15. Mengintai Suami

Hai hai apa kabarnya semua 😊

Mohon maaf ya author belum bisa up banyak 🙏

Sebagai permintaan maaf author, hari ini author up 2x. Semoga bisa mengobati rindu kalian sama Raisa dan Naufal yang unyu-unyu 😘

Terima kasih 💕

...****************...

Darimana dia bisa tahu aku satu kelompok dengan Sarah? apa dia punya mata-mata disini. Ngeri banget deh kalau sampai ***** aku dipotong. Mana masih perjaka lagi.

Naufal masih melongo membaca pesan yang dikirim Raisa, sampai akhirnya ia tersadar saat Sarah menyapanya.

"Hai Naufal sendirian aja nih makannya, aku temenin ya".

"Eh..apa?" tanya Naufal yang masih tidak fokus.

"Aku bilang aku temenin makan ya".

"Nggak usah, aku udah selesai kok".

"Tapi itu makanannya masih banyak loh. Yakin udah selesai?".

"Iya udah kenyang. Aku pergi dulu".

"Eh tunggu" tahan Sarah, memegangi lengan Naufal.

Naufal yang merasa risih lengannya dipegang, langsung melepaskannya secepat mungkin.

"Ada apa lagi?".

"Begini, kita kan satu kelompok. Nanti kerja kelompoknya dimana?".

"Aku aja yang kerja sendiri, tenang aja".

Naufal masih terbayang dengan ancaman Raisa, ia tidak berani membuat macan itu bangun.

"Nggak bisa dong, nanti guru marah lagi kalau kamu kerjanya sendiri. Pokonya kerjanya harus bareng".

"Baiklah, tapi nanti aku kasih tahu tempat dan jamnya".

"Oke. Nomor kamu berapa?".

"Apa?".

"Katanya mau kasih tahu tempat dan jamnya. Berarti harus ada nomor kamu dong buat hubungin".

"Yaudah, mana hp kamu" kata Naufal dengan terpaksa.

Sarah tampak bahagia, ia kemudian menyodorkan hpnya kepada Naufal.

"Ini".

Naufal segera mengetik nomor teleponnya kemudian berlalu pergi.

"Yes akhirnya aku dapat juga nomornya. Bagus, ada peningkatan juga" ucap Sarah tersenyum puas.

Sepulang sekolah, seperti biasa Naufal pergi bekerja ke kantor ayahnya sedangkan Raisa pulang ke rumah.

Lagi-lagi saat pulang sekolah, Raisa mendapati makanan sudah tersaji di meja makan, tidak lupa dengan surat disampingnya.

Aku buatin nasi goreng spesial buat kamu. Semoga suka ya, dan maaf tentang Sarah, aku satu kelompok dengan dia juga dipilih oleh guru, jadi aku nggak bisa berbuat apa-apa. Aku harap kamu mengerti.

Naufal

"Ya ampun baca surat dari Naufal tiap hari aja udah buat aku meleleh, apalagi kalau disayang sama dia, udah pingsan mungkin".

Raisa bergegas makan makanan buatan Naufal kemudian seperti biasa, ia membersihkan seisi rumah.

Setelah selesai membersihkan, ia memilih untuk mandi kemudian menonton TV sambil menunggu Naufal pulang.

Tidak lama kemudian, pintu diketuk. Raisa dengan cepat bangkit dari sofa dan membuka pintu.

"Suamiku udah pulang. Aku rinduuuu" ucap Raisa langsung memeluk tubuh Naufal.

"Eh berhenti peluk dong" kata Naufal.

"Kenapa?".

"Aku belum mandi".

"Nggak apa-apa, walaupun belum mandi suamiku tetap wangi kok" kata Raisa kembali memeluk tubuh Naufal.

Naufal tersenyum sekilas, ia membiarkan Raisa memeluknya sedikit lebih lama sebelum akhirnya Raisa melepas pelukannya.

"Beb mandi aja dulu. Oh iya beb mau makan apa?".

"Emangnya kamu udah bisa masak?".

"Ya enggak, maksudnya biar aku gojek aja hehe".

"Oh kirain udah tahu. Nggak usah pesan, tadi di kantor aku udah makan kok".

"Makan bareng siapa?" tanya Raisa menatap tajam Naufal.

"Dengan papa. Mata kamu jangan kayak gitu, nakutin tau mirip macan".

"Biarin, biar macan ini langsung mencabik-cabik kalau suaminya macam-macam".

Naufal menelan ludah mendengar perkataan Raisa yang mengancam.

"Aku mandi dulu ya".

Raisa mengangguk.

Saat Naufal sedang mandi, Raisa menuju ke pekarangan rumahnya melihat sayuran yang baru ditanamnya beberapa hari lalu.

Ya, Raisa dan Naufal menanam beberapa sayuran untuk menghemat pembelian bahan makanan mereka.

Saat sedang asyik menyiram tanaman, Raisa dikejutkan oleh suara kucing yang tiba-tiba muncul disebelahnya.

Meoww

"Ya ampun kaget. Kucing darimana ini? ih kamu lucu deh" ucap Raisa membelai lembut kucing itu.

Meoww

"Kamu lapar ya? tunggu aku ambilin makanan ya".

Raisa pergi ke dapur, ia mengambil sepotong sosis kemudian diberikannya kepada si kucing.

"Maaf ya cuma ini yang ada, kami miskin nggak ada makanan lain. Semoga kamu suka" ucapnya lagi.

Kucing itu terlihat sangat kelaparan, karena melahap makanannya sangat cepat.

Saat sedang bermain dengan kucing, tiba-tiba Naufal yang baru saja mandi muncul menemui Raisa.

"Kucing darimana ini? lucu banget".

"Iya, lucu kan? kayak aku" kata Raisa bertingkah imut.

Naufal hanya melirik sekilas Raisa, kemudian ia beralih menatap sang kucing yang menarik perhatiannya sejak tadi, lalu ia mengangkat kucing itu kedalam pelukannya.

"Aku pengen deh jadi kucingnya".

"Kenapa begitu?".

"Karena bisa dipeluk dan dielus kamu".

Naufal tertawa sangat kencang, Raisa yang melihat itu menjadi bingung.

"Kok ketawa sih".

"Habisnya kamu lucu".

"Lucu kenapa?".

"Masa mau jadi kucing sih. Dimana-mana kamu lebih beruntung daripada kucing ini".

"Beruntung gimana? kamu kan nggak pernah dekatin aku, liat aku aja kayaknya malas banget".

"Tapi aku udah pernah ci..".

Naufal menghentikan ucapannya, ia teringat kalau Raisa tidak mengetahui ciuman mendadaknya saat dirinya sedang tertidur.

"Pernah apa?".

"Nggak, maksud aku pernah megang tangan kamu juga. Udah lah nggak usah dibahas lagi, ayo masuk".

Naufal segera masuk kedalam rumah setelah menurunkan kucing dalam pelukannya. Ia menghindari pertanyaan lebih dari Raisa.

Iya juga ya, ngapain pengen jadi kucing. Buktinya kucing nggak bisa tidur disebelah dia, sedangkan aku bisa hehe.

Raisa tersenyum puas, kemudian masuk menyusul Naufal.

"Besok malam aku izin ya".

"Izin kemana?".

"Kerja tugas sama Sarah".

"Terus cuma berdua dong?".

"Iya. Tenang aja aku nggak bakal ngapa-ngapain".

"Iya kamu nggak, tapi dia pasti ngapa-ngapain kamu".

"Kamu cemburu?".

"Ya iyalah".

Hening sesaat.

"Jadi mau kerja tugas dimana?".

"Di perpustakaan".

"Apa? di perpustakaan malam-malam? jangan kesana, sunyi banget".

"Nggak bisa kerjanya sore aja?" tanya Raisa lagi.

"Nggak bisa, kan kamu tahu aku kerja" jawab Naufal.

"Pokoknya jangan ke tempat sepi, harus tempat ramai kalau mau pergi".

"Yaudah di restoran aja".

"Apa?" lagi-lagi Raisa terkejut.

"Kan katanya rame, ya di restoran rame".

"Yaudah boleh, tapi awas aja kalau macam-macam. Nggak bakal aku maafin" ucap Raisa.

"Iya beb".

"Apa? ulangin coba, aku nggak salah dengar kan".

"Dengar apa sih, nggak jelas".

"Ih yang tadi kamu bilang, kamu bilang beb kan?".

"Nggak tahu, aku mau tidur".

"Beb ulangin. Aku mau dengar lagi" mohon Raisa.

"Nggak mau, siapa suruh nggak dengar".

"Jahat" teriak Raisa.

"Hahahaha".

Keesokan harinya sesuai perkataan Naufal, malam ini ia akan pergi ke restoran untuk mengerjakan tugas kelompok bersama Sarah.

Raisa yang penasaran setengah mati dengan wajah Sarah itu, akhirnya memutuskan untuk mengintai suaminya diam-diam.

Sesampainya di restoran yang dituju Naufal, ia diam-diam mengintip tidak jauh dari tempat Naufal dan Sarah duduk.

Saat sedang sibuk mengintip, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah suara dari belakang.

"Lagi ngintip siapa mbak?".

Raisa membalikkan badannya dan melihat seorang pria tampan tepat di belakangnya.

Kok ganteng ya. Ya ampun sadar Raisa, udah punya suami masih aja ganjen.

"Eh nggak kok, lagi liatin tanaman ini" tunjuk Raisa pada tanaman dihadapannya.

"Yakin? bukannya liatin dua orang yang lagi duduk disana?" ucap sang pria.

"Eh, tahu darimana?".

"Karena aku juga lagi liatin mereka".

"Kenapa bisa?".

"Perempuan itu adalah adik aku".

Oh jadi ini kakaknya si Sarah itu. Batin Raisa.

"Kalau kamu, siapa laki-laki itu?" tanyanya lagi.

Raisa terlihat bingung, ia dan Naufal sudah berjanji untuk merahasiakan pernikahan mereka.

"Engg..itu..itu juga adik laki-laki aku" ucap Raisa tergagap.

"Wah yang benar? jadi kita para kakak lagi mengintai adik sendiri? luar biasa ya bisa sehati".

"Hehe iya ya" kata Raisa dengan canggung.

"Oh iya kenalin namaku Jonathan, panggil aja Nathan. Kamu siapa?" tanya Nathan sambil mengulurkan tangannya.

"Eh..aku Raisa" ucapnya, menyambut uluran tangan Nathan.

"Nama yang cantik, sesuai dengan orangnya".

"Ma..makasih".

Kalau biasanya Raisa sering menggoda pria, kali ini ia tiba-tiba menjadi tidak berkutik. Ia juga risih diperhatikan oleh Nathan. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk pulang.

"Eh aku pulang dulu ya".

"Nggak jadi ngintainya?".

"Nggak, udah malam juga".

"Bawa kendaraan? atau mau dianterin?".

"Ada kok kendaraan. Oke duluan ya, bye" ucap Raisa terburu-buru".

"Bye, hati-hati".

Menarik juga ya, lucu lagi.

Naufal yang sedang mengerjakan tugasnya, sekilas seperti melihat sosok istrinya.

Kok aku kayak liat Raisa bareng cowok ya, apa perasaan aku aja? mungkin perasaan aja. Nih otak jadi nggak konsen deh, karena isinya dia semua. Batin Naufal menepis ucapannya.

Terpopuler

Comments

RossyNara

RossyNara

sainganmu muncul Fal.hati2 harus extra jaga Raisa.

2024-05-06

0

TiraMishu™

TiraMishu™

wah Raisa👏👏

2022-08-31

0

Siti Dewi Mutmainah

Siti Dewi Mutmainah

kapan sih bucin nya Thor!?

2022-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Raisa and the geng
2 2. Penjebakan
3 3. Keputusan
4 4. Pernikahan Mendadak
5 5. SAH
6 6. Makanan Pengantin Baru
7 7. Berantem Suami Istri
8 8. Belanja Bersama
9 9. Sekolah Baru
10 10. Lingerie
11 11. Micin Alami
12 12. Perhatian Suami
13 13. Panggilan Sayang
14 14. Ancaman Istri
15 15. Mengintai Suami
16 16. Cemburu?
17 17. Benih Cinta
18 18. Guru Baru
19 19. Pasangan Uwu
20 20. Terbongkarnya Rahasia
21 21. Bebeb Naufal
22 22. Godaan Maut Raisa
23 23. Ternyata...
24 24. Geng Wanita Buas
25 25. I Love You
26 26. Hukuman Untuk Istri
27 27. Suami Sakit
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Hari Kelulusan
30 30. Perayaan Kelulusan
31 31. Gagal Lagi
32 32. Mulai Bekerja
33 33. Ketua Menyebalkan
34 34. Kendaraan Baru
35 35. Pertempuran Sengit
36 36. Meminta Hak
37 37. Menjadi Seutuhnya
38 38. Pengumuman Tak Terduga
39 39. Happy Anniversary
40 40. Hadiah Terindah
41 41. Kemenangan Raisa
42 42. Perkelahian
43 43. Suami Terbaik
44 44. Bulan Madu
45 45. Menerkam Mangsa
46 46. Kemarahan
47 47. Jangan Pergi
48 48. Selamat Tinggal
49 49. Telah Siuman
50 50. Detektif Dadakan
51 51. Tercyduk Lagi
52 52. Pulang
53 53. Baby Boy
54 54. Membuat Syok
55 55. Gara-gara Drakor
56 56. Pertemuan Penuh Drama
57 57. Welcome Baby Boy
58 58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59 59. Baby El
60 60. Lika Liku Rumah Tangga
61 61. Potong Bawang
62 62. Belajar Masak
63 63. Jadi Agresif
64 64. Kejutan Gagal
65 65. Masa Orientasi
66 66. Kecewa
67 67. Mulai Goyah
68 68. Ingin Pisah
69 69. Berbaikan
70 70. Ospek
71 71. Mak Comblang
72 72. Mak Comblang (2)
73 Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Raisa and the geng
2
2. Penjebakan
3
3. Keputusan
4
4. Pernikahan Mendadak
5
5. SAH
6
6. Makanan Pengantin Baru
7
7. Berantem Suami Istri
8
8. Belanja Bersama
9
9. Sekolah Baru
10
10. Lingerie
11
11. Micin Alami
12
12. Perhatian Suami
13
13. Panggilan Sayang
14
14. Ancaman Istri
15
15. Mengintai Suami
16
16. Cemburu?
17
17. Benih Cinta
18
18. Guru Baru
19
19. Pasangan Uwu
20
20. Terbongkarnya Rahasia
21
21. Bebeb Naufal
22
22. Godaan Maut Raisa
23
23. Ternyata...
24
24. Geng Wanita Buas
25
25. I Love You
26
26. Hukuman Untuk Istri
27
27. Suami Sakit
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Hari Kelulusan
30
30. Perayaan Kelulusan
31
31. Gagal Lagi
32
32. Mulai Bekerja
33
33. Ketua Menyebalkan
34
34. Kendaraan Baru
35
35. Pertempuran Sengit
36
36. Meminta Hak
37
37. Menjadi Seutuhnya
38
38. Pengumuman Tak Terduga
39
39. Happy Anniversary
40
40. Hadiah Terindah
41
41. Kemenangan Raisa
42
42. Perkelahian
43
43. Suami Terbaik
44
44. Bulan Madu
45
45. Menerkam Mangsa
46
46. Kemarahan
47
47. Jangan Pergi
48
48. Selamat Tinggal
49
49. Telah Siuman
50
50. Detektif Dadakan
51
51. Tercyduk Lagi
52
52. Pulang
53
53. Baby Boy
54
54. Membuat Syok
55
55. Gara-gara Drakor
56
56. Pertemuan Penuh Drama
57
57. Welcome Baby Boy
58
58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59
59. Baby El
60
60. Lika Liku Rumah Tangga
61
61. Potong Bawang
62
62. Belajar Masak
63
63. Jadi Agresif
64
64. Kejutan Gagal
65
65. Masa Orientasi
66
66. Kecewa
67
67. Mulai Goyah
68
68. Ingin Pisah
69
69. Berbaikan
70
70. Ospek
71
71. Mak Comblang
72
72. Mak Comblang (2)
73
Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!