepaskan Satu Orang
21 Bab 21: Lepas Satu Lagi
22 Bab 22: Ruang Rahasia
23 Bab 23: Hadiah Pertama
24 Bab 24: Fragmen Sejarah
25 Bab 25: Memainkan Peran
26 Bab 26: Memancing Kemarahan
27 Bab 27: Reuni Keluarga
28 Bab 28: Malam
29 Bab 29: Berkas Pengakuan
30 Bab 30: Berita Baru
31 Bab 31: Menjadi Orang Sibuk
32 Bab 32: Menanyakan Pendapat
33 Bab 33: Terkejut
34 Bab 34: Mencari Tahu
35 Bab 35: Arsip Kekaisaran
36 Bab 36: Ada yang Terbakar
37 Bab 37: Marah Besar
38 Bab 38: Melanjutkan Tugas
39 Bab 39: Cara Membujuk Orang
40 Bab 40: Mengorek Informasi
41 Bab 41: Hidangan dan Bujukan
42 Bab 42: Kedatangan Utusan
43 Bab 43: Malam Perjamuan
44 Bab 44: Terpukau
45 Bab 45: Pengacau
46 Bab 46: Bantu Aku!
47 Bab 47: Bantuan Darurat
48 Bab 48: Rencana Kerja Sama
49 Bab 49: Imbalan Jasa
50 Bab 50: Mengajari
51 Bab 51: Wajah Damai
52 Bab 52: Merasa Tidak Adil
53 Bab 53: Mengapa Permaisuri Datang dari Luar?
54 Bab 54: Jangan Terlalu Dekat
55 Bab 55: Menunggu Orang
56 Bab 56: Orang yang Iri Hati
57 Bab 57: Setelah Urusan Resmi
58 Bab 58: Tak Tahu Diri
59 Bab 59: Tenang
60 Bab 60: Memikirkan Hal yang Sama
61 Bab 61: Memberikan Petunjuk
62 Bab 62: Putusan
63 Bab 63: Memulai dari Awal
64 Bab 64: Saling Memiliki
65 Bab 65: Mengganggu Orang
66 Bab 66: Menemui Mata-Mata
67 Bab 67: Motif
68 Bab 68: Ingin Istirahat
69 Bab 69: Mencari Perhatian
70 Bab 70: Mengusir Pengganggu
71 Bab 71: Tidak Fokus
72 Bab 72: Mengubah Tradisi
73 Bab 73: Menarik Diri
74 Bab 74: Orang yang Tidak Sopan
75 Bab 75: Kehilangan Martabat
76 Bab 76: Panen Besar
77 Bab 77: Menyerah
78 Bab 78: Kenalan Lama
79 Bab 79: Melihat Orang
80 Bab 80: Masa Lalu Selir Rou
81 Bab 81: Para Cinta Pertama
82 Bab 82: Dua Kendi Cuka
83 Bab 83: Memberikan Anugerah
84 Bab 84: Kelinci Liar, Tak Bisa Lari!
85 Bab 85: Tidak Beres
86 Bab 86: Memberi Mandat
87 Bab 87: Percaya Saja
88 Bab 88: Akulah Ratumu!
89 Bab 89: Bagian yang Hilang
90 Bab 90: Mulai Curiga
91 Bab 91: Membuat Rencana
92 Bab 92: Mengapa Tidak Mungkin?
93 Bab 93: Dia Mengandung Keturunan Kekaisaran
94 Bab 94: Manja
95 Bab 95: Berbagi Kebahagiaan
96 Bab 96: Petunjuk Penting
97 Bab 97: Teguran Halus
98 Bab 98: Minta Orang
99 Bab 99: Rencana Fu Dou
100 Bab 100: Mengikuti Kata Hati
101 Bab 101: Niat Jahat
102 Bab 102: Membebaskan Orang
103 Bab 103: Gelagat Aneh
104 Bab 104: Menyimpan Rencana
105 Bab 105: Menerima Gugatan
106 Bab 106: Bau Konspirasi
107 Bab 107: Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Menahanmu!
108 Bab 108: Orang Lama
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1: Peti Mati Permaisuri
2
Bab 2: Berkelahi
3
Bab 3: Ibu Suri Agung
4
Bab 4: Orang yang Tercerahkan
5
Bab 5: Ada Orang yang Meracunimu!
6
Bab 6: Wangchuan dan Lanyin
7
Bab 7: Anggur
8
Bab 8: Kunjungan Para Selir
9
Bab 9: Tertangkap Basah
10
Bab 10: Mengintai Target
11
Bab 11: Diam-Diam
12
Bab 12: Menolong Orang
13
Bab 13: Melabrak Permaisuri
14
Bab 14: Citra Diri
15
Bab 15: Pertimbangan
16
Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
17
Bab 17: Cari Masalah
18
Bab 18: Keterlibatan Selir Mu
19
Bab 19: Kaki Tangan
20
Bab 20: Melepaskan Satu Orang
21
Bab 21: Lepas Satu Lagi
22
Bab 22: Ruang Rahasia
23
Bab 23: Hadiah Pertama
24
Bab 24: Fragmen Sejarah
25
Bab 25: Memainkan Peran
26
Bab 26: Memancing Kemarahan
27
Bab 27: Reuni Keluarga
28
Bab 28: Malam
29
Bab 29: Berkas Pengakuan
30
Bab 30: Berita Baru
31
Bab 31: Menjadi Orang Sibuk
32
Bab 32: Menanyakan Pendapat
33
Bab 33: Terkejut
34
Bab 34: Mencari Tahu
35
Bab 35: Arsip Kekaisaran
36
Bab 36: Ada yang Terbakar
37
Bab 37: Marah Besar
38
Bab 38: Melanjutkan Tugas
39
Bab 39: Cara Membujuk Orang
40
Bab 40: Mengorek Informasi
41
Bab 41: Hidangan dan Bujukan
42
Bab 42: Kedatangan Utusan
43
Bab 43: Malam Perjamuan
44
Bab 44: Terpukau
45
Bab 45: Pengacau
46
Bab 46: Bantu Aku!
47
Bab 47: Bantuan Darurat
48
Bab 48: Rencana Kerja Sama
49
Bab 49: Imbalan Jasa
50
Bab 50: Mengajari
51
Bab 51: Wajah Damai
52
Bab 52: Merasa Tidak Adil
53
Bab 53: Mengapa Permaisuri Datang dari Luar?
54
Bab 54: Jangan Terlalu Dekat
55
Bab 55: Menunggu Orang
56
Bab 56: Orang yang Iri Hati
57
Bab 57: Setelah Urusan Resmi
58
Bab 58: Tak Tahu Diri
59
Bab 59: Tenang
60
Bab 60: Memikirkan Hal yang Sama
61
Bab 61: Memberikan Petunjuk
62
Bab 62: Putusan
63
Bab 63: Memulai dari Awal
64
Bab 64: Saling Memiliki
65
Bab 65: Mengganggu Orang
66
Bab 66: Menemui Mata-Mata
67
Bab 67: Motif
68
Bab 68: Ingin Istirahat
69
Bab 69: Mencari Perhatian
70
Bab 70: Mengusir Pengganggu
71
Bab 71: Tidak Fokus
72
Bab 72: Mengubah Tradisi
73
Bab 73: Menarik Diri
74
Bab 74: Orang yang Tidak Sopan
75
Bab 75: Kehilangan Martabat
76
Bab 76: Panen Besar
77
Bab 77: Menyerah
78
Bab 78: Kenalan Lama
79
Bab 79: Melihat Orang
80
Bab 80: Masa Lalu Selir Rou
81
Bab 81: Para Cinta Pertama
82
Bab 82: Dua Kendi Cuka
83
Bab 83: Memberikan Anugerah
84
Bab 84: Kelinci Liar, Tak Bisa Lari!
85
Bab 85: Tidak Beres
86
Bab 86: Memberi Mandat
87
Bab 87: Percaya Saja
88
Bab 88: Akulah Ratumu!
89
Bab 89: Bagian yang Hilang
90
Bab 90: Mulai Curiga
91
Bab 91: Membuat Rencana
92
Bab 92: Mengapa Tidak Mungkin?
93
Bab 93: Dia Mengandung Keturunan Kekaisaran
94
Bab 94: Manja
95
Bab 95: Berbagi Kebahagiaan
96
Bab 96: Petunjuk Penting
97
Bab 97: Teguran Halus
98
Bab 98: Minta Orang
99
Bab 99: Rencana Fu Dou
100
Bab 100: Mengikuti Kata Hati
101
Bab 101: Niat Jahat
102
Bab 102: Membebaskan Orang
103
Bab 103: Gelagat Aneh
104
Bab 104: Menyimpan Rencana
105
Bab 105: Menerima Gugatan
106
Bab 106: Bau Konspirasi
107
Bab 107: Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Menahanmu!
108
Bab 108: Orang Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!