[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi

Operasi dilakukan selama beberapa belas jam. Semua keluarga dipenuhi dengan kekalutan. Raut wajah sedih sekaligus lelah tampak memenuhi semua wajah-wajah yang ada di sana.

Aku membujuk mama untuk beristirahat, namun beliau tetap bersikeras untuk menunggu operasi itu sampai selesai. Aku juga melakukan hal itu pada Diana, namun lagi-lagi Aku mendapat penolakan. Wanita itu juga melakukan hal yang sama.

Setelah tiga belas jam dalam penantian, akhirnya lampu tanda operasi dimatikan. Pertanda operasi telah selesai. Beberapa saat kemudian belasan dokter keluar dari ruangan itu. Aku langsung mendekat pada dokter yang tampak seperti kepala tim.

"Ada wali dari pasien?" tanyanya.

"Saya Dok. Saya adiknya." Aku berkata dengan tegas. Diana, mama maupun papa datang mendekat.

"Ak-aku Mamanya Dok. Ba-bagaimana kondisi anakku? Ap-apa dia baik-baik saja? Ap-apa operasinya berhasil?"

"Aku tunangannya! Ba-bagaimana kondisi Kak Aaron? Bagaimana dia Dok?" Diana maupun mama langsung mengerubungi dokter tersebut. Memegang lengan dokter, mendesaknya untuk menjawab pertanyaan.

Dokter itu menatap wajah Kami satu persatu. Dia bisa menilai kekhawatiran yang timbul di wajah Kami. Kemudian pandangan mata dokter itu berlama-lama menatapku.

"Dengan Bapak siapa?" tanyanya.

"Saya Alex Dok."

"Baik Pak Alex, bisa Saya bicara dengan Anda?"

"Bisa Dok."

"Silakan ikut ke ruangan Saya." Dokter itu berjalan mendahuluiku, mengacuhkan rengekan mama ataupun Diana yang tampak sangat ingin tahu kondisi Aaron. Aku berjalan mengikuti dokter itu, sebelum akhirnya tanganku ditarik oleh mama.

"Mama ikut Al, Mama mau tahu kondisinya. Ajak Mama juga Al..." Aku menatap wajah mama dengan prihatin. Wajah seorang ibu yang sangat mengkhawatirkan putranya. Wajah yang seolah-olah mengatakan bahwa dia rela bila nyawanya yang harus ditukar dengan nyawa anaknya.

"Mama di sini saja. Temani Diana. Dokter hanya ingin bicara denganku. Aku yakin kondisi Aaron akan baik-baik saja. Mama jangan khawatir ya," Aku mengusap airmata yang keluar dari wajah mama. Ingin memeluk dan menguatkan wanita itu.

Awalnya mama bersikeras untuk mengikutiku, namun setelah papa membujuknya akhirnya beliau mengalah dan membiarkanku untuk bertemu dengan dokter itu.

Aku memasuki ruang dokter yang Ku tahu bernama Arya. Merupakan dokter spesialis bedah.

Tok... Tok... Tok... Aku mengetuk pintu.

"Silakan masuk Pak Alex. Silakan duduk." Dokter Arya mempersilakanku untuk duduk. Dia seorang pria yang berusia sekitar awal 40-an. Wajahnya tampak datar dan tenang, namun Aku bisa menangkap raut kekhawatiran di wajahnya, meskipun dia berusaha untuk menyembunyikannya.

"Bagaimana keadaan kakak Saya Dok?" tanyaku tanpa basa-basi. Aku memiliki intuisi, keadaan Aaron sedang tidak baik. Menanggapi pertanyaanku, senyum kecut tersungging kecil di bibirnya.

"Apa Anda tahu, mengapa Saya ingin berbicara dengan Anda?" tanyanya. Aku menggelengkan kepala. Dokter Arya melanjutkan, "Karena Ku nilai Anda adalah yang paling tenang di antara yang lain." Aku terdiam, mendengarkan.

Dokter Arya menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Kami telah melakukannya dengan semaksimal mungkin. Kami melibatkan sembilan belas dokter dan tenaga medis lain untuk operasi ini. Namun kondisi pasien ketika dibawa kemari memang sudah sangat parah..."

"Apa maksudnya Dok? Apa itu artinya terjadi sesuatu dengan kakak Saya?! Apa operasinya gagal?!" Suaraku mulai meninggi. Dokter Arya melipat tangannya di dada. Tampak raut wajah kelelahan di wajahnya.

"Aku tidak pernah mengatakan bahwa operasi ini gagal, namun Aku juga tidak memberi indikasi bahwa operasi ini berhasil." Dokter Arya terdiam sejenak, mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Begini Pak Alex, pada saat dibawa kemari pasien mengalami pendarahan di kepala, patah tulang dada dan patah kaki kanan. Kami melakukan MRI scan dan memutuskan untuk membagi tim menjadi tiga. Tidak ada masalah mengenai operasi patah kaki kanan maupun tulang dada. Tidak ada retakan tulang yang membahayakan organ penting. Dua operasi itu bisa dikatakan berhasil. Namun masalah terjadi ketika tim Kami melakukan operasi kraniotomi (prosedur pembedahan otak)."

"Hantaman keras menyebabkan tulang tengkorak rusak, sehingga Kami melakukan pembedahan ini. Kami mengira cedera ini hanya karena hematoma (terjadi penggumpalan darah), atau kontusio (memar pada otak). Namun pada kenyataannya pasien mengalami difus (cedera otak berat, dimana kerusakan terjadi pada hampir semua bagian otak). Kami sudah berusaha mengatasi masalah ini melalui prosedur operasi. Bisa dikatakan, operasi memang berjalan dengan lancar. Tidak ada kejadian tak terduga yang menghambat Kami. Namun, Kami tidak bisa menyatakan bahwa operasi itu berhasil. Mengingat cedera otak yang diderita oleh pasien sangat parah, maka kemungkinannya ada tiga."

Aku terdiam, mencoba untuk tenang mendengarkan semua penjelasan dokter Arya. Kemudian dokter itu melanjutkan.

"Yang pertama, pasien akan kembali sadar dengan menderita kecacatan, yang kedua dia akan mengalami fase vegetatif (bisa diartikan sebagai koma) dan yang ketiga adalah kematian. Saya harap Anda memahaminya dan memberi pengertian ini terhadap keluarga besar..."

Tenggorokanku terasa kering. Aku berusaha menelan ludah, namun sangat susah. Lidahku tiba-tiba menjadi kelu. Banyak pertanyaan yang ingin kusampaikan, namun bibirku tidak bisa digerakkan.

Dokter Arya masih terus berbicara. Menjelaskan kondisi Aaron secara panjang lebar, namun Aku hanya bisa menangkap sebagian kecil dari percakapannya. Otakku berhenti berpikir ketika mengetahui kemungkinan itu.

"Ap-apa ti-tidak ada kemungkinan dia akan sembuh total?" dengan terbata-bata Aku mengajukan pertanyaan.

"Kemungkinan itu sangat kecil Pak Alex. Hanya kurang dari 5%. Kalau pun pasien tersadar, ada kemungkinan dia akan mengalami cacat permanen." Dokter Arya menghela napas sejenak, dia tersenyum hambar, "Bijaklah dalam menyampaikan kabar ini. Saya rasa ibu dan wanita muda itu tidak akan kuat mendengarnya. Untuk saat ini, hanya itu yang bisa Saya sampaikan. Ada pertanyaan lain?"

Aku ingin bertanya banyak hal. Kalau perlu Aku ingin menyalahkan dokter itu karena kinerja tim medisnya yang kurang maksimal. Mengapa mereka tidak bisa menyembuhkan Aaron secara 100%?!! Mengapa hanya 5%?! Mengapa?! Aku ingin menyalahkan seluruh dunia!! Untuk pertama kalinya Aku menyesal telah menolak keinginan orangtuaku untuk menjadi dokter.

Aku keluar dari ruangan itu. Melangkah seperti zombie yang tak bernyawa. Tanpa kusadari langkah menuntunku ke toilet. Aku memasuki ruang itu dan mulai menangis di sana.

"Aaarrghhh!! Aaarrrghhh!! Bodoh!! Br*ngsek!! Kenapa nggak sekalian mati saja!! Dasar kakak br*ngsek!! Sukanya ngerepotin orang saja!!"

BUUUK... BUUUKK... BUUKKK...

Aku memukul-mukulkan tanganku di tembok. Aku tidak peduli bila tanganku berdarah. Aku hanya ingin meluapkan emosi ini. Membayangkan Aaron harus cacat, berada di fase vegetatif atau bahkan meninggal membuat perasaanku sedih luar biasa. Aku tidak bisa menanggung kesedihan ini.

"Dasar br*ngsek!! Tidak berguna!! Aaarrrghhh!! Sembuhlah br*ngsek!! Br*ngsek!!" Mulutku mencaci makinya, namun tubuhku berkata lain. Airmata mengalir deras di pipiku. Sementara tubuhku gemetar menahan kesedihan.

Hampir satu jam Aku berada di kamar mandi dalam posisi setengah gila. Terkadang Aku memaki dan memarahinya, namun di saat yang lain Aku memohon untuk kesembuhannya. Fase itu berubah-ubah selama beberapa kali. Hingga akhirnya hatiku siap menerima semua kemungkinan itu.

Aku keluar dari bilik toilet. Membasuh wajahku yang berantakan dengan air dingin. Membasahi kepalaku, dan mencoba untuk tersenyum di depan cermin.

Aku harus kuat. Aku tidak boleh lemah. Ada dua wanita rapuh yang membutuhkan kekuatanku. Aku harus menjadi kokoh, agar bisa menjadi sandaran bagi mereka.

Aku keluar dari ruangan itu sembari mencoba memasang senyum di wajahku. Bersiap-siap untuk memberi kabar palsu.

***

Happy Reading kezheyengan semuah 😚😙🤗

Terpopuler

Comments

Be snowman

Be snowman

huaaa/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/

2024-11-24

0

VS

VS

kangen... mampir lagii

2024-11-12

0

Erna Yunita

Erna Yunita

Seandainya aron meninggal.... mungkin saja alex akan menjadi pengganti nya..... ahhhhh tidak.....

2024-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!