Bab 6: Wangchuan dan Lanyin

Fu Dou berteriak frustasi saat Wei Shiqi menggedor pintu paviliunnya sambil berteriak. Malam yang seharusnya sunyi menjari ribut dan Fu Dou tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia mengabaikan ketukan di pintu, tapi semakin lama ketukan itu semakin keras dan tidak sabar.

Dengan kesal, dia turun dari tempat tidurnya dan bergegas membuka kunci pintu.

“Yang Mulia, apakah kau dendam padaku karena aku bercanda soal rencana bantuanmu?”

Wei Shiqi langsung menyerahkan botol darah Han Ziqing kepadanya. Dahi Fu Dou mengernyit sampai kedua alisnya hampir menyatu.

“Cari tahu jenis racun ini untukku!”

“Racun?” Fu Dou menerima botol, lalu membukanya. Dia mencium bau darah yang menyengat dan tidak biasa. “Permaisuri benar-benar tahu cara mempekerjakan orang,” ucapnya.

Fu Dou lalu mempersilakan Wei Shiqi dan Jin Bao masuk. Paviliun yang dibangun Wei Shiqi untuknya sangat luas, tapi kebanyakan ruangan dipakai untuk meneliti dan menyimpan obat-obatan serta berbagai jenis racun berbahaya.

Fu Dou yang aneh ini suka menghabiskan waktu meneliti segala jenis racun, membuat formulanya dan menyimpan sampelnya di lemari. Tanpa perintah Wei Shiqi, dia tidak akan menggunakannya.

Dia mengambil peralatannya dan menaruhnya di meja secara berurutan. Tidak lupa, Fu Dou juga membawa semua sampel racun yang ia miliki.

Dia meneteskan darah Han Ziqing di piring kecil dan mengujinya dengan semua racunnya. Namun, tidak satupun racun cocok dengan jenis yang terkandung dalam darah Han Ziqing.

“Yang Mulia, darahnya habis. Kau mungkin harus meminta Permaisuri memuntahkannya lagi.”

“Fu Dou!” Wei Shiqi menggeram. Fu Dou tertawa dan mengagetkan Jin Bao yang setengah tidur sambil berdiri.

“Baiklah-baiklah, aku tidak akan bercanda lagi. Aku tidak bisa menemukan jenis racun yang ada di dalam darah Permaisuri.”

“Tidak mungkin! Kau begitu hebat dan itulah alasan mengapa Han Ziqing memberikan darahnya padaku!”

Wei Shiqi tidak percaya pria itu tidak bisa menemukan jenis racunnya. Fu Dou sudah seperti racun itu sendiri, seolah-olah menyatu dengan sifat mereka.

Tidak mungkin dia tidak bisa menemukannya. Dari semua tabib di dunia, hanya Fu Dou yang memiliki kualifikasi paling memungkinkan untuk menemukan jenis racun itu. Jika dia tidak bisa, maka siapa lagi yang bisa?

Wei Shiqi yakin setelah jenis racunnya terdeteksi, dia bisa menemukan dalang di baliknya. Orang itu berani membunuh Permaisurinya!

Menghadapi kenyataan seseorang berusaha menyingkirkan Han Ziqing di belakangnya, terlepas dari seberapa besar kebenciannya terhadap wanita itu, Wei Shiqi tidak bisa menerimanya!

Fu Dou melihat tekad yang kuat di mata Wei Shiqi, dan dia akhirnya tertawa. Wei Shiqi menatap tajam, ia akhirnya sadar dia sudah ditipu.

Seandainya Fu Dou bukan orangnya dan dia tak berhutang janji bantuan padanya, Wei Shiqi sudah pasti menendangnya keluar dari istana sejak lama.

“Masih ada cara lain untuk mengetahuinya.”

“Bagaimana caranya?”

“Aku harus memisahkan zat merahnya terlebih dahulu. Darah adalah benda cair. Mungkin saja aku bisa memisahkan elemen dasar pembentuknya dengan racun yang menjadi parasit di dalamnya.”

Wei Shiqi tidak mengerti apa yang dikatakan Fu Dou, dia tidak mengerti pengobatan. Dia melihat Fu Dou mengambil beberapa mangkuk dan peralatan lain.

Seperti di awal, Fu Dou meneteskan darah Han Ziqing di beberapa mangkuk dan menuangkan beberapa jenis cairan khusus yang entah apa namanya.

“Jika kali ini tidak berhasil, Yang Mulia mungkin harus benar-benar meminta Permaisuri memberikan darahnya lagi,” ucap Fu Dou.

“Bicaramu sungguh banyak!” dengus Wei Shiqi.

Dari empat mangkuk, terdapat dua mangkuk yang menujukkan keberhasilan. Darah di mangkuk pertama tampak memisahkan diri dari sesuatu.

Warna merahnya mengambang di atas, sementara di dasar mangkuk terdapat endapan lain yang dipisahkan dengan cairan bening yang tipis. Itu seperti selaput pemisah, tetapi sangat berbeda.

Fu Dou memisahkan warna merah dan mengambil cairan bening, kemudian mengambil endapan berwarna hitam. Setelah itu dia melakukan hal yang sama pada mangkuk ketiga.

Endapan di mangkuk ketiga berwarna biru tua dan sangat gelap. Dia memindahkannya ke piring kecil dan mengujinya perlahan dan hati-hati.

“Ini adalah racun campuran,” Fu Dou mengatakannya dengan setengah tak percaya. Wei Shiqi mengernyit. “Racun campuran?”

“Yang warna hitam ini adalah racun bunga Wangchuan, seperti yang pernah Yang Mulia temukan dalam darahmu beberapa tahun lalu. Sedangkan yang biru ini, aku rasa adalah racun bunga Lanyin.”

“Apakah sangat mematikan?”

“Sangat mematikan. Ini adalah pembunuh tanpa gejala yang paling hebat yang pernah kutemui.”

“Berapa persen tingkat kematiannya?”

“Seratus persen.”

“Lalu mengapa Han Ziqing selamat?”

Fu Dou mendongak, menatap Wei Shiqi yang juga tengah menatapnya dengan penasaran. Fu Dou berujar, “Aku juga tidak tahu. Mungkin Permaisuri dilindungi Dewa dan dikembalikan dari akhirat, atau langit tidak ingin membiarkan Yang Mulia hidup damai karena dia mati.”

Mulut Fu Dou itu! Wei Shiqi sangat ingin menyumpalnya dengan lap bekas cuci kaki!

Wei Shiqi menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Membayangkan betapa berbahayanya racun bunga Wangchuan ini sudah membuatnya merasa tertekan.

Ia tahu betul siksaan seperti apa yang ditimbulkan dari racun bunga itu. Han Ziqing, tidak hanya menahan bunga Wangchuan, tetapi bunga Lanyin juga.

Bunga Lanyin diketahui merupakan bunga kembar, Lanyin Perak dan Lanyin Biru. Lanyin yang ditemukan dalam darah Han Ziqing ini, sepertinya adalah Lanyin Biru. Jika hanya digunakan salah satu, maka efeknya jauh lebih mematikan.

Wangchuan sudah sangat ganas, tapi mudah terdeteksi, sementara Lanyin adalah jenis langka yang sukar dideteksi hanya dengan jarum perak. Inikah alasan mengapa tabib istana tidak dapat mendeteksi penyebab kematiannya?

“Sepertinya, tenaga dalam yang digunakan Permaisuri dan pukulan Yang Mulia di dadanya membuat racun-racun ini bereaksi saling melawan. Itu sebabnya Permaisuri baru muntah darah dan menujukkan gejala.”

Aneh, pikir Wei Shiqi. Sejak kapan Han Ziqing yang sehari-hari otaknya hanya dipenuhi dengan trik cinta memahami pengobatan, bahkan bisa berpikir cepat kalau dirinya diracuni orang hanya dengan melihat darahnya?

Dia bahkan tahu cara memanfaatkan orang sekaligus balas dendam di waktu yang sama!

Wei Shiqi tidak menyadari ekspresi Fu Dou yang perlahan menjadi suram sejak jenis racun ini diketahui. Ketika dia menatapnya, pancaran matanya menurun seolah-olah segalanya telah memukulnya ke sudut paling pojok dengan begitu menyakitkan. Bayangan akan kejadian masa lalu kembali membayanginya, membuat jiwa Fu Dou diguncang rasa sakit yang sangat dalam.

“Wangchuan hanya tumbuh di pegunungan Kekaisaran Wei Agung dan langka. Tapi Lanyin… hanya tumbuh di Beiqi.”

Ada sorot kekecewaan dari mata yang menurun itu, serta nada yang menahan penyesalan dan rasa sakit. Wei Shiqi menahan segala perasaan dan keinginannya untuk bertanya, memilih memberikan sedikit waktu untuk Fu Dou agar menenangkan diri dan mengendalikan emosinya.

Ia tahu, ini mengingatkannya akan sesuatu yang sudah lama terkubur jauh di dalam hati tapi masih sangat menyakitkan. Sesuatu itu pula yang menjadi alasan Fu Dou masih bersedia bertahan hidup sampai sekarang.

“Ibuku, dia, juga mati tanpa gejala seperti Permaisuri. Menurutmu, Yang Mulia, apakah itu jenis racun yang sama?”

Fu Dou menyesal saat itu dia tidak mengerti apapun dan sangat bodoh. Hanya karena usia muda, dia dengan mudahnya ditipu oleh saudara-saudaranya dan hampir mati.

Ibunya juga meregang nyawa tanpa sebab dan tabib hanya mengatakan kalau ibunya sudah lama sakit. Fu Dou tidak pernah percaya dan berusaha keras menemukan penyebab kematian ibunya yang terlalu misterius.

Apa yang dia lakukan memancing amarah ayahnya dan memberikan celah pada saudara-saudaranya yang membencinya dan menginginkan kematiannya.

Jika bukan karena pertolongan Wei Shiqi, dia mungkin sudah lama membusuk di tempat yang tidak diketahui, tanpa seorang pun tahu siapa dia dan bagaimana dia mati.

Sekarang saat mendapati racun sejenis ini ditemukan di istana ini, itu mengingatkannya akan kematian ibunya.

“Sama atau tidak, kita akan mengetahuinya sesegera mungkin,” ucap Wei Shiqi.

Setelah itu, Wei Shiqi meninggalkan paviliun Fu Dou dengan langkah besar. Ekspresinya berubah menjadi dingin dan suram, dengan segala kemarahan bercampur, mengubahnya menjadi aura membunuh yang mengerikan. Dini hari itu, Wei Shiqi membawa beberapa pengawal ke Balai Pengobatan Istana.

Tindakannya membuat para tabib istana yang baru terbangun terkejut setengah mati. Mereka semua berlutut dengan ketakutan di tengah taman yang biasanya menjadi tempat menjemur bahan obat.

Mereka dikelilingi pasukan kekaisaran bersenjata lengkap. Semuanya tidak berani menatap Wei Shiqi karena pria itu terlihat sangat marah.

“Siapa yang telah mengatakan kalau Permaisuri sudah mati?”

Suaranya memecah keheningan dan ketegangan yang terjadi. Itu seperti suara kematian yang melambai di udara, seperti petir yang siap menyambar dan menghancurkan tubuh sampai tak berbentuk.

Seorang tabib berusia tiga puluhan perlahan melangkah dengan lututnya, lalu menempelkan dahinya di tanah di hadapan Wei Shiqi. Tabib itu sudah tahu masalah Permaisuri Han yang hidup kembali dan belum mati.

Sebelumnya, dia memeriksanya dan mengatakan kalau Permaisuri Han sudah mati. Maka, ini adalah kejahatan menipu Kaisar dan dia tahu nyawanya tidak akan selamat.

“Dasar bodoh! Apakah aku mempekerjakanmu hanya untuk melakukan kebodohan dan kekacauan?” Emosi Wei Shiqi memuncak, dia hampir tidak bisa menahan diri untuk mengambil nyawa tabib tidak berguna ini.

Jin Bao kemudian tiba dengan sebuah catatan riwayat hidup setiap tabib yang bekerja di Balai Pengobatan Istana. Wei Shiqi curiga racun Wangchuan dan Lanyin diberikan oleh seseorang secara sengaja.

Kadar dan takaran kedua racunnya sangat pas dan kombinasinya sangat sempurna. Orang yang bisa memiliki keterampilan mencampurkan kedua jenis racun dengan takaran yang sama dan membuatnya tidak terdeteksi hanyalah orang yang mahir dalam ilmu pengobatan.

Maka satu-satunya tempat yang memungkinkan adalah tempat ini. Selain itu, kemunculan racun bunga Lanyin juga sangat mencurigakan.

Setelah diperiksa dengan teliti, tabib yang sekarang bersimpuh di depan kaki Wei Shiqi adalah yang paling mencurigakan. Apalagi, dialah yang memeriksa Han Ziqing dan mengatakan wanita itu sudah mati.

“Tangkap dia dan janga biarkan dia mati!”

Begitu titah itu didengar semua orang, wajah mereka semakin pucat seperti mayat. Si tabib yang menjadi terduga pelaku diseret pengawal kekaisaran ke penjara setelah dipastikan tidak ada racun untuk bunuh diri.

Itu berarti, Kaisar telah mengendus kejahatan berat dan ingin menyelidikinya. Walau hanya satu orang yang ditangkap, itu akan menyeret semua orang yang ada di Balai Pengobatan Istana!

Tidak disangka, kasus kematian Permaisuri yang misterius dan hidup kembali ternyata bisa mendatangkan masalah sebesar ini!

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ✭・ᴏʀɪᴏɴ_

🍌 ᷢ ͩ✭・ᴏʀɪᴏɴ_

demen bet ngeledek kaisar /Facepalm/

2025-03-25

2

X'tine

X'tine

baru baca sampe part ini, sudah suka thor... lanjut thor..

2025-02-16

0

Osie

Osie

ku selalu suka cerita fantasi reinkarnasi..transmigrasi..dunia kultivasi or sejenisnya..ditambah MC nya wanita tangguh..

2025-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Peti Mati Permaisuri
2 Bab 2: Berkelahi
3 Bab 3: Ibu Suri Agung
4 Bab 4: Orang yang Tercerahkan
5 Bab 5: Ada Orang yang Meracunimu!
6 Bab 6: Wangchuan dan Lanyin
7 Bab 7: Anggur
8 Bab 8: Kunjungan Para Selir
9 Bab 9: Tertangkap Basah
10 Bab 10: Mengintai Target
11 Bab 11: Diam-Diam
12 Bab 12: Menolong Orang
13 Bab 13: Melabrak Permaisuri
14 Bab 14: Citra Diri
15 Bab 15: Pertimbangan
16 Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
17 Bab 17: Cari Masalah
18 Bab 18: Keterlibatan Selir Mu
19 Bab 19: Kaki Tangan
20 Bab 20: Melepaskan Satu Orang
21 Bab 21: Lepas Satu Lagi
22 Bab 22: Ruang Rahasia
23 Bab 23: Hadiah Pertama
24 Bab 24: Fragmen Sejarah
25 Bab 25: Memainkan Peran
26 Bab 26: Memancing Kemarahan
27 Bab 27: Reuni Keluarga
28 Bab 28: Malam
29 Bab 29: Berkas Pengakuan
30 Bab 30: Berita Baru
31 Bab 31: Menjadi Orang Sibuk
32 Bab 32: Menanyakan Pendapat
33 Bab 33: Terkejut
34 Bab 34: Mencari Tahu
35 Bab 35: Arsip Kekaisaran
36 Bab 36: Ada yang Terbakar
37 Bab 37: Marah Besar
38 Bab 38: Melanjutkan Tugas
39 Bab 39: Cara Membujuk Orang
40 Bab 40: Mengorek Informasi
41 Bab 41: Hidangan dan Bujukan
42 Bab 42: Kedatangan Utusan
43 Bab 43: Malam Perjamuan
44 Bab 44: Terpukau
45 Bab 45: Pengacau
46 Bab 46: Bantu Aku!
47 Bab 47: Bantuan Darurat
48 Bab 48: Rencana Kerja Sama
49 Bab 49: Imbalan Jasa
50 Bab 50: Mengajari
51 Bab 51: Wajah Damai
52 Bab 52: Merasa Tidak Adil
53 Bab 53: Mengapa Permaisuri Datang dari Luar?
54 Bab 54: Jangan Terlalu Dekat
55 Bab 55: Menunggu Orang
56 Bab 56: Orang yang Iri Hati
57 Bab 57: Setelah Urusan Resmi
58 Bab 58: Tak Tahu Diri
59 Bab 59: Tenang
60 Bab 60: Memikirkan Hal yang Sama
61 Bab 61: Memberikan Petunjuk
62 Bab 62: Putusan
63 Bab 63: Memulai dari Awal
64 Bab 64: Saling Memiliki
65 Bab 65: Mengganggu Orang
66 Bab 66: Menemui Mata-Mata
67 Bab 67: Motif
68 Bab 68: Ingin Istirahat
69 Bab 69: Mencari Perhatian
70 Bab 70: Mengusir Pengganggu
71 Bab 71: Tidak Fokus
72 Bab 72: Mengubah Tradisi
73 Bab 73: Menarik Diri
74 Bab 74: Orang yang Tidak Sopan
75 Bab 75: Kehilangan Martabat
76 Bab 76: Panen Besar
77 Bab 77: Menyerah
78 Bab 78: Kenalan Lama
79 Bab 79: Melihat Orang
80 Bab 80: Masa Lalu Selir Rou
81 Bab 81: Para Cinta Pertama
82 Bab 82: Dua Kendi Cuka
83 Bab 83: Memberikan Anugerah
84 Bab 84: Kelinci Liar, Tak Bisa Lari!
85 Bab 85: Tidak Beres
86 Bab 86: Memberi Mandat
87 Bab 87: Percaya Saja
88 Bab 88: Akulah Ratumu!
89 Bab 89: Bagian yang Hilang
90 Bab 90: Mulai Curiga
91 Bab 91: Membuat Rencana
92 Bab 92: Mengapa Tidak Mungkin?
93 Bab 93: Dia Mengandung Keturunan Kekaisaran
94 Bab 94: Manja
95 Bab 95: Berbagi Kebahagiaan
96 Bab 96: Petunjuk Penting
97 Bab 97: Teguran Halus
98 Bab 98: Minta Orang
99 Bab 99: Rencana Fu Dou
100 Bab 100: Mengikuti Kata Hati
101 Bab 101: Niat Jahat
102 Bab 102: Membebaskan Orang
103 Bab 103: Gelagat Aneh
104 Bab 104: Menyimpan Rencana
105 Bab 105: Menerima Gugatan
106 Bab 106: Bau Konspirasi
107 Bab 107: Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Menahanmu!
108 Bab 108: Orang Lama
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1: Peti Mati Permaisuri
2
Bab 2: Berkelahi
3
Bab 3: Ibu Suri Agung
4
Bab 4: Orang yang Tercerahkan
5
Bab 5: Ada Orang yang Meracunimu!
6
Bab 6: Wangchuan dan Lanyin
7
Bab 7: Anggur
8
Bab 8: Kunjungan Para Selir
9
Bab 9: Tertangkap Basah
10
Bab 10: Mengintai Target
11
Bab 11: Diam-Diam
12
Bab 12: Menolong Orang
13
Bab 13: Melabrak Permaisuri
14
Bab 14: Citra Diri
15
Bab 15: Pertimbangan
16
Bab 16: Kematian Pedagang Gadungan
17
Bab 17: Cari Masalah
18
Bab 18: Keterlibatan Selir Mu
19
Bab 19: Kaki Tangan
20
Bab 20: Melepaskan Satu Orang
21
Bab 21: Lepas Satu Lagi
22
Bab 22: Ruang Rahasia
23
Bab 23: Hadiah Pertama
24
Bab 24: Fragmen Sejarah
25
Bab 25: Memainkan Peran
26
Bab 26: Memancing Kemarahan
27
Bab 27: Reuni Keluarga
28
Bab 28: Malam
29
Bab 29: Berkas Pengakuan
30
Bab 30: Berita Baru
31
Bab 31: Menjadi Orang Sibuk
32
Bab 32: Menanyakan Pendapat
33
Bab 33: Terkejut
34
Bab 34: Mencari Tahu
35
Bab 35: Arsip Kekaisaran
36
Bab 36: Ada yang Terbakar
37
Bab 37: Marah Besar
38
Bab 38: Melanjutkan Tugas
39
Bab 39: Cara Membujuk Orang
40
Bab 40: Mengorek Informasi
41
Bab 41: Hidangan dan Bujukan
42
Bab 42: Kedatangan Utusan
43
Bab 43: Malam Perjamuan
44
Bab 44: Terpukau
45
Bab 45: Pengacau
46
Bab 46: Bantu Aku!
47
Bab 47: Bantuan Darurat
48
Bab 48: Rencana Kerja Sama
49
Bab 49: Imbalan Jasa
50
Bab 50: Mengajari
51
Bab 51: Wajah Damai
52
Bab 52: Merasa Tidak Adil
53
Bab 53: Mengapa Permaisuri Datang dari Luar?
54
Bab 54: Jangan Terlalu Dekat
55
Bab 55: Menunggu Orang
56
Bab 56: Orang yang Iri Hati
57
Bab 57: Setelah Urusan Resmi
58
Bab 58: Tak Tahu Diri
59
Bab 59: Tenang
60
Bab 60: Memikirkan Hal yang Sama
61
Bab 61: Memberikan Petunjuk
62
Bab 62: Putusan
63
Bab 63: Memulai dari Awal
64
Bab 64: Saling Memiliki
65
Bab 65: Mengganggu Orang
66
Bab 66: Menemui Mata-Mata
67
Bab 67: Motif
68
Bab 68: Ingin Istirahat
69
Bab 69: Mencari Perhatian
70
Bab 70: Mengusir Pengganggu
71
Bab 71: Tidak Fokus
72
Bab 72: Mengubah Tradisi
73
Bab 73: Menarik Diri
74
Bab 74: Orang yang Tidak Sopan
75
Bab 75: Kehilangan Martabat
76
Bab 76: Panen Besar
77
Bab 77: Menyerah
78
Bab 78: Kenalan Lama
79
Bab 79: Melihat Orang
80
Bab 80: Masa Lalu Selir Rou
81
Bab 81: Para Cinta Pertama
82
Bab 82: Dua Kendi Cuka
83
Bab 83: Memberikan Anugerah
84
Bab 84: Kelinci Liar, Tak Bisa Lari!
85
Bab 85: Tidak Beres
86
Bab 86: Memberi Mandat
87
Bab 87: Percaya Saja
88
Bab 88: Akulah Ratumu!
89
Bab 89: Bagian yang Hilang
90
Bab 90: Mulai Curiga
91
Bab 91: Membuat Rencana
92
Bab 92: Mengapa Tidak Mungkin?
93
Bab 93: Dia Mengandung Keturunan Kekaisaran
94
Bab 94: Manja
95
Bab 95: Berbagi Kebahagiaan
96
Bab 96: Petunjuk Penting
97
Bab 97: Teguran Halus
98
Bab 98: Minta Orang
99
Bab 99: Rencana Fu Dou
100
Bab 100: Mengikuti Kata Hati
101
Bab 101: Niat Jahat
102
Bab 102: Membebaskan Orang
103
Bab 103: Gelagat Aneh
104
Bab 104: Menyimpan Rencana
105
Bab 105: Menerima Gugatan
106
Bab 106: Bau Konspirasi
107
Bab 107: Aku Tidak Akan Membiarkan Mereka Menahanmu!
108
Bab 108: Orang Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!