Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?

Rumah megang dengan halaman yang luas dan juga taman yang selalu terlihat indah dan terawat. Aruna menghembuskan nafas pelan sebelum dia masuk ke dalam rumah ini. Orang tua Johan sudah menyambutnya. Dia Ibu, wanita yang seumuran dengan Mamanya Jesika, dan selalu tersenyum ramah. Menerima Aruna dengan tangan terbuka. Dan dia, Ayah, pria dingin yang hanya sedikit berbicara. Tidak pandai berbasa-basi, tapi Aruna bisa merasakan jika Ayah juga tidak membencinya. Meski terkadang sikapnya begitu dingin, tapi Aruna tahu jika Ayah juga peduli pada pernikahan ini.

"Uh, akhirnya kalian datang juga. Kenapa lama sekali" ucap Ibu yang langsung memeluk Aruna.

"Iya Bu, aku tidak tahu akan pergi kesini. Jadi, Kak Jo memberitahunya secara mendadak. Oh ya, ini untuk Ibu" Aruna memberikan paper bag yang dia bawa untuk Ibu mertuanya ini. Berisi kue kesukaannya dari toko langganannya. "Semoga Ibu suka, ini dari toko langganan Ibu"

"Wah, tentu saja. Kue dari toko itu tidak pernah gagal. Bahkan Ibu sudah mencoba semua rasa, dan itu enak"

"Wah, benarkah? Sepertinya aku juga harus mencoba semua rasa deh"

"Iya, disana sangat enak. Entah siapa pembuatnya, tapi Ibu takjub dengan resep kuenya"

"Iya Bu"

Mereka pergi berdua ke ruang tengah, bahkan Ibunya mengabaikan Johan yang juga ada disana. Arvin menepuk bahu atasannya itu. "Sepertinya kau sudah tidak di anggap di keluarga ini. Lihatlah, hanya Aruna yang dipedulikan Ibumu. Jika saja Ibumu tahu apa yang telah kau lakukan pada Aruna, mungkin dia akan sangat marah padamu, Jo"

Johan hanya mendelik kesal pada Asistennya itu. "Jangan kurang ajar kau! Aku bisa memecatmu"

"Oh silahkan, aku menunggu hari itu. Karena aku yakin tidak akan ada yang kuat bersamamu selama bertahun-tahun seperti aku" ucap Arvin santai, dia berlalu meninggalkan Johan disana.

Johan hanya berdecak pelan dengan ucapan Arvin yang membuatnya kesal. Lalu dia segera menyusul ke ruang makan, disana Aruna terus dikuasai oleh Ibu. Bahkan Ayah saja tidak bisa berbuat apa-apa saat istrinya lebih memperhatikan menantunya.

"Aruna, kamu sakit ya? Kenapa semakin kesini tubuh kamu semakin kurus, wajah kamu juga pucat. Apa Johan banyak menyakitimu?" tanya Ibu dengan melirik tajam pada putranya itu.

Aruna tersenyum, dia menggeleng pelan. Tubuhnya kurus, memang dia sudah seperti ini sejak dulu. "Tidak Bu, kan memang Aruna sudah kecil sejak dulu. Memang tubuh Aruna saja yang seperti ini"

"Atau, jangan-jangan kamu ... hamil?"

Uhuk ... Johan langsung terbatuk-batuk saat mendengar ucapan Ibunya. Aruna hamil? Itu tidak mungkin, lagian dia baru semalam melakukannya. Dan Johan juga baru tahu jika Aruna masih dalam keadaan gadis, dan malam penjebakan itu, hanya sebuah karangan Aruna. Meski Johan belum tahu apa tujuannya melakukan itu.

"Kenapa kamu? Apa tidak mau punya anak dari Aruna? Dia 'kan istrimu, jadi wajar kalau hamil" ucap Ibu pada Johan yang jelas sekali terlihat sangat terkejut.

"Ah Ibu, kita baru menikah hampir dua bulan saja. Jadi, maka mungkin aku tiba-tiba hamil. Masih waktu yang terlalu singkat" ucap Aruna.

Meski aku berharap itu akan terjadi, meski Kak Johan tidak mau menerimanya, tidak papa. Aku akan pergi dan membawa anak itu untuk diriku sendiri. Setidaknya aku akan punya teman. Tapi, apa akan sempat untuk itu?

Aruna hanya tersenyum tipis dengan pemikirannya itu. Karena dia sadar hal itu mungkin tidak akan sempat dia rasakan. Waktu 3 bulan bukan waktu yang lama untuk bisa membuat Johan jatuh cinta padanya dan memberikan dia seorang keturunan. Hal yang terjadi semalam saja, mungkin hanya karena dia mabuk.

Tapi dia mabuk karena apa yang semalam? Jika hanya tentang pekerjaan, apa harus separah itu mabuknya?

Setelah selesai makan bersama, mereka pergi ke ruang tengah. Johan, Arvin dan Ayah yang selalu serius dan membahas pekerjaan setiap bertemu. Sementara Aruna di bawa Ibu ke Taman belakang untuk menyiram tanaman di sore hari ini. Bunga-bunga yang mulai bermekaran terlihat indah di bawah sinar mentari sore yang sudah hampir tenggelam. Menyisakan langit berwarna jingga yang begitu indah.

"Aruna, Ibu tahu jika Johan masih belum bisa membuka hati untukmu. Tapi, cobalah sedikit lagi ya. Semoga dia akan bisa membuka hatinya untuk kamu"

Aruna yang berdiri disamping Ibu yang sedang menyiram tanaman itu, hanya terdiam. Bingung harus menjawab apa, karena dia juga tidak tahu apa masih punya kesempatan untuk membuat suaminya jatuh cinta padanya, atau tidak.

Ini hanya tentang waktu yang terlalu singkat untuk Aruna bisa berjuang.

"Bu, apa yang paling disukai Kak Johan? Bulan depan adalah ulang tahunnya, aku ingin memberikan hadiah yang berkesan untuknya"

Ibu berhenti menyiram tanaman, dia menyimpan selang di atas tanah. Lalu, membawa Aruna untuk duduk di bangku taman disana.

"Sebenarnya Johan itu tidak punya sebuah hal khusus atau benda khusus yang dia sukai. Tapi, dia suka kue coklat. Dari kecil selalu menyukai itu, bahkan sampai sekarang"

Aruna tersenyum, dia mulai memikirkan hadiah dan kejutan seperti apa yang akan dia berikan pada suaminya ini. Memikirkannya saja sudah membuat Aruna bersemangat. Jika tentang Johan, maka semuanya akan terasa lebih menyenangkan bagi Aruna. Dia akan begitu bersemangat.

"Jadi bagaimana? Sudah terpikirkan mau buat apa? Kalau perlu bantuan, nanti beritahu Ibu saja. Ibu akan membantu"

Aruna mengangguk, dia merasa lega karena Ibu mertuanya ini sangat baik padanya. "Terima kasih ya Bu"

"Tidak masalah"

*

Kembali ke rumah setelah makan malam, meski Ibu meminta mereka untuk menginap, tapi Johan menolak dengan keras. Aruna juga paham, karena jika menginap di rumah orang tuanya, mana mungkin mereka bisa tidur pisah kamar.

"Kau istirahatlah, aku ada urusan sebentar"

"Kak Johan mau kemana?" tanya Aruna.

"Urusan sebentar, kau masuk saja duluan. Jangan menungguku!"

Dan Johan langsung pergi dari hadapannya. Aruna hanya menghela nafas pelan. Dia berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Mungkin dia ingin menemui Kak Jesika. Karena seharian ini tidak menemuinya"

Akhirnya Aruna hanya kembali kesepian di dalam kamar ini. Menikmati suasana malam dengan kesendiriannya. Menatap keluar jendela, dan diluar begitu gelap. Langit terlihat mendung sekarang, tidak ada bintang dan bulan yang menyinari.

Bayangan kejadian semalam tiba-tiba saja melintas dalam ingatan Aruna. Tanpa sadar dia tersenyum sendiri. "Seandainya dalam keadaan sadar, mungkin Kak Jo tidak akan melakukan itu. Mana mau dia melakukannya dengan perempuan yang sangat dia benci selama ini"

Mengingat tentang kata benci selalu membuat hati Aruna tersayat sakit. Sadar jika dia bukanlah wanita yang Johan inginkan. Dia hanya seorang wanita yang dibenci dan tidak diinginkan sampai saat ini.

"Waktu semakin cepat saja, apa aku bisa bertahan sampai perjanjian 3 bulan ini habis? Apa aku akan bisa membuatnya jatuh cinta? Meski hanya satu detik, untuk merasakan jatuh cinta padaku"

Tidak, mungkin dia bisa. Haha ... Aruna tertawa dalam hatinya, menertawakan dirinya sendiri yang terlalu banyak berharap dalam waktu 3 bulan ini. Yang jelas dia tidak akan pernah bisa membuat Johan jatuh cinta padanya.

Bersambung

Kasih bintang rate 5 dong ah.. Biar aku agak terhibur

Terpopuler

Comments

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

kasian runa,,,smangat sembuh ya run biar bisa bikin johan jatuh cinta

2025-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Yang Kau Inginkan!
2 Bawa Jesika Pulang
3 Aku Yang Harusnya Dipedulikan
4 Kenapa Marah?
5 Mencintaimu Adalah Luka
6 Jangan Menikahinya, Kak!
7 Beri Waktu 3 Bulan
8 Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!
9 Mencintai Tanpa Dicintai
10 Hanya Ingin Dicintai
11 Layani Aku?!
12 Tidak Benar-benar Menjebaknya
13 Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?
14 Tidur Satu Kamar
15 Hanya Menatapnya Dengan Kebencian
16 Malam Ulang Tahun Yang Gagal
17 Hanya Rasa Bersalah
18 Memakai Hadiah Dari Aruna
19 Mencintaimu, Aku Rela Terluka
20 Apa Hatinya Sudah Berpaling?
21 Sudah Terbiasa Terluka
22 Aku Pergi!
23 Pergi Dan Tak Kembali
24 Surat Terkahir
25 Tidak Punya Rumah Untuk Kembali
26 Biarkan Aku Sakit Karena Kehilangannya
27 Sudah Mencintai Sejak Lama
28 Terasa Berharga Setelah Tiada
29 Izinkan Aku Memperbaiki Semuanya
30 Janji Yang Terucap Dalam Hati
31 Harus Memilih Diantara Dua Nyawa
32 Cukur Saja Rambutku
33 Bertahan Untuk Bahagia Bersamaku
34 Hati Terlalu Besar Mencintainya
35 Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
36 Jangan Mengorbankan Bayiku!
37 Rumah Tempat Kamu Pulang
38 Kau Milikku Selamanya!
39 Foto Yang Terpajang
40 Sebuah Rekaman
41 Kehangatan Keluarga
42 Cahaya Hidupku
43 Biarkan Dia Kuat Untuk Bersamaku
44 Apa Aku Bisa Bertahan
45 Surat Terakhir Dari Gladys
46 Mengambil Keputusan
47 Dimana Bayiku?
48 Keinginan Ayah?
49 Bukan Tatapan Kebencian Lagi
50 Takut Kehilangan
51 Buah Dari Keikhlasan
52 Memberikan Hak?
53 Bekas Luka
54 Trauma Yang Nyata
55 Pernikahan Tersembunyi
56 Membawa Yulita Pulang
57 Hanya Teman
58 Menjadi Teman
59 Mencintai, Tidak Selalu Dicintai
60 Mencintai Dan Dicintai
61 Jika Itu Aruna, Aku Terima!
62 Mencarikan Istri Lain
63 Mempublikasikan Pernikahan
64 Menunjukan Seberapa Besar Cintanya
65 Bayi Siapa?
66 Ingin Merawatnya
67 Hanya Kecurigaan?
68 Bukan Hanya Bekas Luka
69 Luka Masa Lalu, Biarkan Berlalu
70 Apartemen Faas?
71 Anak Jesika?
72 Anaknya Johan
73 Yakin Bukan Anaknya
74 Tidak Punya Ikatan Batin
75 Bisakah Menerima Kembali?
76 Yang Terakhir Membuatnya Terluka
77 Ikuti Kata Hatimu
78 Apa Dia Juga Lelah?
79 Jangan Berpisah Denganku
80 Memang Bukan Anaknya
81 Haruskah Memberi Kesempatan Lagi?
82 Kesempatan Terakhir
83 Ternyata Di Malam Ulang Tahun Itu
84 Terima Kasih Sudah Bertahan
85 Lima Keinginan Sederhana
86 Jangan Terbebani
87 Jam Tangan Pasangan
88 Cinta Mengalahkan Ego Dan Kebencian
89 Resepsi Pernikahan
90 Final Episode
91 Hanya Wanita Kedua
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pernikahan Yang Kau Inginkan!
2
Bawa Jesika Pulang
3
Aku Yang Harusnya Dipedulikan
4
Kenapa Marah?
5
Mencintaimu Adalah Luka
6
Jangan Menikahinya, Kak!
7
Beri Waktu 3 Bulan
8
Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!
9
Mencintai Tanpa Dicintai
10
Hanya Ingin Dicintai
11
Layani Aku?!
12
Tidak Benar-benar Menjebaknya
13
Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?
14
Tidur Satu Kamar
15
Hanya Menatapnya Dengan Kebencian
16
Malam Ulang Tahun Yang Gagal
17
Hanya Rasa Bersalah
18
Memakai Hadiah Dari Aruna
19
Mencintaimu, Aku Rela Terluka
20
Apa Hatinya Sudah Berpaling?
21
Sudah Terbiasa Terluka
22
Aku Pergi!
23
Pergi Dan Tak Kembali
24
Surat Terkahir
25
Tidak Punya Rumah Untuk Kembali
26
Biarkan Aku Sakit Karena Kehilangannya
27
Sudah Mencintai Sejak Lama
28
Terasa Berharga Setelah Tiada
29
Izinkan Aku Memperbaiki Semuanya
30
Janji Yang Terucap Dalam Hati
31
Harus Memilih Diantara Dua Nyawa
32
Cukur Saja Rambutku
33
Bertahan Untuk Bahagia Bersamaku
34
Hati Terlalu Besar Mencintainya
35
Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
36
Jangan Mengorbankan Bayiku!
37
Rumah Tempat Kamu Pulang
38
Kau Milikku Selamanya!
39
Foto Yang Terpajang
40
Sebuah Rekaman
41
Kehangatan Keluarga
42
Cahaya Hidupku
43
Biarkan Dia Kuat Untuk Bersamaku
44
Apa Aku Bisa Bertahan
45
Surat Terakhir Dari Gladys
46
Mengambil Keputusan
47
Dimana Bayiku?
48
Keinginan Ayah?
49
Bukan Tatapan Kebencian Lagi
50
Takut Kehilangan
51
Buah Dari Keikhlasan
52
Memberikan Hak?
53
Bekas Luka
54
Trauma Yang Nyata
55
Pernikahan Tersembunyi
56
Membawa Yulita Pulang
57
Hanya Teman
58
Menjadi Teman
59
Mencintai, Tidak Selalu Dicintai
60
Mencintai Dan Dicintai
61
Jika Itu Aruna, Aku Terima!
62
Mencarikan Istri Lain
63
Mempublikasikan Pernikahan
64
Menunjukan Seberapa Besar Cintanya
65
Bayi Siapa?
66
Ingin Merawatnya
67
Hanya Kecurigaan?
68
Bukan Hanya Bekas Luka
69
Luka Masa Lalu, Biarkan Berlalu
70
Apartemen Faas?
71
Anak Jesika?
72
Anaknya Johan
73
Yakin Bukan Anaknya
74
Tidak Punya Ikatan Batin
75
Bisakah Menerima Kembali?
76
Yang Terakhir Membuatnya Terluka
77
Ikuti Kata Hatimu
78
Apa Dia Juga Lelah?
79
Jangan Berpisah Denganku
80
Memang Bukan Anaknya
81
Haruskah Memberi Kesempatan Lagi?
82
Kesempatan Terakhir
83
Ternyata Di Malam Ulang Tahun Itu
84
Terima Kasih Sudah Bertahan
85
Lima Keinginan Sederhana
86
Jangan Terbebani
87
Jam Tangan Pasangan
88
Cinta Mengalahkan Ego Dan Kebencian
89
Resepsi Pernikahan
90
Final Episode
91
Hanya Wanita Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!