[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama

Beberapa hari selanjutnya, Aku menghabiskan waktu hanya bersama dengan Khansa. Yang Kami lakukan hanyalah saling berpelukan, saling mengec*p, dan berakhir dengan adegan di ranjang.

Seperti saran dokter, Aku melakukannya dengan hati-hati. Tapi tentu saja Aku tidak bisa mengatur durasiku. Tubuh Khansa bagai candu. Aku tidak pernah puas untuk mencicipinya sekalipun sudah berulang kali Kami melakukannya. Sepertinya Khansa menggunakan suatu pelet / guna-guna hingga membuatku seperti ini? Aku benar-benar tidak berdaya di depan wanita itu. Andaikan wanita itu menyuruhku untuk mati untuk membuktikan perasaanku, Aku benar-benar akan melakukannya. Aku telah menjadi budak dari seorang Khansa Aulia. Dan Aku yakin hal ini akan berlangsung selamanya.

Hari ini adalah hari ketigaku mengambil cuti. Aku berencana untuk keluar dari perusahaan tidak lama lagi. Tujuanku masuk ke perusahaan sudah tercapai, yaitu Khansa. Perusahaan juga sudah kembali stabil, jadi tidak alasan bagiku untuk tetap bertahan. Aku hanya perlu menunggu direksi pulang dari luar negeri untuk berpamitan. Aku akan fokus pada perusahaanku sendiri dan membantu Papa mengurus perusahaan yang ditinggalkan Aaron.

Itu adalah rencanaku. Namun ternyata direksi berpikiran lain. Direksi tampak menyukai pekerjaanku, sehingga beliau memberiku beberapa tugas tambahan sebelum Aku benar-benar keluar dari perusahaan. Pada akhirnya Aku menyanggupi permintaan beliau.

Aku meminta pada Direksi untuk menjadikan Winda sebagai sekretaris pribadiku, dan beliau mengijinkannya. Aku berencana untuk membuat Winda selalu berada di dekat istriku. Aku menyukai kinerja Winda yang tegas dan loyal. Dia akan menjadi penjaga Khansa yang sempurna pada saat Aku tidak ada.

Selama tiga hari ini Khansa menerima apapun perlakuanku terhadapnya. Malah dia membalasnya. Khansa membalas ciumanku dan berusaha untuk melakukan hal yang sama. Khansa sudah tidak menolak sentuhanku. Hatiku sangat bahagia. Bila hal baik ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Khansa akan mulai mencintaiku tidak lama lagi. Memikirkan hal itu membuat senang tak terkira.

Pagi ini Aku kembali bersiap-siap untuk berangkat kerja. Tiga hari berturut-turut bersama Khansa merupakan saat-saat paling bahagia dalam hidupku. Aku tidak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata. Aku hanyalah seorang laki-laki yang sangat bahagia.

Kulihat wajah Khansa tampak cemberut. Dia seperti tidak ikhlas melepas kepergianku. Aku tersenyum dalam hati. Sepertinya Khansa sudah mulai terbiasa dengan keberadaanku.

Aku membujuknya untuk tidak cemberut dan berjanji akan pulang tepat waktu. Mau tidak mau Khansa menerima perkataanku dan membiarkanku untuk pergi. Rasanya Aku benar-benar tidak ingin pergi hari itu!! Tapi direksi meminta bantuanku untuk memeriksa beberapa cabang yang disinyalir melakukan tindakan fraud, sehingga mau tidak mau Aku harus meninggalkan Khansa hari itu.

"Aku janji, begitu pekerjaan selesai Aku akan langsung pulang. Jaga diri baik-baik di rumah. Jangan keluar tanpa ijin dariku, oke?"

"Iya..."

"Sini, cium Aku." Aku kembali mel*mat bibir Khansa. Memenuhi dahagaku. Khansa benar-benar candu. Belum apa-apa tubuhku sudah kembali menegang karenanya. Aku harus segera menghentikan pergum*lan bibir, karena kalau tidak, hal ini akan berlanjut pada hal lainnya.

Aku melepaskan pag*tan bibir Kami. Mengambil napas dalam-dalam. Berusaha menjernihkan pikiran yang mulai berkabut karena gairah. Berat meninggalkan Khansa seperti itu, sementara tubuh dan hatiku begitu menginginkannya.

***

Aku melakukan beberapa kunjungan ke cabang-cabang di wilayah Jawa Barat yang melakukan tindakan fraud. Sebenarnya untuk masalah fraud sendiri, bukan ranah dan kuasaku. Aku hanyalah GH dari divisi bisnis. Yang patut kuperhatikan hanya pertumbuhan perusahaan dari segi bisnis yaitu lending dan funding. Ikut campur dalam masalah fraud ini tidak ada sangkut pautnya dengan jobdeskku. Namun karena direksi meminta bantuanku untuk melakukannya, maka Aku memenuhi permintaannya. Aku pikir sebagai balas budi, karena secara tidak langsung berkat beliau juga Aku bisa memiliki Khansa.

Seharian Aku sibuk menemani divisi anti fraud dan melakukan beberapa sidang internal. Ketika ada jeda waktu sebentar, Winda akan mendekat padaku dan menunjukkan foto-foto Khansa. Melihat fotonya saja sudah membuatku rindu setengah mati, tidak terbayang bila harus mendengar suara atau melihat wajahnya. Pasti Aku akan meninggalkan pekerjaanku dan terbang ke pelukannya. Untuk menghindari hal itu, Aku memutuskan untuk tidak menghubungi Khansa secara langsung. Aku menyuruh Winda untuk melakukannya. Aku takut hatiku akan goyah dan pergi menemui Khansa saat itu juga. Aku pikir ini adalah keputusan yang benar. Aku tidak menyangka, keputusan ini akan menjadi boomerang bagiku. Aku benar-benar tidak menyangka, bahwa keputusan sepele ini akan membuatku menyesal seumur hidup.

***

Hari sudah mulai petang. Cabang ini adalah cabang terakhir yang akan kukunjungi hari itu. Setelah ini, Aku akan pulang dan menemui Khansaku.

Aku tengah berada di mobil ketika ponselku berbunyi. Aku melihat siapa si penelepon. Di layar tertulis kata "rumah". Jantungku berdetak lebih cepat ketika mengetahui siapa yang meneleponku. Aku langsung mengangkat panggilan itu.

"Iya Ma? Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada Aaron?"

"Tidak Al... Kakakmu baik-baik saja. Menurut dokter kondisinya stabil. Al, bagaimana kabar Diana? Seharian Mama telepon tidak diangkat. Apa dia baik-baik saja? Mama khawatir dengan kondisinya. Dia sedang hamil Al. Tidak ada Aaron di sisinya. Kasihan sekali nasibnya. Kamu harus menjaganya Al. Mama benar-benar merasa kasihan kepadanya... Huuuu..." Mama mulai terisak. Aku berusaha untuk menghiburnya. Kondisi psikologisnya Mama benar-benar tidak berubah. Mama masih sangat rapuh bila menyangkut keduanya. Di kondisi seperti ini Aku tidak bisa menceritakan keberadaan Khansa. Sepertinya Aku harus menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya.

Mama masih saja menangis sembari meratapi nasib Diana dan Aaron. Ketika Aku berjanji untuk mengunjungi Diana dan akan memberinya kabar sesudahnya, Mama kembali tenang. Setelah tangisan dan curhatan yang panjang, akhirnya panggilan itu pun diakhiri.

Aku menyuruh supir untuk membawaku pulang. Sesampainya di depan rumah, Aku sedikit bingung. Rumahku dan Aaron bersebelahan. Aku bingung harus pulang ke rumahku dulu dan menemui Khansa, atau ke rumah Aaron untuk menemui Diana?

Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Aku memutuskan untuk pergi menemui Diana. Mama sangat ingin tahu kabar Diana. Jadi Aku harus memberi laporan sesegera mungkin.

Aku menekan bel rumah. Beberapa saat kemudian pintu terbuka dan security mempersilakanku untuk masuk. Aku duduk di ruang tamu dan memperhatikan sekitar. Tempat itu tampak sama seperti terakhir kali Aku datang.

Banyak foto Diana dan Aaron menghiasi ruangan itu. Kebanyakan foto-foto ketika mereka bertunangan beberapa tahun silam. Aku kagum pada Diana. Dia benar-benar bertahan dengan Aaron yang mengacuhkannya. Setidaknya Diana lebih berani mengungkapkan perasaannya dibandingkan Aku yang pengecut ini.

***

Happy Reading 😐

Terpopuler

Comments

Mimos Silalahi

Mimos Silalahi

kesalahan Alex selalu menomor duakan Khanza,,kalau aku diposisi Khanza jga akan sakit hati

2025-02-10

0

Ningke Endengi

Ningke Endengi

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

2024-06-15

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

novel ini isi ya.... isi hati alex yaaa.

2023-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!