8. Belanja Bersama

Naufal menarik napasnya panjang kemudian ia memanggil pelayan restoran lagi.

"Mbak pesan air mineral botol nya 1 lagi".

Raisa tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Naufal yang semakin hari semakin membuatnya menyukai pria yang merupakan suaminya itu.

Setelah sarapan, Raisa dan Naufal pergi ke sekolah tempat Naufal akan melanjutkan sekolahnya.

Sesampainya disana, semua mata tertuju kepada Naufal karena melihat wajah tampannya. Tentu saja Raisa yang melihat itu menjadi sangat kesal.

"Dih lo liat nggak tuh? wajah mereka kayak mesum banget ngeliatin lo, parah deh" ujar Raisa.

"Lo juga dulu kayak gitu kok".

"Apa? kapan?".

"Jangan pura-pura nggak tahu deh".

"Iya deh iya" kata Raisa dengan malas.

Mereka telah sampai di ruang kepala sekolah, dan masuk ke dalam ruangan.

"Jadi ini ya, yang namanya nak Naufal?" tanya ibu Tuti, kepala sekolah berumur 40 tahun yang masih jomblo.

"Namanya Naufal bu, bukan nak Naufal" celetuk Raisa yang mendapat tatapan tajam dari sang kepala sekolah.

"Ehem, maaf Naufal, perempuan ini siapa ya? apa dia juga mau masuk di sekolah ini?".

"Saya.." belum selesai Raisa berbicara, Naufal langsung memotongnya.

"Dia kakak saya bu. Dia cuma nganterin saya saja untuk mendaftar di sekolah ini kok".

Raisa menatap ke arah Naufal tidak terima, sedangkan yang ditatap malah cuek tidak peduli.

"Baiklah saya akan mengurus semua keperluan Naufal. Mulai besok Naufal bisa mulai bersekolah, nanti seragam batik sekolah ini nanti akan diberikan. Oh iya nomornya berapa? biar nanti saya telfon kalau baju batiknya sudah tersedia".

Saat Naufal akan menyebut nomornya, tiba-tiba Raisa mulai menyebutkan nomor terlebih dahulu. Tapi nomor yang disebut ternyata bukanlah milik Naufal, melainkan miliknya.

"Jadi nanti saya hubungi ya di nomor ini. Jangan lupa nanti simpan nomor ibu, kalau ada perlu apa-apa wa aja atau telfon" ujar ibu Tuti genit.

"Ba..baik bu".

"Kami pamit ya bu" lanjut Naufal.

"Iya. Terima kasih sudah mau masuk di sekolah ini ya Naufal" ibu Tuti menjulurkan tangannya, berjabat tangan dengan Naufal.

Saat Naufal ingin melepaskan tangannya, ibu Tuti menahannya. Naufal bingung harus berbuat apa, ia menatap Raisa ingin meminta pertolongan.

Seolah mengerti dengan tatapan Naufal, Raisa segera bertindak dengan melepaskan tangan Naufal dari genggaman ibu Tuti dan pamit keluar dari ruangan itu.

"Lo yakin mau sekolah disini? lo nggak lihat apa kepala sekolahnya aja model genit kayak gitu, apalagi murid-murid disini, pasti lebih genit lagi nantinya" cerocos Raisa.

"Memangnya kenapa? biarin aja mereka" kata Naufal dengan santainya.

"Biarin aja? gue nggak salah dengar nih? ingat lo udah punya istri".

"Huss..jangan keras-keras dong nanti kalo orang lain dengar gimana?".

"Biarin biar mereka tahu" Raisa berjalan mendahului Naufal saking kesalnya, kemudian ia memberhentikan langkahnya.

"Atau gue pindah disini juga?".

"Lo udah gila? sebentar lagi mau lulus, jangan aneh-aneh deh".

"Nanti lo genit lagi sama mereka".

"Nggak bakal, lo kan tahu gue orangnya gimana".

"Udah lah, mending kita ke supermarket dulu untuk belanja kebutuhan kita yang udah habis. Setelah itu lo pulang, terus gue pergi ke kantor papa" ujar Naufal.

"Ya udah. Ayo" Raisa mengaitkan lengannya ke lengan Naufal, dan mereka akhirnya pergi ke supermarket terdekat.

Mereka mulai berbelanja kebutuhan bahan makanan mereka dengan sangat irit. Tentu saja yang berbelanja adalah Naufal, karena Raisa tidak tahu sama sekali.

"Fal, beli cokelat itu ya, enak banget sumpah" tunjuk Raisa pada cokelat kesukaannya.

"Nggak" jawab Naufal, masih memilih-milih bahan makanan.

"Plis lah, sekali ini aja. Gue janji nggak beli yang lain deh" rengek Raisa.

"Kamu lihat harganya? itu mahal banget Raisa. 1 batang cokelat itu bisa beli bumbu makanan untuk 1 bulan kedepan, jadi jangan aneh-aneh. Kita harus irit harusnya kamu tahu itu" ucap Naufal dengan tegas.

Raisa diam, ia tidak bisa membantah perkataan suaminya. Padahal ia sangat menyukai cokelat itu, setiap orang tuanya pergi belanja pasti ia selalu titip cokelat itu.

Naufal melirik ke arah Raisa yang hanya diam, ia merasa sedikit bersalah karena sedikit membentak Raisa tadi.

"Maaf tadi gue udah bentak lo. Nanti kalo gue udah gajian, gue bakal beliin cokelat itu".

"Nggak apa-apa kok. Gue aja yang pikirannya masih kayak anak-anak" kata Raisa.

Mereka akhirnya menyelesaikan belanjaan, kemudian memutuskan untuk berpisah di supermarket itu.

"Lo pulang duluan ya. Gue mau lanjut ke kantor papa".

"Iya, hati-hati ya".

Naufal mengangguk dan segera pergi ke kantor papanya menggunakan angkutan umum.

Raisa juga memutuskan untuk pulang ke rumah menggunakan angkutan umum yang lain. Setelah sampai, ia mulai menata semua bahan-bahan makanan yang dibeli tadi di dapur. Ya, meskipun Raisa tidak tahu memasak, tapi ia merupakan anak yang suka kebersihan dan suka menata barang.

Setelah selesai menata seluruh bahan makanan, ia memutuskan mengirim pesan kepada sahabat-sahabatnya yaitu geng 'wanita buas'.

(R \= Raisa)

(Sv \= Sevia)

(Sr \= Serly)

(D \= Dara)

R : Hai babu-babu apa kabar kalian semua? tuan putri kangen banget nih😭

D : Babu mu ini juga kangen tuan putri buruk rupa😭💕

Sv : Gimana kabar lo Ra? kapan lo masuk sekolah? nggak seru kalau nggak ada loh nih.

Sr : Iya, pak botak udah rindu banget ngehukum kita berempat lagi.

R : 2 hari lagi gue masuk guys. Sabar ya, jangan rindu, berat. Biar pak botak saja.

Sr : Wah parah lo, gue bilangin pak botak🤣

R : Bilangin gue rindu banget wkwk

D : eh gimana malam pertama lo? enak nggak?

Sr : Iya gimana gue udah penasaran banget ini

Sv : kepo banget sih kalian

D : Dih Sevia, bilang aja kalo lo juga penasaran

R : Apaan, nggak ada tuh namanya malam pertama. Kita cuma tidur doang, miris banget kan? padahal gue juga udah berharap ditidurin Naufal.

Sr : Wah ada yang udah nggak tahan nih🤣

Sv : Gini aja untuk menghibur Raisa, mending kita ke rumahnya gimana?

D : Gue setuju

Sr : Setuju banget

R : Iya dateng aja, jangan lupa bawa makanan yang banyak ya, gue nggak bisa makan enak disini karena harus irit :(

D : Siap bos

Setelah selesai bertukar pesan di grup. Akhirnya pada siang hari, anggota geng 'wanita buas' telah sampai ke rumah Raisa.

"Silahkan masuk semua, akhirnya kalian datang juga. Gue rindu banget sama kalian" ucap Raisa memeluk sahabat-sahabatnya.

"Nih makanan buat lo, kita beliin banyak khusus untuk menghibur lo" ujar Serly.

"Terima kasih semuanya. Ayo masuk" ajak Raisa.

Mereka akhirnya makan sambil mengobrol, saking serunya mengobrol mereka tidak sadar hari sudah mulai hampir gelap, dan Naufal baru saja kembali dari kantor.

Saat Naufal masuk ke dalam rumah, alangkah terkejutnya ia melihat sampah berserakan dimana-mana, dan keempat wanita itu tertawa-tawa di ruang tv.

Naufal menghela napasnya kasar kemudian membanting pintu dengan keras, membuat keempat wanita yang tadinya sedang tertawa menjadi diam.

"Ups suaminya marah nih kayaknya. Yuk pulang" bisik Dara.

"Eh tunggu dong, masa gue aja yang dimarahin kalian juga harus dong, ingat pasal 4" kata Raisa terlihat panik.

"Sorry Ra, kita lupain dulu pasal-pasalnya, ini menyangkut rumah tangga lo, kita nggak mau ikut campur. Bye" ucap Serly.

"Maaf ya Ra, daah" tambah Sevia.

Mereka akhirnya pamit pulang, dan menyisahkan Raisa sendirian yang sedang ditatap tajam oleh Naufal.

"Naufal gue bisa jelasin, jadi ini.."

"Ke kamar sekarang" kata Naufal dengan dinginnya dan berlalu pergi lebih dahulu ke kamar.

Wah dipanggil ke kamar. Gimana kalau gue hukumannya harus tidur dengan dia? aww gue suka, harus cepat-cepat susul ke kamar nih.

Terpopuler

Comments

azril arviansyah

azril arviansyah

lanjut

2022-08-28

0

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Noufal.. kyknya lebih dewasa disini.. disbanding raisa

2022-06-13

0

Emma_ku

Emma_ku

hahah gesreknya raisa🤣🤣

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Raisa and the geng
2 2. Penjebakan
3 3. Keputusan
4 4. Pernikahan Mendadak
5 5. SAH
6 6. Makanan Pengantin Baru
7 7. Berantem Suami Istri
8 8. Belanja Bersama
9 9. Sekolah Baru
10 10. Lingerie
11 11. Micin Alami
12 12. Perhatian Suami
13 13. Panggilan Sayang
14 14. Ancaman Istri
15 15. Mengintai Suami
16 16. Cemburu?
17 17. Benih Cinta
18 18. Guru Baru
19 19. Pasangan Uwu
20 20. Terbongkarnya Rahasia
21 21. Bebeb Naufal
22 22. Godaan Maut Raisa
23 23. Ternyata...
24 24. Geng Wanita Buas
25 25. I Love You
26 26. Hukuman Untuk Istri
27 27. Suami Sakit
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Hari Kelulusan
30 30. Perayaan Kelulusan
31 31. Gagal Lagi
32 32. Mulai Bekerja
33 33. Ketua Menyebalkan
34 34. Kendaraan Baru
35 35. Pertempuran Sengit
36 36. Meminta Hak
37 37. Menjadi Seutuhnya
38 38. Pengumuman Tak Terduga
39 39. Happy Anniversary
40 40. Hadiah Terindah
41 41. Kemenangan Raisa
42 42. Perkelahian
43 43. Suami Terbaik
44 44. Bulan Madu
45 45. Menerkam Mangsa
46 46. Kemarahan
47 47. Jangan Pergi
48 48. Selamat Tinggal
49 49. Telah Siuman
50 50. Detektif Dadakan
51 51. Tercyduk Lagi
52 52. Pulang
53 53. Baby Boy
54 54. Membuat Syok
55 55. Gara-gara Drakor
56 56. Pertemuan Penuh Drama
57 57. Welcome Baby Boy
58 58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59 59. Baby El
60 60. Lika Liku Rumah Tangga
61 61. Potong Bawang
62 62. Belajar Masak
63 63. Jadi Agresif
64 64. Kejutan Gagal
65 65. Masa Orientasi
66 66. Kecewa
67 67. Mulai Goyah
68 68. Ingin Pisah
69 69. Berbaikan
70 70. Ospek
71 71. Mak Comblang
72 72. Mak Comblang (2)
73 Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Raisa and the geng
2
2. Penjebakan
3
3. Keputusan
4
4. Pernikahan Mendadak
5
5. SAH
6
6. Makanan Pengantin Baru
7
7. Berantem Suami Istri
8
8. Belanja Bersama
9
9. Sekolah Baru
10
10. Lingerie
11
11. Micin Alami
12
12. Perhatian Suami
13
13. Panggilan Sayang
14
14. Ancaman Istri
15
15. Mengintai Suami
16
16. Cemburu?
17
17. Benih Cinta
18
18. Guru Baru
19
19. Pasangan Uwu
20
20. Terbongkarnya Rahasia
21
21. Bebeb Naufal
22
22. Godaan Maut Raisa
23
23. Ternyata...
24
24. Geng Wanita Buas
25
25. I Love You
26
26. Hukuman Untuk Istri
27
27. Suami Sakit
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Hari Kelulusan
30
30. Perayaan Kelulusan
31
31. Gagal Lagi
32
32. Mulai Bekerja
33
33. Ketua Menyebalkan
34
34. Kendaraan Baru
35
35. Pertempuran Sengit
36
36. Meminta Hak
37
37. Menjadi Seutuhnya
38
38. Pengumuman Tak Terduga
39
39. Happy Anniversary
40
40. Hadiah Terindah
41
41. Kemenangan Raisa
42
42. Perkelahian
43
43. Suami Terbaik
44
44. Bulan Madu
45
45. Menerkam Mangsa
46
46. Kemarahan
47
47. Jangan Pergi
48
48. Selamat Tinggal
49
49. Telah Siuman
50
50. Detektif Dadakan
51
51. Tercyduk Lagi
52
52. Pulang
53
53. Baby Boy
54
54. Membuat Syok
55
55. Gara-gara Drakor
56
56. Pertemuan Penuh Drama
57
57. Welcome Baby Boy
58
58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59
59. Baby El
60
60. Lika Liku Rumah Tangga
61
61. Potong Bawang
62
62. Belajar Masak
63
63. Jadi Agresif
64
64. Kejutan Gagal
65
65. Masa Orientasi
66
66. Kecewa
67
67. Mulai Goyah
68
68. Ingin Pisah
69
69. Berbaikan
70
70. Ospek
71
71. Mak Comblang
72
72. Mak Comblang (2)
73
Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!