Raisa mengambil tangan Naufal dan mulai mencium telapak tangan suaminya. Setelah itu, Naufal terlihat mendekat ke arah Raisa dan mencium dahi Raisa.
"Ayo pengantin baru, foto bareng dong" ajak Dara.
"Serly cepat perbaiki make up lo, kita mau foto nih" ujar Dara lagi.
"Iya bentar, ingus gue masih keluar terus ini" kata Serly.
"Dih jorok banget deh, siapa suruh pake nangis segala" kata Sevia dengan malas.
"Lo kenapa sih Sevia marah-marah mulu heran deh, kan ingus gue nggak sengaja kena baju lo. Siapa suruh lo juga pake narik gue segala".
"Duh udah dong jangan pada berantem. Fotonya udah mau mulai nih, ayo kesini" potong Dara.
Akhirnya Naufal dan Raisa mengabadikan gambar dengan geng 'wanita buas'.
Selesai akad nikah, Naufal dan Raisa segera berganti pakaian untuk acara resepsi. Ya, acara mereka bersambung dan tidak ada jeda.
Selama acara resepsi berlangsung, Raisa merasa sangat kesal bahkan ingin acara itu cepat selesai karena banyak teman sekolahnya yang hadir, dan bergosip tentang video yang telah beredar viral di sekolahannya.
Kapan selesainya sih acara ini. Gumam Raisa yang masih di dengar oleh Naufal.
"Mukanya jangan ditekuk gitu, ayo senyum" bisik Naufal dengan suara pelan, agar orang lain tidak mendengarnya.
"Gimana mau senyum kalo yang lain malah bergosip tentang kita berdua, kedengaran lagi suara mereka, emang sengaja banget bikin orang emosi" kata Raisa kembali berbisik.
Tiba-tiba Naufal menggenggam tangan Raisa, membuat yang digenggam terkejut.
"Sabar, sebentar lagi selesai kok".
Raisa tersenyum malu-malu, ia tidak menyangka Naufal akan menggenggam tangannya setelah ciuman di dahi saat akad nikah tadi siang.
Akhirnya acara resepsi pun selesai. Hari ini, Naufal dan Raisa memutuskan untuk segera tinggal di rumah baru mereka yang diberikan oleh mama Siva dan papa Tio.
"Kenapa kalian buru-buru banget sih mau pindah di rumah baru? nggak mau nginap sehari dulu disini?" tanya mama Nia.
"Nggak ma. Kita pindah sekarang aja" kata Raisa.
"Mama ini kayak nggak tahu aja. Mereka kan mau malam pertama. Kalau disini nanti mereka nggak nyaman" celetuk papa Adit.
"Ih papa apaan sih. Kita cuma mau mandiri aja" kata Raisa lagi.
"Kalian hati-hati ya sayang. Naufal ingat, jaga Raisa dengan baik. Sekarang dia sudah menjadi istrimu" pesan mama Siva.
"Iya mama Naufal akan ingat. Kami pamit dulu ya"
"Dadah mama, papa, mamer, pamer" kata Raisa sambil melambaikan tangan kepada orang tua dan juga mertuanya.
Selama di perjalanan tidak ada percakapan diantara mereka. Mereka sibuk dengan dunia masing-masing yaitu handphone mereka.
"Sudah sampai nona, tuan" ucap supir.
"Terima kasih pak" kata Raisa dan Naufal bersamaan.
Mereka turun dari mobil dan mengambil koper mereka yang berada di bagasi.
"Naufal bantuin kek angkat nih koper, berat nih" keluh Raisa.
"Koper, koper siapa? siapa suruh banyak banget bawaannya" ucap Naufal sambil menyelonong masuk lebih dulu ke dalam rumah, meninggalkan Raisa sendirian bergelut dengan koper-kopernya.
"Dasar suami nggak ada romantis-romantisnya" teriak Raisa yang tidak dipedulikan oleh Naufal.
Setelah berhasil bergelut dengan koper, akhirnya Raisa bisa masuk ke dalam rumah. Diedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, rumah itu jauh lebih kecil daripada rumahnya dan hanya ada 1 lantai, tetapi terasa nyaman ditempati.
Raisa menuju ke sebuah ruangan di sebelah kiri, yang ternyata adalah kamar tidur mereka berdua. Ia duduk di kasur sambil menatap ke seluruh ruangan.
"Kamu nggak nyaman tinggal di tempat kecil kayak gini?" tanya Naufal yang tiba-tiba muncul dari arah pintu kamar.
"Nyaman kok" jawab Raisa.
"Besok aku akan mulai bekerja di kantor papa" kata Naufal sambil mendudukkan tubuhnya di kasur sebelah Raisa.
"Bagaimana dengan sekolahmu?".
"Aku akan sekolah sambil kerja".
"Kau akan bersekolah dimana?".
"Di dekat kantor papa, biar jaraknya lebih dekat"
"Pasti sulit ya" ujar Raisa tertunduk lesu.
"Tidak apa-apa. Kau juga pasti merasa sulit, karena harus mengurus rumah" kata Naufal mengusap punggung Raisa.
Krukk..krukk
"Ups maaf hehe" kata Raisa sambil memegang perutnya.
"Kamu lapar?" tanya Naufal.
Raisa mengangguk.
"Kamu bisa masak?" tanya Naufal lagi.
Raisa menggeleng pelan.
"Sepertinya pekerjaanku akan bertambah banyak karena harus mengajarimu masak" ucap Naufal, keluar dari kamar menuju ke arah dapur.
"Maaf, aku akan coba belajar dari internet" kata Raisa mengikuti langkah Naufal di belakang.
Naufal membalikkan tubuhnya, membuat Raisa yang tengah mengikuti Naufal menjadi terkejut.
"Ada apa?" tanya Raisa.
"Kamu harus belajar masak. Ayo aku akan ajarin".
Naufal membuka kulkas hanya ada beberapa butir telur disana. Ia mencoba membuka lemari dan hanya menemukan mie.
"Hari ini kita makan mie sama telur aja ya, karena cuma itu yang ada sekarang, besok kita belanja mingguan" ujar Naufal.
Raisa mengangguk setuju, ia tidak peduli jika makanan pertama pengantin baru sepertinya hanya lah mie dan telur saja, karena saat ini ia sudah sangat lapar.
"Tolong kamu nyalain kompor, aku mau masak air rebusan untuk mie"
Raisa terlihat bingung bagaiman cara menyalakan kompor, pasalnya selama ini ia tidak pernah menyentuh dapur sedikitpun.
"Kok belum nyala? kamu nggak tahu caranya nyalain kompor?".
"Iya" kata Raisa sambil mengangguk.
"Ya ampun" Naufal menepuk jidatnya, ia tidak menyangka bahwa seorang Raisa Nur Aziza anggota 'geng wanita buas' yang terkenal seantero sekolah bahkan tidak bisa menyalakan kompor.
"Kamu nggak boleh masak tanpa ada aku, bisa-bisa kamu malah ngebakar rumah ini lagi".
"Iya nggak bakal kok".
"Mendingan sekarang kamu buka bumbu mie nya, nanti aku aja yang masak" pinta Naufal.
Raisa segera menuruti apa yang disuruh Naufal.
Selesai makan, Raisa menawarkan diri untuk mencuci piring sedangkan Naufal memilih untuk mandi.
Setelah mencuci piring, Raisa menuju ke kamar hendak ingin mengambil hp nya, tetapi disaat yang bersamaan Naufal keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililit di pinggangnya, menampakkan tubuhnya yang sedikit berotot karena sering berolahraga.
"Akkhhhhh" teriak Raisa.
"Ada apa sih teriak malam-malam? nanti tetangga datang loh".
"Itu..kamu nggak pakai baju" kata Raisa sambil menutup matanya.
"Ya iyalah, orang baru habis mandi. Kamu nggak mandi?" tanya Naufal sambil memakai baju
"Aku mau mandi, tapi kamu cepetan pakai baju dulu".
Timbul ide jahat di kepala Naufal, ia cepat-cepat memakai pakaiannya dan mendekati Raisa yang masih menutup matanya.
"Memangnya kenapa kalau aku nggak mau pake? dulu kan kamu sering teriak-teriak kalau aku buka baju di sekolah pas olahraga" goda Naufal bergerak maju mendekati Raisa.
Raisa yang merasakan Naufal mulai mendekatinya, spontan bergerak mundur.
"Jangan mendekat" kata Raisa masih menutupi matanya dengan tangan.
Raisa terus mundur, ia tidak melihat ada tas di lantai sehingga ia menyenggolnya dan menjadi hilang keseimbangan, tanpa sadar ia menarik baju Naufal sehingga mereka berdua terjatuh ke atas tempat tidur.
Raisa pelan-pelan membuka matanya, ia menelan ludah melihat rambut Naufal yang basah karena baru saja keramas.
Mereka berdua terdiam beberapa saat dengan posisi Naufal menidih tubuh Raisa. Sampai akhirnya Naufal perlahan mendekatkan wajahnya pada Raisa. Merasa wajah Naufal semakin mendekat ke wajahnya membuat Raisa memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara Naufal berbisik di telinganya.
"Mandi sana, kamu bau".
Raisa membuka matanya, mendorong tubuh Naufal yang menidih tubuhnya dan segera berlari ke kamar mandi karena merasa malu.
"Naufal kurang ajar" teriaknya dari dalam kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
NAH DI BAB INI MENGATAKAN BANYAK TEMEN SEKOLAH MEREKA YG HADIR,jadi pernikahan mereka GAK DI RAHASIAIN dong..
2025-01-08
0
Sevi Hartanti
ngakak terus 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-03-14
0
A.0122
astaga pengantin baru makannya mie instan bknnya rendang
2021-03-11
1