Kamu Bukan Figuran

Kamu Bukan Figuran

[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron

[Untuk pembaca baru, sebelum membaca novel ini lebih dulu baca novel yang berjudul "Aku hanya Figuran" ya, karena novel ini lanjutannya. Terima kasih.]

Aku langsung membopong Diana dan membawanya ke kamar pasien terdekat. Menyuruh beberapa perawat yang ada di sana untuk merawatnya. Kemudian Aku berbalik menghadap managernya.

"Bagaimana kronologinya? Sejak kapan dia di operasi?"

"Saya kurang tahu kronologinya Pak. Tiga jam yang lalu Diana menerima telepon, yang mengabarkan kalau Pak Aaron kecelakaan. Kami langsung kemari. Kondisi Diana sangat tidak stabil, jadi Saya memutuskan untuk menghubungi keluarga. Waktu pertama datang pun dokter sudah menyarankan untuk segera melakukan operasi karena kondisi Pak Aaron sangat serius..."

"Kamu jaga dia. Aku akan mencari tahu sendiri." kataku seraya mengedikkan bahuku ke arah Diana.

"Baik Pak."

Aku keluar dari ruang pasien dan pergi menemui dua orang polisi yang tampak hadir di sana. Aku menanyakan kronologi dari kejadian tersebut.

Ternyata Aaron mengalami kecelakaan tunggal. Dia menabrak pembatas jalan dan menyetir dalam kondisi mabuk. Hal itu terdeteksi dari kandungan alkohol di dalam darahnya.

Polisi sudah membuatkan berita acara perkara berdasarkan kesaksian para saksi. Mobil Aaron yang digunakan sebagai barang bukti juga sudah diderek dan disimpan oleh pihak kepolisian. Sedangkan untuk kondisi Aaron, mereka tidak mengetahuinya dengan pasti.

Pada saat ditemukan Aaron dalam keadaan tak sadarkan diri. Tubuhnya penuh dengan darah. Bisa dipastikan bahwa pria itu telah kehilangan banyak darah. Itulah mengapa dokter memutuskan untuk melakukan tindakan cepat, yaitu melalui operasi.

Tidak ada tim medis yang bisa kumintai keterangan, karena mereka sibuk untuk melakukan operasi. Aku hanya perlu menunggu operasi selesai untuk mengetahui kondisi Aaron selanjutnya. Aku tidak suka dengan perasaan tanpa kejelasan ini. Tapi Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu.

***

Aku menunggu di depan ruang operasi dengan pikiran kalut. Berharap operasi itu akan berjalan lancar dan Aaron bisa terselamatkan.

Beberapa kali Aku harus mengecek kondisi Diana, karena sepertinya kondisi psikisnya sedang tidak stabil. Berkali-kali Diana bangun, berkali-kali pula dia jatuh pingsan. Tubuh, pikiran dan hatinya seolah-olah tidak mampu menahan segala beban ini. Bisa kulihat, betapa besar cinta Diana untuk Aaron.

Dua jam kemudian, keluargaku datang. Mama langsung menghambur ke arahku. Menangis dan menjerit-jerit. Sama dengan sikap yang ditunjukkan oleh Diana sebelumnya. Tak lama kemudian, beliau pun pingsan. Aku menggendongnya dan meletakkan di kamar pasien, di sebelah ranjang Diana.

Aku mengurus dua orang wanita pingsan yang emosinya sedang tidak stabil. Belum lagi pikiranku masih terpecah menunggu kabar dari kondisi Aaron. Ponselku puluhan kali berdering. Ada beberapa panggilan dari Winda, sementara puluhan panggilan lainnya dari beberapa pimpinan anak perusahaanku. Aku meletakkan jabatanku sebagai apapun. Hari ini Aku hanyalah seorang adik yang tengah khawatir menunggu kabar hidup matinya seorang kakak.

Aaron sedang di operasi, namun sikap yang ditunjukkan oleh dua wanita yang menyayangi Aaron ini sudah seperti ini. Tidak terbayangkan rasanya bila benar-benar terjadi sesuatu pada Aaron. Mungkin kedua wanita berbeda generasi ini akan benar-benar menggila.

"Kamu temani mamamu. Biar Papa yang berjaga di sini." Papa menepuk punggungku. Menyuruhku untuk mendampingi mama di kamar pasien. Aku menuruti saran papa.

Beberapa saat kemudian, wanita yang telah melahirkanku itu tersadar.

"Al..."

"Iya Ma?"

"Ba-bagaimana kakakmu?"

"Dia masih di operasi Ma..."

"Huuuuuu..." Lagi-lagi mama menangis. Aku memeluk tubuhnya, sembari menepuk-nepuk punggungnya. Tubuh mama bergetar hebat. Menunjukkan kesedihan yang luar biasa.

"Dia pasti akan baik-baik saja Ma. Jangan menangis lagi, sshhh..."

"Mama ng-nggak sanggup... Nggak sanggup... Ke-kenapa bisa seperti ini? Ke-kenapa anak Mama harus mengalami hal seperti ini? Ba-bagaimana bila terjadi sesuatu padanya? Ba-bagaimana Al?! Aarooonn!! Aarooonn!!" Bukannya berhenti, tangis mama malah lebih keras. Aku hanya bisa menghiburnya, berusaha untuk menjadi kekuatannya. Hanya itu yang bisa kulakukan saat ini.

"Ba-bagaimana bila operasinya gagal? Ba-bagaimana bila dia... Huuuu... Huuu... Ma-mama nggak sanggup!! Mama nggak sanggup Al!! Ka-kalau dia mati, Mama juga ikut mati... Aaroooon..."

"Dia pasti akan baik-baik saja. Mama tenanglah," Selama beberapa puluh menit ke depan, yang kulakukan hanya menghibur mama. Memeluk, mengusap air mata dan memberinya kata-kata penghiburan. Di depan mama Aku berusaha untuk kuat. Menjadi sosok yang bisa dijadikan sandaran, namun sebenarnya hatiku juga ingin menangis. Aku tidak bisa membayangkan bila benar-benar terjadi sesuatu pada Aaron. Memikirkan hal seperti itu selalu membuatku ketakutan.

Aku memeluk mama. Tangisan beliau mulai tidak terdengar. Sepertinya beliau sudah mulai tenang. Sejurus kemudian, ranjang di sebelah Mama bergerak. Aku mengalihakan pandang. Kulihat Diana sudah mulai tersadar.

Diana mengerjap-ngerjapkan matanya, berusaha membaca situasi. Dia melihatku dan mama dengan bingung. Lima detik kemudian, pikirannya mulai terkumpul. Dia menatap mama berlama-lama, kemudian tangisnya mulai pecah.

"Mamaaaa!!" Diana segera turun dari ranjang dan menghambur memeluk mama. Dua wanita itu saling berpelukan, meratapi nasib pria yang mereka sayangi. Ruang pasien itu dipenuhi dengan suara tangisan, isakan, raungan, dan kata-kata penghiburan. Aku harap Aaron melihat hal ini. Banyak orang yang menyayanginya. Aku harap dia tidak akan pernah meninggalkan Kami untuk selamanya.

***

Beberapa jam kemudian, keduanya sudah mulai tenang. Masih dengan posisi saling berpelukan, mereka turun dari ranjang. Mereka memaksa untuk ikut menunggu di depan ruang operasi. Saling berpelukan, berusaha menguatkan satu sama lain, meskipun Aku tahu keduanya sedang berada dalam kondisi yang tidak stabil.

Mama dan Diana memang sangat dekat. Orang awam yang melihat mungkin akan menganggap mereka adalah seorang ibu dan anak kandung. Kedekatan mereka sudah tidak seperti kedekatan seorang mertua dan menantu. Terkadang ketika melihat mereka seperti itu, Aku selalu membayangkan Mama dan Khansa. Membayangkan Mama akan memperlakukan Khansa sehangat itu. Menganggap Khansa seperti anaknya sendiri. Alangkah menyenangkannya.

Ah, Khansa...

Perasaan bersalah, bingung, sedih, kecewa dan marah berkecamuk di dalam pikiranku. Aku merasa bersalah karena sudah menodai Khansa seperti itu. Seharusnya pertemuan pertama Kami akan menjadi pertemuan yang indah. Aku akan mengungkapkan perasaanku, dan berharap Khansa menerimaku.

Namun di sisi lain Aku juga merasa bangga. Setidaknya Aku sekarang memiliki alasan untuk menjadikan Khansa milikku.

Khansa, tunggulah Aku. Setelah semua masalah ini selesai, Aku akan menangkapmu.

(episode pancingan, biar cepat lolos review)

***

Happy Reading 😊

NB : Hellow emak-emak pecinta babang kerdus. Akhirnya Kita ketemu di novel baru ya. Terima kasih buat emak-emak yang sudah rela mengikutiku ke sini ya. Mohon dukungannya semuanya 😙🤗 LopYuhAll 😙🤗

Terpopuler

Comments

Yulie

Yulie

kangen ketotolan Alex 😡

2024-09-12

1

Ira Suryadi

Ira Suryadi

Baca Ulang ya ke-4x'ny,,🤗

2024-09-01

1

Erna Yunita

Erna Yunita

Tak pernah bosan untuk menyapa bang kardus..... nguuukkkkkkk.... I miss u... 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2024-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!