11. Micin Alami

Serly, Sevia dan Dara memberikan jempol ke arah Raisa tanda respect kepada teman satunya itu.

"Lo tumben banget nggak terlambat tadi, ada apa emang?" tanya Dara.

"Nanti gue cerita guys, sekarang kita nikmatin dulu hukumannya" jawab Raisa.

Bel tanda istirahat berbunyi, menandakan hukuman untuk geng 'wanita buas' pun telah berakhir.

"Yuk ke kantin gue nggak kuat lagi, gila hampir pingsan gue di tengah lapangan" cerocos Serly.

"Iya benar banget, tuh pak botak tambah kejam aja" ucap Dara.

"Cuss kita serbu bakso mang tatang dengan tambahan cinta dari keringatnya yang bercucuran" teriak Raisa.

"Kuyyy kuyyy kuyyy kuyyy" teriak Sevia, Serly dan Dara dengan kompak.

Sesampainya di kantin.

"Widih mang tatang makin hari makin tambah seksi aja nih kelihatannya" ucap Raisa.

"Iya ya, apalagi pake bajunya yang tanpa lengan ditambah keringatnya yang bercucuran mantap memang" tambah Dara.

"Ah kalian ini bisa aja deh" kata mang Tatang.

Ia menggerakkan kedua lengannya ke depan dan ke belakang sehingga keringatnya bercucuran kemana-mana.

"Psstt guys lihat tuh, micin alami dari mang tatang mulai menyebar ke mangkok dan baksonya". bisik Serly kepada anggota gengnya.

"Itu memang ciri khas dia, terima aja" balas Raisa.

"Ih gue nggak mau, jorok banget" tolak Sevia.

"Yaelah Sev, biasanya juga kita makan baksonya mang tatang lo nggak pernah protes" kata Dara.

"Gue kira itu cuma rumor doang, ternyata beneran?" tanya Sevia.

"Ya iya lah" teriak Dara, Raisa, dan Serly bersamaan.

Hoeeeekk

Seketika Sevia merasa mual mendengarnya.

"Eh ada apa?" tanya mang Tatang yang melihat Sevia mual-mual.

"Biasa mang, masuk angin dia" ucap Serly.

"Pesan baksonya 3 ya mang" kata Raisa.

"Siap, silahkan ditunggu".

Mang tatang sedang menyiapkan bakso dengan ekstra micin alaminya, sedangkan Sevia masih terus merasa mual mengingat perkataan sahabat-sahabatnya itu.

"Sumpah ya, kalau bisa gue tuh pengen banget muntahin semua bakso itu. Bisa-bisanya kalian pada jahat banget nggak ngasih tahu gue" kesal Sevia.

"Alah lo kayak gini juga karena lo baru tahu aja, coba kalau tadi kita nggak kasih tau pasti lo semangat banget makannya" ucap Dara.

"Iya, kan selama ini lo yang paling semangat kalau kita makan baksonya mang Tatang. Katanya enak banget" ejek Raisa.

"Tapi itu kan dulu, kalau gue tahu ternyata jadi enak karena keringatnya gue mah ogah".

"Duh masalah bersih belakangan Sev, yang penting kenyang dan enak" kata Serly.

"Iya kalian bertiga aja yang makan, gue pilih makanan lain. Nggak sanggup gue harus makan itu" ungkap Sevia, membuat ketiga sahabatnya tertawa.

Saat sedang makan, mereka tidak sengaja mendengar percakapan murid lain di bangku sebelah.

"Eh gue dengar-dengar nih si Naufal anak kelas 11 yang dikeluarin dari sekolah itu, katanya dia sekarang pindah sekolah di Adiraksa" kata salah satu murid kepada temannya.

"Wah Adiraksa? itu mah tempat perkumpulan cewek-cewek cantik dan populer".

"Benar banget, dan lo mau tau apa yang lebih mencengangkan lagi?".

"Apa apa?".

"Naufal sekelas sama Sarah, anak paling populer dan terkenal di sekolah itu dan gue dengar lagi ya si Sarah coba deketin Naufal".

"Wah gila sih. Tapi kayaknya mereka cocok deh, cantik dan ganteng gitu, pas kan?".

"Iya iya".

Raisa mendengar setiap perkataan kedua murid itu sambil menahan emosi.

"Kira-kira benar nggak ya apa yang dikatain dua wanita lambe turah itu? gue aja baru tau loh, padahal biasanya gue paling gercep" ucap Dara.

"Bisa gawat tuh kalau beneran, nanti si Sarah itu bisa aja ngerebut Naufal dari lo Sa" kata Serly mencoba memanas-manasi Raisa.

"Awas aja kalau sampai dia tergoda sama perempuan jadi-jadian itu, gue bakal cincang-cincang mereka berdua" ucap Raisa, membanting sendok dan garpunya.

"Wow sabar dong, jangan emosi dulu. Kan bisa dibicarakan secara baik-baik" kata Sevia.

"Kalau memang benar kenyataannya kayak begitu, nggak bisa dibicarain baik-baik lagi. Itu udah keterlaluan" ujar Serly kembali memanasi suasana.

"Lo mah suka banget bikin orang ribut, jangan gitu dong" ucap Sevia.

"Pokoknya Sa, lo harus bicarain baik-baik dulu dengan Naufal, siapa tahu dia memang nggak ngerespon. Kan lo tau sendiri sifatnya Naufal kayak gimana" lanjutnya.

"Kalau pun beneran, mending lo buat dia ngehamilin lo aja biar nggak genit lagi sama cewek lain" saran Dara.

"Lo benar juga ya, kan gue udah sah sama dia jadi wajar dong kalau gue hamil".

30 menit kemudian bel pun kembali berbunyi, tanda jam pelajaran dimulai kembali.

"Mang makasih ya. Baksonya seperti biasa, ngutang dulu" kata Serly.

"Kapan-kapan dibayar ya mang" tambah Raisa.

"Nanti ingetin aja ya mang, siapa tau kita lupa hehe" ucap Dara.

"Permisi mang" kata Sevia canggung semenjak peristiwa bakso dan keringat tadi.

Sesampainya di kelas, masuklah pelajaran pak Retno, guru Matematika musuh geng 'wanita buas".

"Selamat siang anak-anak. Hari ini bapak ingin kalian mengerjakan tugas di papan tulis. Soalnya tentang Trigonometri" kata pak Retno.

"Tentu saja, bapak akan memilih siapa saja yang akan maju mengerjakan soal tersebut" ucap pak Retno penuh dengan penekanan.

"Gawat nih, pak Retno ngeliatin kita, pasti kita berempat yang dia maksud" bisik Sevia pada teman sebangkunya, yaitu Serly.

"Kelihatannya sih gitu" ucap Serly.

"Ya kalian berempat yang dibelakang, silahkan maju" panggil pak Retno.

"Sudah kuduga" kata Sevia memicingkan matanya..

Geng 'wanita buas' maju ke depan dan mulai mengerjakan soal yang diberikan pak Retno.

"Eh ini caranya gimana? gue nggak tahu rumusnya" kata Dara.

"Gue juga nggak tahu, ini aja masih kosong papan tulisnya" balas Sevia.

"Eh..eh lihat tuh, sih Raisa kayaknya ngerti deh. Dia tenang banget ngerjain di papan gitu, malah pake acara disembunyiin lagi tulisannya" sahut Serly.

"Iya nih, Raisa pelit banget" ucap Dara.

"Psst..Raisa ajarin dong, pelit banget sih mana pakai ditutup segala" kata Serly.

Raisa tidak menggubris sahabat-sahabatnya dan terus berfokus pada tulisannya di papan.

"Sudah semua?".

"Belum pak" Serly, Sevia, dan Dara kompak menjawab tidak sedangkan Raisa menjawab sudah.

"Wah wah tumben kalian berempat tidak kompak. Baik sekarang bapak akan lihat jawaban Raisa".

Pak Retno menuju ke arah papan tulis tempat dimana Raisa menulis.

"Kamu jangan halangin papannya dong, kan bapak nggak bisa baca apa yang kamu tulis".

"Tapi pak, kalau salah jangan marah ya".

"Iya tidak akan, yang penting kamu sudah berusaha. Bapak bisa hargai itu, karen bapak tahu otak kalian sangat dibawah rata-rata" ungkap pak Retno, menohok.

Raisa perlahan menggeser tubuhnya agar tidak menghalangi papan, seketika seluruh ruangan tertawa terpingkal-pingkal melihat apa yang ditulis Raisa.

"Raisa apa-apaan ini? kenapa kamu malah nulis doa makan?" sungut pak Retno.

"Ya maaf pak, saya nggak tahu cara kerjanya gimana jadi daripada nggak ada tulisan sama sekali di papan, mending saya tulis aja doa makan pak, siapa tahu bapak lupa" ujar Raisa, membuat pak Retno mulai emosi.

"Kalian berempat keluar dari kelas sekarang juga! bersihkan seluruh lapangan indoor maupun outdoor sampai bersih! kalau tidak bersih, jangan harap kalian bisa pulang!" teriak pak Retno berapi-api.

"Keluar yuk, gunung vulkanik udah mau meletus tuh" celetuk Raisa.

"Apa kamu bilang?" teriak pak Retno semakin tambah emosi.

"Lari guys" teriak Serly kepada sahabat-sahabatnya.

...****************...

Mohon maaf untuk visual cerita ini dihapus, karena takutnya akan melanggar hak cipta. Terima kasih atas pengertiannya 🙏

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUSLH TANPA VISUAL, DRIPADA OTHOR MASUKAN VISUAL2 KOREA, MALAS BANGET LIATNYA.

2023-06-13

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

😂😂😂😂😂😂😂😂

2023-06-13

0

Lastri Gustiani

Lastri Gustiani

sumpeh...ngehibur banget cerita loe Thor 🤣🤣🤣

2021-01-04

2

lihat semua
Episodes
1 1. Raisa and the geng
2 2. Penjebakan
3 3. Keputusan
4 4. Pernikahan Mendadak
5 5. SAH
6 6. Makanan Pengantin Baru
7 7. Berantem Suami Istri
8 8. Belanja Bersama
9 9. Sekolah Baru
10 10. Lingerie
11 11. Micin Alami
12 12. Perhatian Suami
13 13. Panggilan Sayang
14 14. Ancaman Istri
15 15. Mengintai Suami
16 16. Cemburu?
17 17. Benih Cinta
18 18. Guru Baru
19 19. Pasangan Uwu
20 20. Terbongkarnya Rahasia
21 21. Bebeb Naufal
22 22. Godaan Maut Raisa
23 23. Ternyata...
24 24. Geng Wanita Buas
25 25. I Love You
26 26. Hukuman Untuk Istri
27 27. Suami Sakit
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Hari Kelulusan
30 30. Perayaan Kelulusan
31 31. Gagal Lagi
32 32. Mulai Bekerja
33 33. Ketua Menyebalkan
34 34. Kendaraan Baru
35 35. Pertempuran Sengit
36 36. Meminta Hak
37 37. Menjadi Seutuhnya
38 38. Pengumuman Tak Terduga
39 39. Happy Anniversary
40 40. Hadiah Terindah
41 41. Kemenangan Raisa
42 42. Perkelahian
43 43. Suami Terbaik
44 44. Bulan Madu
45 45. Menerkam Mangsa
46 46. Kemarahan
47 47. Jangan Pergi
48 48. Selamat Tinggal
49 49. Telah Siuman
50 50. Detektif Dadakan
51 51. Tercyduk Lagi
52 52. Pulang
53 53. Baby Boy
54 54. Membuat Syok
55 55. Gara-gara Drakor
56 56. Pertemuan Penuh Drama
57 57. Welcome Baby Boy
58 58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59 59. Baby El
60 60. Lika Liku Rumah Tangga
61 61. Potong Bawang
62 62. Belajar Masak
63 63. Jadi Agresif
64 64. Kejutan Gagal
65 65. Masa Orientasi
66 66. Kecewa
67 67. Mulai Goyah
68 68. Ingin Pisah
69 69. Berbaikan
70 70. Ospek
71 71. Mak Comblang
72 72. Mak Comblang (2)
73 Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Raisa and the geng
2
2. Penjebakan
3
3. Keputusan
4
4. Pernikahan Mendadak
5
5. SAH
6
6. Makanan Pengantin Baru
7
7. Berantem Suami Istri
8
8. Belanja Bersama
9
9. Sekolah Baru
10
10. Lingerie
11
11. Micin Alami
12
12. Perhatian Suami
13
13. Panggilan Sayang
14
14. Ancaman Istri
15
15. Mengintai Suami
16
16. Cemburu?
17
17. Benih Cinta
18
18. Guru Baru
19
19. Pasangan Uwu
20
20. Terbongkarnya Rahasia
21
21. Bebeb Naufal
22
22. Godaan Maut Raisa
23
23. Ternyata...
24
24. Geng Wanita Buas
25
25. I Love You
26
26. Hukuman Untuk Istri
27
27. Suami Sakit
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Hari Kelulusan
30
30. Perayaan Kelulusan
31
31. Gagal Lagi
32
32. Mulai Bekerja
33
33. Ketua Menyebalkan
34
34. Kendaraan Baru
35
35. Pertempuran Sengit
36
36. Meminta Hak
37
37. Menjadi Seutuhnya
38
38. Pengumuman Tak Terduga
39
39. Happy Anniversary
40
40. Hadiah Terindah
41
41. Kemenangan Raisa
42
42. Perkelahian
43
43. Suami Terbaik
44
44. Bulan Madu
45
45. Menerkam Mangsa
46
46. Kemarahan
47
47. Jangan Pergi
48
48. Selamat Tinggal
49
49. Telah Siuman
50
50. Detektif Dadakan
51
51. Tercyduk Lagi
52
52. Pulang
53
53. Baby Boy
54
54. Membuat Syok
55
55. Gara-gara Drakor
56
56. Pertemuan Penuh Drama
57
57. Welcome Baby Boy
58
58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59
59. Baby El
60
60. Lika Liku Rumah Tangga
61
61. Potong Bawang
62
62. Belajar Masak
63
63. Jadi Agresif
64
64. Kejutan Gagal
65
65. Masa Orientasi
66
66. Kecewa
67
67. Mulai Goyah
68
68. Ingin Pisah
69
69. Berbaikan
70
70. Ospek
71
71. Mak Comblang
72
72. Mak Comblang (2)
73
Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!