[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku

Aku membawa Diana ke Malang. Lebih mudah membiarkan Diana berada di bawah pengawasan keluarganya dibandingkan bila bersama para ART. Setidaknya keluarga lebih memahami kondisinya.

"Al, sebenarnya Kamu mau kemana sih? Mau ke Surabaya?" Diana bertanya.

"Nggak. Aku mau ke J*****."

"Mau ketemu Papa?"

"Nggak. Ada urusan yang harus kuselesaikan. Nanti Kamu kutinggalkan bersama mami dulu. Kalau urusanku selesai, Kita bisa pulang bersama."

"Kenapa Aku merasa seperti menjadi bebanmu ya? Selesaikan semua urusanmu Al. Aku baik-baik saja kok. Apalagi nantinya akan ada mami di sampingku. Jangan khawatirkan Aku."

"Kamu calon istri kakakku. Kamu juga sedang mengandung anaknya, sementara kakakku kondisinya seperti itu. Bagaimanapun, Kamu menjadi tanggung jawabku Di." Menyebut-nyebut Aaron membuat wajah Diana kembali mendung. Aku menghela napas, menyadari kekeliruan perkataanku. Aku menepuk-nepuk punggung Diana, sebagai penghiburan.

Kami sedang berada di pesawat sekarang. Beberapa puluh menit lagi Kami akan mendarat di kota Malang. Rencanaku, setelah mengantar Diana Aku akan langsung ke kota J*****. Aku akan menemui orangtua Khansa dan menceritakan semuanya. Aku berharap orangtua Khansa bisa mempercayaiku dan menunjukkan keberadaan Khansa yang sebenarnya.

***

Hari sudah siang ketika Kami menjejakkan kaki di kota Malang. Kedatangan Kami disambut dengan baik. Bahkan mama Diana terlihat sangat bahagia melihat kondisi anaknya yang tampak stabil emosinya.

"Al, Kamu yakin mau ke J***** pakai baju itu?" Diana menunjuk bajuku. Aku memperhatikan tampilanku.

"Kenapa? Ada yang salah?" tanyaku.

"Kamu ke sana untuk urusan pekerjaan apa pribadi? Kalau untuk urusan kerjaan sih nggak aneh, tapi kalau untuk urusan pribadi menurutku terlalu aneh." Aku menatap penampilanku lagi. Aku memang memakai baju formal. Setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Aku ingin memberikan kesan baik pada orangtua Khansa. Apa penampilanku terlalu formal?

"Kamu beneran mau langsung ke J*****? Nggak istirahat dulu?"

"Semakin cepat urusan ini selesai, semakin baik Di."

"Sebaiknya Kamu istirahat dulu deh barang sejam dua jam. Bersihkan tubuhmu dulu Al. Toh juga tidak akan terlalu malam juga kan sampai di sana." Diana melanjutkan. "Kamu bisa istirahat di kamar tamu. Bersihkan tubuhmu dulu, atau baring-baring dulu. Setelah capekmu hilang, Kamu bisa berangkat lagi." ucap Diana. Aku pikir tidak ada salahnya juga ide Diana. Aku akan membersihkan tubuhku. Setelah istirahat sejenak, Aku akan berangkat ke J*****.

Seperti saran Diana, Aku masuk ke kamar tamu dan mulai membongkar koperku. Aku mandi dan mengganti baju formalku dengan kaos dan celana pendek. Setelah itu Aku mulai tidur-tiduran. Aku berencana untuk beristirahat selama satu jam.

Aku menatap langit-langit kamar. Pikiranku berkelana pada Khansa. Berbagai peristiwa melintas dibenakku. Aku berusaha menghubungkannya satu persatu. Setelah malam itu, Khansa langsung pergi. Paginya pun dia juga tidak datang ke kantor. Bahkan Khansa memilih resign dan menghilang tanpa jejak. Apa Khansa melakukannya untuk menghindariku? Sebegitu menyesalkah dia bercinta denganku? Apa dia masih membenciku? Apa Aku sememuakkan itu? Menjijikkan? Seorang laki-laki yang tak pantas untuk bersamanya?

Memikirkan hal itu membuat hatiku sakit. Bila berhubungan dengan Khansa, Aku masih selemah itu. Aku bukan lagi seorang pria dengan kepercayaan diri yang tinggi. Aku hanyalah seorang pria yang terlalu mencintai wanitanya.

Ting... Tong... Ting... Tong...

Suara bel rumah menghentikan lamunanku. Awalnya Aku mengabaikannya, karena Aku yakin orang di rumah ini akan membukanya. Namun setelah beberapa kali berbunyi dan tidak ada sahutan orang rumah, Aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan berinisiatif untuk membuka pintu gerbang.

Ting... Tong... Ting... Tong...

"Ya, sebentar." ucapku seraya berjalan ke arah pintu gerbang. Aku membuka pintu tanpa ada pikiran macam-macam. Mungkin saja orang dibalik pintu tamunya mamanya Diana. Itu pikiranku sebelum Aku melihat wajah itu...

Tubuhku terpaku. Mataku tertegun. Tenggoranku terasa kering. Seolah-olah semua indera di tubuhku tak lagi berfungsi. Aku melihat wanita yang selama ini kucari!! Aku melihat Khansa di depan mataku!!

"Kh-Khansa..." suara lirihan tercekik meluncur begitu saja dari bibirku. Aku menelan ludah dengan susah payah. Aku menatap Khansa secara keseluruhan, dari atas ke bawah, kembali ke atas lagi. Seolah-olah pandanganku ingin menelan bulat-bulat keberadaannya. Aku menatap sesuatu yang janggal. Ada yang aneh pada tubuh Khansa. Tatapanku langsung tertuju pada perut Khansa.

DEG

Jantungku seolah-olah berhenti berdetak. Aliran oksigen serasa hilang. Aku seolah-olah lupa caranya bernapas. Otakku seolah-olah lupa caranya berpikir. Kejutan ini benar-benar menghantamku. Membuatku benar-benwr terkejut. Khansaku hamil!! Dia sedang hamil!!

Aku tidak bisa mengalihkan pandangan mataku dari perut buncit itu. Ingin memastikan bahwa Aku sedang tidak berkhayal. Ingin mencetak memori itu dalam-dalam. Khansa menyilangkan tangannya, berusaha menyembunyikan perut buncitnya dariku. Tapi terlambat!! Aku sudah melihat semuanya!!

"Siapa yang datang Al?" suara Diana membuyarkan semuanya. Aku mengacuhkannya. Pikiranku terlalu fokus pada Khansa, terutama pada perut buncitnya. Entah mengapa Aku sangat yakin kalau janin di dalam perutnya itu MILIKKU!!

Membayangkan hal itu membuat tubuhku gemetar. Aliran perasaan bahagia, euforia, kemenangan menghantamku. Kali ini tidak ada alasan Khansa akan menolakku! Aku bisa memiliki Khansa seutuhnya. Suka tidak suka Khansa harus menerimaku!

"Eh mau jatuh tuh, tangkap Al!!" suara Diana dan tubuh Khansa yang limbung menghentikanku dari lamunan. Secepat kilat Aku menangkap tubuh Khansa dan membawanya ke dalam pelukanku.

Aku menangkapmu, sayang...

***

Aku membawa Khansa ke kamar tamu dan membaringkannya di ranjang. Aku meminta Diana untuk mengambil minyak kayu putih dan mulai memijat-mijat lengannya.

Aku memperhatikan Khansa yang tengah berbaring di depanku. Rasanya masih tidak percaya dia benar-benar ada di depanku. Berkali-kali Aku mencium tangannya untuk memastikan bahwa dia benar-benar ada. Khansa benar-benar nyata. Rasanya Aku ingin menangis saat itu juga.

"Sayang, Kamu kemana saja? Aku mencari-carimu seperti orang gila..." Aku menciumi tangan dan keningnya. Aku ingin memeluknya dengan erat, membawanya ke dalam pelukanku. Betapa Aku merindukan wanita ini. Betapa Aku ingin wanita ini menjadi milikku. Betapa Aku ingin wanita ini membalas cintaku. Tubuhku gemetar menahan segala emosi yang melanda.

Tatapanku beralih pada perut Khansa. Masih tidak menyangka, benar-benar tidak menyangka bahwa kejadian malam itu akan membuat Khansa hamil. Campuran emosi kembali melandaku. Ada perasaan bahagia, haru, sedih bercampur menjadi satu. Bahagia karena Khansa sedang mengandung anakku. Khansa tidak mencoba untuk membuangnya. Dia mempertahankan janin ini. Namun di saat bersamaan perasaan sedih juga datang.

"Apa gara-gara dia Kamu menghindar dariku? Mempertaruhkan pekerjaanmu dan menghilang dariku? Apa Kamu begitu membenciku hingga menyembunyikan kehamilan ini dariku? Apa Aku benar-benar tidak pantas untuk menjadi pasanganmu? Ayah dari anakmu? Hingga Kamu tega berbuat seperti ini?" Aku memegang perut Khansa dan mengelusnya dengan lembut. Sementara tangan kananku tetap menciumi tangan Khansa.

"Tapi sayang... Kamu harus belajar menerimaku sekarang. Karena Aku tidak akan pernah melepasmu lagi." Memang terdengar egois, tapi Aku tidak bisa melepas Khansa lagi. Aku harus menjadikan wanita ini milikku, bagaimanapun caranya.

Aku berbicara sendiri. Meluapkan kerinduan di dalam hati. Sesekali Aku mencium kening dan tangannya sembari tetap mengoles minyak kayu putih di lengannya. Aku tidak peduli bila airmata mungkin saja sudah menetes dari sudut mataku. Aku hanya terlalu bahagia bisa menemukannya kembali.

Aku tengah memijat lengan Khansa ketika kulihat kelopak mata wanita itu mulai bergerak-gerak. Beberapa detik kemudian mata itu mulai terbuka. Tatapannya langsung terpaku padaku. Mata Kami kembali bertemu. Saling bertatapan dalam diam. Seolah-olah sedang melepas rindu. Aku benar-benar akan meraihnya ke dalam pelukanku sebelum suara Diana menyadarkanku.

"Sudah sadar?"

***

Happy Reading 😊

Terpopuler

Comments

Khairul Azam

Khairul Azam

gimana ya mau bilangnya, alex ini klo cinta jgn cuman menduga duga yg aneh aneh, gimana khansa gak kabur soalnya diana dikabarkan nikah sama km, trs setelah kejadian itu tidak ada ucapan apa" kabar jg nggak

2025-04-13

0

Mama david

Mama david

astagpiruloh al_adim ko aku greget banget ya harus nya pertemuan itu mereka bicara dari hati ke hati ini malah pada praduga masing masing kan salah paham nya jadi panjang banget.

2024-12-27

0

fujichen

fujichen

harusnya ginih
Khansa:"Al kmu kmn ajh hixhix..."
alex:"sayang aku mencarimu"

2024-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!