Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!

"Apa?!" teriak Jesika yang cukup terkejut dengan ucapan Johan barusan. Dimana dia yang mengatakan tentang 3 bulan permintaan Aruna.

"Hanya tiga bulan, setelah itu dia akan pergi dan mengajukan perceraian. Itu tidak akan lama, dan aku tidak mungkin jatuh cinta padanya dalam waktu singkat seperti itu. Hanya kau yang aku sayangi"

Baiklah, apa Jesika bisa percaya? Sementara dia begitu was-was dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Takut jika Johan mungkin berpaling. Tapi untuk membantahnya juga tidak mungkin. Jesika tahu jika Johan sudah mengambil keputusan, maka dia akan sulit untuk mengubahnya.

"Baiklah jika hanya 3 bulan. Tapi janji untuk tidak jatuh cinta padanya" ucapnya manja.

Johan mengangguk, dia menarik wanitanya ke dalam pelukan. Mencintai Jesika bukan bau satu atau dua bulan, Johan berpacaran dengannya sudah hampir 2 tahun lamanya. Dan dia begitu mencintai gadis ini. Sejak dia yang pertama kali bertemu dengannya, dan mereka sampai berpacaran, semuanya membuat Johan mencintainya, dengan tulus.

"Aku tidak mungkin jatuh cinta padanya. Karena hanya kau yang mampu membuat aku jatuh cinta"

Johan kembali ke rumah setelah bertemu Jesika dan membicarakan tentang waktu 3 bulan untuk Aruna. Ketika sampai di rumah, dia melihat Aruna yang menunggunya dengan gaun tidur dan juga apa ... dia berias? Aruna benar-benar tidak seperti Aruna yang biasanya. Bibirnya tidak lagi terlihat pucat karena dia memoles pewarna bibir.

"Kak, mau makan bersama?"

Johan terdiam, dia sedikit tidak biasa dengan sikap Aruna yang terlihat lebih manis. Senyumannya yang begitu terlihat cerah, tidak seperti biasanya yang hanya menunjukan kesedihan.

"Kak, dalam waktu 3 bulan ini aku mohon untuk menuruti keinginan sederhana seperti ini. Aku tidak akan melarang kamu bersama dengan Johan. Tapi, aku ingin menjalani kehidupan pernikahan yang layak seperti kebanyakan orang. Bisa makan bersama, mengobrol tanpa ada emosi, dan juga jalan-jalan. Hanya 3 bulan Kak, aku mohon"

Lagi, Johan merasa tidak tega. Kali ini Aruna benar-benar tidak membuat masalah. Tidak lagi mengatakan tentang cinta atau apapun yang membuatnya kesal. Bahkan tidak lagi melarangnya untuk menemui Jesika.

"Asal kau tidak pernah membuat masalah dan melarang aku bertemu dengan Jesika. Maka aku akan turuti"

Aruna langsung tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Setidaknya dia bisa merasakan menjadi istri Johan yang sebenarnya. Aruna berdiri dan menghampiri Johan. Dia menatap tangan Johan dengan ragu. "Boleh aku mengganden tangan Kak Jo?"

"Hm, lakukanlah"

Aruna semakin bahagia, dia segera menggandeng tangan suaminya dan membawanya ke arah ruang makan. Disana ada Evi dan Mia, pelayan di rumah ini. Mereka berdua cukup terkejut melihat pasangan suami istri yang biasanya bertengkar ini, kini terlihat sangat rukun.

"Aku ambilkan makanan untuk Kak Jo ya"

Johan hanya mengangguk kecil, dia sedikit tidak biasa dengan sikap Aruna yang sekarang. Menerima makanan dari Aruna dengan sedikit tertegun, tangan mereka yang tidak sengaja bersentuhan saat Johan mengambil piring berisi makanan itu.

"Ayo dimakan Kak, habis ini kita menonton ya?"

"Hm"

Johan menatap istrinya yang terlihat begitu bahagia hanya dengan hal kecil seperti ini. Bahkan Johan baru menyadari jika senyuman Aruna sangat cantik. Dengan gigi gingsulnya yang semakin membuatnya manis saat dia tersenyum.

Aruna tidak bisa berhenti tersenyum ketika bisa makan satu meja bersama suaminya. Bahkan hal kecil seperti ini yang aku bayangkan. Hanya ingin bisa menghabiskan waktu bersamanya, sebelum aku benar-benar pergi dan tak kembali lagi. Gumamnya dalam hati.

Setelah makan malam, mereka benar-benar meluangkan waktu untuk menonton televisi. Layar besar di depannya sudah menayangkan film yang ingin mereka tonton. Aruna sengaja memilih film horor karena memang dia takut, tapi dia ingin mengambil kesempatan ini untuk bisa lebih dekat dengan suaminya.

Suara-suara mengerikan mulai terdengar, Aruna meremat tangannya sendiri karena takut. Sampai hantu muncul di layar televisi, dia langsung beringsut mendekat pada Johan.

"Aaaa..."

Johan terkejut dengan teriakan Aruna, lalu dia melirik ke sampingnya dan melihat Aruna yang ketakutan dengan mengangkat kedua kakinya ke atas sofa dengan kedua tangan menutup wajahnya. Johan tidak bisa menahan senyum, dia merasa lucu dengan tingkah Aruna ini.

"Jika kau takut, kenapa memilih film ini?"

Aruna sedikit melebarkan sela jarinya, melirik ke arah Johan. Dia tersenyum cengengesan. "Aku penasaran karena melihat di internet ratingnya tinggi. Tapi aku takut film horor"

Johan menggeleng pelan, merasa lucu dengan tingkah perempuan disampingnya. Ternyata tidak menyiksanya dan mengobrol dengannya, lebih baik. Begitulah dalam pikiran Johan saat ini.

"Kak, boleh pinjam tangannya? Aku takut"

Johan sedikit mengernyit tajam, merasa jika Aruna mulai memanfaatkan situasi. "Kau jangan melewati batas. Aku setuju dengan bersamamu selama 3 bulan. Tapi bukan berarti kau bisa memanfaatkan situasi!"

Aruna langsung terdiam dengan menunduk sedih. Akhirnya dia tidak banyak bicara lagi saat menonton. Apa yang dia inginkan, tidak akan bisa terwujud semuanya. Karena Johan pasti tidak akan memberikan banyak kesempatan dengannya. Jadi, berhenti berharap Aruna.

"Aaa..." Aruna kembali menutup matanya dengan teriakan yang keras saat hantu kembali muncul di layar televisi. "Kenapa hantunya menyeramkan sekali"

Johan melirik pada perempuan disampingnya. Lalu dia merentangkan tangannya, menutup mata Aruna dengan punggung tangannya. Hal itu cukup membuat Aruna terkejut, tapi akhirnya dia tersenyum. Meraih tangan Johan dan memegangnya untuk menutup matanya.

"Terima kasih"

"Kau berisik, jadi lebih baik tidak usah lihat filmnya"

Mendengar itu membuat Aruna hanya tersenyum. Setidaknya di hari pertama perjanjian 3 bulan mereka, Aruna sudah mendapatkan sedikit perhatian dari suaminya.

Setelah film selesai di putar, mereka pergi ke kamar masing-masing. Padahal Aruna ingin sekali bisa mengatakan jika dia ingin tidur satu kamar selama 3 bulan ini. Tapi tentunya tidak akan berani, karena tahu Johan pasti akan langsung menolak.

*

Pagi ini Aruna sudah bangun dengan ceria, kejadian kemarin cukup membuat tidurnya nyenyak. Meski luka di bagian bahunya masih terasa sakit. Tapi Aruna senang karena sudah tidak mendapatkan siksaan lagi dari suaminya.

Sudah mandi dan berganti pakaian, Aruna juga sedikit merias dirinya. Dia keluar dari kamar dan melihat Johan yang menuruni anak tangga, suaminya sudah siap dengan pakaian kerja.

"Kak, ayo sarapan dulu"

Johan menatap Aruna dengan mata elangnya, masih belum terbiasa dengan sikap Aruna saat ini. "Kau tidak perlu merias diri seperti itu, karena aku tetap tidak akan tertarik padamu!"

Aruna hanya tersenyum, meski terasa pedih dan menyakitkan saat mendengar ucapan tajam suaminya itu. Tapi dia sudah terbiasa.

Tidak papa Aruna, harus sadar jika waktu 3 bulan ini hanya sebuah keterpaksaan baginya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wuri Wuryati Tie

Wuri Wuryati Tie

si Jo demi batu kerikil sampai segitu nya membenci batu permata yg tertimbun lumpur.....

2025-02-02

0

Nanik Arifin

Nanik Arifin

seandainya Kau tahu Jo, yg kau benci saat ini, suatu saat akan kau rindukan

2025-01-13

0

ken darsihk

ken darsihk

Apa yang akan terjadi setelah tiga bulan berlalu penasaran

2025-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Yang Kau Inginkan!
2 Bawa Jesika Pulang
3 Aku Yang Harusnya Dipedulikan
4 Kenapa Marah?
5 Mencintaimu Adalah Luka
6 Jangan Menikahinya, Kak!
7 Beri Waktu 3 Bulan
8 Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!
9 Mencintai Tanpa Dicintai
10 Hanya Ingin Dicintai
11 Layani Aku?!
12 Tidak Benar-benar Menjebaknya
13 Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?
14 Tidur Satu Kamar
15 Hanya Menatapnya Dengan Kebencian
16 Malam Ulang Tahun Yang Gagal
17 Hanya Rasa Bersalah
18 Memakai Hadiah Dari Aruna
19 Mencintaimu, Aku Rela Terluka
20 Apa Hatinya Sudah Berpaling?
21 Sudah Terbiasa Terluka
22 Aku Pergi!
23 Pergi Dan Tak Kembali
24 Surat Terkahir
25 Tidak Punya Rumah Untuk Kembali
26 Biarkan Aku Sakit Karena Kehilangannya
27 Sudah Mencintai Sejak Lama
28 Terasa Berharga Setelah Tiada
29 Izinkan Aku Memperbaiki Semuanya
30 Janji Yang Terucap Dalam Hati
31 Harus Memilih Diantara Dua Nyawa
32 Cukur Saja Rambutku
33 Bertahan Untuk Bahagia Bersamaku
34 Hati Terlalu Besar Mencintainya
35 Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
36 Jangan Mengorbankan Bayiku!
37 Rumah Tempat Kamu Pulang
38 Kau Milikku Selamanya!
39 Foto Yang Terpajang
40 Sebuah Rekaman
41 Kehangatan Keluarga
42 Cahaya Hidupku
43 Biarkan Dia Kuat Untuk Bersamaku
44 Apa Aku Bisa Bertahan
45 Surat Terakhir Dari Gladys
46 Mengambil Keputusan
47 Dimana Bayiku?
48 Keinginan Ayah?
49 Bukan Tatapan Kebencian Lagi
50 Takut Kehilangan
51 Buah Dari Keikhlasan
52 Memberikan Hak?
53 Bekas Luka
54 Trauma Yang Nyata
55 Pernikahan Tersembunyi
56 Membawa Yulita Pulang
57 Hanya Teman
58 Menjadi Teman
59 Mencintai, Tidak Selalu Dicintai
60 Mencintai Dan Dicintai
61 Jika Itu Aruna, Aku Terima!
62 Mencarikan Istri Lain
63 Mempublikasikan Pernikahan
64 Menunjukan Seberapa Besar Cintanya
65 Bayi Siapa?
66 Ingin Merawatnya
67 Hanya Kecurigaan?
68 Bukan Hanya Bekas Luka
69 Luka Masa Lalu, Biarkan Berlalu
70 Apartemen Faas?
71 Anak Jesika?
72 Anaknya Johan
73 Yakin Bukan Anaknya
74 Tidak Punya Ikatan Batin
75 Bisakah Menerima Kembali?
76 Yang Terakhir Membuatnya Terluka
77 Ikuti Kata Hatimu
78 Apa Dia Juga Lelah?
79 Jangan Berpisah Denganku
80 Memang Bukan Anaknya
81 Haruskah Memberi Kesempatan Lagi?
82 Kesempatan Terakhir
83 Ternyata Di Malam Ulang Tahun Itu
84 Terima Kasih Sudah Bertahan
85 Lima Keinginan Sederhana
86 Jangan Terbebani
87 Jam Tangan Pasangan
88 Cinta Mengalahkan Ego Dan Kebencian
89 Resepsi Pernikahan
90 Final Episode
91 Hanya Wanita Kedua
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pernikahan Yang Kau Inginkan!
2
Bawa Jesika Pulang
3
Aku Yang Harusnya Dipedulikan
4
Kenapa Marah?
5
Mencintaimu Adalah Luka
6
Jangan Menikahinya, Kak!
7
Beri Waktu 3 Bulan
8
Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!
9
Mencintai Tanpa Dicintai
10
Hanya Ingin Dicintai
11
Layani Aku?!
12
Tidak Benar-benar Menjebaknya
13
Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?
14
Tidur Satu Kamar
15
Hanya Menatapnya Dengan Kebencian
16
Malam Ulang Tahun Yang Gagal
17
Hanya Rasa Bersalah
18
Memakai Hadiah Dari Aruna
19
Mencintaimu, Aku Rela Terluka
20
Apa Hatinya Sudah Berpaling?
21
Sudah Terbiasa Terluka
22
Aku Pergi!
23
Pergi Dan Tak Kembali
24
Surat Terkahir
25
Tidak Punya Rumah Untuk Kembali
26
Biarkan Aku Sakit Karena Kehilangannya
27
Sudah Mencintai Sejak Lama
28
Terasa Berharga Setelah Tiada
29
Izinkan Aku Memperbaiki Semuanya
30
Janji Yang Terucap Dalam Hati
31
Harus Memilih Diantara Dua Nyawa
32
Cukur Saja Rambutku
33
Bertahan Untuk Bahagia Bersamaku
34
Hati Terlalu Besar Mencintainya
35
Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
36
Jangan Mengorbankan Bayiku!
37
Rumah Tempat Kamu Pulang
38
Kau Milikku Selamanya!
39
Foto Yang Terpajang
40
Sebuah Rekaman
41
Kehangatan Keluarga
42
Cahaya Hidupku
43
Biarkan Dia Kuat Untuk Bersamaku
44
Apa Aku Bisa Bertahan
45
Surat Terakhir Dari Gladys
46
Mengambil Keputusan
47
Dimana Bayiku?
48
Keinginan Ayah?
49
Bukan Tatapan Kebencian Lagi
50
Takut Kehilangan
51
Buah Dari Keikhlasan
52
Memberikan Hak?
53
Bekas Luka
54
Trauma Yang Nyata
55
Pernikahan Tersembunyi
56
Membawa Yulita Pulang
57
Hanya Teman
58
Menjadi Teman
59
Mencintai, Tidak Selalu Dicintai
60
Mencintai Dan Dicintai
61
Jika Itu Aruna, Aku Terima!
62
Mencarikan Istri Lain
63
Mempublikasikan Pernikahan
64
Menunjukan Seberapa Besar Cintanya
65
Bayi Siapa?
66
Ingin Merawatnya
67
Hanya Kecurigaan?
68
Bukan Hanya Bekas Luka
69
Luka Masa Lalu, Biarkan Berlalu
70
Apartemen Faas?
71
Anak Jesika?
72
Anaknya Johan
73
Yakin Bukan Anaknya
74
Tidak Punya Ikatan Batin
75
Bisakah Menerima Kembali?
76
Yang Terakhir Membuatnya Terluka
77
Ikuti Kata Hatimu
78
Apa Dia Juga Lelah?
79
Jangan Berpisah Denganku
80
Memang Bukan Anaknya
81
Haruskah Memberi Kesempatan Lagi?
82
Kesempatan Terakhir
83
Ternyata Di Malam Ulang Tahun Itu
84
Terima Kasih Sudah Bertahan
85
Lima Keinginan Sederhana
86
Jangan Terbebani
87
Jam Tangan Pasangan
88
Cinta Mengalahkan Ego Dan Kebencian
89
Resepsi Pernikahan
90
Final Episode
91
Hanya Wanita Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!