14. Ancaman Istri

"Jadi gimana? air rebusnya jadi apa nggak?".

"Ya nggak lah, ini mah air gosong bukan air rebus lagi".

"Yah gagal deh" ucap Raisa.

Mereka berdua tertawa bersama melihat kecerobohan yang mereka perbuat.

.

.

.

Pagi ini Raisa tengah menyiapkan sarapan untuknya dengan Naufal. Hanya roti tawar diolesi selai cokelat lah yang bisa dilakukannya setiap pagi, demi mengisi perut kosong mereka.

"Beb kamu sekelas sama Sarah ya?" tanya Raisa di sela makannya.

"Iya. Tahu darimana?".

"Semua orang pada gosipin kamu sama si Sarah itu. Emangnya dia kayak gimana sih? lebih cantik dari aku?".

"Entahlah, mungkin iya" ucap Naufal, masih terus melahap makanannya.

Tiba-tiba Raisa merasa kehilangan nafsu makan karena ucapan Naufal.

"Mana fotonya aku mau lihat".

"Nggak ada lah, ngapain nyimpan fotonya".

"Kalau gitu pulang sekolah nanti aku mau singgah ke sekolah kamu".

"Mau ngapain?".

"Mau lihat yang namanya Sarah itu".

"Jangan mulai deh, nanti kamu berantem lagi. Udah nggak usah, aku juga nggak deketin dia kok, dianya aja yang deketin aku" kata Naufal keceplosan.

"Eh maksud aku itu..".

"Ohh jadi dia deketin kamu? emang gatel ya tuh cewek. Pokoknya sebentar pas pulang sekolah aku datengin tuh orang" sungut Raisa.

"Ya ampun udah dong Raisa jangan mulai lagi deh, kamu kan tahu aku nggak pernah gubris orang kayak gitu".

"Aku takut kamu malah berpaling ke dia. Buktinya sampai sekarang aja kamu nggak mau panggil aku beb, cuma aku doang yang panggil" ujar Raisa merasa sedih.

"Kan kamu tahu aku belum terbiasa, tapi buktinya sekarang kita kan udah panggil aku kamu, jadi ada kemajuan dong".

"Kalau belum terbiasa ya dibiasin dong. Pokoknya mulai sekarang panggil aku beb, kalau nggak aku bakal cari si Sarah itu" ancam Raisa.

"Iya iya beb. Puas?".

Raisa tersenyum kemudian mengangguk.

"Ya sudah ayo ke sekolah" ajak Naufal.

Saat Naufal akan berbalik, tiba-tiba Raisa datang memeluknya begitu erat.

"Makasih udah mencoba menerima sifat bar bar aku ini. Dan juga, aku tahu kok kamu belum bisa suka padaku, tapi tolong biarkan aku menyukaimu dan jangan tinggalin aku. Cuma itu yang aku minta" ucap Raisa begitu tulus.

Naufal yang mendengarnya merasa tersentuh. Baru kali ini ia mendengar keseriusan dari Raisa, tanpa sadar ia membalas pelukan Raisa.

"Aku nggak bakal tinggalin kamu dan makasih sudah mengerti perasaan aku. Ayo kita pergi".

Kali ini Naufal menggandeng tangan Raisa sampai menuju ke dalam bis. Raisa terlihat salah tingkah saat tangannya digenggam oleh Naufal.

Aww so sweet banget deh. Semangat Raisa, kamu pasti bisa mendapatkan hati Naufal. Batinnya di dalam hati.

Bis berhenti terlebih dahulu di depan sekolah Raisa. Saat hendak turun, Raisa tidak lupa menyalami tangan Naufal kemudian ia berbisik "Semangat suamiku. I love you".

Wajah Naufal seketika memerah mendengar perkataan Raisa, ia mencoba berpaling menutupi wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus.

"Haha kamu lucu banget deh. Aku pergi ya beb" kata Raisa, kemudian menuruni bis.

Kenapa dia selalu bikin spot jantung sih. Gumam Naufal.

Baru saja Raisa akan memasuki pintu gerbang, tiba-tiba muncul ketiga sahabatnya sedang berlari ke arahnya.

"Wey wey tenang dong, ngapain lari-lari sih" kata Raisa.

"Mana dede Satria? kata lo jatuh kan. Jatuh dimana?" tanya Dara.

"Iya my honey bunny sweetie gue jatuh dimana Sa?" tambah Serly.

"Tunggu, gue tahu Dara dan Serly suka sama Satria, tapi lo Vi, kenapa nih bisa cepat datang juga? khawatir juga ya sama Satria? ayo ngaku" goda Raisa.

"Ih apa sih, nggak ya. Gue datang cepat, karena si Dara dan Serly udah kayak orang gila di grup, nangis-nangis nggak jelas" bela Sevia.

"Iya deh iya" kata Raisa.

"Jadi dede Satrianya jatuh dimana Sa? lo belum jawab pertanyaan kita" ucap Serly.

"Tenang semua, tadi gue cuma becanda doang kok hehehe".

"Apa?" teriak mereka bersamaan.

"Gue sengaja buat alasan kayak gitu, biar kalian cepat datang. Kan udah mau lulus, jadi sekali-sekali lah kita nggak buat guru piket kesal" kata Raisa bijak.

"Astaga lo kena benturan dimana? kenapa jadi kayak gini?" tanya Dara tidak percaya.

"Pasti ini ulah Naufal, ayo kita serbu dia" ucap Serly.

"Eh..eh..eh ngapain pada serbu dia sih? udah lah ayo masuk. Kita buat seluruh sekolah ini jadi tercengang melihat kita berempat geng 'wanita buas' jadi rajin".

"Setuju, ayo lah" ajak Sevia.

Keempat anggota geng 'wanita buas' memasuki sekolah dengan bangganya, namun baru beberapa langkah mereka berjalan, mereka sudah diberhentikan oleh petugas piket.

"Berhenti".

"Kenapa pak? kok berhenti sih. Kita kan nggak terlambat" ucap Raisa, mendapat anggukan dari ketiga sahabatnya.

"Siapa bilang kalian tidak terlambat? lihat itu semua orang sudah pada baris" tunjuk sang guru piket.

"Loh tapi kan ini masih jam 7 lewat 15 pak" kata Sevia.

"Iya memang, tapi hari ini ada apel pagi jadi kalian terlambat. Sudah sana kalian berdiri di depan tiang bendera".

"Apa? kok ada apel pagi nggak bilang-bilang sih" kata Raisa.

"Kalian aja yang nggak peduli. Tiap hari selasa dan sabtu kan memang ada apel pagi".

"Oh iya juga ya, keseringan terlambat sih jadi mana tahu ada apel pagi atau nggak" ucap Raisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sudah sana pergi".

Keempat geng 'wanita buas' akhirnya berjalan lesuh ke arah tiang bendera.

"Lo sih Sa nggak lihat-lihat jadwal dulu, udah datang cepat malah dihukum lagi, mending terlambat datang aja, sama-sama dihukum juga" ucap Serly.

"Ya mana gue tahu Serly. Sorry ya teman-teman hehe".

"Niatnya mau rajin jadinya malah dihukum. Emang ya kita tuh ditakdirkan untuk selalu di hukum ckckck" celetuk Sevia.

"Benar banget. Nasib-nasib" ucap Dara.

Keempat sahabat itu tertawa bersama meratapi kebodohan mereka.

Saat jam istirahat tiba, seperti biasa geng 'wanita buas' makan di warung kegemaran mereka yaitu bakso mang tatang.

"Mang, baksonya 3 ya" sahut Dara.

"Si neng yang satunya lagi nggak?" tanya mang Tatang pada Sevia.

"Eh nggak mang, udah nggak bisa makan bakso lagi. Kata dokter alergi" ucap Sevia berbohong.

"Oke kalau begitu, nanti mang akan coba buka makanan lain ya biar beragam".

"Wah setuju mang, pasti Sevia semangat tuh makannya, apalagi kalau mang jualan nasi goreng, beuhh kesukaan dia itu" goda Dara.

"Wah oke nanti mang buat deh".

"Eh nggak usah mang" ucap Sevia tergagap.

"Gimana sih kalian, gue nggak mau makan makanannya" lanjut Sevia merasa tersiksa.

Serly, Sevia dan Raisa tertawa setelah berhasil menggoda Sevia.

Di tengah makan, lagi-lagi mereka mendengar gosip dari kedua wanita yang kemarin.

"Eh..eh udah dengar nggak, katanya si Sarah deketin lagi Naufal"

"Beneran?".

"Iya. Apalagi ya gue dengar-dengar mereka tuh satu kelompok, pasti bakal sering ketemu kan".

"Iya juga ya. Beruntung banget tuh si Sarah. Gue juga mau kalau jadi dia".

"Iya benar banget".

Raisa tidak dapat menahan kekesalannya lagi, ia langsung mengambil hp nya kemudian mengirimkan video kepada Naufal.

Naufal yang sedang menikmati makan siangnya, tiba-tiba mendapati hp nya berbunyi tanda pesan masuk.

Saat ia membuka hp nya terdapat video yang dikirim Raisa.

"Video apa ini?".

Naufal yang tidak tahu menahu, mulai membuka isi video itu. Nafasnya tercekat saat menonton video. Di dalam video terlihat Raisa mengarahkan tangannya ke arah lehernya seakan-akan berkata ingin membunuh Naufal.

Kemudian yang membuat Naufal semakin takut adalah pesan teks yang dikirimi Raisa padanya.

Hai suami. Dengar-dengar kamu satu kelompok ya sama si Sarah. Kalau kamu berani macam-macam sama dia sekalipun dia yang goda kamu duluan, aku nggak segan-segan potong ***** kamu itu kemudian aku mutilasi lalu aku lemparkan ke kandang harimau. Ingat itu ya beb. I love you.

Setelah membaca pesan teks dari Raisa, seketika bagian bawah tubuh Naufal menjadi ngilu.

Darimana dia bisa tahu aku satu kelompok dengan Sarah? apa dia punya mata-mata disini. Ngeri banget deh kalau sampai ***** aku dipotong. Mana masih perjaka lagi.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-06-14

0

Sevi Hartanti

Sevi Hartanti

bengek🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-03-14

0

A.0122

A.0122

bnr² ya klau istri bar² jd dpt ancaman ngeri gitu

2021-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Raisa and the geng
2 2. Penjebakan
3 3. Keputusan
4 4. Pernikahan Mendadak
5 5. SAH
6 6. Makanan Pengantin Baru
7 7. Berantem Suami Istri
8 8. Belanja Bersama
9 9. Sekolah Baru
10 10. Lingerie
11 11. Micin Alami
12 12. Perhatian Suami
13 13. Panggilan Sayang
14 14. Ancaman Istri
15 15. Mengintai Suami
16 16. Cemburu?
17 17. Benih Cinta
18 18. Guru Baru
19 19. Pasangan Uwu
20 20. Terbongkarnya Rahasia
21 21. Bebeb Naufal
22 22. Godaan Maut Raisa
23 23. Ternyata...
24 24. Geng Wanita Buas
25 25. I Love You
26 26. Hukuman Untuk Istri
27 27. Suami Sakit
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Hari Kelulusan
30 30. Perayaan Kelulusan
31 31. Gagal Lagi
32 32. Mulai Bekerja
33 33. Ketua Menyebalkan
34 34. Kendaraan Baru
35 35. Pertempuran Sengit
36 36. Meminta Hak
37 37. Menjadi Seutuhnya
38 38. Pengumuman Tak Terduga
39 39. Happy Anniversary
40 40. Hadiah Terindah
41 41. Kemenangan Raisa
42 42. Perkelahian
43 43. Suami Terbaik
44 44. Bulan Madu
45 45. Menerkam Mangsa
46 46. Kemarahan
47 47. Jangan Pergi
48 48. Selamat Tinggal
49 49. Telah Siuman
50 50. Detektif Dadakan
51 51. Tercyduk Lagi
52 52. Pulang
53 53. Baby Boy
54 54. Membuat Syok
55 55. Gara-gara Drakor
56 56. Pertemuan Penuh Drama
57 57. Welcome Baby Boy
58 58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59 59. Baby El
60 60. Lika Liku Rumah Tangga
61 61. Potong Bawang
62 62. Belajar Masak
63 63. Jadi Agresif
64 64. Kejutan Gagal
65 65. Masa Orientasi
66 66. Kecewa
67 67. Mulai Goyah
68 68. Ingin Pisah
69 69. Berbaikan
70 70. Ospek
71 71. Mak Comblang
72 72. Mak Comblang (2)
73 Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Raisa and the geng
2
2. Penjebakan
3
3. Keputusan
4
4. Pernikahan Mendadak
5
5. SAH
6
6. Makanan Pengantin Baru
7
7. Berantem Suami Istri
8
8. Belanja Bersama
9
9. Sekolah Baru
10
10. Lingerie
11
11. Micin Alami
12
12. Perhatian Suami
13
13. Panggilan Sayang
14
14. Ancaman Istri
15
15. Mengintai Suami
16
16. Cemburu?
17
17. Benih Cinta
18
18. Guru Baru
19
19. Pasangan Uwu
20
20. Terbongkarnya Rahasia
21
21. Bebeb Naufal
22
22. Godaan Maut Raisa
23
23. Ternyata...
24
24. Geng Wanita Buas
25
25. I Love You
26
26. Hukuman Untuk Istri
27
27. Suami Sakit
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Hari Kelulusan
30
30. Perayaan Kelulusan
31
31. Gagal Lagi
32
32. Mulai Bekerja
33
33. Ketua Menyebalkan
34
34. Kendaraan Baru
35
35. Pertempuran Sengit
36
36. Meminta Hak
37
37. Menjadi Seutuhnya
38
38. Pengumuman Tak Terduga
39
39. Happy Anniversary
40
40. Hadiah Terindah
41
41. Kemenangan Raisa
42
42. Perkelahian
43
43. Suami Terbaik
44
44. Bulan Madu
45
45. Menerkam Mangsa
46
46. Kemarahan
47
47. Jangan Pergi
48
48. Selamat Tinggal
49
49. Telah Siuman
50
50. Detektif Dadakan
51
51. Tercyduk Lagi
52
52. Pulang
53
53. Baby Boy
54
54. Membuat Syok
55
55. Gara-gara Drakor
56
56. Pertemuan Penuh Drama
57
57. Welcome Baby Boy
58
58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59
59. Baby El
60
60. Lika Liku Rumah Tangga
61
61. Potong Bawang
62
62. Belajar Masak
63
63. Jadi Agresif
64
64. Kejutan Gagal
65
65. Masa Orientasi
66
66. Kecewa
67
67. Mulai Goyah
68
68. Ingin Pisah
69
69. Berbaikan
70
70. Ospek
71
71. Mak Comblang
72
72. Mak Comblang (2)
73
Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!