16. Cemburu?

Kok aku kayak liat Raisa bareng cowok ya, apa perasaan aku aja? mungkin perasaan aja. Nih otak jadi nggak konsen deh, karena isinya dia semua. Batin Naufal menepis ucapannya.

Akhirnya Naufal menyelesaikan tugas kelompoknya bersama Sarah. Selama mengerjakan tugas, ia sama sekali tidak menggubris apapun cerita Sarah mengenai kisah hidupnya, sehingga membuat Sarah menjadi kesal.

"Udah mau pulang aja nih Fal? nggak ngobrol-ngobrol dulu?".

"Nggak, udah malam juga ini".

"Kamu pulangnya bawa kendaraan atau nggak? kalau nggak, nebeng sama aku aja" tawar Sarah.

"Nggak usah nggak apa-apa aku naik bis aja" tolak Naufal.

"Nggak ada loh bis yang beroperasi semalam ini".

Naufal menghentikan langkahnya, beberapa saat ia mulai berpikir.

Benar juga ya. Dimana ada bis beroperasi jam segini. Apa aku terima tawarannya aja.

"Gimana Fal? setuju nggak?" tanya Sarah membuyarkan lamunannya.

"Eh..iya".

"Ayo".

Akhirnya Naufal diantar oleh Sarah sampai ke rumah. Selama perjalanan, Sarah terus bercerita, namun Naufal hanya menanggapinya sedikit.

Sesampainya di rumah, Naufal mengucapkan terima kasih dan ingin turun dari mobil. Namun, tangannya ditahan oleh Sarah saat ia hendak turun.

"Ada apa?".

"Naufal aku.."

Sarah perlahan mulai mendekati Naufal, sedangkan Naufal terus mundur menjauhinya. Hingga akhirnya Naufal sudah mentok dan tidak bisa mundur lagi.

Tiba-tiba terdengar suara pintu rumah seperti ditendang, membuat keduanya yang sedang berada di mobil terkejut.

Mereka menoleh ke arah sumber suara, dan mendapati Raisa yang sudah berdiri tegap di depan pintu sambil memicingkan mata.

Sontak saja Naufal segera keluar dari mobil dan menuju ke arah Raisa.

"Ini nggak seperti yang kamu lihat kok" jelas Naufal.

"Nggak seperti apa maksudnya? memangnya yang aku lihat apa?".

"Bukan begitu, maksudnya aku nggak macam-macam.

Sarah yang melihat perdebatan antara kedua orang itu akhirnya turun dari mobilnya dan menghampiri Raisa dan Naufal.

"Hai, maaf mengganggu".

"Ngapain kamu turun?" tanya Raisa sinis.

"Ah..aku hanya ingin berkenalan dengan kakak. Naufal, apa ini kakak kamu?".

"Iya" kata Naufal dengan cepat.

"Oh iya perkenalkan aku Sarah kak, teman sekelas Naufal dan juga istri masa depannya" ucap Sarah malu-malu.

"Oh istri masa depan ya?".

Raisa melotot ke arah Naufal, membuatnya menggelengkan kepalanya tanda itu tidaklah benar.

"Ngomong-ngomong kenapa kamu anterin dia? kamu kan cewek, apa dunia ini udah terbalik ya?".

"Naufal ingin pulang naik bis, tapi karena jam segini bis nggak ada lagi makanya aku anterin pulang".

"Iya benar" sahut Naufal.

"Kalau gitu kenapa pulangnya malam banget, udah tau bis nggak ada kalau malam gini" ucap Raisa mencubit perut Naufal.

"Awww iya iya ampun" kata Naufal yang kesakitan.

"Lain kali jangan diulangin lagi, dan kamu siapa namanya? Sarimin?" ejek Raisa.

"Sarah kak" jawabnya mulai kesal.

"Oh iya, sorry lupa. Mending pulang aja deh, udah malam nggak baik anak cewek pulang telat".

"Iya saya pamit dulu ya kak, Naufal. Oh iya Naufal, besok kamu mau nggak aku jemput? kita bareng ke sekolah".

"Nggak usah, jangan jadi wanita murahan. Pergi aja, dia bisa naik bis" kata Raisa dengan cepat.

"Iya itu benar".

"Oke. Saya pamit kalau begitu" ucap Sarah dengan wajah bete.

"Assalamualaikum" singgung Raisa.

"Eh iya, Assalamualaikum" kata Sarah.

"Waalaikumsalam".

"Cepat masuk Naufal" lanjut Raisa.

Brak

Pintu tertutup sangat kencang membuat Sarah terkejut.

Gila apa ya, punya calon kakak ipar kayak gitu, bisa-bisa gue spot jantung dibuat tiap hari. Tapi nggak apa-apa, pokoknya aku harus menarik perhatian kakaknya biar bisa menerima aku.

Di dalam rumah, Naufal merasakan hawa mematikan disekelilingnya akibat tatapan menakutkan dari Raisa.

"Beb berhenti dong liatin kayak gitu".

"Bab beb bab beb. Kalau ada maunya aja baru panggil kayak gitu. Emang ya sesuai dugaan, dia tuh paling gatal dan berani. Nggak bisa tuh dibiarin" kesal Raisa.

"Aku aja nggak pernah gubris dia. Jadi, nggak usah dengerin dia juga".

"Tapi kenapa pas dia mau mendekat, kamu nggak langsung turun aja dari mobil? untung aja tadi aku lihat".

"Iya maaf. Dia tiba-tiba kayak gitu, jadi aku syok".

"Oke aku maafin. Tapi ada syaratnya".

"Apa syaratnya?".

"Mulai sekarang harus panggil aku beb".

"Tapi..".

"Nggak ada tapi-tapian. Mau dimaafin nggak?" potong Raisa.

"Iya deh".

"Oke. Panggil apa?".

"Beb".

"Ulangi dong, yang ikhlas".

"Iya beb".

"Uhhh tayangku imut banget" kata Raisa sambil mencubit pipi Naufal karena gemas.

"Udah, tidur aja sekarang. Udah malam ini".

"Iya beb".

Naufal hendak tidur, namun ditahan oleh Raisa.

"Apa lagi?"

"Aku bilang iya beb. Jadi jawabnya apa?".

"Oke beb".

"Nah gitu dong" ucap Raisa tersenyum puas.

Menyusahkan. Gumam Naufal yang masih bisa didengar oleh Raisa.

"Apa kamu bilang?".

"Nggak. Maksudnya, ayo kita tidur".

"Aku dengar loh tadi".

"Nggak beb, ayo tidur. Aku ngantuk banget nih" bujuk Naufal.

"Awas ya kalau bicara aneh-aneh".

"Iya nggak".

"Selamat tidur beb Naufal".

"Selamat tidur juga".

"Juga?".

"Eh maksudnya beb Raisa".

"Yang lengkap".

"Selamat tidur beb Raisa".

"Oke beb".

Raisa dan Naufal akhirnya tertidur, setelah berdebat kecil tentang nama panggilan mereka.

Keesokan harinya di sekolah, Raisa mulai menceritakan kekesalannya kepada teman gengnya.

"Dan lo semua tahu nggak? tuh cewek murahan katanya pengen jemput Naufal di rumah terus mau ke sekolah bareng. Nggak ada otak kan? benar-benar kesal gue" ucap Raisa berapi-api.

"Dih kalau gue, udah gue mutilasi tuh orang. Benar-benar nggak ada akhlak" ujar Dara.

"Iya dasar pelakor" sambung Sevia.

"Mending pulang sekolah nanti kita jalan-jalan ke mall. Gimana? setuju kan?" tanya Serly.

"Setuju" jawab ketiganya kompak.

Sepulang sekolah, keempat geng 'wanita buas' akhirnya pergi ke mall, hanya untuk sekedar mencuci mata dan menghilangkan stres mereka masing-masing.

"Eh gue kebelet nih" kata Raisa.

"Yah Sa, kenapa nggak bilang pas kita masih di lantai 1 tadi? ini lantai 3 loh" ucap Serly.

"Nggak apa-apa kalian disini aja. Gue turun dulu ya".

"Nggak perlu ditemenin nih?" tanya Sevia.

"Nggak. Gue pergi dulu ya, bye".

Raisa cepat-cepat turun ke lantai 1 untuk pergi ke toilet. Setelah merasa lega, Raisa keluar dari toilet dan berniat untuk ke lantai 3 lagi menemui teman-temannya.

Saat berjalan, ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria, yang membuatnya terjatuh ke lantai.

"Aww pelan-pelan dong jalannya" ucap Raisa kesakitan.

"Maaf mbak, sini saya bantu" kata pria misterius itu.

Saat Raisa menolehkan kepalanya ke atas, ia terkejut melihat pria yang menabraknya ternyata adalah Nathan, kakak Sarah.

"Loh Raisa".

"Nathan kan?".

"Iya benar. Kamu apa kabar? sendirian aja kesini?".

"Nggak kok, aku bareng sama teman-teman aku".

"Oh gitu".

"Kamu sendiri gimana? sendirian aja?".

"Iya nih. Aku datang untuk membeli jas kerja".

"Oh udah kerja? aku masih SMA. Berarti aku panggil kakak aja ya?".

"Iya terserah kamu aja" ucap Nathan sambil tersenyum.

Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba obrolan mereka terhenti karena sebuah suara.

"Kak Nathan, ngapain kakak kesini?".

Raisa dan Nathan menoleh dan mendapati Sarah sudah berdiri dihadapan mereka. Tidak sendirian, ternyata Sarah ditemani oleh Naufal, membuat Raisa terkejut.

"Eh Sarah. Kamu sendiri ngapain disini? kakak tadi lagi cari jas".

"Aku lagi jalan sama Naufal" ujar Sarah.

"Apa? nggak kok, tadi kita cuma beli keperluan sekolah karena kita sekelompok" ucap Naufal, memandangi Raisa.

"Eh, ini bukannya kakak kamu Naufal? kak Nathan kenal darimana?".

"Oh maksud kamu Raisa? iya aku kenal dia belum lama ini".

Raisa hanya tersenyum canggung mendengar perkataan Nathan. Ia menatap ke arah Naufal, terlihat seperti ada guratan kekesalan di wajahnya saat ini.

"Jadi kalian mau kemana?" tanya Sarah.

"Rencana aku mau ajak Raisa makan bersama".

"Oh kebetulan kita berdua juga belum makan. Kita bareng mereka aja gimana Naufal?" tanya Sarah pada Naufal.

Naufal masih terus menatap tajam ke arah Raisa, tanpa menjawab pertanyaan Sarah.

"Naufal? kamu dengar nggak?".

"Maaf, tadi kamu bilang apa?".

"Aku bilang kita makan bareng sama mereka".

"Nggak perlu. Aku harus pergi sekarang. Maaf ya, permisi".

"Loh Naufal kamu mau kemana? Naufal" teriak Sarah yang tidak digubris oleh Naufal.

"Kakak-kakak aku susul Naufal dulu ya. Kalian silahkan nikmati waktu bersama".

"Iya kamu hati-hati" kata Nathan kepada adiknya.

"Kalau begitu aku permisi dulu ya. Teman-teman aku udah nunggu soalnya".

"Ajak aja sekalian teman-teman kamu. Kita makan bareng semuanya".

"Nggak usah kak makasih. Nanti lain kali aja ya".

"Baiklah kalau begitu, kamu hati-hati".

"Iya kak".

Menarik juga. Katanya mereka berdua kakak adik, tapi kenapa aku lihat adiknya sangat kesal ya. Apa mereka beneran kakak beradik.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ITU SARAH NAKSIR NAUFAL, TU NATHAN PASTI NAKSIR RAISA.

2023-06-14

0

Rhenii RA

Rhenii RA

Gue/Aku?

2022-02-10

0

🌹🌺gemini🌺🌹

🌹🌺gemini🌺🌹

luccuuu

2020-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Raisa and the geng
2 2. Penjebakan
3 3. Keputusan
4 4. Pernikahan Mendadak
5 5. SAH
6 6. Makanan Pengantin Baru
7 7. Berantem Suami Istri
8 8. Belanja Bersama
9 9. Sekolah Baru
10 10. Lingerie
11 11. Micin Alami
12 12. Perhatian Suami
13 13. Panggilan Sayang
14 14. Ancaman Istri
15 15. Mengintai Suami
16 16. Cemburu?
17 17. Benih Cinta
18 18. Guru Baru
19 19. Pasangan Uwu
20 20. Terbongkarnya Rahasia
21 21. Bebeb Naufal
22 22. Godaan Maut Raisa
23 23. Ternyata...
24 24. Geng Wanita Buas
25 25. I Love You
26 26. Hukuman Untuk Istri
27 27. Suami Sakit
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Hari Kelulusan
30 30. Perayaan Kelulusan
31 31. Gagal Lagi
32 32. Mulai Bekerja
33 33. Ketua Menyebalkan
34 34. Kendaraan Baru
35 35. Pertempuran Sengit
36 36. Meminta Hak
37 37. Menjadi Seutuhnya
38 38. Pengumuman Tak Terduga
39 39. Happy Anniversary
40 40. Hadiah Terindah
41 41. Kemenangan Raisa
42 42. Perkelahian
43 43. Suami Terbaik
44 44. Bulan Madu
45 45. Menerkam Mangsa
46 46. Kemarahan
47 47. Jangan Pergi
48 48. Selamat Tinggal
49 49. Telah Siuman
50 50. Detektif Dadakan
51 51. Tercyduk Lagi
52 52. Pulang
53 53. Baby Boy
54 54. Membuat Syok
55 55. Gara-gara Drakor
56 56. Pertemuan Penuh Drama
57 57. Welcome Baby Boy
58 58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59 59. Baby El
60 60. Lika Liku Rumah Tangga
61 61. Potong Bawang
62 62. Belajar Masak
63 63. Jadi Agresif
64 64. Kejutan Gagal
65 65. Masa Orientasi
66 66. Kecewa
67 67. Mulai Goyah
68 68. Ingin Pisah
69 69. Berbaikan
70 70. Ospek
71 71. Mak Comblang
72 72. Mak Comblang (2)
73 Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Raisa and the geng
2
2. Penjebakan
3
3. Keputusan
4
4. Pernikahan Mendadak
5
5. SAH
6
6. Makanan Pengantin Baru
7
7. Berantem Suami Istri
8
8. Belanja Bersama
9
9. Sekolah Baru
10
10. Lingerie
11
11. Micin Alami
12
12. Perhatian Suami
13
13. Panggilan Sayang
14
14. Ancaman Istri
15
15. Mengintai Suami
16
16. Cemburu?
17
17. Benih Cinta
18
18. Guru Baru
19
19. Pasangan Uwu
20
20. Terbongkarnya Rahasia
21
21. Bebeb Naufal
22
22. Godaan Maut Raisa
23
23. Ternyata...
24
24. Geng Wanita Buas
25
25. I Love You
26
26. Hukuman Untuk Istri
27
27. Suami Sakit
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Hari Kelulusan
30
30. Perayaan Kelulusan
31
31. Gagal Lagi
32
32. Mulai Bekerja
33
33. Ketua Menyebalkan
34
34. Kendaraan Baru
35
35. Pertempuran Sengit
36
36. Meminta Hak
37
37. Menjadi Seutuhnya
38
38. Pengumuman Tak Terduga
39
39. Happy Anniversary
40
40. Hadiah Terindah
41
41. Kemenangan Raisa
42
42. Perkelahian
43
43. Suami Terbaik
44
44. Bulan Madu
45
45. Menerkam Mangsa
46
46. Kemarahan
47
47. Jangan Pergi
48
48. Selamat Tinggal
49
49. Telah Siuman
50
50. Detektif Dadakan
51
51. Tercyduk Lagi
52
52. Pulang
53
53. Baby Boy
54
54. Membuat Syok
55
55. Gara-gara Drakor
56
56. Pertemuan Penuh Drama
57
57. Welcome Baby Boy
58
58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59
59. Baby El
60
60. Lika Liku Rumah Tangga
61
61. Potong Bawang
62
62. Belajar Masak
63
63. Jadi Agresif
64
64. Kejutan Gagal
65
65. Masa Orientasi
66
66. Kecewa
67
67. Mulai Goyah
68
68. Ingin Pisah
69
69. Berbaikan
70
70. Ospek
71
71. Mak Comblang
72
72. Mak Comblang (2)
73
Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!