Bab 18: Keterlibatan Selir Mu

Han Ziqing kembali ke Istana Ningxi dalam suasana hati yang lumayan buruk. Seandainya Wei Shiqi tidak mengganggunya dengan masalah kematian orang itu, Han Ziqing mungkin sudah cukup menyerap cahaya matahari pagi untuk penguatan tulang di tubuhnya.

Sudahlah, lagi pula bukan kali ini saja dia diganggu. Memang tidak ada hari yang benar-benar damai untuknya sejak datang kemari.

Jika bukan diganggu oleh urusan selir-selir Wei Shiqi, Han Ziqing akan diganggu oleh pria itu sendiri. Untung saja Ibu Suri Agung tidak ada di sini saat ini sehingga Han Ziqing tidak perlu repot melaporkan masalah harem pada sang tetua itu.

Han Ziqing duduk di sofa, mengambil sepotong kue lalu mengunyahnya pelan-pelan. Dia sedang berpikir bagaimana caranya menemukan pelaku kejahatan yang membunuhnya.

Wei Shiqi, yang seorang Kaisar, bahkan bisa kecolongan. Pria itu juga sepertinya mengalami kesulitan menemukan pelaku sesungguhnya.

Jika pelakunya ada di jajaran menteri kabinet, itu mungkin saja. Tapi yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana cara orang itu menjalankan kaki tangannya? Siapa pula yang telah memberinya informasi detail mengenai Han Ziqing hingga berhasil memperalat orang untuk membunuhnya?

Harem adalah tempat yang ketat. Menteri kabinet dan pejabat pengadilan tidak diperbolehkan masuk kecuali atas izin Kaisar dan urusan resmi. Ibu Suri Agung selalu mengawasi harem dengan ketat untuk mencegah kemungkinan terjadinya persekongkolan antara selir dengan pejabat hingga membahayakan selir lain atau menimbulkan kekacauan.

Wei Shiqi juga menerapkan aturan sangat ketat untuk haremnya meski dia tidak pernah mengunjungi selir manapun. Han Ziqing adalah kepala harem, gerak-geriknya jadi lebih mudah diawasi tapi bukan berarti mereka tahu kondisi tubuhnya yang sebenarnya.

Desas-desus mengenai perilakunya yang tidak bermoral di masa lalu justru malah tersebar hingga sampai ke telinga pada menteri kabinet, menggugah keinginan mereka untuk mengganti posisi permaisuri dengan orang lain.

Jika ada orang luar yang tahu kondisi harem, maka orang yang menyebarkan informasinya pastilah berasal dari harem itu sendiri. Pelayan tingkat rendah yang tergila-gila pada uang mungkin bisa melakukannya, tetapi di Istana Ningxi ini, selain Meixiang, pelayan lainnya begitu takut pada Han Ziqing. Mereka tidak akan berani bicara macam-macam kepada orang luar kecuali mendapat imbalan besar.

“Meixiang, pergi ambilkan catatan izin keluar masuk harem dari Divisi Istana Dalam untukku,” titah Han Ziqing pada Meixiang.

“Yang Mulia, Yang Mulia akhirnya mau mengurus harem lagi?” Meixiang berkata penuh pengharapan.

Sejak bangun, majikan agungnya ini jadi malas dan tidak mau mengurus urusan harem. Dia sungguh senang kalau akhirnya Han Ziqing mau mengelolanya lagi seperti dulu.

“Ambilkan saja!”

“Baik, Yang Mulia.”

Meixiang si pelayan yang manut pada perintah itu lalu pergi. Setengah jam kemudian, dia kembali dengan membawa sebuah buku besar berisi catatan izin keluar masuk istana para selir. Ekspresinya begitu buruk.

“Ada apa dengan ekspresi burukmu itu?” tanya Han Ziqing.

“Yang Mulia, para bibi dari Divisi Istana Dalam itu menjelek-jelekanmu. Mereka bicara buruk tentangmu, bahkan ada yang mengatakan kalau kau adalah iblis wanita yang terlahir kembali ke dunia!”

“Iblis wanita? Deskripsi ini cukup unik. Apa lagi yang mereka katakan?”

“Mereka membicarakan perihal Yang Mulia yang terjun ke danau untuk menolong Selir Mu. Di mata mereka, Yang Mulia hanya dianggap mencari perhatian dan keuntungan dari kemalangan orang!”

Meixiang marah, tetapi Han Ziqing justru membiarkannya begitu saja. Masalah di istana ini rumit. Ada banyak orang yang membicarakan keburukannya, Han Ziqing tidak punya waktu mengurus mereka satu persatu.

Mereka punya bibir, mereka bisa bicara. Mereka punya telinga, mereka bisa mendengar. Tetapi, mereka memanfaatkan indera mereka untuk menguraikan sesuatu yang buruk dari seseorang.

“Berikan bukunya padaku.”

“Yang Mulia, bagaimana bisa Yang Mulia diam saja? Yang Mulia biasanya selalu menegur mereka dengan keras setiap kali mereka ketahuan membicarakan Yang Mulia,” Meixiang mengeluh. Ia merasa sejak bangun, majikannya yang jadi pemalas ini juga menjadi acuh sekali, bahkan cenderung menghindari masalah yang biasa dihadapinya sehari-hari.

Tidak memedulikan keluhan Meixiang, Han Ziqing menghanyutkan diri dalam prosesi pemeriksaan buku catatan. Jemarinya yang lentik membuka setiap halaman dengan pelan, matanya yang indah nan jernih menyapu setiap kata yang tertulis dalam lembaran kertasnya.

Dia terlihat sangat serius dalam situasi seperti itu. Han Ziqing di mata Meixiang seperti seorang akuntan yang sedang bekerja memeriksa catatan pengeluaran dan pemasukan sebuah buku rumah tangga. Ah, jika saja majikannya bukan Permaisuri, kalau saja dia menikah dengan seorang bangsawan kaya, mungkin dia sudah menjadi nyonya yang mengelola rumah tangga.

Kening Han Ziqing tiba-tiba berkerut. Dia menandai tiga halaman dan melipat ujung kertasnya. “Ambilkan sebuah kuas!”

Meixiang menyodorkan kuas yang sudah dicelupkan ke dalam tinta. “Yang Mulia, apakah ada masalah?”

“Selir Mu, sudah tiga kali keluar istana bulan ini.”

“Ah? Memangnya ada apa dengan Selir Mu yang keluar istana, Yang Mulia?”

“Dia adalah selir yang jatuh setelah keluarganya hancur. Setelah ayahnya dieksekusi, keluarganya pindah dari ibu kota dan hidup sebagai petani di desa di wilayah selatan. Dia tidak punya kerabat, tapi untuk apa dia keluar istana?”

Meixiang jadi ikut berpikir. Kediaman Selir Mu jauh dan terpencil, jarang ada orang yang mau memperhatikannya. Selir Mu tidak menarik di mata para selir dan bukan sebuah ancaman, sehingga mereka mengabaikannya. Tetapi, bukan berarti dia tidak menarik bagi para pejabat pengadilan.

Latar belakang Selir Mu lemah, dia mudah dimanfaatkan jika orang yang memanfaatkannya sangat hebat. Satu bulan ini dia sudah keluar istana tiga kali, sementara selir lainnya paling banyak hanya sekali bahkan ada yang tidak keluar sama sekali. Selir-selir lainnya juga punya keluarga yang kuat, tapi mereka tidak pergi mengunjungi kerabat dalam satu bulan ini.

Pertanyaannya adalah, untuk apa Selir Mu keluar istana sebanyak itu? Jika dia bertemu seseorang, siapa yang dia temui hingga mengharuskan dia keluar dari istana untuk mencarinya sendiri?

“Selir Mu biasanya tidak bergaul dengan selir lain setelah turun tingkat. Sejak dua tahun lalu, dia menutup diri. Dia hanya pergi saat salam pagi. Tidak ada orang yang mengetahui kehidupan sehari-harinya di kediaman,” Meixiang mencoba membantu menganalisis.

Terakhir kali, dia begitu depresi hingga berani bunuh diri. Jika tidak ada alasan yang kuat, orang tidak mungkin mengakhiri hidupnya begitu saja. Tapi, Han Ziqing tidak punya bukti.

Mungkinkah Selir Mu terlibat dalam upaya pembunuhan Han Ziqing?

“Awasi Selir Mu dengan baik. Kirim beberapa orang yang bisa dipercaya ke kediamannya!”

Han Ziqing tidak begitu yakin, tapi tidak ada salahnya waspada. Selir Mu, yang sangat lemah dan depresi itu, bisa saja pura-pura untuk menyembunyikan wajah aslinya. Han Ziqing di sini tidak percaya siapapun. Dia percaya pada diri sendiri karena dia hanya mengenal dirinya sendiri di sini.

Posisinya diincar ribuan pasang mata. Han Ziqing bisa merelakannya, tapi tidak untuk saat ini. Jadi sebelum dia dapat memutuskan akan hidup bagaimana di hari-hari depan, dia harus menjaga posisi ini sebaik mungkin. Orang-orang yang ingin membunuhnya harus segera ditemukan agar tidak mengincarnya lagi.

“Yang Mulia, apakah Yang Mulia ingin memberitahu Kaisar? Kaisar punya kuasa lebih tinggi. Dia seharusnya lebih tahu bagaimana harus bertindak,” saran Meixiang.

Han Ziqing menggangguk kecil mengiyakan perkataan Meixiang. Wei Shiqi seharusnya lebih tahu arah penyelidikan dibandingkan dirinya. Jadi, Han Ziqing menulis sebuah pemberitahuan di selembar surat, menyerahkannya pada Meixiang setelah melipatnya menjadi lipatan yang kecil.

“Kirimkan surat ini ke Istana Yongqian. Pastikan Kaisar sendiri yang menerimanya!”

Terpopuler

Comments

trie

trie

sepertinya selir mu di manfaatkan seseorang

2025-01-19

3

ika yanti naibaho

ika yanti naibaho

next ya kak terima kasih up nya

2025-01-19

2

trie

trie

Han ziqing gerak cepat .....

2025-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Peti Mati Permaisuri
2 Bab 2: Berkelahi
3 Bab 3: Ibu Suri Agung
4 Bab 4: Orang yang Tercerahkan
5 Bab 5: Ada Orang yang Meracunimu!
6 Bab 6: Wangchuan dan Lanyin
7 Bab 7: Anggur
8 Bab 8: Kunjungan Para Selir
9 Bab 9: Tertangkap Basah
10 Bab 10: Mengintai Target
11 Bab 11: Diam-Diam
12 Bab 12: Menolong Orang
13 Bab 13: Melabrak Permaisuri
14 Bab 14: Citra Diri
15 Bab 15: Pertimbangan
16 Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
17 Bab 17: Cari Masalah
18 Bab 18: Keterlibatan Selir Mu
19 Bab 19: Kaki Tangan
20 Bab 20: Melepaskan Satu Orang
21 Bab 21: Lepas Satu Lagi
22 Bab 22: Ruang Rahasia
23 Bab 23: Hadiah Pertama
24 Bab 24: Fragmen Sejarah
25 Bab 25: Memainkan Peran
26 Bab 26: Memancing Kemarahan
27 Bab 27: Reuni Keluarga
28 Bab 28: Malam
29 Bab 29: Berkas Pengakuan
30 Bab 30: Berita Baru
31 Bab 31: Menjadi Orang Sibuk
32 Bab 32: Menanyakan Pendapat
33 Bab 33: Terkejut
34 Bab 34: Mencari Tahu
35 Bab 35: Arsip Kekaisaran
36 Bab 36: Ada yang Terbakar
37 Bab 37: Marah Besar
38 Bab 38: Melanjutkan Tugas
39 Bab 39: Cara Membujuk Orang
40 Bab 40: Mengorek Informasi
41 Bab 41: Hidangan dan Bujukan
42 Bab 42: Kedatangan Utusan
43 Bab 43: Malam Perjamuan
44 Bab 44: Terpukau
45 Bab 45: Pengacau
46 Bab 46: Bantu Aku!
47 Bab 47: Bantuan Darurat
48 Bab 48: Rencana Kerja Sama
49 Bab 49: Imbalan Jasa
50 Bab 50: Mengajari
51 Bab 51: Wajah Damai
52 Bab 52: Merasa Tidak Adil
53 Bab 53: Mengapa Permaisuri Datang dari Luar?
54 Bab 54: Jangan Terlalu Dekat
55 Bab 55: Menunggu Orang
56 Bab 56: Orang yang Iri Hati
57 Bab 57: Setelah Urusan Resmi
58 Bab 58: Tak Tahu Diri
59 Bab 59: Tenang
60 Bab 60: Memikirkan Hal yang Sama
61 Bab 61: Memberikan Petunjuk
62 Bab 62: Putusan
63 Bab 63: Memulai dari Awal
64 Bab 64: Saling Memiliki
65 Bab 65: Mengganggu Orang
66 Bab 66: Menemui Mata-Mata
67 Bab 67: Motif
68 Bab 68: Ingin Istirahat
69 Bab 69: Mencari Perhatian
70 Bab 70: Mengusir Pengganggu
71 Bab 71: Tidak Fokus
72 Bab 72: Mengubah Tradisi
73 Bab 73: Menarik Diri
74 Bab 74: Orang yang Tidak Sopan
75 Bab 75: Kehilangan Martabat
76 Bab 76: Panen Besar
77 Bab 77: Menyerah
78 Bab 78: Kenalan Lama
79 Bab 79: Melihat Orang
80 Bab 80: Masa Lalu Selir Rou
81 Bab 81: Para Cinta Pertama
82 Bab 82: Dua Kendi Cuka
83 Bab 83: Memberikan Anugerah
84 Bab 84: Kelinci Liar, Tak Bisa Lari!
85 Bab 85: Tidak Beres
86 Bab 86: Memberi Mandat
87 Bab 87: Percaya Saja
88 Bab 88: Akulah Ratumu!
89 Bab 89: Bagian yang Hilang
90 Bab 90: Mulai Curiga
91 Bab 91: Membuat Rencana
92 Bab 92: Mengapa Tidak Mungkin?
93 Bab 93: Dia Mengandung Keturunan Kekaisaran
94 Bab 94: Manja
95 Bab 95: Berbagi Kebahagiaan
96 Bab 96: Petunjuk Penting
97 Bab 97: Teguran Halus
98 Bab 98: Minta Orang
99 Bab 99: Rencana Fu Dou
100 Bab 100: Mengikuti Kata Hati
101 Bab 101: Niat Jahat
102 Bab 102: Membebaskan Orang
103 Bab 103: Gelagat Aneh
104 Bab 104: Menyimpan Rencana
105 Bab 105: Menerima Gugatan
106 Bab 106: Bau Konspirasi
107 Bab 107: Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Menahanmu!
108 Bab 108: Orang Lama
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1: Peti Mati Permaisuri
2
Bab 2: Berkelahi
3
Bab 3: Ibu Suri Agung
4
Bab 4: Orang yang Tercerahkan
5
Bab 5: Ada Orang yang Meracunimu!
6
Bab 6: Wangchuan dan Lanyin
7
Bab 7: Anggur
8
Bab 8: Kunjungan Para Selir
9
Bab 9: Tertangkap Basah
10
Bab 10: Mengintai Target
11
Bab 11: Diam-Diam
12
Bab 12: Menolong Orang
13
Bab 13: Melabrak Permaisuri
14
Bab 14: Citra Diri
15
Bab 15: Pertimbangan
16
Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
17
Bab 17: Cari Masalah
18
Bab 18: Keterlibatan Selir Mu
19
Bab 19: Kaki Tangan
20
Bab 20: Melepaskan Satu Orang
21
Bab 21: Lepas Satu Lagi
22
Bab 22: Ruang Rahasia
23
Bab 23: Hadiah Pertama
24
Bab 24: Fragmen Sejarah
25
Bab 25: Memainkan Peran
26
Bab 26: Memancing Kemarahan
27
Bab 27: Reuni Keluarga
28
Bab 28: Malam
29
Bab 29: Berkas Pengakuan
30
Bab 30: Berita Baru
31
Bab 31: Menjadi Orang Sibuk
32
Bab 32: Menanyakan Pendapat
33
Bab 33: Terkejut
34
Bab 34: Mencari Tahu
35
Bab 35: Arsip Kekaisaran
36
Bab 36: Ada yang Terbakar
37
Bab 37: Marah Besar
38
Bab 38: Melanjutkan Tugas
39
Bab 39: Cara Membujuk Orang
40
Bab 40: Mengorek Informasi
41
Bab 41: Hidangan dan Bujukan
42
Bab 42: Kedatangan Utusan
43
Bab 43: Malam Perjamuan
44
Bab 44: Terpukau
45
Bab 45: Pengacau
46
Bab 46: Bantu Aku!
47
Bab 47: Bantuan Darurat
48
Bab 48: Rencana Kerja Sama
49
Bab 49: Imbalan Jasa
50
Bab 50: Mengajari
51
Bab 51: Wajah Damai
52
Bab 52: Merasa Tidak Adil
53
Bab 53: Mengapa Permaisuri Datang dari Luar?
54
Bab 54: Jangan Terlalu Dekat
55
Bab 55: Menunggu Orang
56
Bab 56: Orang yang Iri Hati
57
Bab 57: Setelah Urusan Resmi
58
Bab 58: Tak Tahu Diri
59
Bab 59: Tenang
60
Bab 60: Memikirkan Hal yang Sama
61
Bab 61: Memberikan Petunjuk
62
Bab 62: Putusan
63
Bab 63: Memulai dari Awal
64
Bab 64: Saling Memiliki
65
Bab 65: Mengganggu Orang
66
Bab 66: Menemui Mata-Mata
67
Bab 67: Motif
68
Bab 68: Ingin Istirahat
69
Bab 69: Mencari Perhatian
70
Bab 70: Mengusir Pengganggu
71
Bab 71: Tidak Fokus
72
Bab 72: Mengubah Tradisi
73
Bab 73: Menarik Diri
74
Bab 74: Orang yang Tidak Sopan
75
Bab 75: Kehilangan Martabat
76
Bab 76: Panen Besar
77
Bab 77: Menyerah
78
Bab 78: Kenalan Lama
79
Bab 79: Melihat Orang
80
Bab 80: Masa Lalu Selir Rou
81
Bab 81: Para Cinta Pertama
82
Bab 82: Dua Kendi Cuka
83
Bab 83: Memberikan Anugerah
84
Bab 84: Kelinci Liar, Tak Bisa Lari!
85
Bab 85: Tidak Beres
86
Bab 86: Memberi Mandat
87
Bab 87: Percaya Saja
88
Bab 88: Akulah Ratumu!
89
Bab 89: Bagian yang Hilang
90
Bab 90: Mulai Curiga
91
Bab 91: Membuat Rencana
92
Bab 92: Mengapa Tidak Mungkin?
93
Bab 93: Dia Mengandung Keturunan Kekaisaran
94
Bab 94: Manja
95
Bab 95: Berbagi Kebahagiaan
96
Bab 96: Petunjuk Penting
97
Bab 97: Teguran Halus
98
Bab 98: Minta Orang
99
Bab 99: Rencana Fu Dou
100
Bab 100: Mengikuti Kata Hati
101
Bab 101: Niat Jahat
102
Bab 102: Membebaskan Orang
103
Bab 103: Gelagat Aneh
104
Bab 104: Menyimpan Rencana
105
Bab 105: Menerima Gugatan
106
Bab 106: Bau Konspirasi
107
Bab 107: Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Menahanmu!
108
Bab 108: Orang Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!