4. Pernikahan Mendadak

Gimana nih. Kalau gue beneran nikah sama dia, hidup gue penuh mimpi buruk dong. Batin Naufal terlihat gusar, memikirkan harus menjadi suami dari salah satu anggota geng 'wanita buas' yang terkenal bar-bar.

Di Rumah Raisa

"Raisa dengar, semua ini sudah terjadi, tidak ada yang bisa diubah lagi. Jadi papa minta sama kamu untuk kali ini saja, ikuti apa perintah papa" ucap papa Adit, ia tahu anaknya ini sangat tidak bisa diatur.

"Tapi pa, masa Raisa harus nikah sama orang yang lebih muda dari Raisa sih? nanti Raisa dikasih makan apa? batu?" sungut Raisa, ia tidak habis pikir orang tuanya ingin menikahkannya dengan Naufal. Ya, walaupun Raisa sering menggoda Naufal tapi bukan berarti ia mau menikah dengan Naufal secepat ini.

"Naufal bisa sekolah sambil kerja. Ini sudah menjadi tanggung jawab kalian berdua karena kalian yang telah berbuat kesalahan. Pokoknya papa dan mama akan memberitahu orang tua Naufal, dan kalian berdua tidak bisa menolaknya" ujar papa Adit.

"Iya sayang itu benar, kamu harus ikut perintah papa dan mama ya" kata mama Nia dengan lembut.

"Terserah lah" kata Raisa sambil berlalu pergi, menuju ke kamarnya.

Raisa menghempaskan badannya di kasur dan menarik napas cukup panjang. Ia tidak tahu apakah keputusan untuk menikah dengan Naufal benar atau tidak. Pasalnya mereka masih sama-sama bersekolah dan sebentar lagi ia akan segera lulus dari SMA.

Raisa memilih untuk tidur karena terlalu lelah memikirkan permintaan kedua orang tuanya.

tok tok tok

"Raisa bangun nak" kata mama Nia mengetuk pintu kamar anak perempuanya itu.

Raisa perlahan terbangun akibat suara ketukan di pintu kamarnya.

"Ada apa ma?" sahut Raisa masih setengah tertidur.

"Mama dan papa mau bicara sesuatu, ini penting" ucap mama Nia.

Dengan terpaksa Raisa bangkit dari kasurnya dan membukakan pintu untuk ibunya.

"Soal apa ma lagi sih ma?"

"Ayo kita bicarakan di bawah, papa sudah menunggu"

Dengan langkah malas Raisa akhirnya mengikuti ibunya turun ke lantai bawah.

"Raisa, papa sudah bicara dengan orang tua Naufal dan kami sudah memutuskan kalian akan kami nikahkan" ujar papa Adit.

"Bukannya tadi papa memang sudah bilang mau nikahin Raisa?".

"Jadi ini yang dibilang penting?" lanjut Raisa lagi.

"Hal yang lebih penting adalah kalian akan menikah 2 hari lagi" ucap ayah Adit.

"Apa? 2 hari lagi? ya ampun ma, pa. Raisa tuh masih sekolah, Naufal juga. Nggak mau nunggu kita berdua lulus dulu apa? masa anak di bawah umur mau dinikahin sih" Raisa sangat terkejut karena ayahnya memutuskan untuk menikahkan mereka secepat itu.

"Kalian itu sudah bersikap tidak senonoh di sekolah. Kalau tidak dinikahkan, orang-orang akan menganggap kalian apa nanti? pokoknya 2 hari lagi kamu harus menikah dengan Naufal" ujar ayah Adit tidak mau mengalah.

"Iya sayang kamu harus mau ya, kamu nggak mau lihat mama dan papa kamu ini sedih kan? besok juga kalian akan fitting baju untuk pernikahan kalian" lanjut mama Nia.

"Terserah, aku menolak pun kalian pasti akan tetap memaksa aku untuk menikah".

Raisa menuju ke dapur, ia mengambil air dan meneguknya sampai habis, tiba-tiba ia merasa sangat haus memikirkan permintaan orang tuanya yang akan menikahkannya 2 hari lagi.

"Ciee ada calon pengantin dadakan nih" kata Raihan, adik Clarisa.

"Apaan sih lo, pergi sana ganggu aja" kata Raisa masih terlihat kesal.

"Nanti jangan sampai gugup untuk malam pertamanya ya kak" bisik Raihan.

"Pergi sana, dasar mesum lo" teriak Raisa kepada adiknya.

"Dih padahal emang itu yang lo tunggu-tunggu" sahut Raihan sambil berlari meninggalkan kakaknya yang masih terdiam di dapur.

Wajah Raisa seketika langsung berwarma merah memikirkan perkataan adiknya.

Benar juga ya, apa gue bakal malam pertama nanti dengan Naufal? duh, kok gue gugup banget sih. Gumam Raisa.

Keesokan harinya, tiba saatnya mereka akan melakukan fitting baju pernikahan.

Raisa dan kedua orang tuanya baru saja sampai di butik tempat mereka janjian untuk bertemu dengan keluarga Naufal.

Saat memasuki butik, Raisa melihat Naufal yang sedang menatap tajam ke arahnya. Raisa tidak memperdulikan tatapan itu dan duduk di samping Naufal dengan santainya.

"Jangan pernah bermimpi bahwa aku akan menyukaimu saat menikah nanti, karena itu tidak akan pernah terjadi" bisik Naufal kepada Raisa yang sedang fokus memilih baju pernikahan mereka.

"Ya..ya kita lihat saja nanti" kata Raisa yang masih fokus memilih baju pernikahan.

Naufal mendengus kesal karena respon Raisa yang sangat santai.

Selesai memilih baju, papa Tio menyuruh Naufal untuk mengajak Raisa jalan-jalan. Setelah perdebatan cukup panjang antara ayah dan anak itu, akhirnya Naufal pun mengalah dan mengajak Raisa naik motor bersamanya.

"Kamu nggak ada mobil? kok pakai motor gini sih" kata Raisa yang memang tidak terbiasa naik motor.

"Ada, tapi aku lebih suka naik motor. Udah naik aja, cerewet banget sih" kata Naufal sambil menyodorkan helm cadangan yang memang sering dibawa Naufal.

Raisa mengambil helm yang diberikan Naufal dan segera memakai nya. Raisa kesusahan mengaitkan tali di helm karena memang dia hampir tidak pernah naik motor kemana pun ia pergi.

Naufal yang sudah tidak sabaran, akhirnya mengaitkan tali helm Raisa. Wajah mereka terlihat sangat dekat, membuat jantung Raisa berdegup sangat kencang.

Klik

"Sudah" kata Naufal membuyarkan lamunan Raisa.

"Oh..iya..makasih" ucap Raisa mencoba menghilangkan rasa gugup nya.

"Naik cepat"

Raisa segera naik ke atas motor.

Naufal mulai melajukan motornya, tiba-tiba Naufal mengerem motornya karena ternyata lampu merah, membuat Raisa terkejut dan spontan memeluk pinggang Naufal.

"Kamu gimana sih, kok rem mendadak, sengaja pengen dipeluk ya" ujar Raisa kesal.

"Kamu nggak lihat apa, ada lampu merah tuh" tunjuk Naufal.

"Ohh gitu" Raisa hanya ber oh ria setelah Naufal menunjuk lampu merah.

"Lepasin tangan kamu, kenapa tetap meluk?" tanya Naufal lagi.

"Nggak mau, aku takut kamu rem mendadak lagi" kata Raisa tetap memeluk pinggang Naufal.

Naufal hanya menghela napas melihat kelakuan calon istrinya yang besok akan sah menjadi istrinya.

Lampu telah berganti menjadi hijau, Naufal segera melajukan motornya lagi. Ia membawa Raisa ke sebuah taman yang dekat dengan danau.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?

"Kan papa ku suruh aku mengajakmu jalan-jalan, jadi aku membawamu kesini"

"Kamu sering kesini? aku tidak pernah melihat tempat sebagus ini sebelumnya" ujar Raisa sambil memandangi pemandangan di depannya yang sangat asri.

"Bagaimana kamu mau tahu tempat seperti ini, kalau kerjaanmu setiap hari hanya berkumpul tidak jelas dengan geng mu itu" ejek Naufal.

"Enak aja, mereka itu semua sahabatku dan memang tempat nongkrong kami bukan di tempat sesunyi ini" bela Raisa.

"Iya terserah lah".

"Kamu tahu kan pernikahan ini tidak seharusnya terjadi?" lanjut Naufal.

Raisa mengangguk, ia paham kalau pernikahan ini salah.

"Aku minta maaf karena perbuatanku kamu jadi ikut dalam masalah ini, dan membuat kamu harus menikah denganku"

"Tidak apa-apa kok, aku malah bersyukur karena disaat kamu diberi obat perangsang itu kamu bertemu denganku"

"Kenapa begitu?" tanya Naufal bingung.

"Aku bersyukur karena kejadian ini kau menikah denganku, bayangkan kalau kau melakukan itu dengan orang lain, mungkin kau akan menikahi orang lain dan bukan aku. Walaupun sebenarnya aku kurang siap dengan pernikahan mendadak seperti ini, karena kita berdua masih terlalu muda" ujar Raisa panjang lebar.

"Memangnya kau benar-benar menyukaiku? aku pikir selama ini kau melakukan itu karena memang sering menggoda adik kelas".

"Aku benar-benar menyukaimu dan hanya kau saja yang aku goda selama ini. Teman-temanku yang lain yang sering menggoda teman mu, aku tidak kok"

Naufal tersenyum tipis. Padahal ia sendiri bilang tidak akan menyukai Raisa, tetapi mendengar Raisa yang menyukainya membuat hatinya entah kenapa merasa bahagia.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Di mana-mana novel di AWAL PERNIKAHAN TERPAKSA PASTI NGOMONGNYA KEK GINI,padahal hujung2 nya nanti Bucin..🤣🤣🤣

2025-01-07

0

Santi Nur

Santi Nur

sukaaa

2022-03-28

0

Ismi Kawai

Ismi Kawai

sukaaaaa

2020-10-04

2

lihat semua
Episodes
1 1. Raisa and the geng
2 2. Penjebakan
3 3. Keputusan
4 4. Pernikahan Mendadak
5 5. SAH
6 6. Makanan Pengantin Baru
7 7. Berantem Suami Istri
8 8. Belanja Bersama
9 9. Sekolah Baru
10 10. Lingerie
11 11. Micin Alami
12 12. Perhatian Suami
13 13. Panggilan Sayang
14 14. Ancaman Istri
15 15. Mengintai Suami
16 16. Cemburu?
17 17. Benih Cinta
18 18. Guru Baru
19 19. Pasangan Uwu
20 20. Terbongkarnya Rahasia
21 21. Bebeb Naufal
22 22. Godaan Maut Raisa
23 23. Ternyata...
24 24. Geng Wanita Buas
25 25. I Love You
26 26. Hukuman Untuk Istri
27 27. Suami Sakit
28 28. Selamat Tinggal
29 29. Hari Kelulusan
30 30. Perayaan Kelulusan
31 31. Gagal Lagi
32 32. Mulai Bekerja
33 33. Ketua Menyebalkan
34 34. Kendaraan Baru
35 35. Pertempuran Sengit
36 36. Meminta Hak
37 37. Menjadi Seutuhnya
38 38. Pengumuman Tak Terduga
39 39. Happy Anniversary
40 40. Hadiah Terindah
41 41. Kemenangan Raisa
42 42. Perkelahian
43 43. Suami Terbaik
44 44. Bulan Madu
45 45. Menerkam Mangsa
46 46. Kemarahan
47 47. Jangan Pergi
48 48. Selamat Tinggal
49 49. Telah Siuman
50 50. Detektif Dadakan
51 51. Tercyduk Lagi
52 52. Pulang
53 53. Baby Boy
54 54. Membuat Syok
55 55. Gara-gara Drakor
56 56. Pertemuan Penuh Drama
57 57. Welcome Baby Boy
58 58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59 59. Baby El
60 60. Lika Liku Rumah Tangga
61 61. Potong Bawang
62 62. Belajar Masak
63 63. Jadi Agresif
64 64. Kejutan Gagal
65 65. Masa Orientasi
66 66. Kecewa
67 67. Mulai Goyah
68 68. Ingin Pisah
69 69. Berbaikan
70 70. Ospek
71 71. Mak Comblang
72 72. Mak Comblang (2)
73 Kebahagiaan (END)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Raisa and the geng
2
2. Penjebakan
3
3. Keputusan
4
4. Pernikahan Mendadak
5
5. SAH
6
6. Makanan Pengantin Baru
7
7. Berantem Suami Istri
8
8. Belanja Bersama
9
9. Sekolah Baru
10
10. Lingerie
11
11. Micin Alami
12
12. Perhatian Suami
13
13. Panggilan Sayang
14
14. Ancaman Istri
15
15. Mengintai Suami
16
16. Cemburu?
17
17. Benih Cinta
18
18. Guru Baru
19
19. Pasangan Uwu
20
20. Terbongkarnya Rahasia
21
21. Bebeb Naufal
22
22. Godaan Maut Raisa
23
23. Ternyata...
24
24. Geng Wanita Buas
25
25. I Love You
26
26. Hukuman Untuk Istri
27
27. Suami Sakit
28
28. Selamat Tinggal
29
29. Hari Kelulusan
30
30. Perayaan Kelulusan
31
31. Gagal Lagi
32
32. Mulai Bekerja
33
33. Ketua Menyebalkan
34
34. Kendaraan Baru
35
35. Pertempuran Sengit
36
36. Meminta Hak
37
37. Menjadi Seutuhnya
38
38. Pengumuman Tak Terduga
39
39. Happy Anniversary
40
40. Hadiah Terindah
41
41. Kemenangan Raisa
42
42. Perkelahian
43
43. Suami Terbaik
44
44. Bulan Madu
45
45. Menerkam Mangsa
46
46. Kemarahan
47
47. Jangan Pergi
48
48. Selamat Tinggal
49
49. Telah Siuman
50
50. Detektif Dadakan
51
51. Tercyduk Lagi
52
52. Pulang
53
53. Baby Boy
54
54. Membuat Syok
55
55. Gara-gara Drakor
56
56. Pertemuan Penuh Drama
57
57. Welcome Baby Boy
58
58. Kerjaan Baru di Tengah Malam
59
59. Baby El
60
60. Lika Liku Rumah Tangga
61
61. Potong Bawang
62
62. Belajar Masak
63
63. Jadi Agresif
64
64. Kejutan Gagal
65
65. Masa Orientasi
66
66. Kecewa
67
67. Mulai Goyah
68
68. Ingin Pisah
69
69. Berbaikan
70
70. Ospek
71
71. Mak Comblang
72
72. Mak Comblang (2)
73
Kebahagiaan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!